Anda di halaman 1dari 82

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan Fasilitas Umum/ Fasilitas Pendukung Perluasan (SRS) I


Taman Nasional Way Kambas
Tahun Anggaran : 2019
Nama Perusahaan : CV. MAJU MANDIRI

i. URAIAN SINGKAT
1.1. Informasi Umum
1.1.1. Maksud dan Tujuan
- Maksud : Perluasan Sarana dan Prasarana Suaka Rhino Sumatra (SRS) Taman Nasional
Way Kambas
- Tujuan :
 Pekerjaaan Main Building Suaka Rinho Sumatera (SRS)
 Pekerjaan Pembangunan Visitor Centre Perluasan Suka Rinho Sumatera
(SRS)
1.2. Pemberi Tugas
Pemberi Tugas (Owner) adalah Yayasan Badak Indonesia (YABI)
1.3. Sumber Dana
Sumber Dana proyek ini berasal dari Yayasan Badak Indonesia(YABI) Tahun Anggaran 2019
1.4. Lokasi Pekerjaan
Sesuai tender dokumen.
1.5. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 5 bulan atau seratu lima puluh hari kalender.
1.6. Pengendalian Mutu Pelaksanaan
Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaanya akan mengacu pada spesifikasi
teknis yang ada dalam dokumen tender, berita acara rapat tinjauan lapangan, addendum (jika
ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah melakukan
koordinasi dengan pihak Yayasan Badak Indonesia (YABI) peraturan yang berkaitan tatacara
dan pengendalian traffic kendaraan/peralatan proyek dan penjaminan dan keselamatan oleh
tim K-3 proyek.
1.7. Ijin-ijin/Pas Kartu
- Tenaga Kerja Inti (Tenaga Ahli)
- Personil
- Kendaraan
Flow Chart Pengendalian Teknis/ Penguasaan Teknis Pelaksanaan

START

Dokumen Kontrak
Pemborongan

Koordinasi/rundingan Pemahaman Ketentuan Perijinan dengan Pihak


dengan Direksi pengawas & Dokumen Kontrak Terkait
Konsultan Pengawas

Survey Bersama &


Pengukuran
Lihat Keterangan:
Halaman
Berikutnya Pelaksanaan
Engineering & Addendum Pelaksanaan Item Pekerjaan Item Pekerjaan
Kontrak

No No
PELAKSANAAN Ok
PEKERJAAN Ok
Request Item Pekerjaan
Request For Inspection/work Berikutnya dan Seterusnya
= Cek:
- ShopDrawing& BQ

Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasiteknis


Pelaksanaan Item Pekerjaan Berikutnya dan Seterusnya (termasukInspeksi
& Test
No Pengendalian
No Ok Mutu)
Ok
- Approved
Request Item Pekerjaan FINISH Konsultan
Berikutnya Pengawas&
Owner
No
Ok
ii. LINGKUP PEKERJAAN
1. PEMBANGUNAN MAIN BUILDING SUAKA RHINO SUMATERA (SRS)
1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1.1 BIAYA PASANG BOUWPLANK
1.1.2 PEMBERSIHAN LAPANGAN
1.1.3 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1.2 PEKERJAAN BETON BERTULANG
1.2.1 PASANGAN SLOOF UK. 15/20 MUTU F'C= 21,7
1.2.2 PASANGAN RING BALK UK. 15/20 F'C= 21,7
1.2.3 PASANGAN KOLOM UK. 15/15 MUTU F'C = 21,7
1.2.4 PASANGAN KOLOM UK. 15/25 MUTU F'C = 21,7
1.2.5 PASANGAN KOLOM UK. 30/30 MUTU F'C = 21,7
1.2.6 DAK BETON
1.3 PEKERJAAN DINDING
1.3.1 PASANG DINDING BATA
1.3.2 PLESTERAN TEBAL 15 MM
1.3.3 ACIAN
1.4 PEKERJAAN ATAP
1.4.1 PASANG RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN PROFIL C75
1.4.2 PASANG PENUTUP ATAP GENTENG PLENTONG
1.4.3 PASANG NOK GENTENG PLENTONG
1.4.4 PAS. TALANG DATAR / JURAI SENG
1.4.5 PASANG LISTPLANK KAYU ORNAMEN LAMPUNG
1.5 PEKERJAAN PLAFOND
1.5.1 PEK RANGKA PLAFOND
1.5.2 PEK PLAFOND GRC
1.5.3 LIST PLAFOND GRC
1.6 PEKERJAAN LANTAI
1.6.1 PEK LANTAI KERAMIK 20 X 20 CM
1.6.2 PEK KERAMIK DINDING KAMAR MANDI 20 X 40 CM
1.6.3 PEK PLIN LANTAI 10 X 40 CM
1.6.4 PEK LANTAI KERAMIK 40CM X 40CM
1.7 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KUNCI, GANTUNGAN
1.7.1 PASANG KUSEN PINTU KAYU KLS II
1.7.2 PASANG DAUN PINTU KAYU LAPIS KAYU KLS II
1.7.3 PASANG JALUSI PINTU DAN JENDELA
1.7.4 PASANG ENGSEL PINTU
1.7.5 PASANG PINTU KAMAR MANDI
1.7.6 PASANG KUSEN JENDELA KAYU KLS II
1.7.7 PASANG JENDELA KAYU KLAS II
1.7.8 PASANG ENGSEL JENDELA
1.7.9 PASANG KUNCI PINTU
1.7.10 PASANG KACA MATI 5 MM
1.7.11 PASANG KAIT ANGIN JENDELA
1.8 PEKERJAAN SANITASI AIR
1.8.1 PEMASANGAN CLOSET DUDUK
1.8.2 JET SHOWER
1.8.3 SHOWER
1.8.4 KRAN 3/4"
1.8.5 KRAN CUCI PIRING
1.8.6 ZINK CUCI PIRING
1.8.7 FLOOR DRAIN
1.8.8 PEMASANGAN WESTAFEL
1.8.9 PEK SEPTIC TANK UKURAN (2M X 2M X 1M)
1.8.10 PIPA PVC 1 ½"
1.8.11 PIPA PVC 1"
1.8.12 PIPA PVC ¾"
1.9 PEKERJAAN FINISHING
1.9.1 PEK. PENGECATAN DINDING (3 KALI CAT)
1.9.2 PEK. PENGECATAN GENTENG
1.9.3 PEK. PENGECATAN KAYU,KUSEN PINTU DAN PINTU (3 KALI
CAT)
1.9.4 PEK PROFIL ORNAMEN LAMPUNG
PAS. PAVING BLOCK
1.10 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1.10.1 PASANG BOX + MCB
1.10.2 PASANG TITIK LAMPU
LAMPU SL 20 WATT
1.10.3 LAMPU HIAS TERAS DEPAN
1.10.4 SAKLAR GANDA
1.10.5 SAKLAR TUNGGAL
1.10.6 PASANG STOP KONTAK
1.11 PEKERJAAN PLUMBING
1.11.1 PENGEBORAN SUMUR
1.11.2 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA CASING PVC Ø 4"
1.11.3 PEMASANGAN POMPA BENAM
1.11.4 PUMPING TEST
1.11.5 PEMASANGAN PIPA PVC AW Ø 2" S 12,5
1.11.6 RANGKA BAJA L 50 . 50 . 5
1.11.7 TANKI AIR STAINLESS STEEL 2000 L
1.11.8 PEMASANGAN KRAN AIR
1.11.9 WATER LEVEL CONTROL (WLC)
1.11.10 PIPA INLET / OUTLET

2. PEMBANGUNAN VISITOR CENTRE SUAKA RHINO SUMATERA (SRS)


2.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1.1 BIAYA PASANG BOUWPLANK
2.1.2 PEMBERSIHAN LAPANGAN
2.1.3 FOTO DOKUMENTASI
2.2 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
PONDASI BATU KALI
2.2.1 PEK. GALIAN TANAH PONDASI
2.2.2 PEMASANGAN PONDASI BATU BELAH
2.2.3 PEMASANGAN BATU KOSONG (ANSTAMPING)
2.2.4 PEK. URUGAN TANAH PONDASI KEMBALI
2.2.5 PEK. URUGAN PASIR
2.2.6 PAS. ANGKUR
PONDASI TELAPAK
1. PEMBESIAN Ø 16
2. PEMBESIAN Ø 12
3. PEMBESIAN Ø 8
4. MEMBUAT 1 M3 BETON MUTU, F’C = 31,2 MPA, (K350)
5. BEKISTING PONDASI
6. BEKISTING KOLOM (30)
2.3 PEKERJAAN BETON BERTULANG
2.3.1 PASANGAN SLOOF UK. 15/20
2.3.2 PASANGAN RING BALK UK. 15/20
2.3.3 PASANGAN KOLOM UK. 15/15
2.4 PEKERJAAN DINDING
2.4.1 PASANG DINDING BATA
2.4.2 PLESTERAN TEBAL 15 MM
2.4.3 ACIAN
2.5 PEKERJAAN ATAP
2.5.1 PASANG RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN PROFIL C75.70
2.5.2 PASANG PENUTUP ATAP GENTENG PALENTONG KECIL
2.5.3 PASANG BUBUNGAN GENTENG PALENTONG
2.5.4 PASANG LIST PLANK KAYU
2.6 PEKERJAAN PLAFOND
2.6.1 PEK RANGKA PLAFOND BESI HOLLOW
2.6.2 PEK PLAFOND GYPSUM
2.6.3 LIST PLAFOND GYPSUM
2.7 PEKERJAAN LANTAI
2.7.1 PEK PLIN LANTAI 10 X 40 CM
2.7.5 PEK LANTAI KERAMIK 40CM X 40CM
2.8 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KUNCI, GANTUNGAN
2.8.1 PASANG KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KLS II
2.8.2 PASANG DAUN PINTU KAYU LAPIS KAYU KLS II
2.8.3 PASANG JALUSI PINTU DAN JENDELA
2.8.4 PASANG ENGSEL PINTU
2.8.5 PASANG JENDELA KAYU KLAS II
2.8.6 PASANG ENGSEL JENDELA KUPU - KUPU
2,8.7 PASANG KUNCI PINTU
2.8.8 PASANG KACA MATI 5 MM
2.8.9 PASANG KAIT ANGIN JENDELA
2.9 PEKERJAAN FINISHING
2.10.1 PEK. PENGECATAN DINDING INTERIOR (3 KALI CAT)
2.10.2 PEK. PENGECATAN KAYU,KUSEN PINTU DAN PINTU (3 KALI
CAT)
2.10.3 PEK. PENGECATAN GENTENG (3 KALI CAT)
2.10.4 PEK. PENGECATAN DINDING EXTERIOR (3 KALI CAT)
2.10 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
2.11.1 PASANG TITIK LAMPU
2.11.2 PASANG STOP KONTAK
iii. URAIAN LINGKUP PEKERJAAN
1. PEMBANGUNAN MAIN BUILDING SUAKA RHINO SUMATERA (SRS)
A. PEMBANGUNAN MAIN BUILDING SUAKA RHINO SUMATERA (SRS)
1.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada tahap ini kami mempersiapkan segala sesuatunya sebagai penunjang
pelaksanaan pekerjaan lapangan antara lain :
1. Mengadakan rapat koordinasi pra konstruksi di lokasi rencana proyek/area proyek
serta unit –unit mana saja yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
2. Dari data yang diperoleh dari hasil koordinasi, survey kondisi eksisting dan lokasi
akan diolah dan dianalisa untuk kemudian disusun rencana progress pekerjaan
(Time Schedule Pelaksanaan), rencana dan jadwal pengiriman material, serta
mobilisasi peralatan dan tenaga –tenaga kerja.
3. Pengurusan asuransi ketenagakerjaan di lokasi pekerjaan baik untuk tenaga kerja,
tenaga kerja operasional, teknisi fungsional, administrasi, logistik, direksi perusahaan
maupun peralatan serta kendaraan operasional.
4. Koordinasi dengan pihak terkait Pengelola gedung Sekolah, Dinas Pendidikan Kota-
Kota Tangereang, pengawas dan pengelola kawasan untuk mendapatkan
persetujuan mengenai lokasi penempatan direksikeet di lokasi pekerjaan, gudang
bahan, maupun persetujuan dengan pihak terkait jalan sementara yang akan dibuat
dalam mengalokasikan semua material yang dibutuhkan.
5. Pengambilan gambar sebagai sarana dokumentasi awal sebelum pekerjaaan dimulai
(0 %), dokumentasi pada saat bobot prestasi pekerjaan 50 % dan 100 %, disertai
dengan beberapa photo dokumentasi tahapan-tahapan pelaksanaan beberapa item
pekerjaan yang dirasa penting untuk diabadikan.
6. Pengukuran lapangan, ematokan kayu diluar garis poer pondasi dan sloof setiap 1
meter sehingga dapat ditarik garis/titik pondasi dan pekerjaan lain sesuai gambar
rencana, uitzet dan pematokan bouplank sebagai boundaries juga berfungsi sebagai
penanda titik-titik penempatan pondasi maupun elevasi bangunan, dan pengecekan
gambar–gambar perencanaan, pengukuran ini meliputi batas–batas bangunan
dengan bangunan sekitar, rencana sanitasi, rencana tapak dan hasilnya akan
dilaporkan pada pihak owner untuk mengantisipasi jika ditemui perbedaaan ukuran
maupun gambar dari yang direncanakan sebelumnya.
7. Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) dengan terlebih dahulu berkonsultasi
dengan pihak Owner/Pemberi Tugas/Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas pada
saat akan dimulainya pekerjaan dan pembuatan as built drawing setelah pekerjaan
terselesaikan.
8. Mobilisasi tenaga kerja, peralatan pendukung teknis, peralatan pertukangan serta
material – material untuk pekerjaan awal.
9. Pengadaan material yang baik spesifikasi, jenis dan mutunya telah mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pengawas.
10. Pembersihan lapangan dan pembuatan pagar pengaman proyek, sebagai sarana
untuk mengeliminasi gangguan yang mungkin terjadi, serta untuk menjamin bahwa
kelangsungan proyek tidak akan mengganggu aktivitas keseharian penduduk sekitar
I.I.2 PASANG BOUWPLANK
1. Siapkan kayu untuk pembatas.
2. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
3. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
4. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
5. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
6. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
7. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
8. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
9. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.

I.I.3 PEMBERSIHAN LAPANGAN

Metode pelaksanaan pekerjaan ini menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan


pekerjaan yang akan dilakukan, dengan menggunakan pola sesuai dengan diagram air
kegiatan dengan pengelompokan jenis pekerjaan dan urutan pelaksanaan dimana ada
ketergantungan dan keterkaitan hasil pekerjaan yang satu dengan yang lainya.
Pembersihan Lokasi Pekerjaan Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini adalah membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada
dengan cara membersihkan tanaman semak belukar yang ada disekitar lokasi agar dalam
pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala

I.I.4 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

Pada mobilisasi material, Kontraktor juga memperhitungkan dan merencanakan akses


jalan masuk, serta tetap menjaga kelancaran lalu lintas sekitar proyek, dan keamanan
proyek. Dropping material ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau dalam
pelaksanaan pekerjaan, dalam pekerjaan ini material juga dilangsir menuju masing-
masing item pekerjaan. Mobilisasi Alat Setelah mobilisasi bahan material, maka Kontraktor
melaksanakan Mobilisasi Alat / Peralatan. Mobiliasi peralatan meliputi : beton molen,
pompa air, maupun peralatan pertukangan, dan peralatan bantu lainnya. Kontraktor juga
mempersiapkan sumber air kerja, dan keamanan peralatan / keamanan proyek.

Mobilisasi Peralatan Kerja

Mobilisasi Tenaga Kerja / Personil Setelah mobilisasi bahan material dan alat, maka
Kontraktor melaksanakan Mobilisasi Personil. Kontraktor juga memobilisasi tenaga kerja:
mandor, tukang dan pekerja. Kontraktor juga membuat struktur organisasi pekerjaan
dan jadwal waktu penugasan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan personil dalam tugas
dan tanggung jawab serta koordinasi.

1.2 PEK. GALIAN TANAH PONDASI

1. Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada area
tanah asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat
2. Menentukan lebar & kedalaman galian tanah yang akan digali yang mengacu pada
bowplank
3. Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian dan
kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi
4. Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian tanah
5. Bagian tanah yang digali adalah Pondasi beton yang dilakukan dengan menggunakan
tenaga manusia (Man Power)
6. Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan pas. pondasi kearah
memenjang /sejajar arah lajur memanjang dan melintang bangunan Ex. Galian
ditempatkan sementara disisi lubang galian dan kemudian diangkut keluar proyek
dengan menggunakan dump truck.
1.2.1 PEMASANGAN PONDASI BATU BELAH

Pondasi batu kali adalah pondasi yang menggunakan batu kali sebagai bahan utamanya.
Pondasi ini biasanya dibangun menerus mengelilingi denah bangunan yang berfungsi
mendistribusikan beban dinding dan kolom supaya beban bangunan tersebar merata.
Pondasi batu populer digunakan di kali cukup banyak dan relatif murah. Pondasi batu kali
pada umumnya berbentuk trapesium dengan ukuran tinggi sesuai dengan gambar kerja.

Metode Pelaksanaan.

1. Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar kerja yang
telah disetujui oleh direksi pengawas.
2. Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi. Walaupun
disebut tahap pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya pondasi saja yang
dikerjakan, tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti penggalian dan pemasangan
jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic tank yang sebenarnya juga merupakan
“pondasi” sebagai sistem utilitas yang akan menjamin keberlangsungan aktivitas di
rumah anda nanti.
3. Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena pada tahap
inilah semua bagian-bagian dasar yang merupakan tempat keseluruhan konstruksi
rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan anda menggunakan bahan-bahan
yang baik dengan ukuran yang tepat karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah
yang kuat.
4. Sistem pemasangan pondasi yang tepat dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
5. Pemasangan pondasi harus di hindarkan pada tanah lembek dan berdampingan
dengan tanah keras, sebaiknya di pasang dengan kondisi tanah dengan kekerasan
tanah yang merata, hal ini untuk menghindari patahan pada pondasi.

Gambar Pemasangan Pondasi

1.2.2 PEMASANGAN BATU KOSONG (ANSTAMPING)

Pekerjaan batu kosong adalah pekerjaan pasangan batu yang tidak menggunakan adukan
semen dan pasir, pasangan batu kosong disusun dibawah pondasi yang berfungsi untuk
mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak merusak pondasi dan bangunan struktur
diatasnya.

