Anda di halaman 1dari 4

GREEN WATER FRONT SEBAGAI 1.

PENDAHULUAN
UPAYA PENANGGULANGAN Sungai memiliki peran strategis sebagai
BANJIR DAN TATA LINGKUNGAN salah satu sumber daya alam yang
KUMUH DAERAH ALIRAN SUNGAI mendukung kehidupan masyarakat. Peranan
CILIWUNG sungai di dalam konteks perkotaan menjadi
sangat penting, khususnya dalam upaya
Muhammad Hadi Muchlison 1) Rizqullah Nazih
mempertahankan sumber daya air yang
Naufal 1) Mario Norman Syah 2) berkelanjutan. Padatnya pemukiman di
1
Arsitektur, FT, Universitas Negeri Semarang bantaran sungai beserta aktivitas yang
email: andi.wahyudi83@yahoo.co.id dilakukan penghuni pemukiman tersebut di
email: rizqullahnazihnaufal@gmail.com bantaran sungai seperti: dijadikan lokasi
2
Elektro, FT, Universitas Negeri Semarang, pembuangan sampah, mencuci peralatan
email: marionormansyah@gmail.com rumah tangga dan pakaian, merupakan
beberapa hal yang menjadi penyebab banjir
Abstract dan pencemaran yang dapat merusak
Tiver has strategic role as one of the natural lingkungan. Sebagai salah satu sungai
resources that supports people's lives. berpengaruh di DKI Jakarta, Sungai Ciliwung
Ciliwung has the most widespread impact mempunyai sejarah panjang. Sungai Ciliwung
during the rainy season because it flows mempunyai panjang 120 km dengan luas
through the center of the city of Jakarta and Daerah Aliran Sungai (DAS) 387 km2.
across many villages, dense housing and Dahulu, Sungai Ciliwung menjadi salah satu
slums. This paper aims to formulate a sumber kehidupan masyarakat Jakarta dan
concept for managing a slum neighborhood menjadi habitat berbagai jenis ikan. Akan
on the banks or Ciliwung watershed. This tetapi, saat ini banyak masalah menghinggapi
concept is supported by the main concept of Ciliwung. Seperti yang sudah diketahui, sejak
the Green Water Front. Based on the results bermekarannya berbagai pembangunan
of our analysis, it is known that the low rumah, perkantoran, serta kawasan bisnis
citizens living in the area Ciliwung River in lainnya, Sungai Ciliwung dipandang sebelah
maintaining the environment. To increase mata. Sampah, serta limbah dari berbagai
awareness of citizens in maintaining the tempat dibuang di Sungai Ciliwung. Masalah
environment, we carry a concept of Green bertambah besar ketika sampah-sampah yang
Water Front, which is the core of this concept ada menyumbat aliran air, mengakibatkan
will change as the river behind the house into sungai berbau, kotor, dan yang menjadi
the river as the front of the house. So the river momok warga Jakarta yaitu terjadinya banjir.
will be a point of interest. On this concept Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk
there will be a bridge crossing over the river mencari solusi dalam menata lingkungan
which we call the bridge "Rhombus". The kumuh di daerah aliran Sungai Ciliwung, dan
concept of Green Water Front will increase (2) untuk mengetahui desain Green Water
the interaction between people separated the Front sebagai solusi penanggulangan banjir di
river because of its function as well as lingkungan kumuh daerah aliran Sungai
bridges. The public rooms are located in the Ciliwung.
middle of the Green Water Front can serve as
a plaza, children's playground, or farming. 2. METODE
So that this concept can be implemented Teknik pengumpulan data yang
properly, it must be required cooperation digunakan dalam penulisan karya tulis ini
from various parties including students and adalah sebagai berikut. Berdasarkan
university, government, and communities rumusan masalah di atas maka penulis
around the watersheds that are subject to the
berusaha mencari sumber-sumber pustaka
application of this concept.
yang relevan, mempelajarinya, dan
Keywords: Green water front, Ciliwung menuangkannya dalam tinjauan pustaka.
river, seedy neighborhood Dokumentasi yang dilakukan di sini
adalah dengan menghimpun berbagai
dokumen yang ada dalam surat kabar,

