Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KUNJUNGAN PASAR KLOJEN

MATA KULIAH PANCASILA

DISUSUN OLEH :
Anidha Izzah Dimas Putri 195060607111018
Husein Nashrullah 195060607111014
Muh. Rizal Galinato. Jr 195060601111051
Ardelia Nisa Oktafani 195060607111001
Muhammad Nabil Rifki Wirayuda 195060607111012
Achmad Syafana Priastama 195060607111002

Universitas Brawijaya
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian pasar adalah sekumpulan orang yang melakukan kegiatan transaksi jual-
beli. Pasar merupakan sebuah tempat untuk kegiatan jual-beli yang diselenggarakan oleh
sebuah organisasi atau perkumpulan dengan maksud untuk mencari derma. Dari penjelasan
definisi pasar maka kita dapat mengetahui ciri-ciri pasar, yaitu adanya barang atau jasa yang
diperjualbelikan, terjadi transaksi jual beli, adanya proses permintaan dan tawar menawar,
terjadinya interaksi antara pembeli dan penjual, dan transaksi terjadi ketika ada kesepakatan
antaran penjual dan pembeli. Secara umum pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam,
yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Walaupun pasar tradisional telah mengalami
gempuran dari pasar modern, namun cukup banyak masyarakat yang lebih memilih belanja di
pasar tradisional.
Pasar Klojen merupakan pasar tradisional yang berada di Kecamatan Klojen,
Kabupaten Malang, dan tepatnya berada di Jalan Cokro Aminoto. Sebagian besar pedagang
berasal dari daerah Klojen dan kecamatan sekitarnya. Komoditi di pasar ini berupa sayuran,
buah-buahan, dan daging. Pasar ini juga di lengkapi dengan fasilitas pendukung yakni toilet,
musholla, kantor dinas kepala pasar, area parkir, dan lain-lain. Untuk menuju ke area pasar ini
bisa mengunakan sarana transportasi berupa motor, mobil ataupun angkutan umum. Hal ini
semakin memudahkan pedagang dan pembeli untuk menuju lokasi pasar.

1.2 Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya kunjungan ke Pasar Klojen adalah,
1. Untuk mengetahui dan memahami nilai-nilai Pancasila yang bisa diambil dari
kunjungan ke Pasar Klojen.
2. Untuk memenuhi tugas Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sila Pertama


Di sila pertama menunjukkan bagaimana hubungan kepada Tuhan yang Maha Esa. Disini
pada sila pertama yang berkaitan dengan bagaimana menjaga keutuhan terkait dengan agama
itu sendiri. Karena berlandaskan sila Ketuhanan Yang Maha Esa maka segala aktivitas pun
tentu sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Dalam hal ini kegiatan jual beli di
pasar bukan hanya dimaknai sebatas materi saja, namun jauh dari itu kegiatan tersebut juga
bisa dimaknai sebagai ibadah kepada-Nya.

2.2 Sila Kedua


Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” memiliki nilai
mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Pedagang tidak membeda-bedakan siapa pembelinya dan melayani semua pembeli dengan cara
yang sama, tanpa mengistimewakan salah satunya. Kemudian ada nilai tidak semena-mena
terhadap orang lain yang dapat dilihat dari para pembeli yang menghargai pedagang

2.3 Sila Ketiga


“Persatuan Indonesia” yang merupakan sila ketiga dapat ditemukan di Pasar Klojen yaitu
dengan adanya saling tolong menolong dan membantu satu sama lain. Dimana kurangnya
konflik pada Pasar Klojen dimana mereka menjaga hubungan antar sesama manusia dengan
cara mengutamakan persatuan sebagai sesame manusia tanpa memandang status atau derajat
seseorang. Persatuan dilakukan dapat diwujudkan pada pedagang Pasar Klojen itu sendiri
dengan memaksimalkan pelayanan seperti bertutur kata yang lembut dan mengoptimalkan
kepuasan masyarakat itu sendiri.

2.4 Sila Keempat


Sila Keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah, kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” ditandai dengan adanya tawar menawar. Sebelum melakukan
pembelian, biasanya para pembeli melakukan proses tawar menwar dengan pedagang. Proses
tawar menwar dilakukan agar kedua belah pihak mencapai suatu kesepakatan yang dirasa dapat
menguntungkan kedua belah pihak. Hal tersebut membuktikan adanya permusyawaratan untuk
mencapai mufakat yang sesuai.

3
2.5 Sila Kelima
Salah satu penjabaran sila kelima yaitu adalah menghormati hak-hak orang lain. Pembeli
di Pasar Klojen menghormati para pedagang dengan cara jika terjadi proses tawar-menawar,
pembeli melakukannya dengan sewajarnya tidak berlebihan. Selai itu, terdapat juga
mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong dalam penjabaran sila kelima. Di Pasar Klojen, para
pedagang saling membantu satu sama lain jika ada yang kesulitan.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai