RPL Diskusi Kelompok
RPL Diskusi Kelompok
DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN GABUSWETAN
SMP NEGERI 1 GABUSWETAN
‘”Terakreditas : A ( Amat Baik )”
Alamat : Jl. Raya Gabuswetan No. 12 Kecamatan Gabuswetan K\abupaten Indramayu KP 45263
website: http://smpn1 Gabuswetan.sch.id(E-mail : smpnnegeri1gabuswetan@yahoo.co.id )
M Uraian Kegiatan
Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan -Guru Bimbingan dan Konseling menyapa konseli dengan
kalimat semangat,
-Guru Bimbingan dan Konseling menyampaikan tujuan Diskusi
Kelompok
b. Penjelasan langkah- Menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan Diskusi Kelompok
langkah Diskusi dengan teknik fokus.
Kelompok (
Pembentukan
Kelompok
c. Mengarahkan kegiatan Menjelaskan proses diskusi kelompok, dengan teknik fokus,
(Konsolidasi ) Guru Bimbingan dan Konselingmenjelaskan langkah-langkah
kegiatan ,tugas dan tanggung jawab konseli
d. Tahap Peralihan (
Transisi )
Guru Bimbingan dan Konseling -GuruBimbingan dan Konseling menanyakan kesiapan
atau konselor menanyakan kelompok dalam kegiatan diskusi kelompok.
kalau-kalau ada siswa yang -Guru Bimbingan dan Konseling memberi kesempatan
belum mengerti dan bertanya kepada anggota kelompok tentang tugas-tugas yang
memberikan penjelasanya belum dipahami
(storming) -Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan kembali secara
singkat,tentang tugas dan tanggungjawab konseli dalam
diskusi kelompok.
Guru Bimbingan dan Konseling -Guru Bimbingan dan Konseling menanyakan kesiapan Konseli
menyiapkan konseli untuk untuk melaksanakan diskusi kelompok
melakukan komitmen tentang -Setelah semua konseli menyatakan siap, kemudian Guru
kegiatan yang akan Bimbingan dan Konseling memulai masuk ke tahap kerja
dilakukannya (Norming)
2.Tahap Inti Kerja
Proses/Kegiatan yang dialami -Konseli mengemukakan masalah-masalah cara Belajar.
konseli dalam suatu kegiatan -Moderator memberikan arahan pada konseli untuk
bimbingan kelompok dengan mengemukakan pendapat tentang belajar efektif.
teknik diskusi kelompok -Konseli menyepakati teknik belajar efektif
(Eksperientasi ) -Konseli merencanakan belajar efektif dengan gaya belajar.
a. Memberi kesempatan pada setiap pesrta didik untuk mengambil pelajaran dari diskusi kelompok.
b. Memberikan kesadaran setiap orang punya kemampuan
c. Mendorong konseli untuk berani membuka diri
d. Mampu merubah sikap dan tingkahlaku konseli
Uraian Pelaksanaan
1. Uraikan kegiatan yang telah dilaksanakan ( eksperientasi ):
a. Konseli mengemukakan masalah-masalah cara mengahadapi belajar efektif.
b. Moderator memberikan kesempatan pada konseli untuk untuk mengemukakan pendapat
c. Konseli merancang kegiatan belajar efektif dengan gaya belajar .
d.Konseli menyepakati mendiskusikan cara belajar efektif.
e. Konseli merancang kegiatan belajar efektif dengan gaya belajar .
2. Hasil yang diperoleh ( Identifikasi ):
a. Konseli dapat merespon kegiatan diskusi kelompok
b. Konseli dapat mengungkapkan pengalaman-pengalaman dalam diskusi kelompok
3. Kesimpulan yang di dapat ( Analisis )
a. Konseli dapat menganailis masalah-masalah yang dihadapi.
b. Konseli merancang perubahan apa yang akan dilakukan.
Setiap orang memiliki gaya belajar sendiri – sendiri, gaya belajar ditentukan oleh
kemampan ataupun kekuatan indra dalam menerima dan memahami materi pelajaran. Apabila
seseorang telah memahami kekutan alat indra yang paling dominan maka belajar akan jadi
efektif.
Gaya belajar visual menekankan pada indera pengalihatan yaitu mata. Seseorang yang
menyenangi gaya visual ini mereka cenderung tertarik pada pelajaran yang menggunakan
metode visual. Misalnya : Adanya Slide, Film,video serta LCD Monitor. Dengan adanya gambar-
gambar visual tersebut maka ketangguhan otak untuk menyimpan memori semakin tangguh.
Adapun strategi untuk memperkuat belajar visual adalah sebagai berikut :
a. Pilih materi-materi pelajaran yang bernuansa visual.
b. Gunakan warna-warna untuk menAndai hal-hal yang penting.
c. Bacalah buku-buku literatur yang berilustrasi.
d. Gunakan multi media, misalnya; komputer, laptop, video.
Gaya belajar jenis ini menekankan pada kemampuan psikomotorik yaitu adanya gerakan,
sentuhan, ketrampilan dari anggota badan dalam melakukan suatu kegiatan belajar.
Sehingga metode praktik langsung dari materi yang diterangkan akan semakin
mempertangguh memori dalam otak. Adapun strategi untuk mempermudah belajar Kinestetis
adalah sebagai berikut :
a. Perlu melakukan praktik dengan pengawasan instruktur/pelatih.
b. Melakukan praktik sendiri tanpa pengawasan instruktur/pelatih agardapat lebih
berani mengeksplorasi diri
c. Menyiapkan sarana dan prasarana praktik yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi.