Anda di halaman 1dari 8

Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN DAN


KINERJA PERUSAHAAN

Seto Sulaksono Adi Wibowo1


* Akuntansi Manajerial, Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam
*seto@polibatam.ac.id 1
Yosi Handayani2
* Akuntansi, Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam
*yosi@polibatam.aca.id21
Ade Rika Lestari3
* Akuntansi Manajerial, Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam
*aderikl@yahoo.com3

Abstract
This research sets out to examine about effect of (1) ratio SG&A/Sales on company performance (2) ratio
Sales/CoGS on company performance in which variable ratio of SG&A/Sales and Sales/CoGS used to measure
generic strategy of product differentiation strategy. Population in this research is manufacturing sector company
from 2012 - 2014 as many as 120 samples. This research is using purposive sampling technique to collect samples.
The analysis tool used is simple regression with coefficient determination and t statistic. The results of this research
concludes that generic strategy of product differentiation strategy as measured by variable SG&A/Sales and
Sales/CoGS effect on company performance as measured by net profit margin (NPM).The limitations of this
research are: (1) This research is confined to manufacturing sector companies (2) On average in the annual report
and financial statement companies provide information about the complete lack of research and development costs.
Recommendation in this research include: (1) For future researcher should take samples of all sectors listed in
Indonesia Stock Exchange (2) Adding other variables relating to generic strategies and performance of company.

Keywords: generic strategy, company performance, product differentiation strategy, cost leadership strategy, net
profit margin, manufacturing sector company.

Pendahuluan Strategi generik merupakan salah satu strategi


Kemajuan ekonomi global dan teknologi yang yang sering digunakan oleh perusahaan untuk bersaing
cepat menimbulkan persaingan usaha yang sangat dalam industri sejenis maupun berbeda jenis. Strategi
ketat di berbagai sektor. Perkembangan perusahaan bersaing generik bertujuan untuk menciptakan posisi
yang semakin pesat menimbulkan persaingan yang yang menguntungkan dan kekuatan pada persaingan
semakin tinggi, sehingga perusahaan membutuhkan industri. Strategi-strategi generik yang telah ditetapkan
strategi untuk mempertahankan keberadaannya untuk selanjutnya digunakan untuk menetapkan hal-hal yang
jangka waktu yang panjang. Pengelolaan manajemen berkaitan dengan perencanaan, perumusanan, dan
strategis merupakan proses penting bagi entitas bisnis. pengimplementasian kegiatan operasional, sehingga
Sebuah perusahaan yang dikategorikan sukses apabila perusahaan mempunyai arah yang jelas dalam upaya
bisa memenangkan persaingan. mencapai tujuan. Porter (1980) mengemukakan bahwa
Dasar dari pengembangan strategi bersaing terdapat tiga jenis strategi generik yang kompetitif
mencakup pemikiran bagaimana perusahaan akan yaitu strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi produk
bersaing dan memberikan pertahanan yang baik untuk dan strategi fokus.
menghadapi persaingan global, sedangkan perusahaan Dua jenis strategi generik yang sering
yang tidak merespon kondisi persaingan secara efektif diimplementasikan oleh perusahaan khususnya
maka tidak akan berhasil dan mengalami kemunduran perusahaan manufaktur yaitu strategi kepemimpinan
(Porter, 1996). biaya dan diferensiasi produk serta kedua jenis strategi