1
internet, jurnal pendidikan, maupun buku bangunan liar yang terletak di daerah aliran
referensi yang kemudian dihimpun sungai dan merelokasi masyarakat daerah
berdasarkan prioritas manfaat sebagai aliran sungai tersebut ke rumah susun.
landasan permasalahan. Melakukan pengerukan sampah-sampah di
Kegiatan analisis dilakukan dengan pintu-pintu air dengan menggunakan
penelaahan terhadap buku-buku hasil eskavator. Membentuk komunitas peduli
penelitian, naskah, dan sumber-sumber lain lingkungan dan melakukan penanaman pohon
yang relevan dengan permasalahan yang di sepanjang daerah aliran sungai. Hingga
diangkat. Secara ringkas tahapan analisis berusaha mengubah perilaku warga sekitar
yang dimaksud adalah sebagai berikut. sungai dalam menjaga lingkungannya. Seperti
Reduksi data yang dilakukan adalah dengan gerakan jum’at bersih dan denda bagi warga
penyeleksian, menyederhanakan, dan yang membuang sampah ke sungai.
mengabstraksikan data-data dari sumber 3.1 Green Water Front Sebagai Upaya Tata
pustaka. Reduksi data ini berfungsi untuk Lingkungan Kumuh di Daerah Aliran
mempertegas, memperpendek, dan Sungai
memfokuskan diri dengan membuang data- Pada proses pembuatan Green Water Front
data yang tidak penting agar simpulan dapat didasarkan dengan prinsip menjaga dan
diambil. Sajian data yang dilakukan adalah melestarikan daerah aliran sungai, sehingga
dengan membuat susunan informasi yang tidak akan ada lagi yang membuang sampah
lengkap baik dari data yang diperoleh melalui rumah tangga ke sungai. Konsep ini akan
studi pustaka maupun dari dokumentasi yang mengubah sungai sebagai bagian belakang
telah dianalisis dengan kategori dalam rumah menjadi bagian depan rumah. Sungai
permasalahan yang ada guna memperoleh akan dijadikan sebagai point of interest.
sajian data yan jelas dan sistematis. Data yang Berdasarkan prinsip tersebut, maka lahan di
telah teroganisasi ini kemudian dijabarkan sepanjang bantaran sungai akan dijadikan
secara deskriptif kualitatif baik dalam bentuk ruang terbuka hijau dan jalan setapak. Ruang
data tulisan maupun gambar. terbuka hijau ini akan ditanami dengan
berbagai jenis pohon dan akan dibuat lubang
3. HASIL DAN PEMBAHASAN biopori, sehingga nantinya daerah bantaran
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi sungai akan menjadi daerah resapan air.
pencemaran lingkungan sungai. Hal ini Pengunaan Green Water Front akan di
dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk letakkan di atas sungai yang mengalir, cara ini
dalam memelihara lingkungan yang sehat dan akan menjadikan kualitas perkampungan
bersih. Pemerintah daerah melakukan daerah aliran sungai menjadi lebih baik.
berbagai upaya perbaikan lingkungan dengan Green Water Front ini akan menghubungkan
memperbaiki kualitas lingkungan di bantaran dua kampung yang sebelumnya terpisah oleh
sungai dan juga untuk penataan DAS agar sungai, sehingga dapat berfungsi sebagai
masyarakat tidak lagi tinggal di pemukiman jembatan. Jembatan menyilang di atas sungai
yang kumuh dan masyarakat tercegah dari disebut jembatan “Belah Ketupat”. Sehingga
banjir. Salah satunya yang sering terkena konsep Green Water Front ini akan
banjir adalah bantaran Sungai Ciliwung. Hal menambah interaksi antar warga yang
ini karena masyarakat pendatang yang tidak terpisah sungai karena fungsinya juga seperti
mempunyai lahan membangun rumah mereka jembatan. Ruang publik yang berada di
di bantaran sungai. Kemudian sungai tersebut tengah Green Water Front ini dapat berfungsi
dijadikan lokasi pembuangan sampah, sebagai plaza, tempat bermain anak, atau
mencuci peralatan rumahtangga dan pakaian. bercocok tanam. Namun hanya sebatas
Sampai saat ini sudah banyak solusi yang tanaman kecil seperti seledri, sawi, dan
dilakukan oleh pemerintah terhadap berbagai jenis sayuran lainnya. Pada intinya
masyarakat daerah aliran sungai. Hal tersebut prinsip Green Water Front adalah mengubah
dilakukan agar kondsi daerah aliran sungai konsep yang saat ini ada, yakni sungai
yang kumuh dan tingkat kesehatannya yang sebagai bagian belakang rumah menjadi
rendah dapat dihindarkan. Solusi yang pernah bagian depan rumah. Harapannya dengan
ditawarkan pemerintah tersebut antara lain adanya konsep ini, tidak akan ada lagi banjir
melakukan pembongkaran bangunan- dan pencemaran sungai yang terjadi. Sungai

