Anda di halaman 1dari 2

Siklus hidup Plasmodium sp.

1) Nyamuk Anopheles betina yang mengandung sporozoit Plasmodium sp. menggigit


manusia, dan meninggalkan sporozoit di dalam jaringan darah manusia.

2) Melalui aliran darah, sporozoit masuk ke jaringan hati (liver). Sporozoit bereproduksi secara
vegetatif (pembelahan biner) berkali-kali, dan tumbuh menjadi merozoit.

3) Merozoit menggunakan kompleks apeks (ujung sel) untuk menembus sel darah merah
(eritrosit) penderita.

4) Merozoit tumbuh dan bereproduksi vegetatif (pembelahan biner) secara berulang-ulang


sehingga terdapat banyak merozoit baru. Merozoit baru ini disebut juga tropozoit. Tropozoit
keluar setelah memecah sel darah merah dan menginfeksi sel darah merah lainnya, secara
berulang-ulang dengan interval 48 – 72 jam (tergantung pada spesiesnya). Akibatnya penderita
mengalami demam dan menggigil secara periodik.

5) Di dalam jaringan darah, beberapa merozoit membelah dan membentuk gametosit jantan
(mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit).

6) Bila nyamuk Anopheles betina lainnya menggigit dan mengisap darah penderita, maka
mikrogametosit maupun makrogametosit berpindah dan masuk ke dalam saluran pencernaan
nyamuk.

7) Di dalam saluran pencernaan nyamuk, mikrogametosit tumbuh menjadi mikrogamet, dan


makrogametosit tumbuh menjadi makrogamet.

8) Mikrogamet dan makrogamet mengalami fertilisasi sehingga terbentuk zigot diploid (2n)
yang disebut juga ookinet. Peristiwa ini merupakan reproduksi secara generatif.

9) Ookinet masuk ke dalam dinding usus nyamuk membentuk oosista yang berdinding tebal.
Di dalam oosista berkembang ribuan sporozoit.

10) Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Sporozoit
akan mengalami siklus yang sama saat nyamuk menginfeksi orang sehat lainnya.
Siklus hidup Plasmodium sp

Spesies Plasmodium menunjukkan tiga siklus hidup tahap-gametosit, sporozoit, dan merozoit.
Gametosit dalam nyamuk berkembang menjadi sporozoit. Para sporozoit yang ditularkan
melalui air liur nyamuk masuk ke dalam aliran darah manusia. Dari sana mereka memasuki sel
parenkim hati, di mana mereka membagi dalam bentuk merozoit. Para merozoit yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dan menginfeksi sel-sel darah merah. Divisi
perkembangbiakan yang cepat menghasilkan merozoit yang menghancurkan sel darah merah,
dan merozoit baru kemudian menginfeksi sel darah merah baru. Beberapa merozoit dapat
berkembang menjadi gametosit, yang dapat dicerna oleh nyamuk lain, yang kemudian memulai
siklus hidup lagi. Sel-sel darah merah dihancurkan oleh merozoit membebaskan racun yang
menyebabkan siklus dingin-dan-demam periodik yang merupakan gejala khas dari malaria. P.
vivax, P. ovale, dan P. falciparum mengulangi siklus dingin-demam setiap 48 jam (malaria
tertiana), dan P. malariae mengulanginya setiap 72 jam (malaria quartan). P. knowlesi memiliki
siklus hidup 24 jam dan dengan demikian dapat menyebabkan lonjakan harian demam.

Anda mungkin juga menyukai