Syarat-syarat dan Langkah kerja.

1. Pasir urug dicela-cela batu harus disiram dengan air, sampai pasir betul-betul mengisi
cela-cela batu kali.
2. Pemakaian ukuran batu kali harus variatif.
3. Susunan batu kali dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan
batu yang ukurannya lebih kecil.
4. Batu kali jangan blondos, tetapi batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar
permukaan batu belah lebih luas.
1.2.3 PEK. URUGAN TANAH PONDASI KEMBALI
Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi, galian
dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari lapisan tanah humus dan
lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan dibasahi dengan air agar
timbunan mudah monolit dengan tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari hasil galian
setempat yang dipilih dan disetujui oleh Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan
dilaksanakan secara berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan
selanjutnya 20 cm dan dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis elevasi rencana.
Pemadatan dilakukan dengan memakai stamper/Hand Compector.

1.2.4 PEK. URUGAN PASIR

Sebelum pasangan batu kali untuk pondasi dilaksanakan, maka harus didahului dengan
menebarkan pasir urug sebagai alas pondasi setebal kurang lebih 5 sampai dengan 10 cm
dan batu kosong satu lapis sepanjang galian pondasi, kemudian dipadatkan.

1.2.5 PAS. ANGKUR

PONDASI ROLAG

1.2.6 PEK. GALIAN TANAH PONDASI

Pembongkaran dan Pembersihan lokasi atau lapangan yang akan di gali misalkan
pembuangan rumput atau tanah, sampah, bahan lainnya yang mengganggu, menebang
pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar lokasi supaya di dalam
pengerjaannya lancar.

Penggalian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar kerja
atau penggalian pondasi tersebut harus sampai pada tanah keras. Apabila diperlukan
untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan atau ditumbuk.

Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai
kepadatan yang maksimum.

Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang
direncanakan. Sedangkan hasil galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus
disingkirkan.

Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaan-pekerjaan,


pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.

1.2.7 PEK. URUGAN PASIR


Sebelum pasangan batu kali untuk pondasi dilaksanakan, maka harus didahului dengan
menebarkan pasir urug sebagai alas pondasi setebal kurang lebih 5 sampai dengan 10 cm
dan batu kosong satu lapis sepanjang galian pondasi, kemudian dipadatkan.

LANTAI

1.1.1 PEK. URUGAN TANAH

Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi, galian


dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari lapisan tanah humus dan
lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan dibasahi dengan air agar
timbunan mudah monolit dengan tanah dasar. Bahan timbunan diambil dari hasil galian
setempat yang dipilih dan disetujui oleh Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan
dilaksanakan secara berlapis-lapis didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan
selanjutnya 20 cm dan dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis elevasi rencana.
Pemadatan dilakukan dengan memakai stamper/Hand Compector.

1.1.2 PEK. URUGAN PASIR

Sebelum pasangan batu kali untuk pondasi dilaksanakan, maka harus didahului dengan
menebarkan pasir urug sebagai alas pondasi setebal kurang lebih 5 sampai dengan 10 cm
dan batu kosong satu lapis sepanjang galian pondasi, kemudian dipadatkan.

1.3 PEKERJAAN BETON BERTULANG


1.3.1 PASANGAN SLOOF UK. 15/20 MUTU F'C= 21,7
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan sloof beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk
menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat
sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5
mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom
sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak
sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk
mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun
goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat
penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai
dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu
dengan menggunakan alat concreate vibrator.
1.3.2 PASANGAN RING BALK UK. 15/20 F'C= 21,7

Pekerjaan Ringbalk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas
dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan
beban dari struktur yang berada diatas nya, seperti beban yang di terima oleh kuda-kuda
Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan ring balok.

1. Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalahmemasang mal ring balok
tersebut.
2. Lakukan pengadukan beton.
3. Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan adukan beton sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan.
4. Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton mengeras.
1.3.3 PASANGAN KOLOM UK. 15/15 MUTU F'C = 21,7
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan kolom beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar
bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan.
Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
3. Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
4. Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga besi
tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci balok tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri dari kayu dan besi atau bisa membeli
barang jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir
10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan
balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring
ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai
sangat penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai
dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu
dengan menggunakan alat concreate vibrator.
1.3.4 PASANGAN KOLOM UK. 15/25 MUTU F'C = 21,7
1. Stik tulangan kolom/ marketing
2. Pabrikasi tulangan kolom
3. Pemasangan tulangan kolom
4. Pemasangan sepatu kolom
5. Entalasi pipa elekttrikal
6. Pabrikasi bekisting kolom
7. Instala si bekisting yang telah di beri oil from
8. Pemberian beton ekisting dengan calbond
9. Pengecoran kolom
10. Pembongkaran bek isting kolom
11. Perawatan beton

1.3.5 PASANGAN KOLOM UK. 30/30 MUTU F'C = 21,7

Pasang rangka tulangan kolom tepat pada besi stek yang telah disediakan pada sloof. Besi
stek harus berada didalam rangka tulangan kolom. Lakukan pengukuran agar rangka beton
ini berdiri dengan tegak lurus dan ditahan sementara dengan menggunakan kaso 5/7,
bersamaan dengan ini lakukan pekerjaan pasangan conblock.

Dengan ukuran kolom 12 X 12 cm dan lebar pasangan conblock 10 cm, agar kolom dapat
dibentuk dengan baik, bekisting kolom harus dibuat seperti gambar di bawah. Untuk kolom
tengah, bekisting dibuat dengan bentuk 2 buah huruf “U” yang digabungkan di tempat
dimana beton segar akan dicurahkan. Untuk kolom sudut, bekisting dibuat dengan bentuk
huruf “G” dan huruf “F”.

1.3.6 DAK BETON

Pekerjaan dak beton umumnya sma dengan pekerjaan kolom atau balok yang merupakan
komponen struktur bertulang. Sebelum melakukan pekerjaan ini terlebih dahulu kita harus
mengetahui dimensi dak beton y6ang akan dicor. Setelah mengetahui dimensi dak beton
kita juga perlu mengetahui komposisi beton yang akan digunakan. Pemakaian beton itu
sendiri dimaksudkan untuk pekerjaan struktural. Biasanya pekerjaan struktural memakai
beton mutu yang telah ditentukan oleh konsultan pengawas atau direksi lapangan.

Langkah kerja.

1. Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan dak beton.
2. Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah memasang mal dak beton
tersebut.
3. Lakukan pengadukan beton.
4. Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan adukan beton sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
5. Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton mengeras.

1.4 PEKERJAAN DINDING


1.4.1 PASANG DINDING BATA
1. Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.

2. Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
3. Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai
untuk mengurangi penyerapan air.
4. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah
dipasang pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1
m dengan menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc :
3ps untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari
persyaratan yang ditetapkan).
5. Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
6. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan.
7. Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
8. Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan
sesuai dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi
maksimum 1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu
dilanjutkan cor kolom praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi
yang ditentukan dan cor kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar

Selanjutnya dilakukan pekerjaan plesteran yang dimulai dengan jalan membuat


kepalaan plesteran pada sisi vertical jarak 2 m sesuai dengan ketebalan yang
diinginkan dengan bantuan unting-unting pada sisi horizontal pada elevasi plafond
atau diujung atas dinding dengan bantuan benang.
Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram / dibasahi
dengan air, kemudian dilakukan pekerjaan plesteran pada dinding secara merata,
menggunakan adukan mortar 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps
untuk pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari
persyaratan yang ditetapkan) sampai 10 – 15 mm atau sampai ketebalan yang
ditentukan.
Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian menggunakan acian semen. Sesudah pekerjaan acian
selesai, permukaan dinding difinish dengan plamur tembok. Untuk dasaran/plamur
tembok jika diperlukan dan hanya dipergunakan pada ruangan interior yang
permukaannya tidak rata atau retak-retak. Dinding yang telah selesai diplamur
kemudian diampelas, sehingga memberikan permukaan dinding tembok yang halus,
licin dan rapi.

1.4.2 PLESTERAN TEBAL 15 MM

1. PC= 10-,224 Kg
2. Pp= 0,020 M3
3. Tenaga Kerja
4. Pekerja= 0,300 OH
5. Tukang Batu= 0,150 OH
6. Kepala Tukang= 0,15 OH
7. Mandor= 0,15 OH

1.4.4 ACIAN

Secara umum tahap pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian dinding dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Pekerjaan plesteran dimulai dengan jalan membuat kepalaan plesteran pada sisi
vertical dengan jarak 1 m sesuai dengan ketebalan plesteran yang diinginkan. Diamkan
kepalaan plesteran paling tidak 1 hari supaya kering.
2. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran, pasangan bata merah disiram atau dibasahi
dengan air. Air yang digunakan untuk membasahi dinding dan mencampur adukan
plesteran tidak boleh mengandung zat kimia seperti asam dan garam.
3. Selanjutnya adukan plesteran dapat dikamprotkan secara merata dari bawah ke atas di
antara ke dua kepalaan plesteran ,setelah itu ratakan dengan menggunakan jidar
aluminium. Untuk jidar yang digunakan harus lebih panjang dari jarak kepalaan
plesteran, rata dan lurus.
4. Lakukan curing atau perawatan plesteran dengan cara dibasahi minimal 1 kali per hari
selama 3 hari.
5. Setelah plesteran kering dan rata sesuai dengan yang diinginkan kemudian dilanjutkan
dengan pekerjaan acian.

1.5 PEKERJAAN ATAP


1.5.1 PASANG RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN PROFIL C75

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk)
harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang
sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya
adalah:

1. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua
tumpuannya.
2. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
3. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
4. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
5. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
6. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
1. Dipasang langsung di atas ringbalk.
2. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate Penggunaan sistem tumpuan
dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-
plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata.
Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam
ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate
yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

1.5.2 PASANG PENUTUP ATAP GENTENG PLENTONG


1. Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah
terpasang, dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja ringan
sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan
mesin potong baja ringan.
2. Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih akurat.
3. Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang yang
menumpu pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan antara rangka
baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).
4. Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang sangat
menentukan dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku (bracing).

Pemasangan Reng Baja Ringan


1. Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan kuda-
kuda baja ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi perubahan.
2. Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah
seluruh kuda-kuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kuda-kuda
baja ringan pada posisi plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup.
Pasang Penutup Atap Genteng Keramik
1. Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting)
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng ringan.
2. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
3. Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
4. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap).
1.5.3 PASANG NOK GENTENG PLENTONG

1. Kayu atau penyanga harus di pasang untuk kedududkan nok Genteng Peleton.

2. Memasang kayu ataupun penyanga saat melakukan pemasangan harus di pastikan


kedudukan nok tersebut.
3. Ukuran kayu harus di sesuaikan dengan ukuran nok.

4. Ukuran kayu harus di sesuaikan dengan ukuran nok agar mempermudah


pengerjaannya, apaabila ukuran kayu dan nok berbeda pemasangan tidak akan
sesuai dan akan mengakibatkan kebocoran.

5. Pemakuan nok atas di lakukan pada samping kanan dan samping kiri.

6. Pemasangan paku pada nok peletong yang baik harus di lakukan pada nok bagian
samping kanan dan samping kiri. Karena apabila di lakukan pemakuan di atas nok
tidak akan kuat menahan beban, tidak akan seimbang.

7. Nah, cukup mudah bukan? itu adalah cara-cara pemasangan nok genteng metal yang
bisa anda ketahui, Semoga cara-cara tersebut dapat mempermudah anda dalam
pemasangan nok genteng metal anda

1.5.4 PAS. TALANG DATAR / JURAI SENG

Pengukuran Kebutuhan Talang & AksesorisSebelum melakukan pemasangan talang


terlebih dulu dilakukan pengukuran keliling atap bangunan untuk mengetahui berapa
jumlah (m) talang yang akan di pasang.

Pengukuran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Dengan bantuan gambar denah atap, dimana terdapat informasi seperti skala, desain
atap, dan luas daerah yang akan di pasang talang. Selalu mencari informasi untuk
melihat bentuk fisik atap dan bangunan.
2. Mengukur keliling atap secara manual yaitu dengan cara menggunakan meteran.

Talang DatarJumlah talang datar yang dibutuhkan = panjang keliling atap yang akan
dipasang talang (Gb. Dari A ke B sampai C sampai D). Setelah mengetahui jumlah talang
yang diperlukan, jumlah tersebut dengan bonus sbb:
Keliling Atap (m) Toleransi (m)
10 - 15 +1
15 - 25 +2
25 - 30 +3
Talang Sudut Luar dan Talang Sudut DalamSetiap sudut dari atap harus menggunakan
Talang Sudut, baik itu sudut luar maupun sudut dalam. Jumlah Talang Sudut yang mungkin
dapat diakses dengan jumlah sudut (luar & dalam) dari atap Bangunanukuran-talang-sudut
(1

Penahan LimpahanPenahan Limpahan bekerja untuk menahan derasnya udara yang


meluncur dari atap karena debit udara yang banyak. Daerah yang biasanya memiliki debit
udara banyak yaitu daerah Sudut Dalam, oleh sebab itu setiap Sudut Dalam dinikmati untuk
dipasang Penahan Limpahan Sudut. Ada beberapa kasus daerah Talang Datar yang
menggunakan Penahan Limpahan.

PenggantungPenggantung kerja sebagai tempat dudukan Talang. Penggantung


diperlukan dengan sekrup langsung untuk rangka atap, agar lebih kuat dan tidak
membebani listplang. Jarak antar penggantung tidak terlalu jauh, jarak pengaitan jarak
pengintaan adalah 1m. Jadi jumlah penglaman yang dibutuhkan yaitu jumlah panjang
talang +1.

1.5.5 PASANG LISTPLANK KAYU ORNAMEN LAMPUNG


1. Biasa nya dalam membuat lisplank kita menggunakan bahan papan yang berukuran 2
x 10, 2 x 20, 3 x 10 dan 3 x 20. dengan ukuran diatas kita dapat menutup rangka atap
yang terlihat dari sisi luar. Agar terlihat tidak berantakan dan indah untuk bangunan
yang kita buat. Bukan hanya berfungsi sebagai penutup rangka atap saja Lisplank juga
berfungsi menahan air hujan agar tidak langsung terciprat ke bawah.
2. Bukan hanya untuk lisplank saja, biasanya papan - papan sisa dari pembuatan lisplank
bisa di manfaatkan untuk membuat papan cor yang kuat. Jadi pengeluaran anda tidak
membengkak. Namun jika lisplank terbuat dari bahan lain, sebaiknya anda menghitung
kebutuhannya agar tidak mengalami kerugian materi yang berlebih. Demikian lah
pembahasan tentang Ukuran Papan Lisplank, dengan adanya lisplank bangunan yang
akan anda buat akan terlihat lebih menarik dan lebih terlihat rapih. Terimakasih sudah
mengunjungi blog kami dan membaca artikel diatas. Semoga artikel diatas bermanfaat
untuk kalian semua.

1.6 PEKERJAAN PLAFOND

Tentukan elevasi plavond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan :

1. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L/ moulding profil W sebagai list
tepi tepat pada sipatan.
2. Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
3. Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin
kelurusan.
4. Pasang paku kait dan rod/penggantung.
5. Pasang rangka utama.
6. Pasang rangka pembagi.
7. Pasang dan kencangkan klip / rod.
8. Pasang panel gypsum.
9. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond.
10. Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound lalu
diampelas dan difinishing dengan cat.

1.6.1 PEK RANGKA PLAFOND


1 Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum dapat mulai dipasang
2 Untuk gypsum, pertemuan diatur secara menyilang
3 Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum dan
4 Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5 Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6 Setelah lembaran gypsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.

1.6.2 PEK PLAFOND GYPSUM


1. Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah
terpasang semua, maka lembaran gypsum dapat mulai dipasang.
2. Untuk gypsum, pertemuan diatur secara menyilang.
3. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum
4. Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6. Setelah lembaran gypsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
7. Untuk gypsum dan, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound
kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
8. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
9. Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond
gypsum. Untuk List plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara dinding dan
plafond dengan perkuatan menggunakan compound jenis casting + lem.
1.6.3 LIST PLAFOND GYPSUM

Pengertian list plafond adalah bagian dari plafond yang berfungsi untuk menutupi bagian
tepi plafond itu sendiri sehingga lebih expose.

Langkah kerja.

1. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika
meleset beberapa cm saja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain
(terutama bagian sambungan sudut).
2. Setelah itu potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
3. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada dinding
yang akan dipasang.
4. “Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan perekat tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel pada
dinding dan plafond secara merata.
5. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan plafond
yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi (usahakan diberi
tanda tempat yang akan ditempeli list).
6. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan
bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas “perekat”
yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape.
7. Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan
menambah “perekat” atau membuat motif-motif yang seolah-olah list tersebut keliatan
sambung-menyambung.

1.7 PEKERJAAN LANTAI


1.7.1 PEK LANTAI KERAMIK 20 X 20 CM
1. Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
2. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
3. Buat adukan untuk pasang keram ik.
4. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata
dan garis siar/nat yang lurus.
5. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat.
6. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
7. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik
lantai lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
8. Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
9. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
10. Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu
baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
11. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

1.7.2 PEK KERAMIK DINDING KAMAR MANDI 20 X 40 CM

1. Pasang terlebih dahulu seluruh pipa saluran air bersih, dan saluran air pembuangan.

2. Untuk renovasi, keramik lama harus dikelupas, kemudian plester kembali dengan
adukan 1 bagian semen dan 2,5 bagian pasir beton. Pastikan dinding tegak lurus
dengan mengeceknya menggunakan lot (besi berat berbentuk kerucut pada bagian
bawahnya). Plester pada bagian yang akan dipasang keramik saja cukup diratakan
dengan penggaris kayu dan tidak perlu dihaluskan.

3. Jika dinding kamar mandi telah diplester sebelumnya, maka tindakan selanjutnya
mengukur tegak lurus dinding dengan lot dan tancapkan paku, pasang benang dari
titik atas ke bawah. Hal ini dilakukan di kedua sisi, kanan dan kiri.

4. Ukur ketinggian dinding yang akan dipasang keramik dan tandai dengan pensil.
Timbang ke empat sudut dinding dengan selang kecil sabagai waterpas. Tandai
dengan paku dan pasang benang.

5. Tarik meteran ukur dari tanda paling atas tadi ke arah bawah, pada salah satu dinding
terlebih dahulu. Tancapkan paku beton pada kedua sisi dan pasang benang sebagai
permulaan pemasangan keramik dinding. Jangan lupa cari posisi tengah dinding,
sehingga potongan keramik sebelah kanan dan kiri akan sama besarnya.