143
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

ini sangat berbeda baik dilihat dari sasaran pelanggan kepemimpinan biaya dan diferensiasi produk terhadap
maupun secara penerapannya. Strategi fokus dan efisiensi produksi. Hasil penelitian yang menggunakan
strategi kepemimpinan biaya tidak digunakan didalam data panel menunjukkan bahwa hubungan yang positif
penelitian ini, hal ini disebabkan karena strategi fokus dan signifikan antara strategi kepemimpinan biaya
hanya digunakan untuk segmen pasar tertentu saja dan dengan efisiensi produksi, sedangkan terhadap strategi
tidak digunakan untuk perusahaan manufaktur secara diferensiasi produk menunjukkan hasil yang negatif
keseluruhan dan strategi kepemimpinan biaya juga terhadap efisiensi produksi.
sedikit digunakan dalam perusahaan manufaktur Penelitian ini memiliki beberapa perbedaan
khususnya di Indonesia. Selain itu strategi fokus dengan penelitian Chang et al (2015). Penelitian ini
ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang menggunakan variabel dependen untuk mengukur
jumlahnya relatif kecil dan segmen pasar yang sempit, kinerja perusahaan dengan menggunakan Net Profit
sehingga strategi fokus jarang dipakai oleh perusahaan Margin (NPM). Menggunakan net profit margin untuk
manufaktur secara keseluruhan. mengetahui sejauh mana perusahaan mengelola
Porter (1980) menyajikan kerangka strategi kinerjanya untuk peningkatan profitabilitas. Apabila
generik yaitu strategi kepemimpinan biaya dan semakin tinggi nilai net profit margin maka semakin
diferensiasi produk yang digunakan untuk mencapai baik juga kondisi perusahaan untuk bertahan dalam
keunggulan kompetitif. Namun, strategi diferensiasi persaingan. Penelitian ini hanya menggunakan 2
produk lebih banyak digunakan dalam perusahaan variabel independen untuk mengukur strategi
manufaktur, hal ini disebabkan karena strategi diferensiasi produk yaitu rasio total biaya penjualan
diferensiasi produk lebih fleksibel mengikuti dan biaya administrasi dan umum terhadap penjualan
perkembangan zaman sehingga mampu untuk bertahan (SG&A/Sales) dan rasio penjualan terhadap harga
dalam persaingan dibandingkan dengan strategi pokok penjualan (Sales/COGS).
kepemimpinan biaya. Strategi diferensiasi produk Berdasarkan uraian yang sudah disampaikan
berfokus terhadap pencarian peluang pasar untuk diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
menawarkan produk yang unik kepada pelanggan, adalah apakah terdapat pengaruh strategi diferensiasi
melakukan peluncuran produk baru, serta melakukan produk yang diukur dengan rasio SG&A/Sales
pengembangan dan inovasi produk, sehingga produk terhadap kinerja perusahaan, dan apakah terdapat
menjadi unik daripada pesaing. Menurut Porter (1985) pengaruh strategi diferensiasi produk yang diukur
mengemukakan bahwa inovasi merupakan sarana dengan rasio Sales/COGS terhadap kinerja perusahaan.
keunggulan kompetitif untuk mencapai kesuksesan. Penelitian ini mengukur kinerja perusahaan dengan
Strategi diferensiasi menawarkan pencapaian menggunakan net profit margin (NPM), khususnya
keuntungan yang tinggi, tetapi perusahaan manufaktur sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun
yang menerapkan strategi diferensiasi harus masih 2012-2014.
berhati-hati dalam menyeimbangkan biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang unik. Kajian Pustaka dan Pengembangan
Motivasi peneliti menguji pengaruh strategi
Hipotesis
generik terhadap kinerja perusahaan adalah untuk
Kajian Pustaka
mendapatkan hasil empiris yang dilakukan peneliti
Strategi Perusahaan
terdahulu dikarenakan beberapa perbedaan terhadap
Strategi merupakan upaya dan langkah-langkah
hasil yang ditemukan. Hasil uji empiris mengenai
yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
penerapan strategi generik khususnya strategi
yang telah ditentukan. Strategi bisnis adalah acuan dan
diferensiasi produk akan membantu perusahaan
pedoman bagi perusahaan untuk bersaing dan
sebagai bahan evaluasi apakah perusahaan sudah
bertahan. Apabila perusahaan yang memilih dan
menerapkan strategi generik khususnya strategi
berhasil mengimplementasikan strategi kepemimpinan
diferensiasi produk yang sesuai dengan arah dan
biaya atau diferensiasi produk, akan berada dalam
tujuan perusahaan manufaktur. Penelitian ini
posisi untuk secara efektif menangani kompetitif
merupakan replikasi dari penelitian Chang et al
kekuatan yang menentuka keberhasilan dalam suatu
(2015). Penelitian tersebut menguji hubungan antara
industri (Porter, 1980).
posisi strategi yang diukur dengan strategi

