Anda di halaman 1dari 4

Kronologi Terungkapnya Kasus Pelecehan Seksual yang

Dialami Remaja Pembunuh Balita di Dalam Lemari

TRIBUNNEWS.COM - NF (15), remaja di Sawah Besar yang


menjadi pelaku pembunuhan dan korban pelecehan seksual kini
dalam keadaan baik.
Saat ini, NF berada di Balai Anak 'Handayani' di Jakarta, balai di
bawah naungan Kementerian Sosial.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry
Hikmat mengatakan, NF kini tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa
dan melanjutkan hobi menggambarnya.
"(Kondisi) baik bahkan anak sudah pakai hijab, rajin mengaji.
Menggambarnya beda, kembali ke gambar anak-anak," kata Harry,
Kamis (14/5/2020), seperti dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Janin 3,5 bulan yang dikandung oleh NF juga dalam keadaan sehat.
Adapun terungkapnya kasus pelecehan terhadap NF ketika pekerja
sosial mendampinginya.
NF bercerita kepada pendamping sosialnya bahwa ia diperkosa oleh
kerabat dan juga kekasihnya.
"Cerita anak itu terungkap ketika pekerja sosial mendampingi dan
karena anak itu sudah mulai nyaman di balai rehabilitasi Handayani
Kemensos," ungkap Harry.
Sebelumnya NF tak berani mengungkapkan karena takut ancaman
video pemerkosaannya akan disebarluaskan oleh pelaku.
Harry berharap proses persidangan nantinya juga mempertimbangkan
status NF sebagai korban pelecehan seksual.
"Jangan sampai perkara anak ini terfokus pada anak sebagai pelaku,
padahal di balik itu juga ada anak sebagai korban," tutur Harry.

Kasus hukum yang melibatkan NF


Kini NF harus terlibat dalam kasus pembunuhan dan kekerasan
seksual.
Pertama, yakni kasus pembunuhan yang NF lakukan terhadap APA
yang merupakan tetangganya sendiri pada 5 Maret 2020 lalu.
NF juga menjadi korban pelecehan seksual dari tiga orang berbeda.
Dilaporkan Tribun Jakarta, NF menjadi korban pelecehan oleh
pacarnya, A (25) yang ternyata mengalami kelainan seksual.
A melakukan pelecehan seksual sebanyak tiga kali kepada NF.
NF juga menjadi korban pelecehan seksual dari F yang merupakan
sepupu dari ibu tirinya.
F melakukan pelecehan seksual kepada NF sebanyak empat kali.
Selain A dan F, satu orang lagi yang melakukan pelecehan seksual
kepada NF adalah R yang merupakan cucu dari kakak ibu tiri.
R tega melakukan pelecehan seksual kepada NF sebanyak sembilan
kali.
Dengan demikian, NF telah mengalami pelecehan seksual sebanyak
16 kali dari tiga orang berbeda.
NF juga dilaporkan tengah hamil 14 minggu atau 3,5 bulan akibat
pelecehan seksual tersebut.

Pelaku Pelecehan Seksual jadi Tersangka


R dan F merupakan kuli bangunan yang dibawa ayah NF untuk
tinggal bersama menumpang di rumahnya.
Saat ini, kasus pelecehan seksual telah ditangani oleh penyidik polres
Jakarta Pusat.
Kasat Reskrim Polres Jakpus, AKBP Tahan Marpaung mengatakan,
polisi telah menetapkan tiga tersangka kasus dugaan pelecehan
seksual terhadap NF.
Berkas perkara kasus pelecehan seksual itu telah dilimpahkan ke
Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
Dengan demikian, ketiga tersangka pelecehan seksual akan segera
menghadapi persidangan.
"Sudah P21 (berkas perkara dinyatakan lengkap)," kata Tahan
Marpaung, dikutip dari Kompas.com.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo


memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh
bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, NF (15) nekat membunuh
APA (5) di rumah NF di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 5
Maret 2020 lalu karena terinspirasi dari film.
Peristiwa pembunuhan ini dilakukan NF di rumahnya sendiri di
daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Dari keterangan yang diperoleh, NF mengaku kepada polisi, ia
terinspirasi adegan dalam sebuah film.
Korban yang berkunjung ke rumah tersangka dibunuh dengan cara
ditenggelamkan ke dalam bak mandi selama 5 menit.
Bocah 5 tahun itu awalnya disuruh untuk mengambil mainan yang
ada di bak mandi.
Korban diangkat dan dimasukkan ke dalam bak kemudian
ditenggelamkan.
Tak berhenti sampai di situ, tersangka NF juga mencekik leher
korban.
Setelah korban lemas, korban pun diikat dan dimasukan ke dalam
lemari.
Tersangka awalnya berniat untuk membuang jenazah korban, tapi niat
tersebut diurungkan dan tetap disimpan di dalam lemari.
Keesokan harinya, saat perjalanan menuju sekolah, tersangka memilih
berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Saro, Jakarta
Barat.

Anda mungkin juga menyukai