Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT

INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT


KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2013
Tiara*Arena Lestari **
email : azzah.tiara@yahoo.com

ABSTRAK

Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam menghadapi pasien
sangat menentukan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Perawat
memberikan pengaruh besar untuk menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Terutama
dengan sikap caring yang memperhatikan pasien secara humanistik akan meningkatkan
hubungan perawat-klien menjadi harmonis dan meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat
kepuasan pasien di RSUD Pringsewu.

Desain penelitian cross sectional. sampel dalam penelitian berjumlah 96 responden yang
diambil ruang kelas rawat VIP, kelas utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Teknik
pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, instrumen menggunakan
kuesioner.

Hasil : Sebagian besar responden merasa kurang puas dengan pelayanan perawat yaitu
sebanyak 47 orang (49,0%), Responden yang cukup puas sebanyak 34 orang (34.5%) dan
responden yang sangat puas hanya 15 orang (15,5%%). Perawat dalam memberikan
pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah yaitu sebanyak 54 responden (56,3 %)
dan yang menilai pelayanan dengan caring yang tinggi sebanyak 42 responden (43,8 %).
Nilai p : 0.007 artinya ada hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di
Ruang Rawat Inap RSUD Pringsewu. Kesimpulan : Responden merasa kurang puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh perawat. Perawat dalam memberikan pelayanan (caring)
terhadap pasien mayoritas rendah. Saran: diharapkan kepada setiap tenaga kesehatan,
khususnya perawat agar menunjukkan perilaku caring, sehingga mampu meningkatkan
tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit.

Kata kunci : caring perawat, kepuasan pasien


HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

CORELATION BETWEEN NURSE CARING WITH PATIENS SATISFACTION IN THE


PUBLIC HOSPITAL PRINGSEWU LAMPUNG 2013

Tiara*Arena Lestari **
email : azzah.tiara@yahoo.com

Abstract

Nurses behaviors in health service centers or hospitals to the patients confront very
dicide of patients to get a satisfactory service. Especially with the caring behaviors of
humanistic attention to the patients will increase nurse-client relationship to be harmonious
and increase patient satisfaction. The purpose of this research to determine the corelation
between nurse caring with the patients satisfaction in the general hospital Pringsewu lampung
2013.
Design this research is Cross-sectional. Sample in this research is 96 respondents
taken from classrooms VIP, class I, class II, and class III. Sampling technique using
stratified random sampling, instrumen use questionnaire. The results was the majority of
respondents were less satisfied with the nurse caring as many as 47 people (49.0%),
respondents were quite satisfied with nursing care 34 people (34.5%) and respondents were
very satisfied with the nurses service only 15 (15, 5%%). Nurses in providing care for the
majority of patients low that as many as 54 respondents (56.3%) and with caring service is
higher by 42 respondents (43.8%). (P-value: 0.007) that has meaning there is corelation
between nurse caring with patient satisfaction in hospitals Pringsewu Inpatient Room (with
an alpha value of 0.05) Conclusion: Respondents were less satisfied with the services
provided by nurses. Nurses in providing care (caring) for the majority of patients is low.
Suggestions in this research is expected to any health workers, especially nurses in order to
demonstrate caring behavior (empathy, friendly, smiling, always greeting patients, using
therapeutic communication, etc.), so in order to increase the level of patient satisfaction in
hospital.

Key word : caring, patienst satisfaction


HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

1. Pendahuluan pasien terhadap pelayanan di rumah sakit,


ini berarti bahwa perawat mempunyai
Rumah sakit memiliki peran yang sangat peran dalam meningkatkan upaya
strategis dalam upaya mempercepat pelayanan kepada pasien,
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Paradigma baru pelayanan kesehatan Kepuasan pasien adalah suatu tingkat
mengharuskan rumah sakit memberikan perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan dari kinerja layanan kesehatan yang
dan keinginan pasien dengan tetap diperolehnya setelah pasien
mengacu pada kode etik profesi. Dalam membandingkanya dengan apa yang
perkembangan teknologi yang pesat dan diharapkan. Pasien baru akan merasa puas
persaingan yang semakin ketat, maka apabila layanan kesehatan yang
rumah sakit dituntut untuk terus diperolehnya sama atau melebihi
melakukan peningkatan kualitas harapanya dan sebaliknya, ketidak puasan
pelayanannya (Depkes RI, 2007). atau perasaan pasien akan muncul apabila
kinerja layanan kesehatan yang
Peningkatan kualitas pelayanan dapat diperolehnya itu tidak sesuai dengan
dilakukan dengan memperbaiki kinerja harapanya (Pohan, 2007).
perawat, yang merupakan salah satu
sumber daya manusia dengan jumlah Berdasarkan hasil survey kepuasan pasien
terbanyak di setiap rumah sakit. Sebagai yang dilakukan oleh Depkes RI (2010)
sumber daya manusia dengan jumlah tentang Tingkat Kepuasan Pasien pada
terbesar tentu perawat harus mampu beberapa Rumah Sakit di Jakarta
memberikan kontribusi terhadap pelayanan menunjukkan bahwa 14 % pasien tidak
di rumah sakit sehingga secara tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang
langsung juga ikut andil dalam diberikan, dan survey penelitian
menentukan kualitas pelayanan rumah Kementerian Kesehatan yang diwakili
sakit. Bahkan dapat pula dikatakan bahwa oleh Usman (2010), yang mengambil
Perawat sebagai ujung tombak pelayanan sampel pasien Rawat Inap sebanyak
terhadap pasien di Rumah Sakit, karena 738 pasien di 23 Rumah Sakit (Umum
frekuensi pertemuannya dengan pasien dan Swasta). Survey tersebut dilakukan di
yang paling sering bila dibandingkan Lima kota besar di Indonesia dan
dengan tenaga kesehatan lain yang ada di ditemukan 9 poin permasalahan, salah
rumah sakit. Oleh karena itu Perawat satunya adalah sebanyak 65,4% pasien
diharapkan mampu memberikan pelayanan mengeluh terhadap sikap perawat yang
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki kurang ramah, kurang simpatik dan jarang
secara professional, agar pelayanan yang tersenyum (Depkes RI, 2007).
diterima oleh pasien dapat dipertanggung
jawabkan secara keprofesian. Pelayanan Tingkat kepuasan pasien dalam menerima
yang diberikan secara maksimal dan suatu pelayanan, tentu tidak sama , ada
professional oleh perawat diharapkan beberapa factor yang mungkin
dapat memberikan perasaan puas pada mempengaruhinya. Seperti diungkapkan
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

oleh Muninjaya (2004) Faktor-faktor yang pelayanan yang diinginkan, bahkan akan
mempengaruhi kepuasan pengguna jasa mempromosikan kepada orang lain. Hal ini
pelayanan kesehatan yaitu, Pemahaman secara tidak langsung dapat mempengaruhi
pengguna jasa tentang jenis pelayanan BOR, karena berarti akan semakin banyak
yang akan diterimanya. Dalam hal ini jumlah pengguna suatu institusi pelayanan
komunikasi memegang peranan yang tersebut.
penting karena pelayanan kesehatan adalah
high personel contact, Empati / carring Berdasarkan latar belakang yang telah
(sikap peduli) yang ditunjukkan oleh diuraikan diatas maka peneliti tertarik
petugas kesehatan, Biaya (cost), untuk meneliti hubungan perilaku caring
Penampilan fisik (kerapian) petugas, perawat dengan tingkat kepuasan pasien
kondisi kebersihan dan kenyamanan di RSUD Pringsewu.
ruangan (tangibility, Jaminan keamanan
yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan 2. Metode Penelitian
(assurance). Ketepatan jadwal
Desain yang digunakan dalam penelitian
pemeriksaan dan kunjungan dokter juga
ini adalah pendekatan cross sectional.
termasuk pada faktor ini, Keandalan dan
Variabel penelitian ini yaitu perilaku
keterampilan (reliability) petugas
caring perawat sebagai variabel bebas
kesehatan dalam memberikan perawatan,
(independent) dan tingkat kepuasan pasien
Kecepatan petugas memberikan tanggapan
(dependent). Populasi dalam penelitian ini
terhadap keluhan pasien (responsiveness).
adalah semua pasien rawat inap yang ada
di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu
Caring secara umum dapat diartikan
diambil dari 3 bulan terakhir yaitu
sebagai suatu kemampuan untuk
sebanyak 330 pasien rawat inap. Terhitung
berdediksi bagi orang lain, pengawasan
dari bulan Oktober sampai Desember.
dengan waspada, perasaan empati pada
orang lain dan perasaan cinta atau
Teknik sampling yang yang digunakan
menyayangi. Dalam keperawatan, caring
adalah Stratified Random Sampling,
merupakan bagian inti yang penting
sampel penelitian sebanyak 96 responden
terutama dalam praktik keperawatan dan
mengambil sampel tiap ruangan yang
diyakini berperilaku caring untuk klien
terdiri dari : kelas I, kelas II, kelas III dan
dan bekerja bersama dengan klien dari
VIP.
berbagai lingkungan merupakan esensi
keperawatan (Wiyana, 2008).
3. Hasil dan Pembahasan
a. Analisis Univariat
Data rekam medik Rumah Sakit Umum
Tabel 1
Daerah Pringsewu tahun 2011, jumlah
BOR (Bad Occopacy Rate) mengalami Distribusi Frekuensi Responden
penurunan dari tahun sebelumnya yaitu Berdasarkan Tingkat Kepuasan di
tahun 2010 jumlah BOR 75,87% dan pada RSUD Pringsewu Tahun 2013
tahun 2011 jumlah BOR menurun yaitu No Indikator frekwensi Persentas
73,01%. Peningkatan atau penurunan e(%)
BOR adalah salah satu indikator bahwa 1 Sangat Puas 22 22,9
2 Cukup puas 44 45,8
pelayanan di rumah sakit memuaskan atau
3 Kurang Puas 30 31,3
tidak memuaskan. Seseorang yang merasa Jumlah 96 100
puas terhadap pelayanan rumah sakit ,bila
mengalami sakit tentu akan kembali ke Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian
rumah sakit yang sama untuk mendapatkan besar responden mengatakan cukup puas
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