144
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

Persaingan yang semakin ketat membuat sudah ada, memilih konfigurasi aktivitas nilai yang
perusahaan manufaktur mencari strategi yang tepat. menciptakan diferensiasi produk paling bernilai bagi
Strategi generik merupakan strategi yang terkoordinasi pelanggan terhadap biaya diferensiasi, menguji daya
yang dirancang untuk menyediakan nilai kepada tahan strategi diferensiasi produk yang telah
pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif. ditentukan, serta menurunkan biaya dalam aktivitas
Salah satu strategi generik yang paling sering yang tidak mempengaruhi bentuk diferensiasi produk
digunakan adalah strategi diferensiasi produk. yang telah dipilih.

Diferensiasi Produk Net Profit Margin


Diferensiasi produk lebih menekankan Net profit margin (NPM) termasuk ke dalam
keunggulan produk, pengembangan serta pengenalan kelompok rasio profitabilitas dan digunakan untuk
produk baru ke pangsa pasar dengan tujuan untuk mengukur kinerja perusahaan. Semakin besar nilai net
menemukan keunikan tersendiri terhadap produknya. profit margin (NPM) maka kinerja suatu perusahaan
Pencapaian strategi ini ditekankan pada keunikan semakin produktif dan menunjukkan semakin baik
produk, tambahan features, kenyamanan, dan juga dalam pencapaian laba yang tinggi. Selain menilai
tambahan lainnya pada produk agar sulit ditiru oleh dan mengevaluasi laba, net profit margin (NPM) juga
pesaing. Menurut Kartajaya (2004), terdapat tiga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
syarat acuan penentu diferensiasi produk seperti mengendalikan biaya-biaya sehingga menciptakan
menciptakan excellent value kepada pelanggan kondisi yang efisiensi.
sehingga perbedaan tersebut memiliki makna dimata Efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan
pelanggan, keunggulan bersaing yang menimbulkan kegiatan rutin operasional perusahaan sangat penting
perbedaan dengan pesaing dan perbedaan tersebut terutama dalam mengendalikan biaya sehingga tidak
mencerminkan keunggulan dari penawaran terjadi pemborosan. Perusahaan memilih strategi yang
perusahaan, serta memiliki keunikan agar perusahaan tepat guna mendukung tujuan efisiensi sehingga
mampu bertahan dan tidak mudah untuk ditiru oleh perusahaan mencapai tingkat laba yang diharapkan.
pesaing lainnya. Porter (1980) mengemukakan bahwa
strategi diferensiasi harus tersusun atas sekumpulan Penelitian-penelitian sebelumnya
aktivitas yang saling berhubungan dan saling Penelitian Banker et al (2014) dengan
menunjang konstruktif dengan yang lainnya. menggunakan analisis data panel menunjukkan bahwa
Porter (1980) strategi diferensiasi fokus pada strategi kepemimpinan biaya dan diferensiasi produk
pembuatan produk, penawaran serta pelayanan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
unik kepada pelanggan. Menggunakan strategi tetapi perusahaan yang menerapkan strategi
diferensiasi produk lebih baik untuk jangka panjang diferensiasi produk lebih baik untuk jangka panjang
karena unik dan sulit untuk ditiru (Banker et al, 2014). dibandingkan dengan strategi kepemimpinan biaya
Faktor kunci dari strategi diferensiasi produk adalah karena strategi kepemimpinan biaya bersifat hanya
perusahaan mengenalkan produk baru, melakukan sementara.
pengembangan dan inovasi secara terus menerus, Penelitian Jahromi et al (2014) menunjukkan
memberikan layanan yang prima dan berbeda untuk bahwa rasio penjualan terhadap aset sebagai variabel
pelanggan sehingga terlihat berbeda dengan persaing strategi kepemimpinan biaya memiliki hubungan
dalam industri yang sejenis maupun yang tidak sejenis. negatif terhadap kinerja perusahaan yang diukur
Dengan strategi ini perusahaan manufaktur dengan return on assets (ROA), hal ini menunjukkan
mampu mempertahankan kondisi perusahaan dimana jika pemilihan strategi kepemimpinan biaya sedikit
perusahaan memiliki keunikan yang lebih tahan lama memiliki pengaruh terhadap pencapaian laba terhadap
dan sulitnya pesaing untuk meniru. Menurut Porter aset.
langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk Penelitian Rustamblin et al (2013)
menentukan landasan bagi strategi diferensiasi produk menunjukkan hasil bahwa penerapan strategi
seperti menentukan pelanggan, mengidentifikasi rantai diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap
nilai, menentukan susunan peringkat kriteria kinerja bank umum, sedangkan untuk strategi
pembelian pelanggan, menilai sumber keunikan yang kepemimpinan biaya dan strategi terpadu tidak

