HALO
HALO
DEFINISI
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Skrining digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelayanan kesehatan pasien dan disesuaikan dengan sumber daya di RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi, sehingga dapat diputuskan untuk
merawat pasien sebagai pasien rawat jalan, rawat inap,
mengirim/merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki
fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai panduan dalam pelaksanaan skrining di RS Nahdlatul
Panduan Skrining. 1
Ulama Banyuwangi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi.
3. Untuk mengetahui diagnosis sedini mungkin agar mendapat tindakan
dan pengobatan yang tepat.
4. Mencegah meluasnya penyakit.
5. Mendidik masyarakat melakukan general check up.
6. Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit
(waspada mulai dini).
7. Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinis.
1.3 Definisi
Skrining atau penapisan adalah penggunaan tes atau metode diagnosis
untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit / kondisi tertentu
sebelum menyebabkan gejala apapun (Kamus Kesehatan). Skrining adalah
upaya mendeteksi/mencari penderita dengan penyakit tertentu dalam
masyarakat dengan melaksanakan pemisahan berdasarkan gejala yang ada
atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan yang sehat dan yang
kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis dan pengobatan
(dr.Suparyanto,M Kes, 2010).
Sedangkan skrining yang dimaksud dalam pelayanan di rumah sakit
merupakan suatu metode penapisan atau usaha untuk mengidentifikasi
penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes,
pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk
menentukan apakah penderita tersebut sakit, jika sakit apakah diagnosanya,
untuk kemudian dilakukan tindak lanjut dengan menyesuaikan antara
kebutuhan pasien dengan ketersediaan asuhan dan layanan di RS Nahdlatul
Ulama Banyuwangi.
Skrining merupakan proses memeriksa pasien pada kontak pertama
baik didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit. Skrining ini meliputi:
1.3.1 Pengumpulan Informasi
Panduan Skrining. 2
Pengumpulan informasi ini dilakukan dengan anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.
1.3.2 Analisis Informasi
Informasi yang didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang, dianalisis dan menghasilkan suatu
diagnosis/problem/kondisi. Dengan dihasilkannya suatu
diagnosis/problem/kondisi maka dapat diidentifikasikan kebutuhan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien tersebut.
1.3.3 Menyusun Rencana Pelayanan/Pengobatan
1. Setelah teridentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan pasien maka disusunlah rencana pelayanan/pengobatan
berdasarkan ketersediaan asuhan dan layanan di RS Nahdlatul
Ulama Banyuwangi. Dan jika rumah sakit tidak bisa memenuhi
kebutuhan pelayanan, pasien dirujuk ke rumah sakit yang sesuai
kebutuhan pelayanan pasien.
2. Apabila pasien diterima sebagai pasien rawat inap, pemeriksaan
skrining dilakukan oleh staf / karyawan untuk memutuskan apakah
pasien membutuhkan pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitative
sesuai kebutuhan urgensinya.
a. Pelayanan prefentif adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan / penyakit seperti : Medical Check Up, dan
Imunisasi.
b. Pelayanan Kuratif adalah kegiatan pengobatan yang ditujukan
untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi bisa melayani pengobatan pasien
:
- Pasien diterima sebagai pasien rawat jalan (Klinik Umum /
Spesialis).
- Pasien diterima sebagai pasien rawat inap.
Panduan Skrining. 3
- Pasien dipindahkan atau dirujuk setelah hasil tes diagnosis
tersedia.
Panduan Skrining. 4
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan Skrining. 5
BAB III
TATALAKSANA
Panduan Skrining. 6
berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi
yang memeriksa. Dan hasil asesmen tersebut untuk memutuskan apakah
pasien membutuhkan pelayanan preventif, kuratif sesuai kebutuhan
urgensinya.
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil
keputusan sebagai berikut:
1. Masuk ruangan rawat inap sesuai antrian.
2. Masuk ruangan rawat inap disegerakan.
3. Dirujuk.
3.2 Proses skrining untuk pasien yang berada diluar lokasi RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi
3.2.1 Pra rumah sakit (ditempat perujuk atau tempat kejadian) dan saat
ditransportasi (ambulance)
Proses skrining untuk pasien yang berada diluar lokasi RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi dilaksanakan melalui pemilahan pasien
berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit untuk
menentukan prioritas penanganan pasien tersebut berdasarkan penilaian
kondisi A (Airway), B (Breathing), C (Circulation), D (Disability).
Berdasarkan hasil skrining tersebut maka dapat diambil keputusan
sebagai berikut:
1. Pasien tersebut dapat di kategorikan berdasarkan prioritas
kkegawatan untuk bisa ditangani di RS Nahdlatul Ulama
Banyuwangi.
2. Jika fasilitas dan sarana di RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi tidak
dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien tersebut,
maka disarankan ditransfer ke rumah sakit rujukan yang memiliki
fasilitas dan sarana yang dibutuhkan pasien, setelah dilakukan
stabilisasi di RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
3.2.2 Proses skrining untuk pasien melalui telpon.
Proses skrining yang dilakukan berdasarkan hasil assessmen dan
informasi dari petugas perujuk (penelpon) yaitu tentang
Panduan Skrining. 7
kesadaran,tentang jalan nafas. Berdasarkan hasil skrining tersebut,
maka bisa diambil keputusan sebagai berikut :
1. Pasien tersebut dapat ditransfer dan dikategorikan berdasarkan
prioritas kegawatan atau instalasi rawat jalan untuk bisa ditangani di
RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi.
2. Jika fasilitas dan sarana di RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi tidak
dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien tersebut,
maka dianjurkan untuk ditransfer kerumah sakit rujukan yang
memiliki fasilitas dan sarana yang dibutuhkan pasien. Untuk semua
pasien dari luar yang ditransfer ke RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi
dilakukan skrining ulang oleh dokter jaga IGD.
Panduan Skrining. 8
BAB IV
DOKUMENTASI
Panduan Skrining. 9
BAB V
PENUTUP
Panduan Skrining. 10
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Skrining. 11
Lampiran lembar asesmen :
Panduan Skrining. 12
Panduan Skrining. 13
Panduan Skrining. 14
Panduan Skrining. 15