Anda di halaman 1dari 2

Mohandas K.

Gandhi

Mohandas Karamchad Gandhi atau yang akrab dengan panggilan


Mahatma Gandi lahir pada 02 Oktober 1869 di negara Gujarat di India.
Gandhi adalah sosok penting dalam gerakan kemerdekaan India. Ia
merupakan aktivis yang tidak menyukai kekerasan dan mengusung
gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.

Mahatma berasal dari bahasa Sansekerta yang berasal dari maha (besar)


dan atma (jiwa). Namun gelar mahatma seringkali disalahartikan dan
membuat Gandhi tidak pernah menyukainya. Masa remaja Gandhi
dihabiskan di negara Inggris untuk menuntut ilmu hukum. Setelah ia
berhasil menjadi pengacara, Gandhi pun pergi ke Afrika Selatan dan
mendapatkan diskriminasi ras atau yang disebut apharteid. Ia tergerak
menjadi aktivis politik untuk mengubah hukum-hukum yang dianggapnya
terlalu diskrimiatif.

Gandhi akhirnya menjadi pemimpin komunitas India di Afrika Selatan,


berkat keteguhan hatinya untuk mengilangkan diskriminasi dan
pengalamannya saat memperoleh ketidakadilan saat awal-awal
menginjakkan kaki di sana. Di tahun 1896 ia berhasil menjadi seorang
pengacara sukses di Afrika Selatan dengan penghasilan mencapai 5000
poundsterling dalam setahun.

Namun segala kenyamanannya itu ia tinggalkan dengan memilih untuk


kembali ke India. Gandhi kembali ke India pada tahun 1915 dan
membantu proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris. Ia juga
mendirikan sebuah komunitas religius atau yang disebut Ashram. Sejak
saat itu Gandhi mengabdikan hidupnya untuk kemerdekaan dan kesatuan
India. Ia merupakan sosok yang sederhana tetapi memiliki kharisma.
Gandhi pun sangat berpihak kepada rakyat miskin dan tertindas, serta
turut mengawal India hingga memperoleh kemerdekaannya.

Kala itu rakyat India terpecah menjadi beberapa kelompok suku dan
agama. Banyak dari mereka yakin bahwa India perlu dipecah sesuai
kelompok yang berbeda agar mereka dapat memiliki negara sendiri-
sendiri. Kala itu agama Hindu dan Islam lah yang mendominasi. Namun
Gandhi sangat menentang pemikiran tersebut dan tidak menyetujui jika
India terpecah menjadi dua negara.

Hingga pada tahun 1947 Inggris membagi wilayah, India untuk kaum
Hindu dan Pakistan untuk umat muslim. Hal tersebut tentu tidak disetujui
oleh Gandhi, sebab ia yakin bahwa manusia dari segala agama memiliki
hak yang sama dan dapat hidup bersama dengan damai dalam satu
negara.

Sebagai wujud kekecewaan Gandhi atas terpecahnya umat Hindu dan


Muslim di negaranya, ia melaksanakan mogok makan. Dokter pun
mencemaskan kondisi Gandhi dan mengharuskannya untuk makan.
Namun Gandhi tetap bersikeras untuk berpuasa hingga tujuh syarat
perdamaian yang ia ajukan ditandatangani oleh pimpinan agama Islam
dan Hindu.

Setelah melaksanakan puasa selama 121 jam 30 menit Gandhi akhirnya


mengakhiri puasanya setalah kedua kelompok agama Islam dan Hindu
menandatangani perjanjian damai yang diminta olehnya. Namun puasa
yang dilakukan Gandhi tak dapat menghentikan konflik dua agama yang
terjadi di India.

Kedua kelompok agama tersebut kembali bertikai. Penganut agama Hindu


merasa Gandhi telah berkhianat dengan menyodorkan diri sebagai
penengah. Ia dianggap terlalu membela umat muslim di sana, hingga
pada 30 Januari 1948 Gandhi dihabisi oleh seorang penganut Hindu.

Kematian Gandhi membuat India terhenti. Negara yang baru terbentuk


itu merenungkan hakikat persaudaraan yang mereka miliki. Kematian
Gandhi merupakan bukti dari kegagalan rakyat India dalam mencapai
perdamaian dan persatuan.

Gandhi pun mendapat julukan sebagai Bapak Bangsa India. Namun


hingga akhir hayatnya cita-cita Gandhi tidak dapat terwujud, yakni
mempersatukan keberagaman yang ada di India. Di India, suku, agama,
dan ras belum bisa utuh dalam satu bingkai yang utuh. Hal tersebut
terbukti setelah India mendapatkan kemerdekaan wilayahnya terpecah
menjadi dua bagian. Wilayah India untuk umat Hindu dan Muslim
memisahkan diri menjadi Pakistan.

Anda mungkin juga menyukai