6. Siapkan adukan dengan perbandingan 1 bagian semen PC dan 1,5-2 bagian pasir
beton.

7. Rendam keramik, kemudian ditiriskan. Pasang kepingan keramik satu persatu dengan
cara mengoleskan adonan di permuk aan bawah keramik, ketebalan disesusaikan
dengan ketebalan benang dari dinding.
8. Tempelkan keramik ke dinding, ratakan bagian atas dan bawah dengan benang. Pukul
dengan palu karet perlahan, hingga keramik merekat di permukaan dinding.

9. Selanjutnya pemasangan berikutnya sama dengan cara di atas. Pada bagian pinggir
dipotong menggunakan gunting keramik atau angel grinder. Begitu juga pada bagian
bawah, pemotongan disesuaikan dengan tinggi bagian bawah keramik dengan batas
coran lantai kamar mandi.

10. Pada bagian pojok, salah satu sudut kamar mandi dapat dipasang semacam dudukan
terbuat dari pasangan bata, dicor pada bagian atasnya, kemudian dibungkus dengan
keramik. Bangku ini dapat digunakan sebagai tempat untuk berlulur atau
membersihkan badan.

11. Hal terpenting yang harus dilakukan ketika memasang keramik lantai kamar mandi
adalah kemiringan lantai paling rendah harus diarahkan ke lobang pembuangan
mandi. Sediakan lubang utuk kloset duduk dan saluran pembuangan air kotor dengan
mengukur pipa yang tertanam.

12. Bersihkan semua permukaan keramik menggunakan kain lap atau spoons.

13. Satu hari setelah pemasangan selesai, lakukan pengisian nat. Tekanan dengan padat
terutama pada bagian keramik lantai. Gunakan grout yang berkualitas tinggi agar tidak
cepat mengelupas.

1.7.3 PEK PLIN LANTAI 10 X 40 CM

Pemasangan kramik dengan ketebalan sesuai ketentuan dalam gambar rencana. Semua
pekerjaan pipa dan saluran di bawah lantai harus ditempatkan sesuai gambar rencana dan
sebelum lantai ruangan dipasang, harus diadakan pemeriksaan yang teliti dan
mendapatkan persetujuan Pengawas.Pada pemasangan keramik dinding, harus dicermati
adanya pemasangan pipa air, kran dll, agar tidak sampai terjadi adanya pembuatan lubang
setelah keramik dinding terpasang.13.3.2.

1. Pemasangan keramik lantai.13.3.2.1.


2. Semua keramik lantai di pasang dengan menggunakan perekat 1Pc : 2Ps.13.3.2.2.
3. Tebal spesi / adukan kurang lebih 3 cm.13.3.2.3.
4. Setelah pasangan keramik cukup kering dan telahdisetujui / diperiksa kerapian
pemasangannya,maka celah antara keramik dikolot dengan cara disiram pertama
dengan pasta semen encer,sehingga kira-kira separoh tinggi/ tebal celah terisi pasta
semen, kemudian disiram kedua dengan pasta semen agak kental hingga benar-benar
semua celah terisi pasta semen.13.3.2.4.
5. Permukaan keramik bagian bawah harus terisi penuh/padat dengan adukan.13.3.2.5.
6. Pemotongan keramik harus dihindarkan, bila terpaksa harus dilakukan dengan
pemotong mesin dengan lebar kira-kira 1/2 kali lebar keramik13.3.2.6.
7. Setelah pemasangan keramik dan kolotan lantai telah kering, lantai keramik di
dibersihkan.
1.7.4 PEK LANTAI KERAMIK 40CM X 40CM

Lingkup pekerjaan.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja yang berhubungan
dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja dan RKS. Pemborong
diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan dipasang, khususnya untuk
di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan lantai untuk mendapat persetujuan dari direksi
lapangan. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produsen/sub kontraktor
kepada pemilik proyek untuk setiap masing – masing penggunaan bahan lantai dengan
jangka waktu jaminan minimal 5 (lima) tahun.

Pekerjaan lantai yang akan di laksanakan adalah sebagi berikut :

1. Pekerjaan Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5.


2. Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5
3. Lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5dengantebal 5 cm
4. Permukaan harus rata sebelum di gunakan floor hardner
5. Floor hardner digunakan durafax – grace atau setara.
6. Tata cara penggunaannya sesuai brosur untuk itu.

1.8 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KUNCI, GANTUNGAN


1.8.1 PASANG KUSEN PINTU KAYU KLS II

Bahan

1. bahan dan Persyaratan


2. Pintu kayu YKK Brown
3. Pintu Folding gade tebal 1,2 mm
4. Kusen Pintu,jendela dan BV kayu YKK
5. Ram Daun Jendela kayuYKK 2”.
6. Kaca bening 5 mm
7. Kaca ES 5 mm
8. Daun jendela dan BV kaca bening 5mm Ram Aluminium Brown
9. BV kaca es 5 mm Ram kayu Brown.
10. Pintu kayushaf
11. Daun pintu Ram kayu Brown KM/WC
12. Daun Pintu Ram kayu brown panil doble teakwood 10cm
13. Reilling tangga steinless steel
14. kayu Composite Seven rangka hollow galvalum 4x4cm
15. Penutup atap kanopi menggunakan solar flat
16. Pasang kaca warna tebal 5mm

Rangka/kosen jendela kaca dan bouvenlight menggunakan kayu Brown YKK.Pengerjaan


kosen, pintu dan jendela ini harus disesuaikan dengan ukuran dan bentuk detail dari
gambar yang bersangkutan. Material lain yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus
mendapatkan persetujuan dari direksi/pengawas.

Pintu Kaca Temperd tebal 1.2 cm lengkap dengan pengunci dan dan engsel tanam lantai.
Dengan ketentuan engsel tanam Dorma, kunci tanam EPCO, handle Stanless.

1.7.1 PASANG DAUN PINTU KAYU LAPIS KAYU KLS II

1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.

2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.

3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).

4. Masuk / pasang daun pintu pada kusennya, sampai mencapai dengan kelonggaran 3
- 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.

5. Lepaskan daun pintu, pasang / tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi
cahaya) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm
(untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)

6. Masuk / pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel
pada daun pintu.

7. Lepaskan bagian yang lain pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang / tanam pada tiang kusen
8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya ke pas, lalu dipasanglah daun pintu pada kusen pintunya.

9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.

10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pena.

11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.

1.7.2 PASANG JALUSI PINTU DAN JENDELA


1. Meteran ,pahat, mesin bor, siku, pensil,obeng men dan ples, dan mesin serut serta
engsel yang akan di pasang
2. Penempatan engsel ada di samping.
3. Sesuaikan pintu tersebut hingga benar-benar pas dan tepat pada posisinya, bila
kurang pas bisa di serut dengan menggunakan mesin serut. dengan posisinya yang
masih terletak pada tempatnya anda tinggal menempatkan engsel tersebut pada
pintu dan bingkai. Ini bertujuan supaya pintu dan bingkai pas dan tepat seperti yang
di inginkan. dan ini di sebut mengemal engsel pada bingkai lalu ambil untuk proses
selanjutnya
4. Selanjutnya ambil pintu tersebut untuk proses selanjutnya, pahat pintu tersebut pada
bagian untuk engsel dengan kedalaman lebih dalam 1mm dengan tebal engsel
tersebut. Namun bila yang di pahat sebelah saja maka kedalamannya tinggal di
tambahkan jadi satu.
5. Letakkan engsel tersebut untuk membuat tanda lubang pada engsel tersebut
supaya pas dan tepat, bila sudah tepat lalu di bor yang sudah di tandai, dan lakukan
juga pada bingkai pintu. Untuk mata bornya bisa menggunakan paku yang di
sesuikan besar kecilny sesui dengan mata sekrup dengan ukurannya di kecilkan
sedikit supaya tidak longgar.
6. Pasang engsel pada pintu tersebut setelah itu baru di pasang pada bingkai pintu,
tanpa harus melepas pen pada engsel tersebut.
7. Coba untuk membuka dan menutup pintu tersebut berulang-ulang untuk
mengetahui baik apa belum pintu tersebut. Bila ada yang masih seret (gesek) anda
tinggal melonggarkannya dengan mesin serut.

1.7.3 PASANG ENGSEL PINTU


1. Menentukan letak engsel yang tepat
2. Membuat pola sesuai bentuk engsel
3. Membuat coakan engsel.
4. Menandai letak sekrup engsel
5. Membuat lobang sekrup.
6. Memasang engsel.
7. Menyambung daun pintu dengan kusen

1.7.4 PASANG PINTU KAMAR MANDI


1. Pintu
Pilihlah pintu yang memiliki kualitas terbaik, sebelum membeli ukurlah pintu itu dapat
diakses dengan baik di kamar mandi. Untuk warna, sesuaikan dengan warna kesukaan
Anda, maka pilihlah warna yang gelap agar agar pintu tersebut kotor tidak terlalu terlihat.
2. Obeng
Obeng yang digunakan biasanya obeng plus, alangkah kaya siapkan kedua jenis obeng
tersebut.- Spidol
3. Spidol
Ini digunakan untuk memberikan tanda pada bagian kusen pintu tersebut, sebelum
melakukan pemasangan untuk mengukur pintu tersebut.
4. Engsel dan Baut
Engsel dan Baut bekerja untuk penyambung antara kusen pintu dengan daun pintu. Yang
kami gunakan berbahan kayu sesuai dengan Kusen dan Daun Pintu kamar mandi.

Setelah semua alat dan bahan sudah siap, Anda dapat melakukan proses yang sama
dengan kamar mandi, langkah ini langkah - langkah dalam memanjang kamar mandi
plastik :

1. Siapkan Alat dan Bahan

2. Tentukan Letak Pintu Untuk melatakkan pintu yang menyatakan bahwa memiliki area
yang luas, agar dapat dilakukan atau masuk ke kamar mandi mudah.

3. Jika Anda telah menentukan, Anda dapat memberikan tanda, gunakanlah spidol untuk
membuat, Penandaan ini sangat penting untuk membuat proses otomatis.

4. Pasang Engsel Pintu

Selanjutnya pasanglah engsel pintu tersebut, karena pintu ini berbahan plastik,
kemudian engsel dan baut yang juga terbuat dari plastik. Untuk menginstalnya Anda
dapat menggunakan obeng. Harap diperhatikan untuk melakukan pekerjaan ini hati-hati
agar tidak menyebakan pintu engsel yang rusak.

5. Pasang Daun Pintu


Setelah Engsel terpasang, Anda dapat menginstal daun pintu itu, dan memasang
semua bagian dengan baik.

6. Proses Finishing dan Pengecekan

Jika semua bagian sudah terpasang, lakukan pengecekan ulang dengan melihat
kembali dan membuka pintu tersebut.

1.7.5 PASANG KUSEN JENDELA KAYU KLS II

1. Jika proses membuat rumah anda dimulai dari nol (membuat baru), maka kusen pintu
ditegakkan setelah pengecoran slot pondasi sudah selesai dan telah kering, sehingga
daya tekan beban kusen tidak merusak slot yang ada dan bowplank yang ada di
sekeliling pondasi tidak dibongkar terlebih dahulu, karena titik tengah pondasi
dijadikan sebagai pedoman pemasangan kusen dan dinding.

2. Pasang papan lurus sebagai profil dengan posisi tegak lurus, menggunakan lot pada
setiap titik yang akan dipasang dinding dan kusen. Garis benang sebagai patokan sisi
paling pinggir kusen.

3. Siapkan dulu kaki kusen dengan cara memasang papan kecil selebar kusen pada
bagian bawahkusen. Jika kusen memiliki tinggi 200 cm, sedangkan daun pintu
tingginya 210 cm, maka tinggi kaki harus 216 cm, ukuran 6 cm digunakan sebagai
spasi atau ruangan untuk memasang keramik.

4. Pasang angkur pada bagian bawah kusen, kanan dan kiri. Juga pasang angkur
(berupa paku 3 inchi) pada kedua sisi kusen yang bersinggungan dengan batu bata.
Pasang beberapa saja misalnya 4 paku di sisi kanan dan 4 paku di sisi kiri agar kusen
semakin kokoh melekat pada dinding banunan.

5. Cek kedua sudut kusen menggunakan penggaris siku, jika sudutnya 90°, maka kondisi
kusen adalah baik, jika tidak 90° maka perbaiki dahulu sampai kedua sudut kusen 90°.

6. Tegakkan pada setiap lokasi yang akan dipasang kusen, biasanya ruang tamu, kamar,
dapur, dan ruangan belakang. Posisikan sisi luar kusen dengan benang. Pasang lot
untuk mengecek kusen agar tegak lurus. Lakukan pengecekan ini pada kedua kaki
kusen.

1.7.6 PASANG JENDELA KAYU KLAS II


1. Siapkan alat dan bahan kemudian rentangkan benang berjarak dari separuh tebal
jendela roster
2. Pasang angker pada jendela roster secukupnya kemudian dirikan jendela roster dan
tentukan tinggi kedudukannya
3. Atur kedudukan jendela roster sehingga berdiri tegak menggunakan unting - unting
4. Pasang skur sehingga kedudukan jendela roster stabil dan kokoh
5. Cek kembali kedudukan jendela roster apakah sudah sesuai pada tempatnya
kemudian bersihkan tempat di sekelilingnya
1.7.7 PASANG ENGSEL JENDELA

1. Jika proses membuat rumah anda dimulai dari nol (membuat baru), maka kusen pintu
ditegakkan setelah pengecoran slot pondasi sudah selesai dan telah kering, sehingga
daya tekan beban kusen tidak merusak slot yang ada dan bowplank yang ada di
sekeliling pondasi tidak dibongkar terlebih dahulu, karena titik tengah pondasi
dijadikan sebagai pedoman pemasangan kusen dan dinding.

2. Pasang papan lurus sebagai profil dengan posisi tegak lurus, menggunakan lot pada
setiap titik yang akan dipasang dinding dan kusen. Garis benang sebagai patokan sisi
paling pinggir kusen.

3. Siapkan dulu kaki kusen dengan cara memasang papan kecil selebar kusen pada
bagian bawahkusen. Jika kusen memiliki tinggi 200 cm, sedangkan daun pintu
tingginya 210 cm, maka tinggi kaki harus 216 cm, ukuran 6 cm digunakan sebagai
spasi atau ruangan untuk memasang keramik.

4. Pasang angkur pada bagian bawah kusen, kanan dan kiri. Juga pasang angkur
(berupa paku 3 inchi) pada kedua sisi kusen yang bersinggungan dengan batu bata.
Pasang beberapa saja misalnya 4 paku di sisi kanan dan 4 paku di sisi kiri agar kusen
semakin kokoh melekat pada dinding banunan.

5. Cek kedua sudut kusen menggunakan penggaris siku, jika sudutnya 90°, maka kondisi
kusen adalah baik, jika tidak 90° maka perbaiki dahulu sampai kedua sudut kusen 90°.

6. Tegakkan pada setiap lokasi yang akan dipasang kusen, biasanya ruang tamu, kamar,
dapur, dan ruangan belakang. Posisikan sisi luar kusen dengan benang. Pasang lot
untuk mengecek kusen agar tegak lurus. Lakukan pengecekan ini pada kedua kaki
kusen.

1.7.8 PASANG KUNCI PINTU

1. Setelah Daun pintu siap untuk dipasangkan pada dudukannya dalam kondisi belum
dilapisi cat ataupun plitur dipasangkan engsel pintu 3 (tiga) pasang dengan ketinggian
dan jarak sedemikian rupa kemudian dipasangkan kunci sesuai dengan
peruntukannya pada posisi yang ditunjukkan pada gambar ketinggian pemasangan
lubang kunci.

2. Pemasangan kunci menggunakan sekrup dengan ukuran sesuai dengan lubang


sekrup tidak menggunakan paku untuk memperkuat dudukan kuncinya.

3. Untuk daun pintu yang terpasang double atau dua buah daun dipasangkan
espagnolet di salah satu sisi.

4. Untuk tiap jendela dan bouvenlict dipasangkan hak penahan dan grendel
pengunci.

1.7.9 PASANG KACA MATI 5 MM

1. Cara memasang kaca mati pada kusen kayu menggunakan lis.Untuk cara memasang
kaca mati pada kusen kayu menggunakan lis adalah dengan cara kaca yang sudah
menempel pada kusen untuk system penguncian nya, dengan mengunakan lis
sebagai pengapit nya. Biasa nya lis untuk kaca mati berukuran kurang lebih 1cm dan
lebar nya kurang lebih 2 – 5 cm. Dengan cara dipaku dengan menggunakan paku
kecil khusus untuk lis.

2. Cara Memasang Kaca Mati Pada Kusen kayu dengan Menggunakan capi Untuk cara
memasang kaca mati pada kusen kayu dengan cara sistim capi, pemasagan dengan
menggunakan lis propil kusen. Dengan memahat propil kusen tersebut dengan
dengan pelan -pelan dan hati – hati agar lis propil dari kusen tersebut tidak rusak atau
pecah dengan menggunakan alat capi, yang biasa digunakan untuk melamir kayu,
capi kita asah dulu dengan tajam agar mudah dalam pekerjaan nya.

3. Perlu diketahui juga saat ketika memaku lis pada kusen, agar posisi kepala palu harus
menempel pada kaca, agar saat memaku lis ayunan palu kita tidak terlalu kuat
mengenai kaca. Yang tujuan nya menghindari kaca agar tidak mudah pecah saat
proses pemakuan.

1.7.10 PASANG KAIT ANGIN JENDELA

1. Langkah pertama adalah menentukan letak kait dan tempat sangkutan kait. Untuk
kaitnya bisa ditempatkan dikusen jendela sedangkan untuk rumah kait, bisa
ditempatkan dibagian dalam jendela sisi bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak
boleh ada pergeseran dari keduanya sehingga saat dipasangkan akan menyebabkan
tidak lurusnya kait angin ini.

2. Jika posisi sudah ditentukan, mulailah memasang kait terlebih dahulu pada bagian
kusen jendela. Caranya tinggal menyekrup kait dengan kusen menggunakan sekrup
atau baut.

3. Setelah kait terpasang dikusen, langkah selanjutnya adalah memasang rumah kait
pada jendela dengan cara yang sama hingga benar - benar kuat.

4. Langkah terakhir adalah mencoba kait angin ini apakah berfungsi dan tidak melenceng
atau ternyata ada kesalahan yang bisa membuatnya kurang berfungsi dengan baik.
Jika demikian maka kait angin dibongkar dan dipasang kembali dengan benar.

1.9 PEKERJAAN SANITASI AIR


1.9.1 PEMASANGAN CLOSET DUDUK

Cara pasang closet dudukSebenarnya lebih mudah memasang closet duduk daripada
closet jongkok biasa. Inidikarenakan pemasangan closet duduk dipasang setelah lantai
keramaik dudukan closet duduk selesai, baru dipasang closet duduknya.cara pasang
closet duduk gambar.

1. Closet dudukcara pasang closet dudukgambar

2. Closet dudukLangkah - langkah pemasangan closet duduk sebagai berikut :1. Pasang
pipa PVC 4" tepat dimana kita akan pasang closet duduk.2. Pastikan pemasangan
pipa pvc 4" (point 1) jangan terlalu mepet kedinding belakang, karena nanti
berpengaruh pada pemasangan closet duduknya. (lihat gambar bawaan closet duduk
/ konsultasi dengan penjual closet dudknya), karena tiap merek beda jarak antara
lubang closet dengan dinding.

3. Pasang lantai keramik kamar mandi, tinggalkan bagian lubang closet duduk, atau
potong keramik mengikuti lubang PVC 4". Tidak harus persis bulat lubang pipa,yang
mudah buat kotak segi 4 selebar diameter pipa PVC" untuk mempermudah
pemotongan keramik.

4. Potong lubang pipa PVC rata dengan keramik tempat dudukan closet duduk nanti.

5. Pasang semua dinding kamar mandi dengan keramik, karena bila closet duduk sudah
dipasang, nanti akan mempersulit pemasangan keramik dindingnya. Pada saat
pemasangan dinding kamar mandi pastikan keran air untuk closet duduk jaraknya
sesuai gambar bawaan closet. J angan terlalu dekat closet karena mengganggu
pemasangan closetnya nanti, dan jangan terlalu jauh karena selang shower closet bisa
gakcukup.

6. Tempatkan closet duduk tepat pada lubang yang telah disediakan tadi, beri tanda
dengan spidol tempat baut nanti.

7. Bor tempat baut dengan mata bor keramik.

8. Pasang phiser pada lubang baut.

9. Pasang kembali closet duduk, lalu kencangkan bautnya. Pemasangan baut


janganterlalu kencang, karena closetnya bisa pecah pada bagian lubang baunya.

10. Garis besarnya pemasangan closet duduk seperti diatas, adapun persisnya mengikuti
kebiasan tukang masing - masing.

1.9.2 JET SHOWER

1. Toilet Shower Spray baru,

2. TBA- mirip plester khusus untuk sambungan drat/ulir perpipaan air,

3. Kunci Inggris - alat pembuka ulir pipa air,

4. Tutup saluran aliran air terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan, agar air tidak
memancar kemana-mana,

5. Lepaskan Toilet Shower Spray lama, gunakan kunci inggris untuk membuka drat pada
pangkal Toilet Shower Spray,

6. Balut drat/ulir pada pipa air dengan TBA secukupnya,

7. Pasang pangkal Toilet Shower Spray baru pada drat/ulir pipa air,

8. Kencangkan dengan kunci inggris,

9. Test Toilet Shower Spraynya

1.9.3 SHOWER

1. Siapkan pipa fleksibel berukuran 25 – 30 cm, pipa besi T dengan ukuran 12 inchi yang
memiliki nipple di bagian ujungnya, seal tape, kunci pas dan kunci inggris.

2. Matikan sumber air, kemudian pasang seal tape dengan lapisan yang agak tebal di
setiap ujung drat.

3. Pasang 2 buah stip kran pada sock drat yang telah disediakan di dinding kmaar mandi.
4. Pasang pipa T logam pada salah satu stop kran.

5. Sambungkan pipa fleksibel di bagian ujung stop kran, kencangkan dengan kuat
nipplenya dengan menggunakan kunci inggris.

6. Pasang selang dan ujung shower serta pasang pula penggantung shower di dinding
kamar mandi.

1.9.4 KRAN 3/4"


1. Kran Anda dapat memilih kan sesuai kebutuhan, untuk membeli kran ini anda bisa
mendapatkannya di toko bangunan terdekat, biasanya terdapat berbagai jenis kerak
mulai dari bentuk serta jenis bahannya, konsultasikan dengan penjual kran tersebut
untuk mendapatkan kran yang cocok dan mempunyai kualitas terbaik.
2. Obeng Siapkan obeng minus atau plus, obeng ini nantinya digunakan untuk proses
pemasangan kran air tersebut.
3. Seal Tape Sela tape ini berfungsi unutk mencegah kebocorna yang disebabkan oleh
drat kran tersebut, anda bisa membelinya di toko terdekat, harganya pun sangat
terjangkau sekali.

1. Siapkan kran yang akan dipasang tersebut

2. Lilitkan seal tap ke bagian drat keran, seal tape ini berfungsi untuk mencegah
kebocoran pada bagian drat tersebut

3. Pasang kran tersebut ke dalam pipa, cara memasangnya adalah searah dengan
jarum jam

4. Putar kran tersebut sehingga kran tersebut dapat menempel dengan kuat.

5. Jika sudah, silahkan dicoba, pastikan sambungan serta tidak ada kebocoran air,
jika terdapat kebocoran periksa sela tape tadi.

6. Kran siap digunakan

1.9.5 KRAN CUCI PIRING

1. Matikan pipa air dingin maupun panas.

2. Buka keran dapur.

3. Lepaskan keran dapur yang ada.

4. Bersihkan permukaan wastafel.

5. Pasangkan dempul baru pada tempat dudukan keran.


6. Pasang pelat dudukan dan keran yang baru.

7. Pasangkan cincin penutup dan dudukan keran.

8. Bersihkan daerah kerja Anda.

9. Hubungkan kembali pipa air.

10. Nyalakan kembali aliran air.

1.9.6 ZINK CUCI PIRING

1. Pastikan ukuran lubang meja dapur sesuai dengan ukuran kitchen sink.

2. Jika sudah pas posisinya, pastikan sambungan antara sink dan lantai meja dapur benar-
benar tertutup

3. Gunakan semen atau bahan yang direkomendasikan untuk menutup celah antara meja
dan sink. Lakukan deteksi dan pengetesan untuk memastikan tidak ada rembesan. Jika
dirasa perlu tambahkan semen untuk menambal area yang dideteksi masih ada celah.

4. Gunakan sealant sebagai pelapis terakhir pada bidang antara sink dan meja dapur.
Berikan sealant agak banyak, lalu ratakan.

5. Lakukan pengetesan kembali, jika sudah tidak ada rembesan pada kitchen sink.
Lanjutkan dengan pembangunan area dapur lainnya.

1.9.7 FLOOR DRAIN

1. Bongkar floor drain lama yang rusak menggunakan pahat dan palu, bersihkan area
bekas pemasangan floor drai lama. pada saat membongkar, pastikan tidak ada material
bobokan yang msuk ke dalam lubang pembuangan karena akan menyumbat saluran
pembuangan air. sumbat bagian atas saluran pembuangan dengan kertas.

2. Buat adukan semen dan pasir secukupnya, menggunakan sendok semen, tempelkan
adukan ke seputar bibir lubang saluran pembuangan.

3. Ambil bagian mangkok floor drain dan masukkan bagian bawahnya ke lubang
pembuangan, tekan dan ratakan ke adukan semen. sebelumnya, singkirkan dulu kertas
penghalang material tadi.

4. Tutu bagian pinggir floor drain dengan adukan semen, rapikan, pada saat semen
setengah kering, taburkan semen kering ke atasnya, tunggu hingga semen benar-benar
kering.

5. Pasang bagian saringan floor drain baru pun terpasang.


1.9.8 PEMASANGAN WESTAFEL

1. Menentukan letak ruangan yang akan dipasang westafel dan tentukan jumlahnya.

2. Menentukan letak atau posisi wastafel yang akan dipasang. Biasanya westafel untuk
mencuci tangan atau cuci muka diletakkan pada kamar mandi yang berukuran besar,
di pojok ruangan yag berdekatan dengan kamar mandi, ruang dapur, dekat dengan
ruang makan dan sebagainya.

3. Persiapan pemasangan dilakukan ketika membuat pondasi atau selambat-lambatnya


sebelum memasang keramik lantai. Bentuk persiapan ini antara lain pemasangan pipa
input dan output.

4. Jika letak wastafel telah ditentukan, saatnya menyiapkan peralatan pendukung seperti
pada poin 3, dan beberapa peralatan pendukung lainnya seperti reducer elbow, faucet
socket, long elbow, tee 90°, lem pipa, pipa PVC ukuran 12 inchi, pipa PVC ukuran 1
inchi untuk saluran pembuangan air kotor.

5. Pasang pipa saluran air bersih dan saluran air pembuangan di bawah lantai,
pasangkan reducer elbow untuk mengarahkan pipa ke atas sebanyak 2 buah.
Tanamkan seperempat bata di bawah plesteran. Dan pasang long elbow ke arah luar
dinding untuk disambungkan dengan wastafel.

6. PERHATIAN. Pemasangan wastafel dilakukan setelah dinding diplester atau telah


dicat, karena alat ini menempel pada dinding.

7. Sebaiknya baca petunjuk pemasangan dengan baik, sebab setiap merek memiliki cara
pemasangan yang agak berbeda. Jika Anda mengikuti petunjuk pemasangannya saya
yakin akan mudah dan menghasilkan pemasangan wastafel yang benar. Saya akan
menjelaskan teknik pemasangan wastafel secara umum dan biasa saya pasang di
proyek pekerjaan saya.

8. Tentukan secara jelas ketinggian wastafel dan pasang lobang input setinggi 95 cm
atau ukuran lain yang disesuaikan dengan tinggi badan Anda. Pada bagian bawahnya
sediakan lobang output sekitar 15 atau 20 cm dari lobang input. Ingat semua lobang
harus dipasang faucet socket.

9. Periksa peralatan dan kelengkapan lainnya yang disertakan dalam kotak wastafel
bawaan pabrik. Saya sarankan lagi baca petunjuk pemasanga dengan teliti. Biasanya
setiap merek produk wastafel berbeda dalam jarak faucet socket saluran air bersih dan
saluran air pembuangan.
10. Periksa dan cari lobang sekrup bawaan wastafel, biasanya terletak pada sisi kanan
dan kiri di bawah wastafel. Pasang sementara untuk mencocokkan posisi paling pas
lobang faucet socket dengan sock dratpada bagian bawah wastafel. Tandai dengan
pensil lobang sekrup yang nantinya akan dipasang sekrup fischer pada dinding.

11. Turunkan wastafel secara hati-hati, lubangi tanda pensil tadi menggunakan bor, mata
bor yang disesuaikan dengan ukuran sekrup fischer.

12. Pasang kembali westafel lobang sekrup diletakkan pada kedua lobang pengeboran
tadi, masukkan nut driver ke dalam lobang bor, kencangkan dengan screw driver.
Pastikan wastafel dalam posisi kendang dan tidak bergerak-gerak.

13. Pasang pipa pada bagian bawah westafel, sambungkan dengan faucet socket.
Kencangkan dengan tangan searah jarum jam.

14. Jika semua tahapan ini telah dilakukan dengan baik, berarti westafel telah siap untuk
digunakan. Sebelumnya periksa dan dicoba apakah ada kebocoran pipa, rembesan.
Jika hal tersebut terjadi segera perbaiki dan mungkin ada beberapa sambungan yang
masih kendor atau cara pengeleman yang kurang baik.

15. Di atas wastafel dapat dipasang kaca bayang (cermin) dan wadah sabun cair sebagai
kelengkapan penggunaan.

1.9.9 PEK SEPTIC TANK UKURAN (2M X 2M X 1M)

Septic dibuat dari beton bertulang menurut gambar-gambar untuk itu, beton yang harus
dipakai adalah beton kedap air (1 pc : 1,5 ps : 2,5 kr) sesuai dengan spesifikasi untuk itu.

1. Bagian atas dari septic tank diberi penutup dari beton bertulang menurut PBI 71,
diperhitungkan beban atasnya 300 kg/m2. Diberi tempat untuk pemeriksaan yang
ditutup dengan beton plat yang diberi pengangkat, dan diberi pipa hawa dari pipa besi
diameter 2”.

2. Bentuk, ukuran septic tank dan ke dalaman nya dibuat sesuai dengan gambar untuk itu
dan menurut instruksi dari Pemilik pekejaan.

3. Setelah septic tank jadi, dipasang pipa limpahan tidak berlubang sepanjang 2 m
kemudian disambung dengan pipa rembesan dari pipa tanah liat bakar sepanjang
minimum 4 m dan bagian bawah dari pipa rembesan diberi lapisan ijuk, pasir, batu kali
belah/ batu karang, satu sama lainnya sesuai gambar untuk itu.

1.9.10 PIPA PVC 1 ½"

1. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.


2. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.

3. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.

4. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.

5. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

1.9.11 PIPA PVC 1"


1. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
2. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
3. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
4. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
5. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.
1.9.12 PIPA PVC ¾"
1. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
2. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting
dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
3. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus
cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
4. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas
supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
5. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi
lapisan seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.

1.10 PEKERJAAN FINISHING


1.10.1 PEK. PENGECATAN DINDING (3 KALI CAT)

1. Sebelum pengecatan dilakukan, permukaan dinding dibersihkan dulu dari kotoran


berupa minyak, debu, plastik, kertas dll.
2. Dinding baru diplamir hingga permukaannya rata dan halus, sedangkan pada dinding
lama yang sudah pernah dicat diplamir pada bagian tertentu yang mengelupas atau ada
tambalan dan pada bagian permukaan yang tidak rata.

3. Jika semua permukaan dinding sudah rata dan halus pengecatan dilakukan untuk lapis
pertama dimulai dari bidang yang luas dan mulai dari bagian atas menuju ke bawah.
Pada lapisan pertama cat emulsi dicampur dengan air sebanyak 20 %.

4. Setelah lapis pertama kering, dilanjutkan dengan lapisan ke dua dimulai dari tempat
yang sulit yaitu pada sudut, tepi dan dari atas menuju ke bawah. Pada tahap ini
campuran cat emulsi lebih kental daripada lapisan pertama.

5. Lapisan ketiga dikerjakan setelah semua dinding dicat sebanyak 2 lapis dan sudah
kering. Pada tahap ini cat emulsi diencerkan sebagaimana pada lapis pertama.

6. Kondisi dinding yang sudah dicat hingga finish harus dijaga agar tetap bersih hingga
pekerjaan lain selesai 100 % dan jika ada kotoran dilakukan pengecatan revisi pada
tempat yang kotor.

1.10.2 PEK. PENGECATAN GENTENG

1. Gunakan Cat Genteng Khusus

Cat genteng adalah cat yang khusus diaplikasikan untuk genteng. Cat ini biasanya
memiliki kemampuan pelapisan yang tinggi sehingga mampu menutupi pori-pori yang
terdapat pada permukaan genteng. Jika Anda ingin mengecat genteng maka Anda
harus menggunakan cat ini dan tidak boleh digantikan dengan cat lainnya.

2. Bersihkan Genteng Terlebih Dahulu

Permukaan genteng yang akan dicat sebaiknya dibersihkan terlebih dulu untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang mungkin menempel. Ini adalah langkah mutlak
yang wajib dilakukan jika Anda ingin hasil pengecatannya lebih optimal. Sebenarnya
akan lebih bagus lagi apabila Anda mencuci genteng sampai bersih, lalu menjemurnya
di bawah terik matahari hingga mengering. Jadi genteng tersebut benar-benar bersih
sehingga bisa dicat secara maksimal.

3. Aplikasikan Cat dengan Kuas

Cat genteng kemudian dituangkan ke dalam wadah, lalu tambahkan bahan pengencer
sesuai saran yang tertulis di kemasannya. Setelah itu, aduk beberapa kali agar cat dan
pengcencer tadi bisa tercampur secara merata. Langkah berikutnya Anda tinggal
mengaplikasikan campuran cat ini ke permukaan genteng satu per satu. Gunakan
kuas untuk mengoleskan cat tersebut ke kedua sisi permukaan genteng secara
merata. Lakukan dengan gerakan searah dan berulang-ulang. Setelah selesai, Anda
bisa mengangin-anginkannya agar cat mengering.

1.10.3 PEK. PENGECATAN KAYU,KUSEN PINTU DAN PINTU (3 KALI CAT)

1. Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, biasanya bekas
adukan semen ketika tukang batu mengerjakan pekerjaan plesteran dan acian dinding.
Gunakan kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.

2. Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball politur
(kain limbah kaos).

3. Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner. Cat
dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu menempel dengan
baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat finishing tidak retak dan
mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-benar kering (kayu oven). Kayu yang
kurang kering hasil pengecatannya kurang baik, dan pada jangka waktu tertentu akan
retak-retak dan keriput.

4. Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu dengan teliti
dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu.
Menegerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.

5. Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas ukuran
sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-benar kering (2
hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih terlihat), lakukan plamur
ulang.

6. Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak ada yang
terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang diencerkan dengan
thinner (lebih encer dari campuran no. 1).

7. Pengecatan dengan cat finishing (3 x), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasarbenar-
benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner sehingga cat tidak
mengenental. Setelah bebarapa saat cat di dalam kaleng akan mengental, lakukan
pengenceran ulang dengan thinner seukupnya, jangan terlalu encer dan jangan terlalu
kental.

1.10.4 PEK PROFIL ORNAMEN LAMPUNG

1. Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.

2. Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah
terpasang tidak bergeser.

3. Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan
dengan menggunakan jidar kayu.

4. Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja
pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.

5. Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block
cutter.

6. Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian
antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu batu.

7. Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau
stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar paving
block satu sama lainnya.

8. Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu

1.10.5 PAS. PAVING BLOCK


1. Pertama dilakukan pemeriksaan kepadatan tanah dasar, baik galian / timbunan,
sebagai dasar perletakan lapisan pondasi
2. Kemudian dilakukan pekerjaan lapis pondasi diatas tanah dasar, lapisan base dan sub
base."
3. Setelah itu pasang beton penyokong yang diikuti beton pembatas dan tambahkan
adukan beton pada bagian belakang / punggung beton pembatas tsb.
4. Pasang pasir alas dg ketebalan $ % & cm, ratakan dengan jidar kayu.
5. Pasir alas adalah pasir dg ketebalan tertentu sebagai alas perletakan paving block.
6. Pasang benang pembantu searah tegak lurus terhadap jalan / area kerja dan
Pemasangan paving block dilakukan setelah penentuan arah dan bentuk pola dengan
menggunakan benang pembantu, pemasangan paving blok dimulai dari satu arah.
7. Lakukan pemadatan dengan plat getar/stamper plate/vibro, supaya terjadi penguncian
akibat pengisian celah dari pasir alas yang terdesak ke atas.
8. Pasir pengisi yang dipasang bersamaan dengan vibro + Pasang pasir pengisi, ratakan
dg sikat ijuk dan penggetar / vibro secara bersamaan.
9. Pemasangan paving dilakukan secara diagonal dari pinggir, setelah itu baru dapat
dilakukan simultan di beberapa bagian

1.11 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1.11.1 PASANG BOX + MCB

1. Hubungkan "Phase" dan "Netral" dari meteran listrik ke Input MCB 2 pole
menggunakan cable aspan ukuran 6 mm dan hubungkan pula cable ground langsung
ke terminal ground (Brass Electrical Terminal Connector).

2. Hubungkan Output phase (L) dari MCB 2 pole ke Input mcb single pole kemudian
jumper Input phase dari mcb single pole ke input mcb single pole lainnya

3. Hubungkan Output netral dari MCB 2 pole langsung ke terminal netral.

4. Pasang Cable masing masing Output MCB single pole Menggunakan cable ukuran
2,5 mm.

5. Pasang juga cable netral dan ground dari masing masing terminal secukup nya.

6. Keterangan Tambahan Untuk Instalasi Listrik Tekhnik Memasang MCB

7. Pada gambar di atas cable output phase (L) dari mcb single pole di tandai dengan
angka 1-5 begitu juga kebel netral dan ground dari terminal connector.

8. Tarik/ Panjangkan kabel Phase 1, Netral 1 dan Gound 1 dan pasangkan ke stop
kontak, hubungkan phase 1 ke lubang phase stop kontak di tandai dengan (L).
Hubungkan pula Netral 1 ke lubang netral stop kontak di tandai dengan (N) Hubungkan
pula cable Ground 1 ke lubang ground pada stop kontak di tandai dengan symbol.

9. Begitu juga dengan Phase 2, Netral 2, dan Ground 2.

10. Sebagai Contoh pada suatu bangunan/rumah memiliki 5 ruangan yaitu ruang tamu, 2
kamar tidur, dapur dan teras. Phase 1, Netral 1 dan Ground 1 untuk stop kontak dan
lampu ruang tamu, Phase 2, Netral 2 dan Ground 2 untuk stop kontak dan lampu dapur
(tempat memasak) dan setrus nya untuk listrik kamar tidur dan teras rumah.

11. Melakukan pembagian arus listrik seperti ini akan lebih aman di bandingkan instalasi
biasa yang menggunakan satu mcb saja
1.11.2 PASANG TITIK LAMPU

1. Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU

2. Pemasangan kabel infoor

3. Perakitan dan pemasangan box panel distribusi,

4. Pemasangan pentanahan

5. Perijinan pasang sambungan PLN

6. Penarikan kabel jaringan (jaringan udara dan jaringan

7. Pemasangan tiang dan stang

8. Pemasangan lampu.

1.11.3 LAMPU SL 20 WATT

1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakantidak
tampak dari luar (tertanam)

2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan sparing-


sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan
pemasangan sparing.

3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesterandan acian
dikerjakan.

4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang


mudahdicapai untuk perbaikan (perawatan).

5. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung denganbaik


sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan padaTe Dos.

6. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untukmemudahkan penarikan kabel).

7. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.- tidak
boleh ada sambungan- dihubungkan dengan elektroda pentanahan

1.11.4 LAMPU HIAS TERAS DEPAN


1. Pilih lampu yang sesuai dengan tema rumah Anda, jika rumah Anda bertema minimalis
atau hendak membuat kesan minimalis, maka pilih lampu dengan model kotak atau
persegi, jika terpaksa memilih bulat, maka usahakan ukuran lampu tidak terlalu besar.

2. Sebelum membeli lampu, sesuaikan pula dengan ukuran ruangan. Sebaiknya tidak
membeli lampu terlalu besar sebab akan mempersempit ruangan.

3. Tentukan pula jumlah bola lampu yang akan dipasang di ruangan. Pilih yang berwarna
terang untuk ruang tamu, dapur, teras, dan kamar. Anda dapat juga memilih lampu
kombinasi terang dan redup dalam satu rangkaian lampu, atau memisahkan kedua
jenis lampu di tempat yang berbeda.

4. Setelah memperoleh lampu yang tepat dan Anda idamkan, saatnya memasang lampu
dengan menyewa seorang tukang lampu/listrik atau memasang sendiri.

5. Baca buku petunjuk lampu pada kotak lampu jika ada.

6. Siapkan gantungan pada rangka plafon terutama untuk lampu gantung atau tempel
dengan beban yang berat. Hal ini berguna agar lampu tidak terjatuh akibat lepas dari
pegangan plafon akibat papan plafon jebol menahan beban yang cukup berat.
Gantungan dapat berupa besi holow (kerangka plafon), besi behel, atau potongan baja
ringan (reng taso atau lainnya)

7. Pasang lampu dengan merakitnya di bawah terlebih dahulu, lakukan pengetesan


dengan menyambung dengan api listrik dan pasang beberapa bola lampu. Jika telah
benar, lepaskan bola lampu dan putuskan arus litrik tadi.

8. Pasang pengaitnya, baik itu persegi panjang atau bulat pipih. Gunakan sekrup
pengikat yang telah tersedia di kotak lampu.

9. Pasang lampu, lakukan berdua menggunakan bangku atau tangga aluminium.

10. Kencangkan seluruh baut, pasang semua aksesoris lampu dan bola lampu.

11. Sambungkan arus listrik ke lampu hias dan coba hidupkan dengan saklar.

1.11.5 SAKLAR GANDA

1. Saklar yang akan di pasang, untuk ini kita akan menggunakan saklar ganda.

2. Kabel NYM (Kawat Tembaga) ukuran 1,5 tau 2,5 mm.

3. Fitting lampu

4. Box saklar
5. Pipa instalasi (berfungsi sebagai pelindung kabel)

6. Klem pipa

7. Obeng

8. Tespen

9. Tang kombinasi

10. Lakban/solasi

1.11.6 SAKLAR TUNGGAL

1. Warna hitam pada gambar adalah muatan arus positif yang akan menuju pada terminal
satu (bisa dipasang dipinggir atau ditengah).

2. Warna merah pada gambar adalah muatan arus positif, yang akan berfungsi dialiri
arus listrik saat ditekan.

3. Warna biru pada gambar adalah muatan arus negatif yang akan langsung menuju
pada bola lampu atau alat elektronik lainnya.

4. Hubungkan salah satu ujung kabel listrik pertama ke saklar terminal satu dan ujung
lainnya ke sumber listrik (lihat warna hitam).

5. Hubungkan kabel listrik kedua ke saklar dan lampu (lihat warna merah).

6. Hubungkan kabel listrik ketiga ke bola lampu dan sumber listrik (warna biru)

7. Buat lubang di dinding untuk tempat pemasangan Stopkontak

8. Buat jalur Pipa di dinding dari Plafon menuju lubang stopkontak

9. Matikan sumber listrik dengan menurunkan tuas MCB Utama (dibawah KWH-meter).

10. Pastikan tidak ada lagi arus listrik yang mengalir pada kabel-kabel instalasi listrik
dengan menggunakan Testpen.

11. Pasang Kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik pada instalasi listrik yang
sudah ada, menuju lubang stopkontak (Kabel-kabel yang terpasang harus yang
berasal dari sumber listrik).

12. Kemudian pasang Stop kontak pada lubang yang sudah ada.

13. Pasang kabel fasa, Netral dan Arde pada baut terminal kabel yang ada pada
stopkontak, untuk posisi kabel arde berada ditengah stopkontak, dan untuk kabel fasa
dan netral dipasang sebelah kanan dan kiri (posisi kabel fasa dan netral boleh terbalik).
14. Pastikan baut pengikat kabel sudah terpasang dengan benar dan kencang, dan
pastikan tidak ada inti kabel yang bersentuhan dengan kabel-kabel lain maupun benda
lainnya.

15. Kemudian tutup kembali stopkontak, dan pastikan semua sudah terpasang dengan
benar sebelum sumber listrik dari MCB utama dinyalakan.

1.11.7 PASANG STOP KONTAK


1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakantidak
tampak dari luar (tertanam)
2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.Pemasangan sparing -
sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom betonharus dipasang terlebih dahulu
sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-kan bersamaan dengan
pemasangan sparing.
3. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesterandan
acian dikerjakan.
4. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang
mudahdicapai untuk perbaikan (perawatan).
5. Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung denganbaik
sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan padaTe Dos.
6. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata
(untukmemudahkan penarikan kabel).
7. Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.- tidak
boleh ada sambungan- dihubungkan dengan elektroda pentan

1.12 PEKERJAAN PLUMBING


1.12.1 PENGEBORAN SUMUR

1. Mesin pompa dihidupkan, setelah menghisap air dan masuk ke pipa bor melalui swivel
head, dengan memakai kunci trimo atau alat pemutar lainnya pipa bor diputar-putar
searah dengan jarum jam sambil agak ditekan ke bawah. Air yang keluar dari lubang
pemboran ditampung pada kolam penampungan. Lumpur dan batuan yang terbawa
oleh air pemboran akan mengendap pada kolam penampungan yang pertama, dan
dari lumpur dan batuan itu kita dapat melihat lapisan tanahnya.

2. Dengan adanya putaran-putaran, tekanan-tekanan, dan semburan-semburan air


maka pipa bor akan turun sedikit demi sedikit.

3. Setelah pipa bor yang pertama masuk maka disambung dengan pipa bor berikutnya,
pada waktu itu mesin pompa dimatikan.
4. Pemboran dimulai lagi, demikian seterusnya sampai mencapai kedalaman air tanah
yang kita kehendaki. Selama pemboran selalu diperhatikan jenis-jenis tanah yang
keluaruntuk pengecekan kedalaman kembali, serta untuk mengetahui lapisan yang
mengandung air yang baik.

5. Kalau diperkirakan sudah mencapai lapisan air tanah, pemboran di akhiri.


Pemompaan diteruskan untuk membersihkan lubang sumur sampai air kurasan yang
keluar tidak mengandung lumpur lagi.

6. Swivel head dibuka, kemudian pipa bor dicabut dan siaplah lubang sumur untuk
penyelesaian selanjutnya.

7. Menyiapkan casing yang akan dipasang pada lubang pengeboran. Casing sebelum di
pasang di buat lubangan dua berhadap-hadapan tapi terpisah dari ujung pipa atas
sampai ujung pipa bawah dengan menggunakan gergaji pipa dan lubang-lubang
tersebut di gergaji miring bukan lurus agak tidak saling bertemu antara lubang kanan
dan kiri, atau agar tidak putus.

1.12.2 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA CASING PVC Ø 4"


1. Pipa PVC harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia yaitu SNI 06-0084-1987
dengan tekanan nominal 10 kg/cm2.
2. Pipa yang diserahkan harus pipa PVC yang tidak rapuh/toreh, mempunyai kelenturan
yang cukup dan memiliki ciri-ciri fisik sesuai dengan yang tercantum dalam brosur yang
dilapirkan dalam penawaran.
3. Pipa-pipa yang cacat, rengat akibat benturan, pecah ujung spigot atau mofnya dan
cacat yang lain harus diafkir dan tidak boleh termasuk diantara pipa-pipa yang
diserahkan.
4. Pipa PVC disambung dengan menggunakan sistem sambungan lem pipa PVC.
5. Salah satu ujung pipa disyaratkan berbentuk mof untuk mempermudah pemasangan
dan mengurangi jumlah fitting. Apabila kedua ujungnya lurus biasa (spigot/tanpa mof)
maka supplay pipa harus dilengkapi dengan minimum satu socket.
6. Penyerahan Pipa PVC, termasuk lem yang bermutu baik, cepat kering dan tidak
terpengaruh oleh air yang mungkin ada.
7. Salah satu ujungnya harus merupakan “bell” dan disambung menggunakan sistem
sambungan cincin karet (Rubber Ring).
8. Penyerahan pipa PVC, termasuk cincin karet (Rubber Ring) dan pelumas cincin.
9. Cincin karet harus tahan terhadap serangan mikro organisme dan semua zat yang
dikandung oleh air dan tanah dalam keadaan normal.
10. Pelumas untuk cincin karet harus tidak menimbulkan bau, rasa atau warna pada pipa.
11.
Ketebalan minimum dinding pipa dan out side diameter mengikuti table berikut ini :

KETEBALAN MINIMUM
NOMINAL OUTSIDE
DIAMETER DIAMETER DINDING (MM)
(MM) (MM)
S-8 S-10 S-12,5

50 (2”) 63 3,8 3,0 2,4


63 (2,5”) 75 4,5 3,6 2,9
75 (3”) 90 5,4 4,3 3,5
100 (4”) 110 6,6 5,3 4,2
125 (5”) 140 8,3 6,7 5,4
150 (6”) 160 9,5 7,7 6,2
200 (8”) 200 11,9 9,6 7,7
250 (10”) 250 14,8 11,9 9,6
300 (12”) 315 18,7 15,0 12,1

1.11.3 PEMASANGAN POMPA BENAM

1. Persiapkan alat dan bahan pemasangan seperti pipa paralon 1 inch dan ¾ inc
secukupnya atau sesuai kebutuhan, siltip, lem paralon, elbo 1 dan ¾ inc, foot klep,
watermur, sambungan dengan drat, saringan 1 inch, kabel NYM atau sejenisnya
dengan diameter minimal 2,5 mm, saklar atau steker, selang air ¾, paku 2 -3 inc, kayu
balok, seng untuk menutup pompa air, dan peralatan lainnya.

2. Amplaslah terlebih dahulu pipa paralon bagian luar serta bagian dalam yang hendak
disambungkan.

3. Sambungkanlah paralon terhadap pipa hisap dengan memakai lem PVC sesuaikan
panjang paralon tersebut dengan pedalaman sumur.

4. Pasangkan Foot klep serta watermur, Foot klep di bagian ujung bawah paralon
sedangkan watermur di bagian ujung atas paralon.

5. Masukkanlah pipa ke dalam sumur, dapat dipastikan bahwa bagian ujung foot klep
minimal berada 30cm di atas permukaan tanah sumur, hal tersebut bertujuan supaya
tidak terhisap tanah ataupun lumpur.
6. Tempatkan pompa air sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil jarak
pipa hisap (suction) akan menambah daya semburan pipa dorong (discharge). Jika hal
ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari
sumur pompa dibatasi sesuai tinggi hisapnya (suction lift).

7. Tempatkanlah di tempat yang mudah untuk diperiksa jika ada masalah pada pompa
air dan dudukan pompa harus kuat untuk mencegah kemiringan setelah beberapa
tahun dipakai.

8. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa agar mencegah kebuntuan ke


depannya.

9. Pasang pipa dari pompa air secara vertikal ke dalam sumur dengan jarak ujung pipa
ke dasar sumur minimal 30cm, dan ujung pipa terendam di dalam air.

10. Pompa air otomatis yang dipasang untuk menyalurkan air ke tower air dengan sumber
air dari sumur atau bak penampung di bawah.

11. Pipa hisap harus dipasang horizontal atau miring untuk mencegah udara
terperangkap, keadaan seperti ini akan mengurangi debit air yang keluar.

12. Tidak boleh ada kebocoran pada instalasi pipa, baik pipa untuk hisap maupun pipa
keluar, karena itu pemasangan, penyambungan, dan pengeleman pipa harus
dilakukan dengan benar.

13. Pemasangan pompa air sudah selesai serta dapat dipakai untuk mengalirkan air ke
ruangan seperti kamar mandi, tempat menyuci, ataupun tempat yang lainnya.

1.11.4 PUMPING TEST

1. Uji sumur (well test) terkait dengan trend penurunan muka airtanah, kapasitas jenis
umur, kondisi sumur dan kelas sumur, debit dan penurunan muka airtanah optimum.

2. Perhitungan jari-jari pengaruh pemompaan.

3. Uji akuifer (Aquifer test) terkait dengan nilai-nilai Trasmisivitas (T), Storativity (Sr),
Permeabilitas (K), penurunan muka airtanah akibat pemompaan (cone depression)
berdasarkan metode yang sesuai karakteristik data.

4. Implementasi bor log sumur terhadap litologi airtanah daerah studi.

5. Implementasi jari-jari pengaruh pemompaanterhadap topographi daerah studi.

6. Langkah-langkah mendasar yang harus dilakukan sebagai bagian dari upaya


konservasi airtanah tersebut.
1.11.5 PEMASANGAN PIPA PVC AW Ø 2" S 12,5

1. Amplaslah terlebih dahulu pipa paralon bagian luar serta bagian dalam yang hendak
disambungkan.

2. Sambungkanlah paralon terhadap pipa hisap dengan memakai lem PVC sesuaikan
panjang paralon tersebut dengan pedalaman sumur.

3. Pasangkan Foot klep serta watermur, Foot klep di bagian ujung bawah paralon
sedangkan watermur di bagian ujung atas paralon.

4. Masukkanlah pipa ke dalam sumur, dapat dipastikan bahwa bagian ujung foot klep
minimal berada 30cm di atas permukaan tanah sumur, hal tersebut bertujuan supaya
tidak terhisap tanah ataupun lumpur.

5. Tempatkan pompa air sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil jarak
pipa hisap (suction) akan menambah daya semburan pipa dorong (discharge). Jika hal
ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari
sumur pompa dibatasi sesuai tinggi hisapnya (suction lift).

6. Tempatkanlah di tempat yang mudah untuk diperiksa jika ada masalah pada pompa
air dan dudukan pompa harus kuat untuk mencegah kemiringan setelah beberapa
tahun dipakai.

1.11.6 TANKI AIR STAINLESS STEEL 2000 L

1. Gunakan pompa sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan.

2. Pompa diletakkan ditempat yang mudah untuk diperiksa jika terjadi masalah.

3. Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, karena dengan memperkecil
jarak pipa hisap (suction) akan menambah daya pipa dorong (discharge).

4. Pemasangan pompa tidak boleh langsung atau dekat dengan outlet tangki.

5. Gunakan koneksi fleksibel untuk melindungi dinding tangki dari getaran pompa. Lihat
gambar

6. Pompa harus diikat (dibaut) kuat pada dudukan, untuk menghindari pergerakan dan
getaran pompa saat sedang beroperasi.

7. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam
instalasi pipa dan meminimalkan hambatan tenaga.

