Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA I

SISTEM TELEMETRI RADIO

oleh

Anggi Maulana Adi Saputra, Jyesta Mahayu Adhidewata, Nadif Fadlurrahman Wahdi

10217040, 10217010, 10217056

LABORATORIUM FISIKA LANJUT


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019-2020
ABSTRAK
Dalam percobaan ini akan dilakukan pengukuran pada system telemetri. Pengukuran pada
percobaan ini dilakukan dengan menggunakan ELKAHFI 200. ELKAHFI 200 Telemetry System
adalah sistem telemetri yang dirancang sebagai alat bantu pengajaran sistem instrumentasi
nirkabel (Telemetri). Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan banyaknya kesalahan dalam
pengiriman data digital, menentukan kesalahan pengukuran dalam LSB pada data analog,
menentukan error temperatur pada RTU dan CTU, menentukan grafik frekuensi terhadap IMABS.
Data yang diperoleh dari percobaan kemudian diolah dengan excel dan disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik. Kesimpulan akan didapatkan pada percobaan ini.
Kata Kunci : ADC, elkahfi 200, gelombang radio, telemetri
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan .......................................................................................... 1


Bab II Dasar Teori ............................................................................................ 2
II.1 Telemetri ................................................................................................. 2
II.2 ELKAHFI 200 Telemetry System .......................................................... 2
Bab III Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 5
III.1 Hasil Eksperimen .................................................................................... 5
III.2 Pembahasan ........................................................................................... 14
III.2.1 Pertanyaan ............................................................................... 14
III.2.2 Analisis .................................................................................... 14
III.2.3 Open Problem .......................................................................... 15
Bab IV Kesimpulan .......................................................................................... 17

ii
Bab I Pendahuluan

Pada era sekarang banyak orang menggunakan telefon untuk berkomunikasi satu
sama lain. Pernahkah terlintas dalam benak kita bagaimana cara informasi tersebut
dapat tersalurkan dengan jarak yang sangat jauh sekalipun. Untuk itu, diperlukan
pengetahuan tentang cara untuk mengirim data jarak jauh menggunakan gelombang
radio yang dalam ilmu sains khususnya fisika disebut dengan sistem telemetri. Pada
eksperimen kali ini kita akan memahas lebih dalam tentang apa itu telemetri beserta
data apa saja yang dapat dikirim oleh telemetri tersebut.

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. menentukan banyaknya kesalahan dalam pengiriman data digital,


2. menentukan kesalahan pengukuran dalam LSB pada data analog,
3. menentukan error temperatur pada RTU dan CTU,
4. menentukan grafik frekuensi terhadap IMABS.

ELKAHFI 200 yang digunakan dalam percobaan ini untuk mengukur pengiriman
data, baik data digital, analog, frekuensi, maupun temperatur. Karena itu, batasan
dalam percobaan ini,

1. hanya mengukur data digital, analog, temperatur, dan frekuensi,


2. mengirim data frekuensi diantara 100-9900 Hz,
3. menggunakan ADC 12 bit.

Karena keterbatasan dalam percobaan ini akan dipakai asumsi sebagai berikut:

1. hanya dipengaruhi oleh gelombang radio sehingga gelombang lainnya


diabaikan,

1
Bab II Dasar Teori

II.1 Telemetri

Telemetri berasal dari kata “Tele” yang berarti jauh dan “Metri” yang berarti
pengukuran, dengan demikian telemetri adalah suatu sistem komunikasi untuk
transfer data pengukuran jarak jauh yang menggunakan medium transmisi tertentu
sebagai “carrier” data tersebut. Medium yang digunakan pada eksperimen kali ini
adalah gelombang radio.

Komponen utama sistem telemetri diantaranya adalah blok sumber data, blok
transmisi, dan blok penerima. Blok sumber data terdiri dari alat ukur/sensor, Analog
to Digital Converter dan sistem kontrol sekunder, dimana sistem kontrol sekunder
tersebut berfungsi mengatur pengukuran di blok sumber data dan menghubungkan
dengan blok transmisi. Blok transmisi yang digunakan adalah sistem wireless yaitu
menggunakan gelombang radio, komponen yang digunakan adalah modem dan
radio transceiver. Pada blok penerima terdapat transceiver, modem, dan
mikrokontroler/komputer. Data hasil pengukuran (analog) dikonversi menjadi data
digital, lalu data digital tersebut ditransmisikan oleh modem dan radio transceiver
dengan cara mengubahnya menjadi sinyal analog ke blok penerima. Sinyal analog
yang sampai di blok penerima dan ditangkap oleh transceiver dikonversi kembali
ke data digital oleh modem dan diberikan ke mikrokontroler/komputer untuk
diolah.

