Anda di halaman 1dari 3

PNEUMONIA

No. Dokumen : /SOP/SMI/96


SOP No Revisi : 00
Tanggal terbit : 12/04/2016
Halaman : 1/3

drg. Suhendro Rusli


PUSKESMAS NIP 19611230 198903 1 007
SUKABUMI

1. PENGERTIAN Pneumonia adalah peradangan/inflamasi parenkim paru, distal dari


bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran
gas setempat. Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme
(virus/bakteri) dan sebagian kecil disebabkan oleh hal lain (aspirasi,
radiasi dll).
2. TUJUAN Sebagai penerapan langkah langkah dalam melakukan diagnosis dan
terapi kasus pneumonia
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Sukabumi No. 46/KAPUS/2016 Tentang
Pelayanan Klinis
4. REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
hk.02.02/menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. LANGKAH - 1. Anamnesis
LANGKAH 1.1 Menanyakan apakah ada demam, mengigil dan suhu tubuh
meningkat hingga 40oC
1.2 Menanyakan apakah ada batuk disertai dahak mukoid/ purulen
dan kadang di sertai darah
1.3 Menanyakan apakah ada keluhan sesak napas
1.4 Menyakan apakah ada keluhan nyeri dada ,pada bagian mana
1.5 Menanyakan apakah ada riwayat demam
2. Pemeriksaan Fisik
2.1 Pengukuran Tekanan Darah, Suhu Badan, Laju pernapasan
2.2 Inspeksi : dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu
bernapas
2.3 Palpasi : fremitus dapat mengeras pada bagian yang sakit
2.4 Perkusi : redup di bagian yang sakit
2.5 Auskultasi : terdengar suara napas bronkovesikuler sampai
bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang
kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
3. Pemeriksaan Penunjang
3.1 Pewarnaan gram
3.2 Pemeriksaan lekosit
3.3 Pemeriksaan foto toraks jika fasilitas tersedia
3.4 Kultur sputum jika fasilitas tersedia
3.5 Kultur darah jika fasilitas tersedia
4. Diagnosis
4.1 Pneumonia
5. Penatalaksanaan
5.1 Terapi Simptomatik
a. Istirahat di tempat tidur
b. Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
c. Bila panas tinggi perlu kompres / minum obat penurun panas
d. Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
5.2 Terapi definitf
Pemberian antibiotik yang harus diberikan kurang dari 8 jam
5.3 Konseling dan Edukasi
a. Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai
pencegahan infeksi berulang, pola hidup sehat termasuk
tidak merokok dan sanitasi lingkungan
b. Pencegahan diberikan vaksinasi influenza dan pneumokokal,
terutama bagi gilongan risiko tinggi (orang usia lanjut /
penderita penyakit kronis)
5.4 Pasien dapat di rujuk apabila terdapat kriteria CURB (
Conciousness, kadar Ureum, Respiratory rate > 30x/menit,
tekanan darah : sistolik < 90 mmKg dan diastolik <60 mmHg,
masing-masing bila ada kelainan bernilai 1) Dirujuk bila total
nilai 2 dan dengan kriteria PORT ( Patient outcome research
team) kriteria dipakai untuk indikasi rawat inap apabila skor
PORT > 70

2/3
6. DIAGRAM
Pasien datang
ALIR dengan gejala
pneumonia

1 Anamnesa
2 Pemeriksaan fisik
3 Pemeriksaan
Penunjang

1. kriteria CURB
Diagnosis 2. kriteria PORT

Terapi
1. Simptomatik RUJUK
2. Definitif
3. Konseling dan Edukasi

Sembuh

7. UNIT
Apotik, laboraturium
TERKAIT

3/3

Anda mungkin juga menyukai