Anda di halaman 1dari 8

KELAS/JURUSAN/FAKULTAS :

NAMA :

No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila


H. Anarkism
Pembeda me me isme e
1. Definisi

2. Sistem Sebuah Liberalisme Ajaran yang Sistem sosial, Ideologi Ideologi Dasar-dasar  Memperca
Filsafat/Das ideologi memandang memandan politik, dan Fasisme agama filosofis yai bahwa
ar Ajaran dengan ciri manusia g bahwa ekonomi yang memiliki prinsip dilandaska Pancasila segala
kepemilikan sebagai manusia berbasis pada meliputi: n pada meliputi lima bentuk
bersama makhluk pada prinsip-prinsip  Ketidakpercay etika sila atau lima negara,
(kolektif) bebas hakikatnya kepemilikan aan pada religius prinsip dasar pemerintah
atas melalui merupakan pribadi. Individu masing- untuk
kemampuan an, dengan
unsur maupun
sumber- makhluk kelompok nalar. Fanatik masing mencapai kekuasaann
rasionalism
sumber sosial. memiliki kebeba dan dogmatik agama empat tujuan ya adalah
e,
produksi materialism, Komunisme san secara ekon sudag pasti yang mana bernegara. lembaga-
serta dan mendasarka omi dan dapat benar menjadi  Lima lembaga
pengelolaan n pada bertindak pedoman prinsip yang
individualis
bersama suatu sebagai suatu atau dasar menumbuh
mu. Selain badan tertentu
No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila
H. Anarkism
Pembeda me me isme e
atas bidang itu juga kebaikan yang dapat  Pengingkaran patokan Pancasila suburkan
ekonomi. didasari yang hanya memiliki derajat yang itu penindasan
Sosialisme dengan hak diperuntukk maupun melaku menjadi mencakup terhadap
manusia
asasi kan
menganut an bagi perdagangan  Kode perilaku landasan sila atau kehidupan.
prinsip manusia kepentinga didasarkan dalam prinsip  Oleh
benda milik
kepemilikan yang n dan seseorang 1. Ketuhan karena itu,
pribadi, pada
Bersama, dimiliki keuntungan terutama, bertindak. an Yang
kekerasan dan negara,
sejak lahir barang modal se
pengutama kelas kebohongan. Maha pemerintah
dan mutlak. perti tanah
an masyarakat Setiap orang Esa; an, beserta
Kebebasan dan tenaga
kepentinga individu totalitas dipaksa untuk 2. Kemanu perangkatn
manusia
n sosial, merupakan dengan pada sebuah mengakui siaan ya harus
tanggung prioritas menghalalk pasar bebas kebenaran yang dihilangkan
jawab dan an segara tempat harga doktrin Adil dan /dihancurk
kolektif, kesetaraan cara. Oleh ditentukan oleh pemerintah. Beradab; an
permintaan dan
dan dalam karena itu,  Pemerintahan 3. Persatua
penawaran demi
manajemen ideologi ini ideologi oleh n
menghasilkan
terpusat. menekanka komunisme keuntungan. kelompok elit. Indonesi
n bahwa dianggap  Bersifat a;
semua hanya totaliterisme, 4. Kerakyat
manusia membela meminggirkan an yang
memiliki kepentinga Dipimpin
“kaum
kesempatan n golongan oleh
pinggiran”
yang sama tertentu. Hikmat
dalam  Bersifat
rasialisme dan Kebijaks
mengemban
imperialism, anaan
gkan bakat-
bakat kaum elit dalam
alamiahnya. lebih unggul Permusy
dari dukungan awarata
No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila
H. Anarkism
Pembeda me me isme e
Paham ini massa n/Perwa
menolak sehingga kilan;
adanya dapat dan
pembatasan memaksakan 5. Keadilan
dari kekerasan Sosial
pemerintah kepada bagi
dan agama rakyatnya. Seluruh
karena
 Menetang Rakyat
kebebasan
hukum dan Indone
individu
merupakan ketertiban  Empat
prioritas internasional. tujuan atau
selama Perang cita-cita
tidak dianggap ideal
melanggar sebagai bernegara,
hukum yang derajat yaitu:
berlaku. tertinggi. 1. Melindu
ngi
segenap
bangsa
Indonesi
a dan
seluruh
tumpah
darah
Indonesi
a;
2. Meningk
atkan
No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila
H. Anarkism
Pembeda me me isme e
kesejaht
eraan
umum;
3. Mencerd
askan
kehidup
an
bangsa;
dan
4. Ikut
melaksa
nakan
ketertib
an dunia
berdasar
kan
kemerde
kaan,
perdama
ian yang
abadi,
dan
keadilan
sosial.
No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila
H. Anarkism
Pembeda me me isme e
3. Sifat

(Terbuka/Te

rtutup)

4. Pengakuan
terhadap
HAM (hak
privat)
5. Pengakuan Ideologi Teori Ideologi Ideologi Fasisme Ideologi Ideologi anarkis-
terhadap Sosialisme Kymlicka komunisme kapitalisme mengakui hak agama Pancasila kolektif
Hak kolektif mengakui (2015) berpijak tidak mengakui kolektif secara mengakui mengakui mengutamak
(hak social) hak kolektif menjelaska pada hak adanya hak tunggal, di adanya hak kolektif an
karena n bahwa kolektif kolektif karena mana hak hak yang penghapusan
kepentinga hak kolektif rakyat dianggap tersebut kolektif kekeluargaan adanya
n yang secara membatasi hak sepenuhnya melalui segala
masyarakat dibedakan menyeluruh individu/privat. hanya dimiliki hak milik bentuk hak
atau umum lebih . Hak-hak golongan elit negara milik yang
merupakan mencermin pribadi atau dengan berhubungan
prioritas kan dibatasi pemerintahan mengingin dengan
dibandingka pandangan sampai kan prosesproduk
n atas nama pada batas pemanfaat si dan
kepentinga solidaritas tidak diakui. an yang menolak hak
n individu. kelompok optimal milik secara
Ideologi ini minoritas. atas kolektif yang
mengangga Hak kolektif sumber dikontrol
p apabila bagi daya alam
No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila
H. Anarkism
Pembeda me me isme e
keadaan kelompok dan faktor olehkelompo
masyarakat minoritas produksi k tertentu
secara berguna untuk
umum agar kesejahter
sudah mereka aan yang
Makmur, dapat maksimal
maka mengintegr bagi
keadaan asikan diri masyaraka
kehidupan ke t
masing- kelompok
masing mayoritas.
individu
secara
pribadi
dapat
Makmur
pula.
6. Tokoh yang

berpengaru

7. Bentuk
Pemerintah
No. Corak A. Sosialis B. Liberalis C. Komun D. Kapitalisme E. Fasisme F. Agama G. Pancasila
H. Anarkism
Pembeda me me isme e
an yang
identik
DAFTAR PUSTAKA ISTI

R. Saddam Al-Jihad, 2018, Pancasila Ideologi Dunia: Sintesis Kapitalisme,


Sosialisme, dan Islam, Jakarta: PT Pusat Alfabet
Dr. Boli Sabon Max, 2019, Pendekatan Dogmatika Hukum dan Teori Hukum Terhadap
Fungsi Sosial Hak Milik Dalam konteks Negara Hukum Pancasila, Jakarta:
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya
Koerniatmanto Soetoprawiro, 2003, Bukan kapitalisme bukan sosialisme: memahami
keterlibatan sosial gereja, Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Purbasari, A. P. & Suharno. 2019. Celah Keberagaman Warga Negara dalam
Prinsip Liberalisme. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial, Vol 11(1): 46-
55.
Koidin, Moh., 2019, Studi Perbandingan Sistem Hak Milik Islam, Kapitalis, dan
Sosialis, Jurnal Pemikiran Hukum Islam, Vol. 1 No. 1 2019
Santoso, Nur Sayyid, 2010, Sejarah Ideologi Dunia: Kapitalisme, Sosialisme,
Komunisme, Fasisme, Anarkisme, Anarkisme dan Marxisme, Konservatisme,
Yogyakarta: Inphisos

Anda mungkin juga menyukai