oleh
Anggi Maulana Adi Saputra, Jyesta Mahayu Adhidewata, Nadif Fadlurrahman Wahdi
ii
Bab I Pendahuluan
Pada era sekarang banyak orang menggunakan telefon untuk berkomunikasi satu
sama lain. Pernahkah terlintas dalam benak kita bagaimana cara informasi tersebut
dapat tersalurkan dengan jarak yang sangat jauh sekalipun. Untuk itu, diperlukan
pengetahuan tentang cara untuk mengirim data jarak jauh menggunakan gelombang
radio yang dalam ilmu sains khususnya fisika disebut dengan sistem telemetri. Pada
eksperimen kali ini kita akan memahas lebih dalam tentang apa itu telemetri beserta
data apa saja yang dapat dikirim oleh telemetri tersebut.
ELKAHFI 200 yang digunakan dalam percobaan ini untuk mengukur pengiriman
data, baik data digital, analog, frekuensi, maupun temperatur. Karena itu, batasan
dalam percobaan ini,
Karena keterbatasan dalam percobaan ini akan dipakai asumsi sebagai berikut:
1
Bab II Dasar Teori
II.1 Telemetri
Telemetri berasal dari kata “Tele” yang berarti jauh dan “Metri” yang berarti
pengukuran, dengan demikian telemetri adalah suatu sistem komunikasi untuk
transfer data pengukuran jarak jauh yang menggunakan medium transmisi tertentu
sebagai “carrier” data tersebut. Medium yang digunakan pada eksperimen kali ini
adalah gelombang radio.
Komponen utama sistem telemetri diantaranya adalah blok sumber data, blok
transmisi, dan blok penerima. Blok sumber data terdiri dari alat ukur/sensor, Analog
to Digital Converter dan sistem kontrol sekunder, dimana sistem kontrol sekunder
tersebut berfungsi mengatur pengukuran di blok sumber data dan menghubungkan
dengan blok transmisi. Blok transmisi yang digunakan adalah sistem wireless yaitu
menggunakan gelombang radio, komponen yang digunakan adalah modem dan
radio transceiver. Pada blok penerima terdapat transceiver, modem, dan
mikrokontroler/komputer. Data hasil pengukuran (analog) dikonversi menjadi data
digital, lalu data digital tersebut ditransmisikan oleh modem dan radio transceiver
dengan cara mengubahnya menjadi sinyal analog ke blok penerima. Sinyal analog
yang sampai di blok penerima dan ditangkap oleh transceiver dikonversi kembali
ke data digital oleh modem dan diberikan ke mikrokontroler/komputer untuk
diolah.
Sistem telemetri yang dirancang sebagai alat bantu pengajaran sistem instrumentasi
nirkabel (Telemetri). Secara umum ELKAHFI 200 terdiri dari Remote Terminal
Unit (RTU), I/O Board dan Control Terminal Unit (CTU). RTU merupakan
subsistem yang terhubung langsung dengan papan I/O dan berfungsi untuk
mengirim data hasil pengukuran ke stasiun kontrol. I/O Board berfungsi untuk
mensimulasi kondisi pengukuran dengan fasilitas yang disediakan yaitu masukan
digital berupa saklar, simulasi tegangan analog menggunakan potensiometer,
keluaran dari sensor temperatur dan disediakan konektor sebagai masukan
2
tambahan lain. Control Terminal Unit (CTU) merupakan subsistem yang memiliki
peranan penting sebagai pengendali stasiun ukur atau penerima data hasil
pengukuran dari stasiun ukur.
Dalam pengambilan data menggunakan sistem ini dapat mengambil data digital,
analog, temperatur, dan frekuensi. Untuk data analog dapat mencari tegangan
referensi menggunakan persamaan sebagai berikut
dengan 𝑎 adalah gradien regresi linear dan 𝑛 adalah bit ADC (12).
VCTU(DEC)
V(Volt) = x Vref
(2𝑛 − 1) (II.2)
ΔV x (2𝑛 − 1)
ΔU = (II.3)
Vref
α(2𝑛 − 1)
Vref = (II.4)
100
3
Untuk mencari error antara temperatur RTU dan CTU menggunakan persamaan
(T CTU(′C) − T RTU(′C))
error =
T RTU(′C) (II.6)
XxN
f sampling = (II.7)
Tu x 12 x 1000000
dengan 𝑋 adalah frekuensi kristal yang digunakan yaitu 11.0592 MHz, 𝑁 adalah
jumlah data tiap pengukuran yaitu 128 buah dan 𝑇𝑢adalah sampling time.
n x f sampling
f = (II.7)
N
4
Bab III Hasil dan Pembahasan
Dalam eksperimen ini dilakukan empat percobaan dengan pengiriman data dari
stasiun ukur RTU ke stasiun kontol CTU. Percobaan pertama yakni melakukan
pengiriman data berupa data digital. Kemudian pada percobaan kedua pengiriman
data berupa data analog. Pengiriman data temperatur pada percobaan ketiga serta
pada percobaan keempat dengan melakukan pengiriman data frekuensi. Sebelum
itu dilakukan pengaturan pada elkahfi 200 dengan cara menyambungkan I/O board
dengan RTU serta hubungkan RTU pada catu daya. Kemudian hubungkan CTU
dengan catu daya, lalu atur setting pada CTU dan RTU.
Pada percobaan ini dilakukan pengiriman data digital dengan mengatur saklar
pada I/O board, kemudian catat nilai pada stasiun ukur dan kirimkan datanya
dengan menekan tombol send, serta catat data yang diterima stasiun kontrol.
Lakukan pengiriman sebanyak 10 data. Dapat diperoleh data RTU dan CTU
seperti pada tabel berikut
Dari tabel di atas kita dapatkan data RTU biner, RTU hexa, dan CTU hexa.
5
2. Pengiriman Data Analog
Kemudian dari data pada tabel III. 2 dibuat grafik VRTU terhadap CTU10 sebagai
berikut
1.5
0.5
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
CTU10
6
Dari grafik diperoleh besar gradien regresi linear sebesar 0,0006. Selanjutnya
dicari tegangan referensi menggunakan rumus II.1 dan diperoleh sebesar
2,39967 volt. Lalu mengubah besaran CTU10 menjadi volt dengan
menggunakan persamaan II.2 dan mencari selisih nilai tegangan CTU dan RTU
(Δ𝑉) serta mencari kesalahan pengukuran dalam LSB (ΔU) dengan
menggunakan persamaan III.3. diperoleh data pada tebel berikut
7
35.16 258 600
35
y = 0.0586x + 0.0217
R² = 1
Suhu RTU ('C)
34
33
32
31
30
29
480 500 520 540 560 580 600 620
Suhu CTU10
Dari grafik dapat diperoleh nilai gradien regresi linear (𝛼) sebesar 0,0586.
Selanjutnya mencari tegangan referensi menggunakan persamaan II.4 dan
diperoleh sebesar 2,398017618 volt. Lalu mengubah nilai T CTU10 menjadi
derajat celsius dengan persamaan II.5 serta mencari error antara T RTU dan T
CTU menggunakan persamaan II.6. diperoleh data pada tabel berikut
8
4. Pengiriman Data Frekuensi
Pada percobaan ini dilakukan pengiriman data frekuensi dengan terlebih dahulu
melakukan pengaturan pada RTU, I/O board, dan CTU. Kemudian mengatur
nilai frekuensi pada stasiun ukur dengan rentang 100-9900 Hz, lalu catat nilai
pada stasiun ukur dan kirimkan datanya dengan menekan tombol send, serta
catat data yang diterima stasiun kontrol. Lakukan pengiriman sebanyak 4 kali.
Diperoleh data seperti pada tabel berikut
Selanjutnya membuat grafik data frekuensi terhadap urutan data yang dapat
dilihat pada grafik berikut
9
Data Terhadap Urutan Data pada 7300 Hz
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500
10
Data Terhadap Urutan Data pada 9300 Hz
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500
Lalu membuat grafik hubungan IMABS terhadap frekuensi dan diperoleh grafik
sebagai berikut
11
Hasil Fourier Transform 6300 Hz
250000
200000
150000
IMABS
100000
50000
0
0 5000 10000 15000 20000
-50000
Frekuensi (Hz)
80000
60000
40000
20000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000
-20000
Frekuensi (Hz)
12
Hasil Fourier transform 8300 Hz
180000
160000
140000
120000
100000
IMABS
80000
60000
40000
20000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000
-20000
Frekuensi (Hz)
80000
60000
40000
20000
0
-20000 0 5000 10000 15000 20000
-40000
frekuensi
13
III.2 Pembahasan
Dalam bagian ini, kita akan membahas hasil percobaan yang kita dapat. Akan
dijawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada modul.
III.2.1 Pertanyaan
Telemetri dalam bidang industri digunakan dalam hal pengiriman data dari suatu
tempat pengambilan data menuju ke perusahaan dengan jarak yang sangat jauh
dengan murah dan cepat, sehingga sangat menguntungkan. Telemetri dalam bidang
penelitian yakni dilakukan pengamatan di daerah sangat sulit dijangkau oleh
manusia ataupun dapat mengekeluarkan biaya yang cukup besar sehingga menjadi
kendala dalam melakukan pengukuran , misal pada pengawasan kondisi gunung
berapi atau bencana alam yang akan membahayakan nyawa manusia apabila
dilakukan pengamatan secara langsung. Telemetri menggunakan medium udara
akan lebih efisien dibandingkan menggunakan sistem kabel, disebabkan akan
dibutuhkan kabel yang sangat panjang untuk menyambung dua tempat dengan jarak
yang sangat jauh, serta biaya yang sangat mahal dalam pengukuran yang sangat
jauh dan sulit diakses, selain itu harus dilakukan pemonitoran terhadap kabel
tersebut untuk memastikan tidak ada gangguan.
III.2.2 Analisis
Dalam percobaan pengiriman data digital, dari sepuluh data yang terkirim tidak
terdapat perbedaan antara data yang terkirim dengan data yang terbaca di stasiun
kontrol (komputer). Kesalahan yang biasa terjadi disebabkan oleh adanya
kerusakan bagian transmisi gelombang radio atau jalur gelombang radio yang
terhalang oleh sesuatu yang tidak bisa ditembus, misal besi, atau adanya benda-
benda yang dapat menyebabkan terjadi error pada data.
Pengaruh skala terkecil display data analog pada RTU dengan data digital yang
dihasilkan pada CTU
14
Proses pengiriman data temperatur secara detail termasuk bagaimana gelombang
radio dihasilkan, hingga data dapat diterima oleh CTU dalam bentuk HEX
Prosesnya ialah dengan mengubah data pada analog menjadi data digital. Pengaruh
yang didapatkan ialah saat jumlah bit ADC diperbesar, maka akan memperoleh
nilai hasil konversi yang lebih baik, begitupun sebaliknya
Pada grafik frekuensi hasil percobaan dapat dilihat pada gambar III.7 sampai III.10
bahwa diperoleh grafik frekuensi yang simetris serta memiliki puncak grafik pada
saat IMABS maksimum pada frekuensi tertentu yang nilainya mendekti dari
frekuensi awal yang diberikan pada RTU. Berbentuk simetris karena dalam
pengiriman data dilakukan secara berulang.
Untuk memperoleh harga frekuensi dengan cara membuat grafik hubungan antara
frekuensi tiap data terhadap IMABS, kemudian dicari saat IMABS maksimum,
maka diperolehlah frekuensi in tersebut. Untuk frekuensi hasil pengukuran
langsung dengan hasil pengukuran melalui telemetri tidak jauh berbeda sekitar 200
Hz.
Apabila CTU berada dalam kaleng logam saat pengiriman data, maka data tetap
terkirim, karena gelombang yang dikeluarkan untuk mengirim data oleh RTU dapat
menembus logam. Namun berbeda halnya dengan melakukan panggilan telepon
yang berada di dalam kaleng logam, maka yang terjadi adalah telepon yang berada
15
didalam logam tidak menerima panggilan saat ditelepon, karena gelombang yang
diberikan oleh telepon tidak dapat menembus logam.
16
Bab IV Kesimpulan
1. Pada pengiriman data digital tidak terdapat kesalahan dan ini terbukti pada tabel
III.1 karena apabila terdapat kesalahan, maka kemungkinan akan ada kerusakan
alat baik pada RTU, I/O board, atau CTU
2. Pada eksperimen ini diperoeh kesalahan pengukuran LSB pada data analog
yang berbeda-beda bergantung pada data analog yang dikirim oleh RTU dan
dapat dilihat pada tabel III.3
3. Pada pengukuran temperatur terdapat error yang dapat diukur pada RTU dan
CTU yang dapat dilihat pada tabel III.5 ini terjadi karena dalam pengiriman data
temperatur yang diukur melalui alat ELKAHFI 200 tidak diterima secara
keseluruhan.
4. Diperoleh grafik frekuensi terhadap IMABS pada pengukuran data frekuensi
yang dapat dilihat pada gambar III.7 sampai III.10
17
DAFTAR PUSTAKA
Luecke, Gerald. (2015). Analog and digital circuits for electronic control system
applications. Newnes.
Mac Kenzie, I. Scott. (1992). The 8051 Microcontroller 2nd Edition. Berlin:
Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.
18