2
akan menjadi bersih, kandungan oksigen sungai juga akan meningkat. Terwujudnya
didalamnya tinggi, dan tidak ada bakteri yang daerah resapan air untuk mengurangi banjir.
mencemarinya. Sehingga PDAM dapat Keberhasilan dari konsep ini ditentukan oleh
meminimalisir biaya pengolahan air sebelum berbagai pihak diantaranya masyarakat dan
didistribusikan ke saluran air perumahan, pemerintah. Pola pikir yang juga harus diubah
karena selama ini biaya pengolahan air yang oleh masyarakat dan juga pemerintah adalah
dilakukan PDAM tinggi karena pencemaran jangan menjadikan Sungai Ciliwung sebagai
sungai tersebut. Selain itu, air juga dapat sumber bencana, tetapi jadikan sebagai
didistribusikan langsung ke perumahan atau sumber daya air yang dapat mendatangkan
gedung-gedung perkantoran dengan saluran nilai ekonomi tinggi.
air bawah tanah. Jika konsep ini berhasil
dilaksanakan, maka sedimentasi sungai dapat 5. REFERENSI
dihindarkan dan air sungai akan mengalir Artikel Antara News. 2013. 52 Sungai
dengan lancar. hingga ke laut. Sehingga banjir Strategis Di Indonesia Sudah Tercemar.
yang sering melanda Sungai Ciliwung dapat
Diakses dari
ditanggulangi.
http://www.antaranews.com/berita/39418
2/52-sungai-strategis-di-Indonesia-sudah-
tercemar pada tanggal 9 Maret 2014.
Artikel Tribun News. 2013. Pengerukan
Sampah di Pintu Air Manggarai. Diakses
dari
http://www.tribunnews.com/images/view/
290652/ pengerukan-sampah-di-pintu-air-
manggarai#.UqfnNeKUJ1w pada tanggal
5 Maret 2014.
Gambar 1 Perspektif Konsep Green Water Artikel Unpad. 2012. Kebijakan Lingkungan
Front Hidup di Indonesia Belum Sepenuhnya
Optimal. Diakses dari
4. KESIMPULAN
http://www.unpad.ac.id/2012/09/
Green Water Front adalah sebuah konsep kebijakan-lingkungan-hidup-di-
membangun daerah aliran sungai yang indoensia-belum-sepenuhnya-optimal/
tercemar. Green Water Front juga
pada tanggal 12 Maret 2014.
memanfaatkan ruang terbuka di atas sungai.
Ruang tersebut fungsinya mirip sebuah Artikel. Metrotv News. Normalisasi Kali
jembatan, hal ini nantinya akan menambah Ciliwung Tidak Jamin Jakarta Bebas
interaksi antar warga yang sebelumnya Banjir. Diakses dari
terpisah oleh sungai. Selain itu, akan www.metrotvnews.com/metronews/read/
terbentuk ruang publik, tempat bermain anak 2013/12/23/ 1/203261/Normalisasi-Kali-
dan tempat bercocok tanam sayur-mayur.
Ciliwung-Tidak-Jamin-Jakarta-Bebas-
Agar konsep Green Water Front ini
terimplementasikan maka diperlukan Banjir pada tanggal 28 Februari 2014.
kerjasama antara tiga komponen, yakni Bláha, L., J. P. Giesy., dan K. Hilscherová.
mahasiswa dan universitas, pemerintah, dan 2014. What level of estrogenic activity
masyarakat bantaran sungai sebagai subyek determined by in vitro assays in
dalam konsep ini. municipal waste waters can be considered
Konsep Green Water Front ini jika di as safe?. Environment International, 64:
realisasikan, maka akan didapatkan beberapa 98-109.
manfaat diantaranya sebagai solusi efektif Chahinian, N., C. Bancon-Montigny, A. Caro,
atas permasalahan daerah aliran sungai yang P. Got, J.L. Perrin, D. Rosain, C. Rodier,
tercemar. Konsep ini dapat menciptakan B. Picot, dan M.G. Tournoud. 2012. The
lingkungan yang bersih dan sehat. Sehingga role of river sediments in contamination
kualitas hidup warga yang tinggal di bantaran storage downstream of a water treatment

3
plant in low flow conditions: Organotins,
faecal indicator bacteria and nutrients.
Estuarine, Coastal and Shelf
Science, 114: 70-81.
Hendrawan, D. 2005. Kualitas air sungai dan
situ di Jakarta. Jurnal Makara, Seri
Teknologi, 9 (1): 13-19.
Laidley, J. 2007. The ecosystem approach and
the global imperative on Toronto’s
Central Waterfront. Journal Cities, 24
(4): 259-273.
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012
Tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai.
Sasongko, L. A. 2006. Kontribusi Air Limbah
Domestik Penduduk di Sekitar Sungai
Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai
Kaligarang Serta Upaya Penanganannya.
Tesis. PPS Universitas Diponegoro,
Semarang.
Suganda, E. 2009. Pengelolaan lingkungan
dan kondisi masyarakat pada wilayah hilir
sungai, Jurnal Makara, Sosial
Humaniora, 13 (2): 143-153.
Wangsaatmadja, S. 2007. Evaluasi Kebijakan
Pengendalian Pencemaran Sungai
Citarum Hulu Melalui Pendekatan Daerah
Aliran Sungai Terpadu, Jurnal
Infrastruktur dan Lingkungan Binaan, 3
(2): 68-74.
Wen-Chih, H., dan S. K. Kao. 2013. Public–
private partnerships during waterfront
development process: The example of the
world exposition Original Research
Article. Ocean & Coastal Management, 9
(2): 28-39.
Xiangming, C., Z. Zhou., dan Z. Zhou. 2010.
The Analysis of the Strategies for
Landscape Planning of “One River and
Two Siws” Area in the City of Ankang.
Huazhong Architecture. 2010-09.
Yavanica, E. 2009. Analisis nilai kerusakan
lingkungan dan kesediaan membayar
masyarakat terhadap program perbaikan
lingkungan kasus pemukiman Bantaran
sungai Ciliwung. Diakses dari
http://repository.ipb.ac.id/
handle/123456789/44758 pada tanggal 9
Maret 2014.

Anda mungkin juga menyukai