II.2 ELKAHFI 200 Telemetry System

Sistem telemetri yang dirancang sebagai alat bantu pengajaran sistem instrumentasi
nirkabel (Telemetri). Secara umum ELKAHFI 200 terdiri dari Remote Terminal
Unit (RTU), I/O Board dan Control Terminal Unit (CTU). RTU merupakan
subsistem yang terhubung langsung dengan papan I/O dan berfungsi untuk
mengirim data hasil pengukuran ke stasiun kontrol. I/O Board berfungsi untuk
mensimulasi kondisi pengukuran dengan fasilitas yang disediakan yaitu masukan
digital berupa saklar, simulasi tegangan analog menggunakan potensiometer,
keluaran dari sensor temperatur dan disediakan konektor sebagai masukan

2
tambahan lain. Control Terminal Unit (CTU) merupakan subsistem yang memiliki
peranan penting sebagai pengendali stasiun ukur atau penerima data hasil
pengukuran dari stasiun ukur.

Dalam pengambilan data menggunakan sistem ini dapat mengambil data digital,
analog, temperatur, dan frekuensi. Untuk data analog dapat mencari tegangan
referensi menggunakan persamaan sebagai berikut

Vref = a(2𝑛 − 1) (II.1)

dengan 𝑎 adalah gradien regresi linear dan 𝑛 adalah bit ADC (12).

Kemudian dalam mencari tegangan volt dengan mengubah besaran CTU10


menggunakan persamaan

VCTU(DEC)
V(Volt) = x Vref
(2𝑛 − 1) (II.2)

Selanjutnya dalam mencari kesalahan pengukuran dalam LSB (ΔU) menggunakan


persaman

ΔV x (2𝑛 − 1)
ΔU = (II.3)
Vref

dengan ΔV adalah selisih tegangan CTU dan RTU.

Untuk data temperatur dapat mencari tegangan referensi dengan persamaan

α(2𝑛 − 1)
Vref = (II.4)
100

dengan 𝛼 adalah gradien regresi linear.

Untuk mengubah nilai T CTU10 menjadi derajat celsius menggunakan persamaan

T CTU(DEC) x Vref x 100


T CTU(′C) =
(2𝑛 − 1) (II.5)

3
Untuk mencari error antara temperatur RTU dan CTU menggunakan persamaan

(T CTU(′C) − T RTU(′C))
error =
T RTU(′C) (II.6)

Untuk data frekuensi dapat dicari frekuensi sampling dengan persamaan

XxN
f sampling = (II.7)
Tu x 12 x 1000000

dengan 𝑋 adalah frekuensi kristal yang digunakan yaitu 11.0592 MHz, 𝑁 adalah
jumlah data tiap pengukuran yaitu 128 buah dan 𝑇𝑢adalah sampling time.

Kemudian mencari nili frekuensi tiap data dengan persamaan

n x f sampling
f = (II.7)
N

dengan n urutan data.

4
Bab III Hasil dan Pembahasan

III.1 Hasil Eksperimen

Dalam eksperimen ini dilakukan empat percobaan dengan pengiriman data dari
stasiun ukur RTU ke stasiun kontol CTU. Percobaan pertama yakni melakukan
pengiriman data berupa data digital. Kemudian pada percobaan kedua pengiriman
data berupa data analog. Pengiriman data temperatur pada percobaan ketiga serta
pada percobaan keempat dengan melakukan pengiriman data frekuensi. Sebelum
itu dilakukan pengaturan pada elkahfi 200 dengan cara menyambungkan I/O board
dengan RTU serta hubungkan RTU pada catu daya. Kemudian hubungkan CTU
dengan catu daya, lalu atur setting pada CTU dan RTU.

1. Pengiriman Data Digital

Pada percobaan ini dilakukan pengiriman data digital dengan mengatur saklar
pada I/O board, kemudian catat nilai pada stasiun ukur dan kirimkan datanya
dengan menekan tombol send, serta catat data yang diterima stasiun kontrol.
Lakukan pengiriman sebanyak 10 data. Dapat diperoleh data RTU dan CTU
seperti pada tabel berikut

Tabel III.1. Data digital RTU dan CTU


RTU2 RTU16 CTU16
11111110 FE FE
11111100 FC FC
11111000 F8 F8
11110000 F0 F0
11100000 E0 E0
11010110 D6 D6
11101100 EC EC
00101011 2B 2B
11110011 F3 F3
00110011 33 33

Dari tabel di atas kita dapatkan data RTU biner, RTU hexa, dan CTU hexa.

5
2. Pengiriman Data Analog

Pada percobaan ini dilakukan pengiriman data analog dengan mengatur


potensiometer pada I/O board, kemudian catat nilai pada stasiun ukur dan
kirimkan datanya dengan menekan tombol send, serta catat data yang diterima
stasiun kontrol. Lakukan pengiriman sebanyak 10 data. Diperoleh data V RTU
dan CTU seperti pada tabel berikut

Tabel III.2. Data analog V RTU dan V CTU


VRTU (Volt) CTU16 CTU10
0 1 1
0.196 14F 335
0.373 27D 637
0.61 411 1041
0.773 527 1319
0.916 61B 1563
1.069 721 1825
1.288 896 2198
1.418 974 2420
1.607 AB6 2742
2.075 DD5 3541

Kemudian dari data pada tabel III. 2 dibuat grafik VRTU terhadap CTU10 sebagai
berikut

Hubungan V RTU terhadap CTU10


2.5
y = 0.0006x - 0.0003
2 R² = 1
V RTU (Volt)

1.5

0.5

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000
CTU10

Gambar III.1 Hubungan VRTU terhadap CTU10

6
Dari grafik diperoleh besar gradien regresi linear sebesar 0,0006. Selanjutnya
dicari tegangan referensi menggunakan rumus II.1 dan diperoleh sebesar
2,39967 volt. Lalu mengubah besaran CTU10 menjadi volt dengan
menggunakan persamaan II.2 dan mencari selisih nilai tegangan CTU dan RTU
(Δ𝑉) serta mencari kesalahan pengukuran dalam LSB (ΔU) dengan
menggunakan persamaan III.3. diperoleh data pada tebel berikut

Tabel III.3. Data CTU10, V CTU10, Δ𝑉, ΔU

CTU10 V CTU10 (Volt) Δ𝑉 ΔU


1 0.000586 0.000586 1
335 0.19631 0.00031 0.52901
637 0.373282 0.000282 0.481229
1041 0.610026 2.6E-05 0.044369
1319 0.772934 -6.6E-05 -0.11263
1563 0.915918 -8.2E-05 -0.13993
1825 1.06945 0.00045 0.767918
2198 1.288028 2.8E-05 0.047782
2420 1.41812 0.00012 0.204778
2742 1.606812 -0.00019 -0.32082
3541 2.075026 2.6E-05 0.044369

3. Pengiriman Data Temperatur

Pada percobaan ini dilakukan pengiriman data temperatur dengan


menyambungkan sensor temperatur pada stasiun ukur, kemudian catat nilai
pada stasiun ukur dan kirimkan datanya dengan menekan tombol send, serta
catat data yang diterima stasiun kontrol. Lakukan pengiriman sebanyak 10 data.
Diperoleh data temperatur RTU dan CTU seperti pada tabel berikut

Tabel III.4. Data T RTU, T CTU16, T CTU10


T RTU ('C) T CTU16 T CTU10
29.42 1F6 502
30.53 209 521
31 211 529
32.23 226 550
32.58 22C 556
33.52 23C 572
34.1 246 582
34.16 247 583
34.69 250 592

7
35.16 258 600

Kemudian dibuat grafik hubungan T RTU terhadap T CTU10 sebagai berikut

Hubungan T RTU terhadap T CTU10


36

35
y = 0.0586x + 0.0217
R² = 1
Suhu RTU ('C)

34

33

32

31

30

29
480 500 520 540 560 580 600 620
Suhu CTU10

Gambar III.2 Hubungan T RTU terhadap T

Dari grafik dapat diperoleh nilai gradien regresi linear (𝛼) sebesar 0,0586.
Selanjutnya mencari tegangan referensi menggunakan persamaan II.4 dan
diperoleh sebesar 2,398017618 volt. Lalu mengubah nilai T CTU10 menjadi
derajat celsius dengan persamaan II.5 serta mencari error antara T RTU dan T
CTU menggunakan persamaan II.6. diperoleh data pada tabel berikut

Tabel III.5. Data T RTU, T CTU, error


T RTU ('C) T CTU ('C) Error
29.42 29.39694838 0.0784%
30.53 30.50958188 0.0669%
31 30.97805915 0.0708%
32.23 32.20781197 0.0688%
32.58 32.55916991 0.0639%
33.52 33.49612444 0.0712%
34.1 34.08172103 0.0536%
34.16 34.14028068 0.0577%
34.69 34.66731761 0.0654%
35.16 35.13579487 0.0688%

8
4. Pengiriman Data Frekuensi

Pada percobaan ini dilakukan pengiriman data frekuensi dengan terlebih dahulu
melakukan pengaturan pada RTU, I/O board, dan CTU. Kemudian mengatur
nilai frekuensi pada stasiun ukur dengan rentang 100-9900 Hz, lalu catat nilai
pada stasiun ukur dan kirimkan datanya dengan menekan tombol send, serta
catat data yang diterima stasiun kontrol. Lakukan pengiriman sebanyak 4 kali.
Diperoleh data seperti pada tabel berikut

Tabel III.6. Data frequensi dan sampling time


Frequency (Hz) 6300 7300 8300 9300
Sampling Time (s) 0.006266 0.006112 0.006076 0.006236

Selanjutnya membuat grafik data frekuensi terhadap urutan data yang dapat
dilihat pada grafik berikut

Data Terhadap Urutan Data pada 6300 Hz


3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500

Gambar III.3 Hubungan data terhadap urutan data pada 6300 Hz

9
Data Terhadap Urutan Data pada 7300 Hz
3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500

Gambar III.4 Hubungan data terhadap urutan data pada 7300 Hz

Data Terhadap Urutan Data pada 8300 Hz


3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500

Gambar III.5 Hubungan data terhadap urutan data pada 8300 Hz

10
Data Terhadap Urutan Data pada 9300 Hz
3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 20 40 60 80 100 120 140
-500

Gambar III.6 Hubungan data terhadap urutan data pada 9300 Hz

Kemudian mencari nilai frekuensi sampling menggunakan persamaan II.7 dan


mencari nilai frekuensi In dengan menggunakan persamaan II.8, serta mencari
error dengan persamaan II.9, sehingga diperoleh nilainya yang dapat dilihat
pada tabel berikut

Tabel III.7. Data frekuensi sampling, frekuensi in dan error


Frequency Sampling (Hz) 18947.12 19300.523 19414.88 18916.74
Frequency In (Hz) 6513.073 7539.2656 8494.01 9458.37
Error (%) 0.033821 0.032776113 0.023375 0.017029

Lalu membuat grafik hubungan IMABS terhadap frekuensi dan diperoleh grafik
sebagai berikut

11
Hasil Fourier Transform 6300 Hz
250000

200000

150000
IMABS

100000

50000

0
0 5000 10000 15000 20000
-50000
Frekuensi (Hz)

Gambar III.7 Hubungan IMABS terhadap frekuensi pada 6300 Hz

Hasil Fourier Transform 7300 Hz


180000
160000
140000
120000
100000
IMABS

80000
60000
40000
20000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000
-20000
Frekuensi (Hz)

Gambar III.8 Hubungan IMABS terhadap frekuensi pada 7300 Hz

12
Hasil Fourier transform 8300 Hz
180000
160000
140000
120000
100000
IMABS

80000
60000
40000
20000
0
0 5000 10000 15000 20000 25000
-20000
Frekuensi (Hz)

Gambar III.9 Hubungan IMABS terhadap frekuensi pada 8300 Hz

Hasil Fourier transform 9300 Hz


180000
160000
140000
120000
100000
IMABS

80000
60000
40000
20000
0
-20000 0 5000 10000 15000 20000
-40000
frekuensi

Gambar III.10 Hubungan IMABS terhadap frekuensi pada 9300 Hz

13
III.2 Pembahasan

Dalam bagian ini, kita akan membahas hasil percobaan yang kita dapat. Akan
dijawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada modul.

III.2.1 Pertanyaan

Telemetri dalam bidang industri digunakan dalam hal pengiriman data dari suatu
tempat pengambilan data menuju ke perusahaan dengan jarak yang sangat jauh
dengan murah dan cepat, sehingga sangat menguntungkan. Telemetri dalam bidang
penelitian yakni dilakukan pengamatan di daerah sangat sulit dijangkau oleh
manusia ataupun dapat mengekeluarkan biaya yang cukup besar sehingga menjadi
kendala dalam melakukan pengukuran , misal pada pengawasan kondisi gunung
berapi atau bencana alam yang akan membahayakan nyawa manusia apabila
dilakukan pengamatan secara langsung. Telemetri menggunakan medium udara
akan lebih efisien dibandingkan menggunakan sistem kabel, disebabkan akan
dibutuhkan kabel yang sangat panjang untuk menyambung dua tempat dengan jarak
yang sangat jauh, serta biaya yang sangat mahal dalam pengukuran yang sangat
jauh dan sulit diakses, selain itu harus dilakukan pemonitoran terhadap kabel
tersebut untuk memastikan tidak ada gangguan.