yaitu sebanyak 44 (45,8%) responden, dan sangat puas selanjutnya responden yang
yang mengatakan Sangat puas sebanyak 22 mengatakan carring perawat dalam
(22,9%) responden. kategori tinggi sebanyak 42 (43,8%)
dimana terdapat 16 (16,7,%) responden
Tabel 2 merasa kurang puas dan sebanyak 14
Distribusi Frekuensi Responden (14,6,%) responden merasa cukup puas.
Berdasarkan Caring Perawat di
RSUD Pringsewu Tahun 2013 Berdasarkan hasil uji statistik chi-square
diketahui bahwa p-value yaitu 0.007 lebih
No Indikator frekwensi Persentase kecil dari 0,05 (p=value <0,05), sehingga
(%) Ho di tolak. Hal ini menunjukan bahwa
1 Tinggi 42 43,8 terdapat hubungan antara caring perawat
2 Rendah 54 56,3 dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD
Jumlah 96 100 Pringsewu Tahun 2013.
Tabel diatas menunjukan bahwa sebagian 4. Pembahasan
besar responden mengatakan caring
perawat dalam kategori rendah yaitu Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
sebanyak 54 (56,3%) responden dan yang hubungan antara caring perawat dengan
mengatakan caring perawat dalam kategori tingkat kepuasan pasien (p-value= 0.000 <
tinggi sebanyak 42 (43,8%) responden. 0,007). Bahwa dengan perilaku caring
yang tinggi dari pelayanan yang di berikan
b. Analisis Bivariat oleh perawat, pasien akan cenderung akan
merasa puas.
Hubungan Antara Perilaku Caring
Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Semakin baik perilaku caring perawat
Pasien dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan, pasien atau keluarga semakin
Tabel. 3 senang dalam menerima pelayanan, berarti
Hubungan Antara Perilaku Caring hubungan terapeutik perawat-klien
Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien semakin terbina. Berdasarkan hasil
Rawat Inap Di RSUD Pringsewu Tahun wawancara dengan , responden ditemukan
2013 bahwa merasa puas dengan perawat yang
ramah, mudah senyum, sopan dan
Carrin Tingkat kepuasan Total p–
memberi perhatian.
g Sangat Cukup puas Kurang valu
perawat puas Puas Pernyataan
e responden tersebut sesuai
N % N % N N %
% dengan teori yang mengatakan bahwa
Rendah 3 3,1 20 354 56,2 caring merupakan praktik keperawatan
32
20
,8 1 ,3 dimana perawat membantu klien pulih dari
Tinggi 12 12 14 1 16
4 43,8 sakitnya.
0,00 memberi perhatian, dan konsen,
14
,5 ,6 6 2 ,7 7
Jumlah 15 49 34 35,5 47 15,6
96 100
menghormati kepada orang lain dan
kehidupan manusia, cinta dan ikatan,
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian otoritas dan keberadaan, selalu bersama,
besar responden mengatakan carring pengetahuan, penghargaan dan
perawat dalam kategori rendah yaitu menyenangkan (Dwidiyanti, 2007).
sebanyak 54 (56,2%), dimana terdapat 31 Hasil penelitian ini mendukung pendapat
(32,3%) responden kurang puas, dan hanya yang dikemukan oleh Potter (2009, dalam
sebanyak 3 (3,1%) responden merasa Abdul, 2012) bahwa sikap perawat yang
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

berhubungan dengan caring adalah perawatan akan menuntut perlakuan yang


kehadiran, sentuhan kasih sayang dan sesuai dengan yang diperolehnya dalam
selalu mendengarkan klien. Sentuhan hidup sehari-hari. Kepuasan pasien dapat
caring suatu bentuk komunikasi non diukur dengan indikator-indikator:
verbal yang dapat mempengaruhi kepuasan terhadap akses layanan, mutu
kenyamanan klien, meningkatkan harga layanan kesehatan dan kepuasan terhadap
diri klien, memperbaiki orientasi tentang proses layanan kesehatan termasuk
kenyataan. hubungan antar manusia (Pohan, 2006).
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Analisis bivariat juga menunjukan terdapat
oleh Andariyani (2009), hubungan antara 54 (56,2%) responden mengatakan cering
caring perawat dengan tingkat kepuasan perawat dalam kategori rendah dimanaa
pasien di ruang rawat inap RSUD terdapat 3 (3,1%) pasien menasa sangat
Tugurejo semarang yang menyatakan puas Hal ini dapat disebabkan oleh cara
bahwa ada hubungan yang bermakna perawat dalam hubungannya dengan
antara caring perawat dengan tingkat pesien/ keluarga. Pernyataan ini didukung
kepuasan pasien dengan p-value 0,001 teori bahwa perawat yang dapat
dimana sebagian besar Perawat dalam meyakinkan pasien/keluarga akan
memberikan pelayanan (caring) terhadap memperoleh kepercayaan dari pasien,
pasien mayoritas rendah yaitu sebanyak sehingga secara tidak langsung dapat
191 responden (83.8%). membantu membentuk sikap positif pasien
terhadap perawat (Singgih 2012).
Penelitian lain yang dilakukan oleh abdul
(2012), yang berjudul hubungan perilaku Melihat besar manfaat caring seharusnya
caring perawat dengan tingkat kepuasan caring tercermin dalam setiap interaksi
pasien rawat inap rumah sakit Hasil perawat dan klien karena caring terhadap
penelitian menunjukkan bahwa ada pasien adalah esensi keperawatan.
hubungan signifikan antara perilaku caring Pelaksanaan caring akan meningkatkan
perawat dengan tingkat kepuasan pasien mutu asuhan keperawatan, memperbaiki
rawat inap. Dalam penelitian ini yang image perawat di masyarakat dan membuat
dimaksud dengan cering adalah kehadiran profesi keperawatan memiliki tempat khusus
perawat, sentuhan kasih sayang dan selalu di mata para pengguna jasa pelayanan
mendengarkan keluhan pasien. kesehatan.