145
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

memiliki hubungan yang signifikan terhadap kinerja tentang pengaruh strategi generik khususnya strategi
bank umum. diferensiasi terhadap kinerja perusahaan:
Penelitian Josiah et al (2013) menunjukkan H1: Rasio SG&A/Sales berpengaruh terhadap
hasil bahwa strategi kepemimpinan berpengaruh kinerja perusahaan.
terhadap kinerja perusahaan gas. Sedangkan Spencer H2: Rasio Sales/CoGS berpengaruh terhadap
et al (2009) menggunakan pengukuran kinerja kinerja perusahaan.
perusahaan yaitu secara keuangan dan non keuangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Metode Penelitian
hubungan positif antara strategi diferensiasi dan
Rancangan Kegiatan
kinerja perusahaan melalui peran mediasi dari kinerja
Penelitian ini merupakan penelitian induktif
non keuangan dan keuangan.
yang menyimpulkan hasilnya berdasarkan pada angka-
Pengembangan hipotesis angka pengujian statistik dari data-data yang telah
Konsep dasar dari strategi diferensiasi produk dikumpulkan.
adalah inovasi. Selera konsumen yang berubah-ubah
Ruang Lingkup atau Objek
mengakibatkan perlunya perubahan, pengembangan
Objek yang diteliti adalah laporan tahunan
serta menawarkan variasi dari produk. Strategi ini
perusahaan pada sektor manufaktur (sektor industri
tidak hanya mengubah produk menjadi unik tetapi juga
dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor
mempengaruhi pelanggan dan menambah nilai
industri barang konsumsi) yang terdaftar di BEI pada
pelanggan serta menawarkan nilai dan manfaat produk
tahun 2012-2014.
yang lebih besar daripada pesaing. Porter (1985)
strategi kepemimpinan biaya perlu mengendalikan Bahan
biaya dengan ketat dan mengurangi biaya inovasi Penelitian ini hanya menggunakan data
terhadap produk. Hal ini tentu saja membuat sekunder, yaitu laporan tahunan yang telah diaudit dan
perusahaan meminimalkan kreativitas dan inovasi terdaftar di BEI.
dalam mengembangkan produk sehingga perusahaan
bisa mengalami kemunduran akibat tidak Tempat
mengembangkan produk dan melakukan inovasi. Tempat penelitian dilakukan di Indonesia,
Rasio SG&A/Sales digunakan untuk mengukur khususnya di kota Batam. Hal ini bisa dilakukan
strategi diferensiasi produk. Alokasi yang lebih tinggi karena jenis data yang digunakan adalah data sekunder
untuk SG & A mencerminkan upaya yang lebih baik yang diambil dari website BEI nasional.
untuk mencapai keunggulan strategi dan pencapaian
laba. Penggunaan rasio ini dapat memberikan Teknik Pengumpulan Data
informasi mengenai berapa pengeluaran yang telah Dalam penelitian ini menggunakan teknik
dikeluarkan oleh perusahaan yang menerapkan strategi pengumpulan data berupa basis data. Basis data yang
diferensiasi produk untuk memperoleh penjualan yang digunakan berasal dari sumber Bursa Efek Indonesia
tinggi. (BEI) atau yang terdapat dalam situs resmi
Rasio Sales/CoGS digunakan untuk mengukur www.idx.go.id berupa laporan tahunan dan keuangan
strategi diferensiasi produk. Rasio ini digunakan untuk perusahaan yang telah diaudit khususnya perusahaan
melihat kemampuan perusahaan yang menerapkan manufaktur selama 2012-2014. Sampel yang dipilh
strategi diferensiasi produk untuk membuat profit juga harus memenuhi kriteria yang ditetapkan
margin menjadi tinggi. Perusahaan manufaktur yang (purposive sampling), seperti: perusahaan manufaktur
menerapkan strategi diferensiasi produk memiliki yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
harga pokok penjualan yang lebih tinggi karena selalu 2012-2014, perusahaan manufaktur yang menerbitkan
melakukan inovasi dan pengembangan, sehingga rasio laporan keuangannya dalam mata uang rupiah dan
ini mengukur perbandingan tingkat penjualan dan menyajikan laporan tahunan setiap tahunnya serta
harga pokok penjualan terhadap pencapaian laba laporan keuangan yang telah diaudit, perusahaan
perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian yang telah manufaktur yang menerapkan strategi generik yaitu
dijelaskan, maka hipotesis yang dapat disimpulkan strategi diferensiasi produk yang dapat dilihat dari

146
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

laporan tahunan perusahaan seperti visi dan misi, atau kecil perusahaan menurut berbagai cara
laporan direksi dan komisaris, kebijakan strategi yang antara lain aset perusahaan. berikut merupakan
ditentukan, serta analisa manajemen, perusahaan formula dari ukuran perusahaan (Fachrudin, 2011):
mengalami laba dalam periode 2012-2014, serta Ukuran Perusahaan = Ln Total Assets
perusahaan memiliki data-data lengkap untuk
pengukuran variabel yang dibutuhkan penelitian. Current Ratio (CR)
Rasio ini digunakan untuk mengukur ukuran
Definisi Operasional Variabel likuiditas perusahaan. Selain itu rasio ini juga
Net Profit Margin (NPM) mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
Variabel net profit margin digunakan untuk kewajiban jangka pendek. Rumus CR dihitung dengan
mengukur kinerja perusahaan. Tandelilin (2010) cara berikut (Julduha & Kusumawardhani, 2013):
menunjukkan bahwa semakin besar rasio ini, berarti CR = Current Assets/Current Liabilities
semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba
serta memperlihatkan juga bagaimana teknik Teknik Analisis
perusahaan dalam mengontrol biaya agar efisien atau Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam ini adalah analisis regresi sederhana untuk menentukan
mengelola penjualannya dalam mencapai laba. pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
Perhitungan NPM bisa dilakukan dengan rumus dependen. Adapun uji yang digunakan dalam
berikut (Agustina & Sumartio, 2014): penelitian ini antara lain: uji statistik deskriptif, uji
NPM = Net Income/Sales asumsi klasik, uji hipotesis.

Strategi Generik (Strategi Diferensiasi Produk) Hasil dan Pembahasan


Dalam penelitian Balsam et al (2011) dan Statistik deskriptif
Chang et al (2015) variabel independen yang Tabel 1
digunakan untuk mengukur strategi diferensiasi Hasil Statistik Deskriptif
produk sebagai berikut: Variabel Mean Max Min St. D
1. SG&A/Sales adalah rasio biaya penjualan,
biaya administrasi dan umum terhadap NPM 0.0645 0.18 0.000 0.047
penjualan. Variabel ini menjelaskan tentang SG&A/Sales 0.1516 0.52 0.008 0.124
investasi perusahaan untuk membedakan
Sales/CoGS 1.3972 2.49 0.994 0.344
produk yang ditawarkan oleh para pesaingnya.
Perusahaan yang menggunakan strategi Size 28.427 33.09 25.32 1.849
diferensiasi produk mengeluarkan biaya yang
Cur. Ratio 4.1055 247.4 0.548 22.45
lebih daripada kepemimpinan biaya dan fokus
seperti biaya iklan, pelayanan yang lebih Sampel 120
kepada pelanggan, dan biaya-biaya lainnya Sumber: data olahan SPSS
terkait untuk memberikan sesuatu yang unik
kepada pelanggan dan tingkat penjualan yang Tabel diatas menunjukkan hasil statistik
lebih tinggi. deskriptif dari 120 sampel amatan yang menyatakan
2. Sales/CoGS merupakan rasio penjualan bersih bahwa variabel net profit margin (NPM) memiliki
terhadap harga pokok penjualan. Perusahaan nilai rata-rata (mean) adalah 0.0645. Hal ini berarti
yang menerapkan strategi kepemimpinan biaya bahwa rata-rata perolehan laba bersih adalah sebesar
berusaha meminimalkan harga pokok penjualan 6.45% dari penjualan bersih yang dicapai perusahaan.
dibandingkan dengan perusahaan yang Variabel SG&A/Sales memiliki nilai rata-rata (mean)
menerapkan srategi diferensiasi produk. 0.1516. Hal ini berarti bahwa rata-rata sampel
perusahaan manufaktur melaporkan beban penjualan
Ukuran Perusahaan (Firm Size) dan beban administrasi & umum sebesar 15.17% dari
Ukuran perusahaan merupakan salah satu skala total penjualan bersih yang dimiliki oleh perusahaan
yang dapat menilai besar manufaktur. Variabel Sales/CoGS memiliki nilai rata-

147
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

rata (mean) 1.397. Hal ini berarti bahwa rata-rata Tabel 2


sampel perusahaan manufaktur mampu memperoleh Hasil Uji Hipotesis 1
penjualan sebesar 139.7% dari harga pokok penjualan Model B t Sig
yang dicapai oleh perusahaan. Variabel control ukuran Constant -0.352 -5.805 0.000
perusahaan (size) dan current ratio masing-masing SG&A/Sales 0.138 4.716 0.000
memiliki rata-rata (mean) 28.427 dan 4.1055. Size 0.014 6.631 0.000
CR 0.000 1.345 0.181
Uji Normalitas 2
Adj R 0.313
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai
Sumber: data olahan SPSS
variabel Asymp. Sig sebesar 0.198 > 0.05, sehingga
Berdasarkan hasil uji tersebut diketahui nilai
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
konstanta sebesar -0.352. Hal ini menunjukkan bahwa
dan layak untuk digunakan dalam penelitian.
jika variabel independen SG&A/Sales bernilai 0, maka
Uji Multikolinearitas variabel net profit margin (NPM) mengalami
Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat penurunan sebesar 0.352. Nilai koefisien regresi
dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). variabel SG&A/Sales sebesar 0.138. Hal ini
Apabila nilai VIF <10 menunjukkan data penelitian menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai
bebas dari multikolinearitas (Ghozali, 2012). SG&A/Sales maka nilai kinerja perusahaan bertambah
Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa nilai VIF pada sebesar 0.138.
masing-masing variabel bernilai <10, sehingga Nilai signifikansi dibawah 0.05 menandakan
disimpulkan model regresi dalam penelitian ini bebas bahwa H1 terdukung. Hal ini berarti variabel rasio
dari multikolinearitas. SG&A/Sales sebagai pengukur strategi generik yaitu
strategi diferensiasi produk berpengaruh terhadap
Uji Autokorelasi kinerja perusahaan. Nilai koefisien determinasi sebesar
Pengujian ini menggunakan nilai uji Durbin- 0.313 menunjukkan bahwa strategi generik yaitu
Watson (DW). Hasil uji menunjukkan bahwa nilai d strategi diferensiasi produk sebagai variabel
hitung sebesar 2.050 dan nilai du pada tabel Durbin independen dan variabel kontrol yaitu ukuran
Watson (DW) dengan sampel (n) 120 dan jumlah perusahaan (firm size) dan current ratio dapat
variabel 4 maka angka yang diperoleh du = 1.7715 dan menjelaskan kinerja perusahaan sebesar 31.3%
2.2285. Kesimpulan berdasarkan hasil uji autokorelasi sedangkan 68.7% sisanya dijelaskan oleh variabel lain
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan adalah diluar model regresi.
menunjukkan bahwa 1.7715 < 2.050 < 2.2285, Tabel 3
sehingga data penelitian tidak terjadi autokorelasi. Hasil Uji Hipotesis 2
Model B t Sig
Uji Heterokedastisitas Constant -0.404 -7.524 0.000
Ada atau tidaknya heteroskedastisitas diketahui Sales/CoGS 0.074 8.032 0.000
dengan melakukan uji Geljser. Kriteria pengambilan
Size 0.013 7.092 0.000
keputusan yaitu nilai signifikan > 0.05. Berdasarkan
CR 0.000 2.037 0.044
hasil uji menunjukkan bahwa signifikansi masing- 2
Adj R 0.474
masing variabel diatas 0.05 sehingga disimpulkan
Sumber: data olahan SPSS
bahwa tidak terdapat heterokedastisitas.

Uji Hipotesis Hipotesis kedua (H2) menyatakan bahwa


Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa variabel Sales/CoGS sebagai pengukur strategi generik
rasio SG&A/Sales untuk mengukur strategi yaitu strategi diferensiasi produk berpengaruh terhadap
diferensiasi produk berpengaruh terhadap kinerja kinerja perusahaan.
perusahaan. Berdasarkan hasil uji diketahui nilai konstanta
sebesar -0.404. Hal ini menunjukkan bahwa jika
variabel independen Sales/CoGS bernilai 0, maka
variabel net profit margin (NPM) mengalami

148
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

penurunan sebesar 0.404. Nilai koefisien regresi Referensi


variabel Sales/CoGS sebesar 0.074. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai [1] Agustina, & Sumartio, F. (2014). Analisa Faktor-
Sales/CoGS maka nilai kinerja perusahaan bertambah Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga
sebesar 0.074. Saham Pada Perusahaan Pertambangan. Jurnal
Nilai signifikansi dibawah 0.05 menandakan bahwa H2 Wira Ekonomi Mikroskil, Vol. 4.
terdukung. Hal ini berarti variabel rasio Sales/CoGS [2] Balsam, S., Fernando, G. D., & Tripathy, A.
sebagai pengukur strategi generik yaitu strategi (2011). The Impact of Firm Strategy on
diferensiasi produk berpengaruh terhadap kinerja Performance Measures Used in Executive
perusahaan. Nilai koefisien determinasi sebesar 0.474 Compensation. Journal of Business Research,
menunjukkan bahwa strategi generik yaitu strategi 187-193.
diferensiasi produk sebagai variabel independen dan [3] Banker, R. D., Mashruwala, R., & Tripathy, A.
variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan (firm size) (2014). Does A Differentiation Strategy Lead to
dan current ratio dapat menjelaskan kinerja More Sustainable Financial Performance than A
perusahaan sebesar 47.4% sedangkan 52.6% sisanya Cost Leadership Strategy? Management
dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi. Decision, Vol. 52.
[4] Chang, H., Fernando, G. D., & Tripathy, A.
Simpulan (2015). An Empirical Study of Strategic
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik Positioning and Production Efficiency. Hindawi
kesimpulan sebagai berikut: Publishing Corporation.
a. Hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa [5] Fachrudin, K. A. (2011). Analisis Pengaruh
variabel SG&A/Sales berpengaruh terhadap Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Agency
kinerja perusahaan yang diukur dengan net Cost Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal
profit margin (NPM). Hal ini berarti strategi Akuntansi dan Keuangan, Vol. 13.
diferensiasi yang diukur dengan variabel [6] Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate
SG&A/Sales mempengaruhi net profit margin Dengan Program IBM SPSS 20. Semarang:
karena perusahaan yang menerapkan strategi Badan Penerbit Universitas DiPonegoro.
diferensiasi mengeluarkan biaya yang lebih [7] Jahromi, N. M., Darabi, S. A., & Birjandi, M.
untuk membuat produk menjadi unik dari (2014). The Effect Of Cost Leadership Strategy
pesaing yang lainnya, hal ini bertujuan untuk On ROA and Future Performance Of Accepted
meningkatkan penjualan produk agar Companies in Tehran Stock Exchange. Research
perusahaan dapat memperoleh pencapaian laba. Journal of Finance and Accounting , Vol 5, No.
b. Hasil pengujian H2 secara parsial menunjukkan 7.
bahwa variabel Sales/CoGS berpengaruh [8] Josiah, N. M., & Nyagara, N. I. (2015).
terhadap kinerja perusahaan yang diukur Assessment of The Effect of Cost Leadership
dengan net profit margin (NPM). Strategy on The Performance of Liquefied
Peneliti menemukan beberapa keterbatasan Petroleum Gas Companies in Eldoret Town,
yaitu: objek penelitian hanya pada perusahaan sektor Uasin Gishu County, Kenya. International
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Journal of Business and Management Invention,
(BEI) tahun 2012-2014, sehingga tidak memasukkan Vol 4.
sampel perusahaan yang berasal dari sektor lain. Hal [9] Julduha, N., & Kusumawardhani, I. (2013).
ini mengakibatkan hasil penelitian ini tidak bisa Pengaruh Net Profit Margin, Current Ratio, Debt
digeneralisasi untuk sektor jenis perusahaan lain. Oleh to Asset Ratio, Tingkat Suku Bunga Terhadap
karena itu disarankan pada penelitian selanjutnya bisa Beta Saham Syariah Pada Perusahaan yang
divariasikan jenis industrinya dan tambah tahun Terdaftar Di Jakarta Islamic Index. Jurnal
amatannya supaya lebih banyak data yang dimiliki. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 18.

149
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017
Wibowo, Handayani dan Lestari / 2017

[10] Kartajaya, H. (2004). Positioning, Diferensiasi,


dan Brand. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
[11] Porter, M. (1980). Competitive Strategy:
Techniques for Analyzing Industries and
Competitors. New York: Free Press.
[12] Porter, M. (1985). Competitive Advantage. New
York: Free Press.
[13] Porter, M. (1996). What is Strategy? Harvard
Business Review, Vol. 74 No. 6, pp. 61-78.
[14] Rustamblin, D., Thoyib, A., & Zain, D. (2013).
Pengaruh Strategi Generik terhadap Kinerja
Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 11.
[15] Spencer, S. Y., Joiner, T. A., & Salmon, S.
(2009). Differentiation Strategy, Performance
Measurement Systems and Organizational
Performance: Evidence from Australia.
International Journal of Business.
[16] Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi:
Teori dan aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.

150
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2(2), 2017

Anda mungkin juga menyukai