III.2.2 Analisis

Dalam percobaan pengiriman data digital, dari sepuluh data yang terkirim tidak
terdapat perbedaan antara data yang terkirim dengan data yang terbaca di stasiun
kontrol (komputer). Kesalahan yang biasa terjadi disebabkan oleh adanya
kerusakan bagian transmisi gelombang radio atau jalur gelombang radio yang
terhalang oleh sesuatu yang tidak bisa ditembus, misal besi, atau adanya benda-
benda yang dapat menyebabkan terjadi error pada data.

Pengaruh skala terkecil display data analog pada RTU dengan data digital yang
dihasilkan pada CTU

14
Proses pengiriman data temperatur secara detail termasuk bagaimana gelombang
radio dihasilkan, hingga data dapat diterima oleh CTU dalam bentuk HEX

Pada pengiriman data temperatur terdapat perbedaaan dikarenakan pada stasiun


ukur hanya dpt membaca sebatas dua angka dibelakang koma, sedangkan pada suhu
yang dibaca telemetri dapat dibaca empat angka dibelakang koma.

Prosesnya ialah dengan mengubah data pada analog menjadi data digital. Pengaruh
yang didapatkan ialah saat jumlah bit ADC diperbesar, maka akan memperoleh
nilai hasil konversi yang lebih baik, begitupun sebaliknya

Pada grafik frekuensi hasil percobaan dapat dilihat pada gambar III.7 sampai III.10
bahwa diperoleh grafik frekuensi yang simetris serta memiliki puncak grafik pada
saat IMABS maksimum pada frekuensi tertentu yang nilainya mendekti dari
frekuensi awal yang diberikan pada RTU. Berbentuk simetris karena dalam
pengiriman data dilakukan secara berulang.

Untuk memperoleh harga frekuensi dengan cara membuat grafik hubungan antara
frekuensi tiap data terhadap IMABS, kemudian dicari saat IMABS maksimum,
maka diperolehlah frekuensi in tersebut. Untuk frekuensi hasil pengukuran
langsung dengan hasil pengukuran melalui telemetri tidak jauh berbeda sekitar 200
Hz.

III.2.3 Open Problem

Dalam proses pengiriman data menggunakan sistem telemetri saat diberikan


penghalang dan jarak akan mempengaruhi pengiriman data karena setelah kami
lakukan eksperimen dengan jarak yang diperbesar dan adanya penghalang maka
dalam pengiriman datanya terganggu, bahkan saat jaraknya benar-benar jauh, maka
data tidak dapat dikirim.

Apabila CTU berada dalam kaleng logam saat pengiriman data, maka data tetap
terkirim, karena gelombang yang dikeluarkan untuk mengirim data oleh RTU dapat
menembus logam. Namun berbeda halnya dengan melakukan panggilan telepon
yang berada di dalam kaleng logam, maka yang terjadi adalah telepon yang berada

15
didalam logam tidak menerima panggilan saat ditelepon, karena gelombang yang
diberikan oleh telepon tidak dapat menembus logam.

16
Bab IV Kesimpulan

1. Pada pengiriman data digital tidak terdapat kesalahan dan ini terbukti pada tabel
III.1 karena apabila terdapat kesalahan, maka kemungkinan akan ada kerusakan
alat baik pada RTU, I/O board, atau CTU
2. Pada eksperimen ini diperoeh kesalahan pengukuran LSB pada data analog
yang berbeda-beda bergantung pada data analog yang dikirim oleh RTU dan
dapat dilihat pada tabel III.3
3. Pada pengukuran temperatur terdapat error yang dapat diukur pada RTU dan
CTU yang dapat dilihat pada tabel III.5 ini terjadi karena dalam pengiriman data
temperatur yang diukur melalui alat ELKAHFI 200 tidak diterima secara
keseluruhan.
4. Diperoleh grafik frekuensi terhadap IMABS pada pengukuran data frekuensi
yang dapat dilihat pada gambar III.7 sampai III.10

17
DAFTAR PUSTAKA

Luecke, Gerald. (2015). Analog and digital circuits for electronic control system
applications. Newnes.

I. Aris, M.Miftahul. Munir, I. Wibawa, Khairurrijal, and M. Djamal. (2002). Design


and Implementation of Telemetry over Internet. Bandung: Asia-Pacific
Conference on Communication.

Mac Kenzie, I. Scott. (1992). The 8051 Microcontroller 2nd Edition. Berlin:
Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.

18

Anda mungkin juga menyukai