8. Pasang Saringan Pasir (strainer) untuk sumber air yang mudah terhisap kotoran.
1.11.7 PEMASANGAN KRAN AIR

1. Siapkan kran yang akan dipasang tersebut

2. Lilitkan seal tap ke bagian drat keran, seal tape ini berfungsi untuk mencegah
kebocoran pada bagian drat tersebut

3. Pasang kran tersebut ke dalam pipa, cara memasangnya adalah searah dengan jarum
jam

4. Putar kran tersebut sehingga kran tersebut dapat menempel dengan kuat

5. Jika sudah, silahkan dicoba, pastikan sambungan serta tidak ada kebocoran air, jika
terdapat kebocoran periksa sela tape tadi

6. Kran siap digunakan

1.11.8 WATER LEVEL CONTROL (WLC)

1. Pada keadaan normal kontak overload 95 – 96 tertutup dan kontak 97 – 98 terbuka

2. Posisi 1 yaitu pada saat selektor switch dipindahkan pada posisi 1-2 maka lampu
indikator L2 akan menyala yang menandakan bahwa yang bekerja adalah pelampung
(otomatis)

3. Ketika air di dalam bak telah kosong atau berkurang, pelampung akan tertarik ke
bawah dan menutup kontak yang terdapat pada pelampung sehingga arus akan
mengalir pada kontaktor K1 dengan demikian kontak utama 1–2 pada K1 akan
menutup sedangkan kontak 3-6 pada RL (Relay) tetap terbuka sehingga motor akan
berputar yang di tandai dengan menyalanya lampu indikator L4

4. Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan
kontak 97-98 akan menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan
beban akan menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar.

5. Jika air di dalam bak telah penuh atau telah mencapai level yang telah ditentukan maka
pelampung di dalam air akan terangkat ke atas sehingga membuka kontak yang
terdapat pada pelampung tersebut dan motor akan akan berhenti berputar.

6. Proses selanjutnya kembali ke langkah nomor 4.

7. Untuk posisi 2 selektor switch dipindahkan pada posisi 3-4 maka lampu indikator L1
akan langsung menyala yang menandakan bahwa operasi motor dilakukan secara
remote (menyalakan dan mematikan motor) dan pada saat itu pelampung tidak akan
bekerja
8. Untuk menyalakan motor tekan push button Son

9. Kontak 1-4 akan menutup karena koil 2-10 relay (RL) mendapat energy listrik sehingga
arus akan mengalir melalui kontak 1-4 tersebut walaupun saklar Son dilepas

10. Dengan demikian kontak 3-6 dan 8-11 akan menutup sedangkan kontak 1-2 pada K1
tetap terbuka, dengan demikian motor akan berputar yang ditandai dengan
menyalanya lampu indikator L4

11. Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96 akan membuka dan
kontak 97-98 akan menutup sehingga lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan
beban akan menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar.

12. Tekan push button Soff untuk mematikan motor.

13. Baik untuk operasi dengan remote ataupun secara otomatis (dengan pelampung)
apabila ada hal-hal yang tidak inginkan terjadi pada saat motor beroperasi dapat
langsung menekan tombol emergency sehingga seluruh rangkaian akan padam.

1.11.9 PIPA INLET / OUTLET

1. koneksi antara katup boiler atau pembuluh tekanan dan lubang melalui pipa Fitting
tidak akan kurang dari inlet penampang katup; Jika beberapa katup pengaman berbagi
pipa inlet, daerah aliran pipa inlet ini tidak kurang dari inlet penampang Katup
pengaman.
2. Katup pengaman) dan boiler uap tas, kotak bersama antara ~-tidak suka menginstal
cut-off katup, atau uap ekstraksi tabung. Antara katup dan pembuluh tekanan, hal ini
tidak tepat untuk menginstal cut-off katup atau pipa ekstraksi lainnya; untuk moderat
sangat tinggi, tinggi, membahayakan, mudah terbakar, korosif, kental menengah atau
berharga menengah tekanan kapal, penggunaan unit yang bertanggung jawab atas
teknologi kapal tekanan yang bertanggung jawab untuk persetujuan, dan menetapkan
tindakan pencegahan yang dapat diandalkan, keselamatan katup dan tekanan
pembuluh antara instalasi cut-off katup. Selama operasi normal tekanan kapal, cut-off
katup harus tetap sepenuhnya terbuka, ditutup atau terkunci. Struktur dan diameter
cut-off katup tidak akan menghambat pelepasan keselamatan Katup pengaman.
3. penggunaan benang-terhubung musim semi-jenis katup pengaman, dihubungkan
dengan pipa pendek dengan kain, dan tabung singkat dan sederhana, menetapkan
kotak antara koneksi pengelasan.
4. katup harus dilengkapi dengan pipa pembuangan. Pipa knalpot harus mencoba untuk
menghindari liku dan ternyata untuk meminimalkan perlawanan. Tabung lucutan harus
melalui tempat aman, dan memiliki area sirkulasi cukup untuk menjamin pembuangan
Uap. Untuk katup pengaman yang dapat berinteraksi untuk menghasilkan reaksi kimia,
hal ini tidak mungkin untuk berbagi tabung lucutan; Ketika katup diinstal pada korosif,
peralatan gas yang mudah terbakar pembuangan juga harus diambil untuk mencegah
korosi atau api ledakan tindakan; Ketika instalasi Katup pengaman beracun dan
kepadatan menengah uap lebih besar daripada rapatan udara, media dan uap yang
dibuang dari katup bantuan akan diperkenalkan ke dalam sistem tertutup dan daur
ulang dari sistem tertutup produksi.
5. tabung lucutan Katup pengaman) harus tetap, jangan-jangan penyebab keselamatan
valve untuk menghasilkan tekanan tambahan berlebihan atau menyebabkan getaran.
6. Katup pengaman yang dipasang di udara terbuka akan diberikan dengan ukuran yang
dapat diandalkan untuk mencegah keluarnya katup lega ketika suhu di bawah 0oC
dan kadar air dalam katup beku.
7. Katup pengaman kristalisasi menengah suhu lebih tinggi daripada suhu terendah,
katup harus panas pelestarian jaket, dan menginstal pelestarian panas meniup
menyapu Uap, mencegah kristalisasi menengah untuk menghalangi katup,
mempengaruhi kinerja normal tindakan Katup pengaman. Pipa inlet dan outlet dari
katup harus juga dirancang dengan uap-terisolasi penjepit lengan atau peningkatan
panas-isolasi pipa uap untuk mencegah media dari menyumbat pipa.

2. PEMBANGUNAN VISITOR CENTRE SUAKA RHINO SUMATERA (SRS)

2.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

Pembuatan Papan Nama Proyek.

Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari bahan triplek ukuran
4 ft X 8 ft X 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso ukuran 4 X 6 cm. Papan nama proyek
ditempatkan di lokasi yang muda dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas
lapangan. Pekerjaan ini dikerjakan dalam jangka waktu 1 hari kalender.

2.1.1 PASANG BOUWPLANK


Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus dilakukan adalah
pengukuran dan bila perlu perataan permukaan tanah. Tujuan utama dari pengukuran
adalah membuat pola bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar denah
rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan Tujuan pekerjaan
bouwplank:
1. Untuk menentukan elevasi lantai dari permukaan tanah, kurang lebih 0,00.
2. Untuk membantu presisi dan akurasi bangunan yang akan didirikan.
3. Dapat membantu dalam pasangan dinding bata dari as ke as.
Bouwplank diletakkan kurang lebih satu meter arah luar dari as bangunan atau pada posisi
yang dirasa aman terutama akibat galian pondasi.
2.1.2 PEMBERSIHAN LAPANGAN
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan
lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan
pembanguna.
2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga
tidak merusak struktur tanah.
3. Memasang Papan Bouwplank
4. Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls.III
yang diketam rata pada sisi kerjanya.
5. Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain harus
dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi.
6. Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.
2.1.3 FOTO DOKUMENTASI

Pelaksanaan pekerjaan dokumentasi dilakukan sejak awal akan dimulai pelaksanaan


pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pada pelaksaan pekerjaan.
Pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan
yang diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi. Photo dokumentasi pekerjaan tersebut
harus bisa memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan sejak dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara
kronologi bisa menjadi satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut.
Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda atau
sesuai dengan pengarahan Direksi pekerjaan dan harus bisa memberikan gambaran
secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan. Pelaksanaan pengambilan
photo dokumentasi tersebut dilakukan pada kondisi tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan
(Shop Drawing). Tahapan pelaksanaan kegiatan dokumentasi pekerjaan :

1. Saat awal / sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan 0%;


2. Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %;
3. Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%;
4. Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75%;
5. Saat pelaksanaan pekerjaan selesai atau telah mencapai prestasi 100%

2.2 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI PONDASI BATU KALI


2.2.1 PEK. GALIAN TANAH PONDASI

1. Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada area
tanah asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat

2. Menentukan lebar & kedalaman galian tanah yang akan digali yang mengacu pada
bowplank

3. Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian dan
kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi

4. Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian tanah

5. Bagian tanah yang digali adalah Pondasi beton yang dilakukan dengan menggunakan
tenaga manusia (Man Power)

6. Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan pas. pondasi kearah
memenjang /sejajar arah lajur memanjang dan melintang bangunan Ex. Galian
ditempatkan sementara disisi lubang galian dan kemudian diangkut keluar proyek
dengan menggunakan dump truck.

2.2.2 PEMASANGAN PONDASI BATU BELAH

Pondasi batu kali adalah pondasi yang menggunakan batu kali sebagai bahan utamanya.
Pondasi ini biasanya dibangun menerus mengelilingi denah bangunan yang berfungsi
mendistribusikan beban dinding dan kolom supaya beban bangunan tersebar merata.
Pondasi batu populer digunakan di kali cukup banyak dan relatif murah. Pondasi batu kali
pada umumnya berbentuk trapesium dengan ukuran tinggi sesuai dengan gambar kerja.

Metode Pelaksanaan.

1. Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar kerja yang
telah disetujui oleh direksi pengawas.
2. Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi. Walaupun
disebut tahap pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya pondasi saja yang
dikerjakan, tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti penggalian dan pemasangan
jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic tank yang sebenarnya juga merupakan
“pondasi” sebagai sistem utilitas yang akan menjamin keberlangsungan aktivitas di
rumah anda nanti.
3. Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena pada tahap
inilah semua bagian-bagian dasar yang merupakan tempat keseluruhan konstruksi
rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan anda menggunakan bahan-bahan
yang baik dengan ukuran yang tepat karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah
yang kuat.
2.2.3 PEMASANGAN BATU KOSONG (ANSTAMPING)

Aanstamping disusun dibawah pondasi yang berfungsi untuk mengatasi gerakan dinamis
tanah sehingga tidak merusak pondasi dan struktur bangunan di atasnya Cara menghitung
Aanstamping itu sama dengan cara menghitung urug pasir dibawah pondasi, tapi
aanstamping mempunya ketebalan rata-rata 20 cm. Begitujuga panjang aanstamping juga
mengikuti panjang pondasinya dan sudah pernahhitung pada item pekerjaan urug pasir.

Jadi bisa kita hitung = panjang pondasi x lebar pondasi x 0,20 = (23,50+19,00)+ 0,80 x
0,20 = 6,80 m3. Adapun analisa harga satuannya.

2.2.4 PEK. URUGAN TANAH PONDASI KEMBALI

1. Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).

2. Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.

3. Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.

4. Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapat


hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.

5. Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat sebagai


sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.

6. Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.

7. Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby


roller atau alat pemadatan).

8. Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan).

Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa

2.2.5 PEK. URUGAN PASIR

1. Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm padat.
2. Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari
pasir tersebut

3. Pasir dibasahi dengan air supaya pasir benar-benar padat dan rata

4. Pengurugan pasir ini pekerjakan berbarengan dengan lantai kerja pondasi

2.2.6 PAS. ANGKUR

1. sesuai dengan material dinding. Beda dinsing beda pulaangkur yang harus dipilih.

2. Ketika membeli angkur, dalam satu paket Anda akan mendapat 2 jenis barang, yaitu
angkur dan sekrup Pastikan keduanya memiliki ukuran yang sama.

3. Lakukan pengeboran Sebelum dibor, tentukan diameter mata bor disesuaikandengan


diameter angkur dan kedalaman pengeboran. Kedalaman pengeboran harus di
lebihkan dari panjang angkur. Setelah itu bersihkan lubang angkur dari serpihan debu
yang menghinggapi lubang.

4. Masukkan Angkur ke dalam lubang

5. Masukkan sekrup dan kencangkan

6. Angkur pun siap digunakan

2.2.7 PONDASI TELAPAK


1. Setelah penggalian dilakukan, dilanjutkan dengan pengurukan pasir urug dengan
ketebalan sesuai spesifikasi, dilanjutkan dengan penghamparan Beton LC sebagai
lantai kerja.
2. Pembesian serta Pengecoran antara Plat Pedestal dan Pondasi Pedestal dapat
dilakukan bersamaan tergantung dari pada dimensi dan design masing-masing.
3. Besi Tulangan berbagai diameter (dimater sesuai spesifikasi) dipotong sesuai
dengan ukuran pada gambar kerja dengan menggunakan bar cutter sedangkan
pembengkokan tulangan mengunakan bar bender .
4. Pemotongan panjang besi tulangan untuk tiang dipotong sepanjang tinggi kolom
terhadap sloof ditambah dengan panjang penyaluran 40D.
5. Panjang pembengkokan tulangan sengkang dilakukan sesuai dengan ketentuan bar
bending schedule. Untuk sengkang yang dibengkokan sesuai sudut yang diinginkan
maka panjang pengaitnya adalah 6D.
6. Besi Tulangan dipabrikasi dengan cara mengikatkan tulangan pokok kolom dengan
tulangan sengkang menggunakan kawat bendrat ,jarak dan jumlah tulangan pokok
disesuaikan dengan shop drawing dan bestek.
7. Perakitan Bekisting, setelah dirakit dilumuri dengan minyak bekisting.
8. Melakukan job mix design dan job mix formula untuk kualitas beton yang diinginkan.
9. Pengecoran Beton dan diratakan denan menggunakan concrate vibrator.
10. PEMBESIAN Ø 12
11. PEMBESIAN Ø 8
12. MEMBUAT 1 M3 BETON MUTU, F’C = 31,2 MPA, (K350)
2.2.8 BEKISTING PONDASI
1. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
2. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh
beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
3. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang
tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
4. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
5. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
6. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga
tidak merusak beton
7. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik
secara vertical maupun horizontal
2.2.9 BEKISTING KOLOM (30)
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan kolom beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom yang ditarik garis lurusnya dari sloof. Fungsinya agar
bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan.
Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
3. Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
4. Memasang bekisting kolom. Jangan lupa beton decking atau tahu beton penyangga
besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci balok tersebut
harus menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri dari kayu dan besi atau bisa
membeli barang jadi. Jika ingin membuat sendiri menggunakan as drat ukuran 10
mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga vertikaliti dari kolom terhadap sloof dan
balok.Untuk mendapatkan kolom struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh
miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support
dinilai sangat penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai
dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu
dengan menggunakan alat concreate vibrator.

2.3 PEKERJAAN BETON BERTULANG


2.3.1 PASANGAN SLOOF UK. 15/20
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula
untuk pekerjaan sloof beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton
decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk
menjaga jarak selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran sloof yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci sloof tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat
sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5
mm. Jarak sloof sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom
sekitar 3-4 m maka jumlah sabuk sloof 2 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak
kolom lebih dari 4 m maka menyesuaikan dengan prinsip semakin ke bawah jarak
sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di bawah.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk
mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun
goyang saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat
penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan
mendapatkan persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai
dengan jenis beton yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu
dengan menggunakan alat concreate vibrator.
2.3.2 PASANGAN RING BALK UK. 15/20
Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk
menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum pekerjaan ini
dilakukan, terlebih dahulu pihak kontraktor harus mengajukan usulan rencana kerja dan
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Untuk pekerjaan balok diperlukan
beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian, pembuatan dan pemasangan bekisting,
pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting

2.3.3 PASANGAN KOLOM UK. 15/15

Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil, pekerjaan kolom praktis dipasang bersamaan dengan
pasangan bata yaitu tiap 9-12 m2.

Langkah kerja kolom praktis adalah sebagai berikut :

1. Memasang rangkaian tulangan secara vertical


2. Memasang bekisting dimasing-masing sisi rangkaian tulangan dengan jarak tulangan
terluar dengan bekisting ±2 cm.
3. Kemudian masukan adukan beton secara bertahap dan ditusuk-tusuk dengan tongkat
besi sampai padat.Pelaksanaan tersebut dilakukan setiap tinggi antara 90 cm – 120
cm, supaya hasil cetakan tidak ada yang keropos.

2.4 PEKERJAAN DINDING

Pekerjaan pasangan dinding bata merupakan kunci utama dari semua pekerjaan finishing
karena itu pekerjaan ini harus dikerjakan dengan tepat dan cermat karena jika pekerjaan
ini tidak bagus maka akan berdampak buruk terhadap pekerjaan atau sebagian besar
terhadap pekerjaan finishing lainnya. Misalnya jika dinding miring akan sangat
mengganggu pekerjaan plafon, penempatan posisi kusen pintu dan jendela dan jika tidak
bisa terpasang dengan baik akan sangat berakibat fatal terhadap pekerjaan lainnya.

Perhatian dan pengawasan sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan dinding, karena
bahan ini menggunakan dalam jumlah yang banyak serta melibatkan tenaga kerja yang
banyak juga. Managemen bahan dan tenaga yang baik sangat berpengaruh sekali
terhadap hasil pekerjaan ini. Mengingat pekerjaan dinding ini sangat kasat mata, maka
untuk itu pengawasan terhadap mutu pekerjaan juga harus diperhatikan yaitu dengan
melakukan ceklist secara bertahap, untuk item pekerjaan dinding sehingga hasil akhir
pekerjaan ini sesuai dengan spesifikasi atau menjadi lebih baik.

2.4.1 PASANG DINDING BATA


1. Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat bata
yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. Pastikan
permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan permukaan bata
terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.

2. Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak sama, baik
panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki harus diperhatikan,
jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda dengan ukuran bata yang
berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya pasangan bata kelihatan rapi .

3. Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata terlalu
kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai jenuh permukaan
kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat penyerapan bata terhadap air
campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan yang terlalu cepat
mengakibatkan kekuatan ikatan tidak baik. Jika bata dalam keadaan basah jangan
terlalu dipaksakan untuk dipasang, tunggu permukaan bata agak kering. Permukaan
yang terlalu basah mengakibatkan bata akan jenuh menyerap adukan mortar sehingga
akan memungkinkan adukan akan meleleh dan air semen akan terbuang dari
pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan menimbulkan penyerapan yang
terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus.

4. Lakukan penumpukan material batu bata dekat area dinding yang dipasangkan.
Penumpukan material tidak boleh terlalu jauh dan tidak terlalu dekat sehingga
menyulitkan pemasangan. Batu bata ditumpuk harus beraturan, supaya memudahkan
pengambilan oleh tukang pasang. Untuk pemotongan, harus disediakan satu orang
khusus yang melakukan pemotongan

5. Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang bagus.
Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga tidak banyak
mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan perbandingan
campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan. Biasanya campuran
1:3, 1:4 dan 1:5.

6. Pembuatan adukan harus diperhatikan secar benar, jangan membuat aduakn dalam
volume yang terlalu banyak, maksudnya harus diseimbangkan antara volume adukan
dengan volume pemasangan . Jika volume adukan terlalu banyak, dikhawatirkan
adukan/ mortar sempat mengering.

2.4.2 PLESTERAN TEBAL 15 MM


Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran. Pekerjaan dilaksanakan pada saat
pasangan bata berumur minimal 3 hari.

Tahapan pekerjaan :

1. Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.


2. Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta posisinya.
3. Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari penyusutan yang
berlebihan.
4. Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
5. Metode plesteran dilakukan dengan cara diciprat menggunakan mesin pompa beton
(mortar)
6. Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan jidar aluminium
(pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
7. Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
8. Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu, hal ini untuk
menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum berlanjut pada tahap acian.

2.4.3 ACIAN

Setelah pekerjaan plesteran telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka pekerjaan
dilanjutkan dengan pekerjaan acian.

Tahapan pekerjaan :

1. Lakukan kuring pasangan bata dengan di siram setiap hari, guna menjaga penyusutan
yang berlebihan.
2. Lakukan pengacian dengan komposisi 2 Pc : 3 kapur dengan steel trower dan ratakan
dengan jidar alumunium. Pemakaian kapur juga diperuntungkan untuk menghindari
retak rambut pada permukaan dinding.
3. Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum pekerjaan acian.
4. Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
5. Curing permukaan acian minimal 1 kali sehari dalam waktu selama 3 hari.

2.5 PEKERJAAN ATAP

A. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng
keramik.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt,
sekrup, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air,
bor listrik, cutting well, benang, dll.

B. Pengukuran
1. Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup
atap genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan.
2. Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah
terpasang, dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja ringan
sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan
mesin potong baja ringan.
3. Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih akurat.
4. Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang yang
menumpu pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan antara rangka
baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).
5. Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang sangat
menentukan dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku (bracing).
Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah
terpasang, dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja ringan
sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan
mesin potong baja ringan.Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan
setting supaya lebih akurat.Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan
mulai dapat dipasang yang menumpu pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt.
Perkuatan antara rangka baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut).Karena
daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang sangat menentukan
dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku (bracing).

C. Pemasangan reng baja ringan


1. Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan kuda-
kuda baja ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi perubahan.
2. Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah
seluruh kuda-kuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kuda-kuda
baja ringan pada posisi plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup.
D. Pasang penutup atap genteng keramik
1. Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting)
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng ringan.
2. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
3. Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok
atap.
4. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap).
2.5.1 PASANG RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN PROFIL C75.70

Berikut beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum anda melaksanakan
pemasangan rangka baja ringan.

1. Untuk kuda-kuda yang terpasang harus kuat dan stabil, serta terpasang tegak lurus
terhadap ring balok.
2. Kerataan dalam ketinggian apex untuk pemasangan nok di setiap kuda kuda.
3. Ratanya sisi miring pada atap.
4. Coating atau lapisan tidak timbul kerusakan.
5. Tidak terjadinya perubahan bentuk akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
6. Sesudah syarat teknis tersebut terpenuhi, kemudian pemasangan kuda-kuda baja
ringan baru dapat dilaksanakan.

Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya pada rangka
atap, yaitu:

1. Persiapan.
2. Levelling dan marking (penyamarataan dan penandaan).
3. Pemasangan.
2.5.2 PASANG PENUTUP ATAP GENTENG PALENTONG KECIL
1. Bahan penutup atap dipakai genteng plentong press kualitas baik dan memenuhi
persyaratan PUBB 1971.
2. Pemasangan bubungan digunakan adukan 1 Pc : 3 Ps ( kedap air ).
2.5.3 PASANG BUBUNGAN GENTENG PALENTONG

1. Pasang ram kawat di atas balok nok yang berfungsi sebagai tulangan untuk
mengurangi pergerakan adukan serta menahan dan meratakan adukan.

2. Tuangkan adukan semen pasir pada pasangan ram kawat dengan perbandingan
semen pasir 1:4. Bila perlu, beri semen instan sebanyak 10% dari jumlah persentase
semen.

3. Bentuk adukan tersebut seperti nok. Ketinggian adukan tidak boleh terlalu tinggi agar
tidak terjadi retakan. Ketinggian adukan ideal adalah 2-3 cm.

4. Biarkan adukan mengering selama minimal 3 hari.

5. Pasang nok dengan menggunakan adukan semen pasir atau menggunakan semen
instan.

Bila sudah terjadi kebocoran akibat retaknya karpusan, apa yang harus dilakukan? Hal
yang sering dilakukan adalah dengan aplikasi waterproofing dan dikombinasikan dengan
serat fiber. Cara lain yang bisa dipakai adalah :

1. Coak karpusan yang retak

2. Berikan adukan semen instan pada lokasi coakan.


3. Rapikan dengan acian.

2.5.4 PASANG LISTPLANK KAYU

Superplank adalah lisplank dari bahan papan fiber semen, memiliki permukaan yang halus,
kuat dan tahan terhadap cuaca, jamur dan rayap. Keunggulan Superplank terletak pada
tingkat kepadatan yang tinggi sehingga dengan ketebalan yang relatif tipis dapat memberi
karakteristik panel yang kuat plus tahan benturan. Superplank tersedia dalam tiga ukuran
yaitu: 9x100x2440mm, 9x200x2440mm dan 9x300x2440mm. Ukuran tersebut dapat
dikombinasikan atau diaplikasikan secara tersendiri.Bila dibandingkan dengan lisplank
kayu, berikut keunggulan-keunggulan dari penggunaan Superplank:1. Tahan air dan
terpaan hujan.2. Tahan api.3. Tahan terhadap jamur.4. Mudah pengerjaan.5. Permukaan
sudah rata dan tidak perlu diplamir.6. Tahan rayap.7. Hemat dalam pengecatan8. Hemat
waktu pemasangan9. Tidak menimbulkan kotor berlebihan dalam pengerjaan.Sementara
kelebihan Superplank dibandingkan dengan lisplank dari papan semen sejenis adalah
adanya bevel (tepian yang berprofil) sehingga secara estetika lebih indah.Rangka dan
Aksesori

2.6 PEKERJAAN PLAFOND

 Pekerjaan pengantian rangka plafond yang rusak

 Pekerjaan pasang plafond yang pertama dilakukan pasang penggantung rangka (tie
rod) dengan menggunan paku terbak pada posisi plat lantai maupun balok.

 Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak


gelombang.

 Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond , lakukan juga pengecekan kedataran


posisi rangka dengan waterpass.

 Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan screew #


1/8 dan bor sekrup.

 Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound untuk menutupi sambungan antar


gypsum dengan paper tape untuk menghindari keretakan dan titik-titik sekrup.
2.6.1 PEK RANGKA PLAFOND
1. Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME
sudah terpasang semua, maka lembaran gypsum dapat mulai dipasang.
2. Untuk gypsum, pertemuan diatur secara menyilang.
3. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran gypsum
4. Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum sebelum
menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6. Setelah lembaran gypsum terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
2.6.2 PEK PLAFOND GYPSUM
1. Pelaksanaan pekerjaan plafond dilaksanakan setelah dudukan untuk alat
penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan tertutup dengan
atap atau dak beton.
2. Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan
plafond yang rata air.
3. Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup
atau lembaran plafond dapat dipasangkan
4. Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 meter.
5. Sambungan antara lembar plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi
dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan plafond.
6. Pemasangan list plafond dipasang pada setiap permukaan antara dinding dan
plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.
2.6.3 LIST PLAFOND GYPSUM

Pengertian list plafond adalah bagian dari plafond yang berfungsi untuk menutupi bagian
tepi plafond itu sendiri sehingga lebih expose.

Langkah kerja.

1. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika
meleset beberapa cm saja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain
(terutama bagian sambungan sudut).
2. Setelah itu potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran tadi dengan
menggunakan cutter atau gergaji besi.
3. Selanjutnya buatlah “perekat” dari compound untuk menempelkan list pada dinding
yang akan dipasang.
4. “Perekat” yang sudah jadi selanjutnya dioleskan ke list yang telah dipotong tadi.
Oleskan perekat tersebut secara merata agar semua bagian list dapat menempel
pada dinding dan plafond secara merata.
5. Kemudian tempelkan list yang sudah diolesi “perekat” tersebut ke dinding dan
plafond yang akan dipasang. Ratakan list tersebut sesuai dengan ukuran tadi
(usahakan diberi tanda tempat yang akan ditempeli list).
6. Setelah list tertempel pada dinding dan plafond, selanjutnya rapikan bagian atas dan
bawah list dengan kape karena biasanya pada saat penempelan, ada bekas
“perekat” yang keluar. Perapihan dapat dilakukan dengan amplas atau kape.
7. Pada sambungan list, usahakan agar tidak sampai keliatan. Caranya dengan
menambah “perekat” atau membuat motif-motif yang seolah-olah list tersebut
keliatan sambung-menyambung.
2.7 PEKERJAAN LANTAI
1. Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
2. Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
3. Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
4. Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
5. Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan
jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.
6. Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
7. Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
2.7.1 PEK LANTAI KERAMIK 20 X 20 CM

1. Pertama dilakukan pemeriksaan denah lantai dan pola pemasangan keramik.


Sebaiknya dibuat shop drawing untuk mendapatkan gambar pola pemasangan
keramik lantai yang paling efisien untuk menghindari waste material terbuang yang
terlalu banyak akibat ukuran yang tanggung.
2. Dengan shop drawing kita akan dapat mengetahui secara jelas titik awal
pelaksanaan pekerjaan keramik lantai agar nat keramik bertemu dengan nat keramik
ruangan yang lain dan nat keramik pada dinding jika ada.
3. Selanjutnya periksa material keramik yang didatangkan ke lapangan, apakah tidak
pecah, sudah sesuai ukuran, warna, motif / corak dan tipenya dengan yang
diinginkan. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan material keramik yang perlu dipesan
silahkan simak artikel kami sebelumnya tentang Cara Menghitung Material Keramik
Tile Lantai
4. Sebaiknya di atas lantai beton dihamparkan lapisan pasir untuk mencegah popping
up lantai keramik, baru kemudian dilakukan screed perata lantai jika menggunakan
adukan mortar instan / perekat keramik (tile adhesive) atau langsung adukan spesi
jika menggunakan adukan semen pasir.
5. Pastikan lokasi yang akan dipasang keramik dalam keadaan bersih, screed sudah
kering jika ada, sudah diwaterproofing jika diperlukan, dan tidak ada instalasi pipa air
maupun pipa konduit untuk listrik yang belum terpasang (jika ada).
6. Jika keramik dipasang menggunakan perekat adukan spesi semen pasir, maka
keramik harus direndam terlebih dahulu, tetapi jika menggunakan perekat keramik
(tile adhesive) maka keramik tidak perlu direndam terlebih dahulu.
7. Cek adukan pasangan keramik yang digunakan,apakah campuran air sesuai dengan
yang dipersyaratkan, apakah adukan sudah tercampur rata dan homogen, dan tidak
ada adukan yang menggumpal.
8. Buat kepalaan keramik 2 arah dengan bantuan tarikan benang & spacer / pembuat
jarak nat, cek dengan menggunakan theodolit.

2.7.2 PEK DINDING KERAMIK 20 X 40 CM


1. Sebelum pekerjaan pasangan keramik dikerjakan, pastikan sparing ME sudah
terpasang.
2. Pasangan dinding bata diplester terlebih dahulu dan didiamkan selama ± 24 jam.
3. Cek kerataan permukaan dan kesikuan plesteran dinding bata.
4. Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan
garis siar/nat yang lurus.
5. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
6. Pasangan dinding keramik untuk kepalaan pada tanda star awal pemasangan
dengan perekat menggunakan acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan dinding
keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
7. Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan yang rata.
8. Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
9. Cek kerataan permukaan pasangan dinding keramik dengan alat waterpass.
10. Setelah pemasangan dinding keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru
dilanjutkan pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.
2.7.3 PEK PLIN LANTAI 10 X 40 CM

1. Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci
dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
2. Rendam plint keramik dalam air.
3. Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat
menggunakan acian.
4. Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan keramik yang rata.
5. Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
6. Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.

2.7.4 PEK PLIN LANTAI 10 X 20 CM


1. Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan diplester + aci
dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
2. Rendam plint keramik dalam air.
3. Pasang plint keramik pada dinding yang sudah di marking dengan perekat
menggunakan acian.
4. Pada saat pemasangan, tekan plint keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan keramik yang rata.
5. Cek kerataan pasangan plint keramik dengan waterpass.
6. Grouting/isi nat antara plint keramik dengan semen khusus grouting nat.

2.7.5 PEK LANTAI KERAMIK 40CM X 40CM

Persiapan Pekerjaan

1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,


personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
2. Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
3. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
4. Uraian Pekerjaan
5. Permukaan yang akan dipasang lantai keramik harus rata dan meiliki lantai kerja baik
berupa LC atau urugan pasir.
6. Selanjunya langkah awal pemasangan keramik pembuatan garis bantu (marking)
sebagai pedoman pemesangan keramik.
7. Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari sudut
dinding pintu untuk menyesuai pasangan antara ruangan. Lalu dilakukan tarik
benang arah x dan y serta memasangnya secara berbaris sebagai patokan.
8. Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding dibuat sama ketemu sejajar
9. Pemasangan keramik dengan menggunakan mortar perekat dan memukul dengan
palu karet dan mengecek permukaan keramik dengan menggunakan waterpass.
10. Perapihan hasil pekerjaan.

2.8 PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KUNCI, GANTUNGAN


1. Semua kunci yang dipakai untuk daun pintu kayu untuk ruang-ruangmaupun daun
pintu kamar mandi memakai merk Solid atau yangsetara dengan merk solid.b)Engsel
untuk daun pintu menggunakan engsel Solid atau setara Soliddengan tipe
disesuaikan ukuran berat daun pintu.c)Engsel daun jendela jungkit memakai engsel
Solid atau setara Soliddengan ukuran disesuaikan dengan berat daun jendela dan
sesuaidengan spesifkasi teknisnya.d) Pengunci untuk daun jendela memakai merk
Solid atau setara Solid.e)Engsel encasement menggunakan Dekson atau setara
Dekson;sedangkan seperti yang sudah disebut handle, kunci, engsel pintu,engsel
jendela, handle jendela, hak angina, grendel, grendel tanamdan lainnya memakai
merk Solid atau setara Solid. untuk seluruh daun pintu ayung, dilengkapi dengan
door stopmerk Solid atau setara Solid, sebelum dipesan"dibeli, door stoptersebut
dimintakan persetujuan
2. Sebelum dipasang, mengajukan seluruh contoh bahan beserta brosurnya, dan
diajukan kepada $rsitek"Perencana untuk disetujui.b)$ccessories seperti engsel
pintu, handle"kunci, engsel daun jendela jungkit, pengunci daun jendela, tarikan daun
jendela dansebagainya, dan cara pemasangannya dibuatkan mock-upterlebih
dahulu untuk dimintakan persetujuan"$%% $rsitek.c)&ebar engsel pintu lebih kecil,
minimal ' mm dari lebar daunpintu"daun jendela, agar engsel tertanam dengan
baik.d) Posisi engsel pintu, engsel jendela jungkit, handle"kunci, tarikan daun jendela
di $%% dahulu oleh $rsitek.e)Posisi engsel jungkit untuk daun jendela tertanam baik,
dan tidak boleh terlihat pada saat daun jendela dalam keadaan tertutup, baik dari
dalam maupun dari luar. )Pemasangan dilakukan oleh pekerja yang benar-benar
ahli dalam pemasangan daun pintu"jendela"- accesoriesnya, sehingga hasil
pekerjaannya benar-benar rapih, baik dan halus.g) (ila menurut pengamatan
manajemen konstruksi arsitek, hasil pemasangannya tidak baik dan rapih, maka
daun pintu dan daun jendela yang sudah dipasang diganti dengan yang baru, dan
pekerjaannya harus diganti dengan pekerja yang benar-benar terampil dan ahli)
Setelah daun pintu dan daun jendela beserta acksesorisnya sudah selesai dipasang,
maka daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak atau cacat
akibat benturan

2.8.1 PASANG KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KLS II

1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.
3. Pasang angker pada kusen secukupnya.
4. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi
bouwplank.
5. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-
unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi
kokoh.
8. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
9. Bersihkan tempat sekelilingnya.
2.8.2 PASANG DAUN PINTU KAYU LAPIS KAYU KLS II

1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.


2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi
tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm
(untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3
engsel)
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan
engsel pada daun pintu.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada
kusen pintunya.
9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.
2.8.3 PASANG JALUSI PINTU DAN JENDELA
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,
personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh
persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
2. Mengajukan permohonan penggunaan Bahan kepada Direksi.
3. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.
Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang
disebut kusen, kusen yang digunakan adalah terbuat dari kayu. (Sesuaikan jenis kusen
dengan spesifikasi teknik)

1. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
2. Pengajaun jenis material bahan yang digunakan kepada direksi.
3. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.
4. Pasang angkur pada kusen secukupnya.
5. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi
bouwplank.
6. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-
unting.
7. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
8. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi
kokoh.
9. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
10. Bersihkan tempat sekelilingnya

2.8.4 PASANG ENGSEL PINTU


1. Penyesuaian ukuran pintu dan kusen
Mulailah dengan mengukur lebar dan tinggi serta kusen menggunakan metran serta
pita ukur. Usahakan ukuran pintu kusen tersebut tidak sama persis, melainkan
menyisahkan celah yang terdapat diantara bidang keduanya. Idealnya celah yang
terbentuk diantara pintu dan kusen pada sisi kanan dan kiri adalah 3 mm bagian
bawah sekitar 5 mm, dan bagian atas kurang lebih 1 mm untuk menyesuaikan ukuran
pintu terhadap kusen
2. Penentuan posisi engsel
Agar engsel mampu menahan beban pintu dengan baik, disarankan untuk memasang
3 engsel sekaligus pada masing-masing pintu dengan ukuran menyesuaikan ukuran
pintu. Engsel yang pertama di pasang pada ketinggian 13 cm dibawah bagian pintu
paling atas. Engsel yang 2 dipasang ketinggian 23 cm di atas bagian pintu terbawah.
Dan engsel yang ke 3 di pasang persis di tengah-tengah antara engsel pertama dan
engsel ke 2.
3. Pematahan tempat engsel
Jangan langsung menempel engsel begitu saja pada pintu dan kusen, melainkan buat
tempat engsel terlebih dahulu agar hasil pekerjaan anda terlihat rapi. Caranya
pahatlah sisi samping pintu dengan kusen tempat di posisi yang sudah di tandai
memakai alat mata propil yang berbentu k lop. Karena umumnya ketebalan engsel
adalah 5 mm,maka perlu membuat tempat engsel dengan kedalaman 7mm supaya
engsel bisa tertanam dengan baik setelah pahatan sudah selesai dikerjakan maka bisa
merapikan bentuknya menggunakan pahat manual
4. Pemasangan engsel pintu
Engsel di pasang di pintu terlebih dahulu, kemudian baru di pasang ke kusen, letakan
engsel pada tempatnya, lalu ikat menggunakan sekrup bisa di lakukan menggunakan
obeng maupun bor listrik. Setelah ketiga engsel terpasang dengan sempurna pada
daun pintu, berikutnya pasang pintu kusen, setelah itu tanamkan sekrup yang
mengikat engsel pada kusen menggunakan bor listrik
5. Pengecekan hasil pekerjaan
Cobalah membuka dan menutup selama berulang-ulang kali. Jika pintu terasa lancar
saat di buka-tutup. Tetapi bila gerakan pintu terasa serat atau berbunyi maka harus di
perbaiki ulang
2.8.5 PASANG PINTU KAMAR MANDI
1. Pasang kedua engsel pada daun pintu terlebih dahulu (dapat dilakukan di daerah
bebas)
2.2 Daun pintu PVC yang telah terpasang engsel 2 buah letakan pada posisi psonning
pintu keramik kamar mandi dipaskan ke empat sisinya (atas, bawah, kiri dan kanan)
lalu dengan menggunakan pensil/ spidol kita tandai posisi engsel di spo ning kr mit
tersebut, berikut dengan lobang skrup engselnya
2.3 Untuk penyekrupan dinding pada dinding kramik sebaiknya menggunkan skrup dan
fisher (6mm) caranya dinding kramik dulu di bor dengan menggunkan mesin bor
(memakai mata bor beton 6mm) di bor pas tempat titik lobang engsel yang telah di
tandai sebelumnya, setelah di bor masukan fisher 6mm tersebut ke lubang tersebut
2.4 Gantung daun pintu PCV pada posisi kembali dan lakukan penyekrupan pada semua
lubang engsel
2.5 Lakukan pemasangan grendel pada pintu bagian dalam kamar mandi, juga dengan
skrup dengan menggunakan fister
2.8.6 PASANG KUNCI KAMAR MANDI
1. Pastikan pintu di lubang sesuai ukuran/jarak handle/penguncinya seperti gambar
brikut:
2. Tempel soket dengan posisi yang lurus menghadap pada dalam kamar mandi
sedangkan yang lengkung menghadap ke luar. Kmudian baut dengan kencang.
3. Pasang handle bagian luar (ada lubang cunci) yang sudah dirangkai dan kaitkan
handle dengan soket, seperti pada gambar. Jangan lupa pasang ring pengencangnya.
4. Baut dan kencangkan ring bagian dalam. Pasang ring bagian luar dan kencangkan
sampai menempel pada pintu
5. Pasang handle dalam yang ada tombol penguncinya dan pastikan pengunci sudah
pas. Untuk mengetaui sudah pas ataupun belum dengan cara menarknya. Kalo tidak
lepas berarti sudah baik
2.8.7 PASANG JENDELA KAYU KLAS II

Pekerjaan yang tercakup dalam bab ini terdiri dari penyediaan semuaperalatan, alat-alat,
perlengkapan bantu, tenaga kerja dan pelaksanaanpekerjaan yang berhubungan peralatan
dan pembuatan tiang pancang kayudan alat-alat yang harus dipasang.

Persyaratan Bahan :

1. Tiang Pancang Kayu kerucuk adalah balok kayu kelas 4 yang berkualitas baik, dan
tidak bercacat.
2. Pemasangan Tiang Pancang kayu kelas 4 dipasang vertikal ke dalam tanah keras,
serta jarak antar tiang kayu di skur dengan beugel plat 9mm dilas penuh dan kayu
balok.
2.8.9 PASANG ENGSEL JENDELA KUPU - KUPU
1. Meteran ,pahat, mesin bor, siku, pensil,obeng men dan ples, dan mesin serut serta
engsel yang akan di pasang
2. Penempatan engsel ada di samping.
3. Sesuaikan pintu tersebut hingga benar-benar pas dan tepat pada posisinya, bila
kurang pas bisa di serut dengan menggunakan mesin serut. dengan posisinya yang
masih terletak pada tempatnya anda tinggal menempatkan engsel tersebut pada pintu
dan bingkai. Ini bertujuan supaya pintu dan bingkai pas dan tepat seperti yang di
inginkan. dan ini di sebut mengemal engsel pada bingkai lalu ambil untuk proses
selanjutnya
4. Selanjutnya ambil pintu tersebut untuk proses selanjutnya, pahat pintu tersebut pada
bagian untuk engsel dengan kedalaman lebih dalam 1mm dengan tebal engsel
tersebut. Namun bila yang di pahat sebelah saja maka kedalamannya tinggal di
tambahkan jadi satu.
5. letakkan engsel tersebut untuk membuat tanda lubang pada engsel tersebut supaya
pas dan tepat, bila sudah tepat lalu di bor yang sudah di tandai, dan lakukan juga pada
bingkai pintu. Untuk mata bornya bisa menggunakan paku yang di sesuikan besar
kecilny sesui dengan mata sekrup dengan ukurannya di kecilkan sedikit supaya tidak
longgar.
6. Pasang engsel pada pintu tersebut setelah itu baru di pasang pada bingkai pintu, tanpa
harus melepas pen pada engsel tersebut.
7. Coba untuk membuka dan menutup pintu tersebut berulang-ulang untuk mengetahui
baik apa belum pintu tersebut.
8. Bila ada yang masih seret ( gesek ) anda tinggal melonggarkannya dengan mesin
serut.

2.8.10 PASANG KUNCI PINTU

1. Kunci tanam untuk daun pintu eks lokal ( CISA,WILKA, atau setara).
2. Engsel menggunakan engsel stainless steel setara stanley, uk. 10 cm, warna sesuai
dengan warna kusen.
3. Setelah Daun pintu siap untuk dipasangkan pada dudukannya dalam kondisi belum
dilapisi cat ataupun plitur dipasangkan engsel pintu 3 (tiga) pasang dengan ketinggian
dan jarak sedemikian rupa kemudian dipasangkan kunci sesuai dengan
peruntukannya pada posisi yang ditunjukkan pada gambar ketinggian pemasangan
lubang kunci.
4. Pemasangan kunci menggunakan sekrup dengan ukuran sesuai dengan lubang
sekrup tidak menggunakan paku untuk memperkuat dudukan kuncinya.
5. Untuk daun pintu yang terpasang double atau dua buah daun dipasangkan
espagnolet di salah satu sisi.
6. Untuk tiap jendela dan bouvenlict dipasangkan hak penahan dan grendel
pengunci.
2.8.11 PASANG KACA MATI 5 MM
1. Tiang kiri /kanan menggunakan bahan yang sama
2. Ambang atau (kusen aluminium yang pada posisi tertidur) yang paling bawah dan yang
paling atas bahan yang digunakan sama (lihat gambar di atas)
3. Untuk ambang yang di tengah bahan sama dengan tiang kanan/kiri ditambah dengan
tutup M.
4. Setelah kaca diukur (lihat gambar di atas) dengan benar sekarang mari kita pasang
tapi sebelumnya siapkan dahulu pliwod/tripek dengan ketebalan 0,8mm dengan
panjang 2cm atau 3cm dan lebar 1cm setelah siap ambil kop kaca(alat untuk
mengangkat kaca) pasang/tempel kan dengan benar kemudian angkat dan masukkan
kaca pada rumah kaca yang sudah tersedia satu sisi dahulu kiri atau kanan(agar tidak
terhambat pada sekrup pengikat kusen dan tembok saat memasukkan kaca pada
rumahnya, masukkan kaca terlebih dahulu pada rumah kaca yang terbebas dari
sekrup agar lebih aman dan terbebas dari kekawatiran kaca pecah) perlu di ingat juga
saat kaca sehabis dipotong sebaiknya pinggiran kaca digosok agar ketajaman kaca
hilang dan aman saat kita angkat dan pegang.
5. Setelah kaca sudah berada dalam rumah kaca kanan dan kiri selanjut nya kaca
diangkat sedikit pasang pliwood/tripek yang tadi disiapkan tepat dibawah kaca (kanan
kiri) kemudian pasang tutup aluminium nya
6. Setelah kaca terpasang dengan baik dan aman sekarang kita lanjutkan dengan
pasang pengikat kaca dengan kusen ada 2 cara
7. Menggunakan lem menggunakan lem silicon.
8. Menggunakan karet (dengan kode pembelian) karet C besar. (untuk menggunakan
cara yang pertama usahakan kaca tepat pada posisi tengah di rumah kacanya dengan
cara pasangi sedikit pengapit kanan kiri dan sama ratakan pengapit kanan kiri dengan
kusen aluminium selanjutnya tinggal lem.)
9. Sedangkan cara kedua potong karet sesuai panjang lobang yang akan kita pasangi
karet dua buah dan untuk pemasangan karet harus dua sisi luar dan dalam (untuk
kaca 0,5mm dan saat memasukkan karet keruang pengapit kaca sisi luar dalam
dimasukkan bersama.

2.8.12 PASANG KAIT ANGIN JENDELA

1. Siapkan Alat dan Bahan


2. Tentukan Letak Pintu Untuk melatakkan pintu yang menyatakan bahwa memiliki area
yang luas, agar dapat dilakukan atau masuk ke kamar mandi mudah.
3. Jika Anda telah menentukan, Anda dapat memberikan tanda, gunakanlah spidol untuk
membuat, Penandaan ini sangat penting untuk membuat proses otomatis.
4. Pasang Engsel Pintu Selanjutnya pasanglah engsel pintu tersebut, karena pintu ini
berbahan plastik, kemudian engsel dan baut yang juga terbuat dari plastik. Untuk
menginstalnya Anda dapat menggunakan obeng. Harap diperhatikan untuk
melakukan pekerjaan ini hati-hati agar tidak menyebakan pintu engsel yang rusak.
5. Pasang Daun Pintu Setelah Engsel terpasang, Anda dapat menginstal daun pintu itu,
dan memasang semua bagian dengan baik.
6. Proses Finishing dan Pengeceka Jika semua bagian sudah terpasang, lakukan
pengecekan ulang dengan melihat kembali dan membuka pintu tersebut.

2.9 PEKERJAAN FINISHING

2.9.1 PEK. PENGECATAN DINDING INTERIOR (3 KALI CAT)


1. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
2. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
3. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
4. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat
kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
5. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
6. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
7. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
8. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut.
Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan
menggunakan cat dinding emultion.
9. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

2.9.2 PEK. PENGECATAN KAYU,KUSEN PINTU DAN PINTU (3 KALI CAT)

1. Pertama pastikan kusen kayu bersih dan kering, jika Anda melakukan recoating maka
hilangkan lapisan cat yang lama hingga bersih.
2. Campurkan cat kayu dengan bahan pelarut yang sesuai dan gunakan takaran sesuai
dengan cara aplikasi dalam kemasan. Aduk hingga tercampur benar. Ingat, ketika
akan mengaplikasikan pada kusen selalu aduk cat karena pasti terjadi pengendapan
yang akan memberikan tampilan warna berbeda.
3. Untuk bebas brush mark sebaiknya gunakan kuas dengan bulu halus atau jenis
kuas sponge. Kuas sponge dapat menyerap cat dengan baik dan tidak meninggalkan
brush mark karena sapuan sponge yang halus.
4. Lakukan sapuan searah serat kayu karena jika berlawanan maka serat kayu akan
tertutup oleh sapuan kuas. Tunggu cat hingga kering benar baru diamplas. Perhatikan
pengamplasan harus diamplas ambang agar cat tidak hilang semua. Pengamplasan
ini bertujuan untuk memperhalus tekstur saja.
5. Jika sudah diamplas aplikasikan kembali cat dengan kuas searah serat kayu. Anda
bisa mengaplikaskan cat berulangkali hingga mendapatkan warna yang sesuai.
6. Hal terakhir adalah pemberian clear cost sesuai dengan tampilan

2.9.3 PEK. PENGECATAN GENTENG (3 KALI CAT)

1. Lakukan pembersihan pada permukaan genteng untuk menghilangkan jamur serta


menghilangkan cat lama
2. Lakukan pengecekan apabila ada permukaan genteng yang retak atau cacat, bila
kerusakan tidak terlalu parah bisa di perbaiki menggunakan mowilex alcaproop, tapi
jika kerusakan parah maka sebaiknya di ganti saja gentengnya.
3. Beri min 2 lapis waterfrooping wall sealer dengan aplikasi bersilang ( horisontal-
vertikal)sebagai cat dasar yang berfungsi untuk mengikat partikel debu sisa
pembersihan dan untuk menutup lobang poro-pori yang nantinya berpotensi rembesan
4. Setelah lapisan sealer kering dapat di lakukan pe ngecetan dengan menggunakan cat
roofpaint yang di pilih warnanya di sesuaikan dengan bentuk gedungnya

2.9.4 PEK. PENGECATAN DINDING EXTERIOR (3 KALI CAT)

1. Mengecat tembok baru berbeda dengan cara mengecat tembok lama. Tembok baru
masih penuh dengan pori-pori yang bisa mengisap cat. Karena itu,untuk menghemat
cat, sebaiknya Anda melapisi tembok baru itu dengan sealer tembok water
based atau solvent based yang berkualitas baik.
2. Setelah dilapis, permukaan tembok akan menjadi lebih halus, rata, dan siap untuk
dicat. Sebelum melakukan pengecatan, perhatikan kelembapan tembok yang terjadi
akibat bahan yang digunakan sebagai campuran bahan dasar tembok.

3. Sedangkan untuk tembok lama, apalagi yang sering dicat,pori-porinya sudah tertutup
sehingga kadang cat baru sulit menempel dan terlihat menggelembung. Jika ternyata
Anda ingin mengganti cat lama dengan cat baru, baik dengan warna yang sama
ataupun berbeda, sebaiknya terlebih dulu keroklah seluruh permukaan tembok yang
catnya mengelupas. Selanjutnya ampelas seluruh permukaan tembok hingga sisa-
sisa cat lama terkikis habis. Lalu bersihkan dengan lap basah dan keringkan.

4. Kemudian sapukan cat dasar pada permukaan tembok. Anda dapat menggunakan
roller. Cukup satu lapis. Biarkan hingga kering sekitar 1-2 jam. Cat dasar juga
membantu mencegah serangan alkali yang terkandung dalam campuran antara
semen, pasir, dan air yang digunakan untuk membentuk tembok. Sebaiknya sebelum
memberi cat dasar, tembok harus benar-benar kering dan bersih.

5. Campurkan cat eksterior dengan air sebanyak 10 persen dari jumlah cat.
6. Aduklah hingga tercampur rata. Tuangkan dalam bak untuk mengecat. Celupkan roller
ke dalam cat, lalu gulirkan roller pada permukaan hingga cat tak menetes. Untuk tahap
akhir, sapukan cat pada permukaan tembok.

7. Gunakan kuas untuk mengecat pinggiran tembok atau lis. Setelah lapisan pertama
mengering (2-3 jam), lanjutkan mengecat lapisan kedua di atas lapisan pertama.

8. Mengecat tembok dengan satu warna sebaiknya dikerjakan dalam satu kali
pengerjaan. Sebelum cat terpoles di seluruh permukaan tembok, jangan berhenti agar
hasilnya tak membuat warna tampil berbeda.

2.10 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


1. Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa
conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah
berubah ketika dinding diplester
2. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa
conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak 1m.
3. Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan
acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus
rapih.
4. Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya
agar tidak terjadi bongkar pasang.
5. Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan
koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.
6. Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan
persetujuan direksi.
7. Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.
8. Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan
rata dan tidak miring.
9. Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan
dengan Swicth grounding system.
10. Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang
diaturkan.
11. Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan
lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk. Kabel dia 16mm2 harus diberi
sepatu kabel pada panel.
12. Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya
termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di
buat notasi/tanda.
13. Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam
±1 x 24 jam.

2.10.1 PASANG TITIK LAMPU

1. Kabel vertikal di tanam di dalam dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana
pipa condoit di tanam di dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran supaya tidak
mudah berubah ketika dinding di plester
2. Kabel horizontal di letakan di tray yang di letakan di atas plafond atau dengan pipa
conduit yang di claim pada plat atau pada balok kayu dengan jarak 1 meter
3. Pekerjaan conduit stop kontak dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar
pada kordinasi antara pekerjaan finishing sehingga permukaan tembok terlihat rata
dan rapi
4. Pekerjaan pemasangan fitting lampu dan armanutre menunggu kabel diets
ketahananya agar tidak ter jadi bongkar pasang

2.10.2 PASANG STOP KONTAK

1. Pompa air digunakan untuk mendistribusikan air sesuai system yang ada dengan
kapasitas pompa seperti yang dipersyaratkan.
2. Pompa air tersebut menggunakan tenaga listrik dengan tegangan 220 Volt atau 380
Volt sesuai dengan spesifikasi pompa air.
3. Pompa air harus dipasang di atas dudukan beton dengan ketinggian yang sesuai
dengan ketinggian pipa yang terhubung dengannya.
4. Badan pompa air harus diketanahkan atau digrounding dengan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai