3866 7302 1 SM PDF
3866 7302 1 SM PDF
ABSTRAK
Pantai Atep Oki diduga mengalami proses dinamika akibat berubahnya karakteristik bentuk
gelombang atau mengalami transformasi sehingga mengakibatkan terjadinya pembangkitan
arus, abrasi atau erosi. Sehubungan dengan masalah di atas maka perlu dilakukan studi
untuk mengidentifikasi karakteristik gelombang yang terjadi di perairan tersebut.
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang
yang terjadi di kawasan pantai Atep Oki. Peramalan gelombang dihitung dengan metode
hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 11 tahun dari stasiun BMKG
Winangun untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan.
Dari hasil perhitungan diperoleh H = 1,4721 m dan T = 4,4513 det, H’o = 1,472 m.
Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0,9260 sampai 1,0017. Sedangkan koefisien
shoaling berkisar pada 0,931 sampai 3.374. Tinggi gelombang setelah mengalami
transformasi yang didapatkan dari hasil perhitungan berkisar pada 0,7 m sampai 1,723 m
pada kedalaman 0,1 m sampai 25 m.
Kata kunci: Pantai Atep Oki, karakteristik, gelombang pecah, refraksi
784
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
785
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
786
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
1/ 3
Arah Angin U gF
T 0,2857 a 2 (7)
Arah angin didapatkan dari data yang
g U a
diperoleh dan perlu disesuaikan dengan
wilayah penentuan fetch untuk tiap mata angin. 2. Restricred Fetch
Jika arah angin yang diperoleh dalam derajat Duration Limited
maka perlu dilakukan pembatasan wilayah 0 , 69
^
dalam derajat sebagai acuan untuk U a gti
menentukan arah angin. H 0,000103 ^ (8)
Arah angin yang diambil sebagai acuan g U
adalah sebagai berikut:
a
0 , 39
• Arah Utara ( 337,5° < U < 22,5° ) ^
• Arah Timur Laut ( 22,5 ° < TL < 67,5° ) U a gti
T 0,82 ^ (9)
• Arah Timur ( 67,5° < T < 112,5° ) g U
• Arah Tenggara ( 112,5° < TG < 157,5° ) a
• Arah Selatan ( 157,5° < S < 202,5° ) Fetch Limited
• Arah Barat Daya ( 202,5° < BD < 247,5° ) 1/ 2
• Arah Barat ( 247,5° < B < 292,5° ) ^ 2
• Arah Barat Laut ( 292,5° < BL < 337,5°)
U a gF
H 0,0015 ^ 2 (10)
Rumus perkembangan gelombang g U
dipisahkan berdasarkan ciri atau kondisi a
0 , 28
kedalaman (Danial, 2008; Triatmodjo, ^
1999; SPM, 1984) yaitu laut dalam open U a gF
water dan laut dangkal restricted fetch. T 0,3704 ^ (11)
g U
Menentukan durasi minimum fetch, yang a
dibutuhkan untuk daerah gelombang
Menentukan kondisi gelombang penuh
menjadi fetch limited:
(fully developed). Syarat fully developed,
1. Open Water gH
F 2/3 2
2,433x10 1 (12)
t fetch 68,8 ^ (2) U
gT
g 1 / 3 U a1 / 3 8,134 (13)
Ua
2. Restricted Fetch gt
7,15 x104 (14)
F 0, 72 Ua
t fetch 51,9 ^ (3)
0 , 28 0 , 44
g U a 1. Open Water
START
Sta
U10. UA, Feff
ti = 6 jam
F 2/3 F 0.72
t fetch 68.8 1/ 3 1/ 3
t fetch 51.09
^ 0.44
g UA g 0.28 U A
^ 2 ^
1/ 2
U 2 A gF
5/7 1/ 2
U 2A gti
0.6 9
U A gti UA gF
H 8.51x10 5
g
H 0.0016
g
U 2 A
H 0.000103
H 0.0015
g
^
g U A
U A U A
0.4 1 1
^
0.3 9
U A gti
0.411
U A gF
1/ 3 ^
U A gti U A gF
T 0.0702
g
T 0.2857
g U 2
T 0.082
g
^
T 0.3704
g
^
U A A U A U A
gH
2.433 x10 1
U 2A Y(Fully Developed) Y(Open Water)
gT
8.134 Apakah Feff <16 km
UA Y
Open Water
gt
7.15 x10 4
UA
N(Restriced Fetch)) N
Feff <16 km
Y U10 = 0.9U10
N(NonFully Developed))
N
U10 = 0.9U10
H, T
^ 2 2
U 10 U 10
H fd 0.2433 H fd 0.2433
g g
^
U 10 U 10
T fd 8.134 T fd 8.134
g
g
STOP STOP
788
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
789
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Studi Pustaka
Pengolahan Data :
- Perhitungan Fetch Efektif
- Perhitungan Hindcasting Gelombang
- Analisa Angin
Kesimpulan
790
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
791
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
792
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
793
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
terjadi setiap hari sehingga tidak dapat tinggi gelombang maksimum dan periode
dianggap sebagai pola yang mewakili gelombang maksimum (11 tahun data
gelombang pantai. masukan) yang telah dihitung dengan
metode hindcasting untuk mendapatkan
persamaan dari grafik hubungan.
794
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
795
Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 (784-796) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
CERC, 1984. Shore Protection Manual. US Army Coastal Engineering, Research Center.
Washington.
Danial, M. M., 2008. Rekayasa Pantai, Alfabeta. Bandung.
Triatmodjo, Bambang., 1999. Teknik Pantai, Beta Offset, Yogyakarta.
http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/95010007-Rian-M.-Azhar.pdf
www.indonesia/portal/nasionalRI.go.id,2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembean_Timur,_Minahasa
796