Namun pada analisis bivariat juga 5. Simpulan


menunjukan terdapat sebanyak 42 (43,8%) Sebagian besar pasien di RSUD Pringsewu
responden mengatakan cering perawat merasa cukup puas terhadap pelayanan
dalam kategori tinggi dimana terdapat 16 perawat. Sebagian besar caring perawat di
(16,7%) pasien merasa kurang puas. Hal RSUD Pringsewu dalam kategori rendah. Ada
dikarenakan terdapat faktor lain yang hubungan antara perilaku cering perawat
mempengaruhi kepuasan pasien seperti dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD
pengalaman dan faktor demografi Pringsewu tahun 2013.
responden dalam menerima pelayanan
perawat. Pernyataan ini didukung teori 6. Saran
yang dikemukakan oleh Singgih (2012) Diharapkan rumah sakit untuk
dalam Abdul (2012 ) bahwa seorang meningkatkan perilaku caring perawat
pasien yang pada masa sehat terbiasa kepada pasien guna meningkatkan mutu
hidup dengan pelayanan yang sepenuhnya pelayanan keperawatan khususnya di
dipusatkan pada pemuasan semua RSUD Pringsewu.
keinginan, tentu sewaktu mendapat
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

Bagi profesi keperawatan hasil ini dapat 6. Kadek , dewa 2012 strategi
digunakan sebagai bahan masukan bagi pelaksanaan dan strategi
tenaga keperawatan untuk meningkatkan komunikasi dalam keperawatan, di
kinerjanya dalam usaha mempertahankan akses tanggal 12 12 2012 dari
mutu pelayanan kesehatan terkait perilaku http://dewaadisurya.blogspot.com/
cering perawat. 2012/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian diakses pada tanggal 12 12 2012.
ini di harapkan dapat di jadikan data dasar 7. Klotler , Philip. 2005 . Menejemen
dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk pemasaran, Analisis, implementasi
melakukan penelitian terkait dengan dan Pengendalian. Penerbir
penelitian ini namun dari faktor yang lain Eirlangga, Edisi 6, Jakarta
dan dengan variabel yang lebih banyak. 8. Mumar , Renaldi. 2012. Teori
Keperawatan Jean Watson diakses
pada tanggal 03 desember 2012
DAFTAR PUSTAKA dari nmhttp://renal-
mumar.blogspot.com/2012/04/teori
-keperawatan-jean-watson.html
1. Abdul.2012. Hubungan perilaku
9. Muninjaya, A. A. Gde. 2004.
caring perawat dengan tingkat
Menejemen Mutu Pelayan
kepuasan pasien rawat inap rumah
Kesehatan , Jakarta : EGC
sakit
10. Muninjaya, A.A, 2004. Survey
2. Andriyani , Heni. 2009. Hubungan
Kepuasan Pengguna Jasa
Antara Caring Perawat Dengan
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Kepuasan Pasien. Jurnal
11. Nasir.Abd, dkk. 2011. Metodologi
kesehatan diakses tanggal 03
penelitian Kesehatan . Yogyakarta:
desember 2012 dari
Muha medika
www.unimus.ac.id
12. Notoadmojo, Soekidjo. 2010.
3. Departemen kesehatan RI 2007.
Metodologi Penelitian . Jakarta :
Standar Pelayanan Minimal
Rhineka Cipta
Rumah Sakit, Jakarta
13. Nursalam. 2011. Menejemen
4. Dwidiyanti, Meidiana. (2007).
Keperawatan: Aplikasi dalam
Konsep Caring . diakses tanggal 04
Praktek Keperawatan Profesional,
desember 2012 dari
Jakarta: Salemba Medika
http://staff.undip.ac.id/psikfk/meidi
ana/2010/06/04/konsep-caring/ 14. Pohan , Imbalo S. 2007. Jaminan
5. Hardi, Jon (2007) Analisis Tingkat Mutu Layanan kesehatan, Jakarta :
Kepuasan pasien Umum Dan EGC
Pasien jamkesmas Terhada 15. Potter A. Patricia&Anne G. Perry.
Terhadap Mutu pelayanan Rawat (2009). Fundamental
Inap di RSUD Pelayanan Rawat Keperawatan. Edisi 7. Jakarta:
Inap di RSUD Pasaman barat Salemba Medika.
tahun 2010. ( Tesis) Universita 16. Sartika, Nanda . 2011. Konsep
Andalas dasar kering di akses tanggal 3
desember 2012 dari
www.pedomannews.com
17. Singgih & Yulia, (2012). Psikologi
Keperawatan, Libri, Jakarta
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU TAHUN 2013

18. Sugiyono. 1999. Metodologi


Penelitian bisnis. Bandung :
Alfabeta

** Dosen Prodi Keperawatan Stikes


Muhammadiyah Pringsewu Lampung
*Mahasiswa Prodi keperawatan Stikes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai