Anda di halaman 1dari 177

REKAYASA PANTAI

FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN SIPIL


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
by Andreas Gustiniady Ahas SEMESTER VI- 2012
Silabus:
1. Pendahuluan
2. Gelombang
3. Deformasi Gelombang
4. Fluktuasi Muka Air Laut
5. Statistic & Peramalan Gelombang
6. Proses Pantai
7. Bangunan Pantai
8. Muara Sungai

by Andreas Gustiniady Ahas


Daftar Pustaka:

Praktikto, W.A. Dkk, (1996): Perencanaan Fasilitas Pantai & Laut. Edisi
Pertama, BPFE-Yogyakarta

Triatmojo, B. (1999): Teknik Pantai. Edisi Kedua, Beta Offset

Wardhana, W.A (2010): Dampak Pemanasan Global, Penerbit Andi

Mulyanto, H.R (2010): Prinsip Rekayasa Pengendalian Muara dan


Pantai. Edisi Pertama, Graha Ilmu

by Andreas Gustiniady Ahas


Evaluasi:

 Tatap muka di kelas ≥ 80 %


 Setiap mahasiswa/i wajib melaksanakan TGS, UTS &
UAS. Sanksi: bagi yg. melalaikan salah satu bagian
tsb. dianggap gugur. Sedangkan bagi yg. mengikuti
semua bagian tsb. namun tidak lulus dlm. penilaian
akhir, akan diberikan ujian ulang, dengan waktu yg.
akan diatur kemudian.
 Pembobotan: TGS (35%), UTS (30%) & UAS (35%).
by Andreas Gustiniady Ahas
1. Pendahuluan
 Indonesia: > 13.000 pulau & panjang garis pantai > 81.000
km.
 ± 75 % kota besar terletak di tepi pantai (± 180 juta jiwa).
 Kehidupan berkembang dgn. pertumbuhan ekonomi, kebutuhan
akan lahan pantai & prasarana pendukungnya makin
meningkat.

Dampak:
 Erosi pantai – mundurnya garis pantai & merusak berbagai
fasilitas yg ada.
 Sedimentasi yg menyebabkan tersumbatnya muara sungai &
saluran drainase. Hal ini menyebabkan banjir & genangan.
 Pencemaran lingkungan oleh limbah dari pemukiman atau
kawasan industri.
 Intruisi air laut ke cadangan air tanah, akibat adanya
pemompaan air tanah yg tidak terkendali.
 Pemukiman kumuh yg tumbuh & berkembang di daerah
pantai. by Andreas Gustiniady Ahas
1.1. Definisi Daerah Pantai

 Pantai : „daerah di tepi perairan (laut & danau) sebatas antara surut terendah
dengan pasang tertinggi“
 Daerah Pantai: „suatu pesisir beserta perairannya dimana pada daerah
tersebut masih terpengaruh baik oleh aktivitas darat maupun marine“
 Pesisir: „daerah tepi laut yang masih terpengaruh oleh aktivitas marine“
 Perairan Pantai: „daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan“
 Sempadan Pantai: „daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi
pengamanan dan pelestarian pantai“. Minimal 100 m dari pasang tertinggi ke
daratan.

by Andreas Gustiniady Ahas


1.1. Definisi Daerah Pantai

Pantai Lasiana (1988) by Andreas Gustiniady Ahas


1.1. Definisi Daerah Pantai
 Gelombang yg menuju pantai mengalami perubahan bentuk karena perubahan kedalaman laut. Panjang
gelombang berkurang, tinggi gelombang bertambah/tinggi. Sampai pada batas maksimum, gelombang pecah.
 Gelombang yg telah pecah merambat ke arah pantai sampai akhirnya gelombang bergerak naik dan turun
pada permukaan pantai (uprush & downrush).
 Offshore : daerah dari garis gelombang pecah ke arah laut.
 Breaker zone (daerah gelombang pecah): daerah dimana gelombang yg datang dari laut/lepas pantai
mencapai ketidak-stabilan dan pecah. Daerah landai, gelombang pecah bisa terjadi dua kali.
 Surf zone: daerah yg terbentang antara bagian dalam dari gelombang pecah & batas naik-turunnya
gelombang di pantai. Pantai yg landai mempunyai surf zone yg lebar.
 Swash zone: daerah yg dibatasi oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang & batas terendah turunnya
gelombang di pantai.

by Andreas Gustiniady Ahas


1.1. Definisi Daerah Pantai
Ditinjau dari profil pantai:
 Inshore: daerah yg terletak antara offshore & foreshore. Perbatasan antara inshore dgn foreshore
adalah batas antara air laut pd saat muka air rendah & permukaan pantai. Proses gelombang pecah
di daerah inshore sering menyebabkan terbentuknya longshore bar/gumuk pasir memanjang &
sejajar garis pantai.
 Foreshore: daerah yg terbentang dari garis pantai pd saat muka air rendah sampai batas atas
uprush pd saat air pasang tinggi. Profil pantai di daerah ini mempunyai kemiringan yg lebih miring
dari pd profil di daerah inshore & backshore.
 Backshore: daerah yg dibatasi oleh foreshore & garis pantai yg terbentuk pd saat terjadi
gelombang badai bersamaan dgn muka air tinggi.

by Andreas Gustiniady Ahas


1.2. Teknik Pantai

Teknik pantai: cabang teknik sipil – oceanography, meteorologi, mekanika fluida,


elektronika, mekanika struktur, geologi & meteorologi, matematika & statitik,
komputer, mekanika tanah & mekanika bahan.

Bidang kegiatan:
 Perencanaan bangunan pantai: breakwater, jetty, groyn, sea wall, revetment dsb.

 Pengendalian erosi pantai dgn pembuatan bangunan, atau penambahan sedimen pantai.

 Stabilisasi muara sungai dgn pengerukan & pembuatan bangunan.

 Forecasting arus & elevasi muka air di estuari & muara sungai serta pengaruhnya pd
kualitas air, gerak sedimen, pelayaran, dsb.
 Perencanaan pelabuhan & bangunan pelengkapnya spt breakwater, dermaga, dolphin,
sistem penambat, dsb.
 Studi penyebaran panas dari suatu pabrik, misalnya buangan air panas dr pembangkit
listrik tenaga gas & uap (PLTGU) atau penyebaran polutan/limbah dr pabrik.
 Reklamasi daerah pantai utk daerah industri atau pemukiman.

 Pengerukan perairan pelabuhan & pembuangan material pengerukan.

by Andreas Gustiniady Ahas


2. Gelombang
Pembangkit Gelombang:
 Gelombang yg diakibatkan oleh adanya angin yg bertiup di permukaan air (wind-generated wave).

 Gelombang yg diakibatkan oleh adanya pasang surut (gaya tarik bulan & matahari serta benda langit lainnya).

 Gelombang yg diakibatkan oleh adanya gempa tektonik (Tsunami), gempa vulkanik di laut (letusan gunung
api).
 Gelombang yg diakibatkan oleh kapal yg bergerak.

Gelombang menimbulkan:
 Energi yg membentuk pantai.

 Menimbulkan arus & transport sediment tegak lurus & sejajar pantai.

 Gaya-gaya yg bekerja pd bangunan pantai

Pasang surut menimbulkan:


 Arus yg cukup kuat pd daerah sempit (teluk, estuari & muara sungai).

 Elevasi puncak air pasang utk disain bangunan terhadap limpasan air.

 Kedalaman alur pelayaran perairan pelabuhan diperhitungkan oleh muka air surut.

 Gelombang besar pd saat air pasang di pantai akan menyebabkan kerusakan pantai sampai ke daratan.
by Andreas Gustiniady Ahas
2. Gelombang
Contoh kerusakan pantai sampai ke daratan krn
gelombang pd saat air pasang / badai
(lokasi Lasiana Kota Kupang)

Contoh bangunan pantai – sea wall yg didisain berdasarkan


muka air pasang antisipasi gelombang pasang
by Andreas Gustiniady Ahas (lokasi Lasiana Kota Kupang)
2. Gelombang

Dampak Kerusakan Pantai yg Diakibatkan oleh


by Andreas Gustiniady Ahas Gelombang
2. Gelombang

Contoh kerusakan pantai sampai ke daratan krn gelombang


pd saat air pasang / badai
(lokasi Lasiana Kota Kupang)

by Andreas Gustiniady Ahas


2. Gelombang

Teori Gelombang:
 Teori gelombang amplitudo kecil/linear: „teori gelombang Airy“

 Teori gelombang amplitudo terbatas (finite amplitude waves): „teori Stokes, Gerstner, Mich,
Knoidal & Tunggal“.
Teori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“
 Based on: Laplace utk aliran tak berotasi (irrotasional flow) dgn kondisi batas di permukaan air
& dasar laut.
 Kondisi batas di permukaan air di dpt dgn melinearkan persamaan Bernoulli utk aliran mantap.
 Penyelesaian persamaan Bernoulli memberikan potensial kecepatan periodik utk aliran tak
rotasional.
 Potensial kecepatan ini kemudian digunakan utk menurunkan persamaan dr berbagai
karakteristik gelombang spt fluktuasi muka air, kecepatan & percepatan partikel, tekanan,
kecepatan rambat gelombang, dsb.
by Andreas Gustiniady Ahas
Teori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“
Assumption:
 Zat cair adalah homogen & tidak termampatkan. Rapat massa menjadi konstan.

 Tegangan permukaan diabaikan.

 Gaya Coriolis (akibat perputaran bumi) diabaikan.

 Tekanan pd permukaan air adalah seragam & konstan.

 Zat cair adalah ideal, sehingga berlaku aliran tak rotasi.

 Dasar laut adalah horisontal, tetap & impermeabel sehingga kecepatan vertikal di dasar adalah nol.

 Amplitudo gelombang kecil terhadap panjang gelombang & kedalaman air.

 Gerak gelombang berbentuk silinder yg tegak lurus arah penjalaran gelombang sehingga gelombang adalah
dua dimensi.

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Coriolis Effect

by Andreas Gustiniady Ahas


Coriolis Effect

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Contoh Soal Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“
Contoh Soal 1:

Hitunglah L & C apabila:


Ts = 8 dtk & 7.5 dtk
Kedalaman lautan (d) 25 m & 3 m

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


by Andreas Gustiniady Ahas
Contoh SoalTeori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“

Contoh Soal 2:
Teori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Contoh SoalTeori Gelombang Amplitudo
Kecil „Airy“

Contoh Soal 3:

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


Teori Gelombang Amplitudo Kecil
„Airy“

by Andreas Gustiniady Ahas


by Andreas Gustiniady Ahas
Contoh SoalTeori Gelombang Amplitudo Kecil „Airy“

Contoh Soal 4:
3. Deformasi Gelombang

Gelombang yg menuju pantai mengalami perubahan bentuk karena:


 Refraksi: adanya pembelokan gelombang akibat pengaruh perubahan
kedalaman laut. Kecepatan gelombang makin kecil, sedangkan puncak
gelombang akan membelok dan cenderung sejajar dengan garis kontur
dasar laut.
 Difraksi: adanya pembelokan gelombang akibat adanya rintangan atau
bangunan pantai/breakwater. Tinggi gelombang di titik terluar lebih
tinggi dari titik yang di dekatnya, dan karena perbedaan ini maka enerji
gelombang akan bergerak ke tinggi gelombang yang lebih kecil.
 Refleksi: adanya pemantulan gelombang akibat bangunan pantai vertikal.
 Gelombang yg pecah akibat adanya perubahan kedalaman.

by Andreas Gustiniady Ahas


3.1. Refraksi Gelombang

Refraksi: adanya pembelokan gelombang dan menimbulkan penguncupan


enerji gelombang (konvergensi) dan penyebaran enerji gelombang
(divergensi)

by Andreas Gustiniady Ahas


3.1. Refraksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


by Andreas Gustiniady Ahas
3.1. Refraksi Gelombang

Contoh Soal 1:
3.2. Difraksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


3.2. Difraksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


3.2. Difraksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


3.2. Difraksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


by Andreas Gustiniady Ahas
3.2. Difraksi Gelombang
by Andreas Gustiniady Ahas
3.2. Difraksi Gelombang
Contoh Soal 2:
3.2. Difraksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


3.3. Refleksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


3.3. Refleksi Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


by Andreas Gustiniady Ahas
3.4. Gelombang Pecah (Breaking Wave)
3.4. Gelombang Pecah (Breaking Wave)

by Andreas Gustiniady Ahas


3.4. Gelombang Pecah (Breaking Wave)

Atau:
spilling ξ = 2.0
plunging ξ = 0.4 – 2.0
surging ξ = 0.4

ξ=tanß/(Hᵇ/Lᵒ)
by Andreas Gustiniady Ahas
by Andreas Gustiniady Ahas
3.4. Gelombang Pecah (Breaking Wave)
by Andreas Gustiniady Ahas
3.4. Gelombang Pecah (Breaking Wave)
3.4. Gelombang Pecah
(Breaking Wave)

Contoh Soal 3:

Hitunglah Hb & db apabila:


Hs = 2.5 m & 2.85 m
Ts = 7 dtk & 7.2 dtk
Kemiringan dasar laut 1 : 50
Koefisien refraksi (Kr) = 0.975

by Andreas Gustiniady Ahas


TUGAS:
„Identifikasi Kerusakan & Perbaikan Pantai Kota Kupang & Kabupaten Kupang“

Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok & diikuti dgn presentase


serta pemasukkan laporan pribadi/perorangan.

by Andreas Gustiniady Ahas


TUGAS:
„Identifikasi Kerusakan & Perbaikan Pantai Kota Kupang & Kabupaten Kupang“

Kerangka Pikir & Laporan:


1. Data eksisting pantai
 Panjang & lebar garis pantai
 Kondisi material pantai
 Kondisi vegetasi dll.
2. Pendataan kualitatif & kuantitaif kondisi hidro-oceanography & geo-morfologi pantai
 Kondisi angin & arah angin
 Kondisi gelombang & badai
 Kondisi pasang-surut
 Pola pergerakkan sedimen
 Kondisi erosi & sedimentasi
3. Pendataan kerusakan pantai & identifikasi tingkat kerusakan pantai
4. Perkiraan penyebab kerusakan pantai
5. Rekomendasi perbaikan pantai.

Lampiran
 Sketsa
 Foto-foto
by Andreas Gustiniady Ahas
 Dll.
4. Fluktuasi Muka Air Laut

Proses alam penyebab fluktuasi muka air laut:


 Tsunami

 Gelombang pecah/wave set-up

 Gelombang badai/storm surge/wind set-up

 Perubahan suhu/pemanasan global

 Pasang-surut.

by Andreas Gustiniady Ahas


4. Fluktuasi Muka Air Laut

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami
Kejadian tsunami
disebabkan oleh
beberapa faktor:
 Kedalaman pusat
gempa (episentrum) di
bawah dasar laut h
(km)
 Kekuatan gempa M yg
dinyatakan dlm skala
Richter
 Kedalaman air di atas
episentrum d (m).

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami

Kondisi Tsunami -
Jepang

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami

Kondisi Tsunami -
Jepang

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami
Contoh Soal 1:

Hitunglah perkiraan besaran


Tsunami yg terjadi apabila gempa
dgn kekuatan 6.9 skala Richter
terjadi pada laut dgn kedalaman
laut 30 m. Adapun pusat gempa
terjadi pd kedalaman 30 km di
bawah dasar laut.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami
Langkah penanggulangan daerah tsunami:
 Daerah sempadan pantai hrs cukup lebar & ditanami dgn
tanaman keras
 Daerah pemukiman ditempatkan di lokasi yg aman, yg
ditetapkan berdasarkan tinggi gelombang tsunami & topografi
daerah
 Dibuat bangunan pelindung tsunami yg berupa tanggul di
sepanjang pantai
 Fasilitas pelabuhan sebaiknya dipisahkan dari pemukiman, utk
mencegah benda-benda terapung spt. perahu, drum & benda
lainnya dpt menjadi tenaga penghantam yg merusak bila
terjadi tsunami.
by Andreas Gustiniady Ahas
4.1. Tsunami

Gedung Evakuasi
Tsunami - Thailand
Early Warning
System - Thailand

Tanggul Tsunami - by Andreas Gustiniady Ahas


Jepang
4.1. Tsunami

by Andreas Gustiniady Ahas


4.1. Tsunami by Andreas Gustiniady Ahas
4.2. Wave Set-Up by Andreas Gustiniady Ahas
Apabila d = 4.5 m, Hs = 2.85 m, Ts = 7.3
dtk, hitunglan Wave Set-Up (Sw) dan Wave
Set-Down (Sb) dgn kemiringan dasar laut
Contoh Soal 2: 0.025
4.3. Wind Set-Up

by Andreas Gustiniady Ahas


4.3. Wind Set-Up

by Andreas Gustiniady Ahas


4.3. Wind Set-Up

Contoh Soal 3:

Apabila d = 10 m terjadi badai


20 m/dtk dari arah Barat (α =
30̊). Panjang Fetch 150 km,
hitunglah Wind Set-Up pd
daerah pantai tsb.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
a. Efek Rumah Kaca
• Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) adalah peristiwa alamiah yg kejadiannya
mirip dgn pantulan panas di dalam rumah kaca. Sinar matahari yg masuk ke dalam
rumah kaca adalah utk membantu proses asimilasi dan diharapkan sisa dari panas
matahari tersebut dikeluarkan ke atmosfir, akan tetapi krn efek rumah kaca
maka sinar tersebut dipantulkan kembali sehingga membuat suhu udara naik dan
hangat.
• Gas Rumah Kaca adalah gas yg timbul secara alamiah spt CO2 (karbon dioksida),
CH4 (methana), N2O (nitrogen oksida), CFC (chloro fluoro karbon), HFC (hidro
fluoro karbon), PFC (perfluoro karbon), dan SF6 (sulphur heksafluoro).
• Suhu atmosfir bumi lebih panas dr sebelumnya; rata-rata 0.5 ̊ C dlm 100 thn
terakhir, bahkan berdasarkan pengamatan 30 thn terakhir kenaikan suhu rata-
rata di dunia sebesar 2 ̊ C. Kota Bandung mencapai hampir 4 ̊ C dan Kota Jakarta
hampir 5 ̊ C. by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan
Global
a. Efek Rumah Kaca
Gambaran awal mengenai
dampak pemanasan global
adalah sbb:
1. Panas matahari sebagian
diserap oleh bumi
sebesar 160 watt/m2
dan memanasi bumi.
2. Panas matahari sebagian
dipantulkan kembali oleh
atmosfir.
3. Panas matahari sebagian
dipantulkan oleh bumi
dan diteruskan oleh
atmosfir.
4. Panas matahari sebagian
dipantulkan kembali oleh
Gas Rumah Kaca sebesar
30 watt/m2 ke bumi
dan menjadikan bumi,
atmosfir dan lingkungan by Andreas Gustiniady Ahas
menjadi panas.
4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
b. Pengaruh Ledakan Supernova
• Ledakan Supernova adalah ledakan sangat hebat yg terjadi pd bintang yg letaknya sgt jauh dr
bumi, berjarak sekitar puluhan tahun cahaya atau kurang lebih 9,331 x E12 km (sgt jauh).
• Ledakan Supernova ini memberikan dampak ke bumi dgn memancarkan radiasi sinar gamma dan
partikel sub-atomik yg sgt kuat intensitas radiasinya dan sampai ke atmosfir bumi dan merusak
lapisan OZON dgn membentuk Lubang OZON.
• Lapisan OZON adalah lapisan pelindung bumi terhadap pancaran langsung enerji matahari yg bisa
membahayakan makhluk hidup.
• Ledakan Supernova terakhir terjadi 65 juta tahun lalu, yg diperkirakan sebagai penyebab utama
punahnya Dinosaurus & sejenisnya serta hewan terbang bergigi atau burung yg bergigi.
• Apabila terjadi lg ledakan Supernova hebat spt yg pernah terjadi 225 juta tahun lalu, maka
diperkirakan 95 % spesies makhluk hidup termasuk manusia di bumi akan punah.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
b. Pengaruh Ledakan Supernova
LUBANG
LEDAKAN SUPERNOVA (RADIASI BAHAYA) & OZON
SINAR ULTRAVIOLET

LAPISAN
OZON

LAPISAN ATMOSFIR PANAS


(TROPOSFER &
STRATOSFER) YG
PENUH DGN GAS
RUMAH KACA BUMI

PANAS

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
b. Pengaruh Ledakan Supernova

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.1. Proses Vulkanik Gunung Berapi:
• Letusan yg kuat akan menyebabkan material batu, pasir, debu &
natural aerosol akan terlempar ke atas. Natural aerosol merupakan
campuran antara cairan dan padatan yg ada pada debu/abu vulkanik.
• Batu & pasir akan jatuh akan tetapi natural aerosol & debu msh
dapat melayang di atmosfir, dan lamanya sgt tergantung pd kuat &
tinggi ledakan gunung berapi.
• Natural aerosol & debu akan jatuh ke bumi pada Jatuhan Awal &
Jatuhan Tertunda.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.1. Proses Vulkanik Gunung Berapi:
Jatuhan Awal:
• Jatuhan awal adalah jatuhan yg jatuh tidak lama setelah gunung meletus

• Tergolong jatuhan lokal dgn sebaran jatuhan debu vulkanik yg tdk terlalu
jauh dr gunung berapi
• Faktor kecepatan angin yg bertiup mempengaruhi letak jatuhan

• Jatuhan awal relatif tdk mempengaruhi pemanasan global, kecuali


kenaikan panas lokal di sekitar letusan gunung berapi.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.1. Proses Vulkanik Gunung Berapi:
Jatuhan Tertunda:
Adalah jatuhan yg jatuh beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
gunung meletus, dan dibagi atas 2:
1. Jatuhan trosposfer, yg terjadi pd letusan gunung berapi yg mencapai
ketinggian lapisan trosposfer. Jatuhan trosposfer dpt menyebar ke
seluruh penjuru dunia.
2. Jatuhan stratosfer, yg terjadi pd letusan gunung berapi yg sgt kuat &
letusannya dpt mencapai ketinggian stratosfer. Debu vulkaniknya
tersebar ke seluruh dunia & sulit diramalkan kapan & dimana debu
tersebut akan jatuh.
by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.1. Proses Vulkanik Gunung Berapi:
• Jatuhan tertunda dpt menimbulkan pemanasan global krn debunya selama msh
berada di atmosfir (pd lapisan trosposfer & stratosfer) akan berlaku sbg lapisan
selimut yg mengukung bumi sehingga panas dr bumi tdk bisa diteruskan ke luar
angkasa.
• panas dr bumi akan dipantulkan kembali ke bumi oleh lapisan selimut debu
vulkanik. Peristiwa ini mirip dgn udara yg memanas saat akan turun hujan krn
awan menjadi pemantul panas dr bumi.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.1. Proses Vulkanik Gunung Berapi:
Beberapa jenis gas yang timbul akibat gunung
meletus adalah uap air (H2O), diikuti oleh karbon
dioksida (CO2) dan belerang dioksida (SO2). Selain
itu, ditemukan juga jenis gas-gas lain dalam jumlah
kecil seperti hidrogen sulfida (H2S). hidrogen (H2),
karbon monoksida (CO), hidrogen klorida (HCl),
hidrogen fluorida (HF) dan helium (He). Gas-gas ini
pada konsentrasi tertentu bisa menyebabkan sakit
kepala, pusing, diare, bronkhitis (radang saluran
nafas) atau bronchopneumonia (radang jaringan
paru), iritasi selaput lendir saluran pernapasan,
iritasi kulit serta bisa juga mempengaruhi gigi dan
tulang (untuk paparan HF).
by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.2. Proses Pembusukan Sampah Organik:
• Sampah organik yg ditampung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dgn
model Open Dumping akan mengalami pembusukan secara alamiah &
akan mengeluarkan gas Methan (CH4).
• Methan (CH4) merupakan salah satu komponen gas rumah kaca yg
kekuatannya 21 kali lebih kuat dari CO2.
• Pembusukan sampah organik dpt jg terjadi pd limbah pertanian, kotoran
ternak, dll.
• Diperkirakan 1 ton sampah menghasilkan 50 kg gas methan.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
c. Pengaruh Aktivitas Internal Bumi
c.1.2. Proses Pembusukan Sampah Organik:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


d. Pengaruh Aktivitas Manusia

Jumlah Kuantitatif Komponen Pencemar Udara (juta ton/tahun)


Sumber Karbon Nitrogen Belerang Hidrokarbon Partikel Total
Pencemaran Monoksida Oksida (NOx) Oksida (SOx) (HC) Lainnya
(CO)
Transportasi 63,8 8,1 0,8 16,6 1,2 90,5

Industri 9,7 0,2 7,3 4,6 7,5 29,3

Pembuangan 7,8 0,6 0,1 1,6 1,1 11,2


Sampah
Pembakaran 1,9 10,0 24,4 0,7 8,9 45,9
Stasioner
Lain-Lain 16,9 1,7 0,6 8,5 9,6 37,3

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


d. Pengaruh Aktivitas Manusia
Gas Buang CO dari Berbagai Mesin Mobil
d.1.1. Transportasi:
No Merek & Seri Mobil Tahun Buatan Gas Buang
CO (%)
1 Mercedes Bens 200.E 1992 Jerman 6,73
Komponen Pencemaran Transportasi
2 Mazda 626 1992 Jepang 5,50
Komponen Pencemar Persentase
(%) 3 Toyota New Great Corolla 1992 Jepang 9,35
Karbon Monoksida (CO) 70,50
Perbandingan Gas Buang Kendaraan Pribadi thp Umum
Nitrogen Oksida (NOx) 8,89 Jenis CO CO2 NOx SOx HC Partikel
Belerang Oksida (SOx) 0,88 Kendaraan Lain
Mobil 1 1 1 1 1 1
Hidrokarbon (HC) 18,34 Pribadi
Partikel Lain 1,33 Bis 1/214 1/5 2/15 16/15 1/19 5/2

Total 100,00 Kereta Api 1/410 1/11 2/29 8/15 1/37 4/3

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


d. Pengaruh Aktivitas Manusia
d.1.2. Industri:
Keuntungan Industri:
• Menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat; pengangguran dikurangi
• Nilai tambah bahan mentah dinaikkan menjadi barang jadi
• Berdampak luas bagi perkembangan ekonomi suatu negara.

Kerugian Industri (Dampak Gas Rumah Kaca):


• Revolusi industri yg dimulai dr eropa & diperkirakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi &
gas bumi utk pembangkit tenaga listrik di pabrik) meningkat konsentrasi gas karbon dioksida
(CO2) menjadi 280 ppm.
• Pada saat dunia mengalami krisis enerji diperkirakan akan menurun, akan tetapi naik pd thn
1980 diperkirakan CO2 naik menjadi 340 ppm.
• Diperkirakan pd akhir abad 20, CO2 dr industri akan naik 560 ppm.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
d. Pengaruh Aktivitas Manusia
d.1.2. Industri:
Kerugian Industri (Dampak Gas Rumah Kaca):
• Selain bahan bakar fosil utk enerji industri, industri juga menggunakan senyawa CFC (Chloro
Fluoro Carbon) misalnya industri „refrigerant, freezer, kulkas, pendingin ruangan“.
• Senyawa CFC jg dipakai sebagai gas pendorong senyawa kimia yg akan disemprotkan tanpa
menggunakan pompa, seperti pada „parfum semprot, pewangi ruangan, penyemprot rambut (hair
spray), dan cat semprot“.
• Senyawa CFC tdk mudah terurai & dpt sampai atmosfir sehingga merusak lapisan ozon.
• Adapun waktu tinggal CFC di atmosfir bervariasi, Methyl Chloroform/Pemadam Api (yg paling
sedikit lamanya) lamanya di atmosfir 8 thn dgn tingkat emisi 474.000 ton/thn (tp paling banyak
GRK). Sedangkan yg paling lama adalah senyawa CFC tipe CFC-12 (parfum, cat semprot, hair
spray) dgn tingkat emisi 412.000 ton/thn.
• CFC memiliki nama lain sebagai Freon atau Suva.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
d. Pengaruh Aktivitas Manusia Gas Rumah Kaca Timbul Bau Amis
d.1.3. Pembuangan Sampah: (GRK)

Sampah/limbah organik→dekomposisi (anaerobik)→gas CH4 + gugus NH3 (amin)

• Metode pembuangan sampah saat ini lebih tertuju kepada kebersihan & estetika
lingkungan, blm memikirkan dampak yg timbul oleh pembusukan sampah.
• Proses penguraian sampah baik melalui proses aerobik & anaerobik, keduanya
sama-sama menghasilkan gas rumah kaca. Akan tetapi proses aerobik relatif
lebih baik dr anaerobik. Misalnya:
1. Pd proses anaerobik GRK yg dihasilkan adalah CH4 yg lebih kuat 21 kali dr CO2.
2. Pd proses anaerobik GRK yg dihasilkan adalah gugus NH3 (amin) yg berbau
anyir/amis & gas H2S yg berbau busuk.
by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


d. Pengaruh Aktivitas Manusia
d.1.3. Pembuangan Sampah:
Dengan demikian penguraian sampah yg sdh terjadi melalui proses aerobik
dijaga agar tdk berubah melalui proses anaerobik, dengan cara
mengontrol asupan oksigen utk terjadinya proses aerobik.

Proses Penguraian Aerobik & Anaerobik


No Proses Aerobik Proses Anaerobik

1 C → CO2 (GRK) C → CH4 (GRK)

2 N → NH3 + HNO3 N → NH3

3 S → H2SO4 S → H2S

4 P → H3PO4 P → PH3 + Komponen Fosfor


by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.1. Penyebab Pemanasan Global
d. Pengaruh Aktivitas Manusia
d.1.4. Pembakaran Stasioner:
• Pembakaran stasioner menggunakan bahan bakar fosil (batubara,
minyak bumi, gas bumi), dan juga menggunakan kayu, sehingga
menghasilkan emisi gas CO2 yg tinggi ke atmosfir.
• Emisi gas CO2 dr kayu lebih tinggi 1,25 kali bahan bakar fosil.

• Adapun pembakaran stasioner dpt dijumpai pada kegiatan pemakaian


listrik rumah tangga, keperluan industri, dan keperluan transportasi.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.1. Penyebab Pemanasan Global


d. Pengaruh Aktivitas Manusia
d.1.5. Dan Lain-Lain:
1. Kebakaran hutan & pembakaran limbah pertanian.
kebakaran hutan terjadi krn:
- peladangan berpindah
- kecerobohan manusia (perkemahan, pemukiman di tengah hutan, dll)
2. Aktivitas gunung berapi menimbulkan kebakaran hutan.

3. Embun pada musim kemarau menimbulkan kebakaran hutan krn


mekanisme lengsa cembung pada embun pagi hari.
4. Getah pinus pada musim kemarau menimbulkan kebakaran hutan krn
mekanisme lengsa cembung pada getah yg msh basah berwarna bening.
by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.1. Pergeseran Musim: Matahari
No Tgl/Bln Kedudukan Matahari Musim Jarak Bumi & Matahari

1 4 Januari 23̊ LS Dingin 147.001.000 km

2 23 April 0̊ (katulistiwa) Semi 149.501.000 km

3 5 Juli 23̊ LU Panas 152.003.000 km L. Utara L. Selatan

4 23 Oktober 0̊ (katulistiwa) Gugur 149.501.000 km

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.2. Banjir & Tanah Longsor:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.3. Kekeringan & Bencana Kelaparan:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.4. Siklon Tropis:
• Siklon tropis dpt terjadi apabila suhu di permukaan laut cukup panas >
26̊ C & kelembaban udara pd lapisan bawah cukup tinggi. Keadaan ini
dpt menyebabkan aliran udara menyebar naik & menjadi lebih panas dr
pada suhu atmosfir lingkungan.
• Daerah katulistiwa tdk terjadi siklon tropis tp dampak atau ekor dr
siklon tropis hrs selalu diwaspadai.
• Siklon tropis dpt terjadi ketika kecepatan angin meningkat dr keadaan
normal menjadi sekitar 20 knot (1 knot = 1,85km/jam) & dimulai dgn
adanya depresi tropis.
• Bila kecepatan angin meningkat dr 34 knot sampai 64 knot, maka
depresei tropis berubah menjadi badai tropis.
by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.4. Siklon Tropis:
• Bila kecepatan angin meningkat > 64 knot, maka kemungkinan besar
terjadi siklon tropis.
• Siklon tropis yg terjadi di samudra atlantik & samudra pasifik timur di
sebut „Hurricane“.
• Siklon tropis yg terjadi di samudra pasifik barat disebut „Typhoon“.

• Siklon tropis yg terjadi di australia disebut „Willy-Willies“.

• Siklon tropis yg terjadi di filipina disebut „Baguio“

• Siklon tropis yg terjadi di amerika selatan (peru & ekuador) disebut „El
Nino (bayi laki-laki)“.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.4. Siklon Tropis:
• El Nino menggambarkan kondisi di peru & ekuador mengalami hujan hebat &
banjir, krn akibat angin muson uap air yg byk ditiup dr asia menuju ke amerika
selatan. Di amerika selatan hujan hebat & banjir, sedangkan di indonesia
(misalnya) akan mengalami bencana kekeringan & kebakaran hutan.
• Kemudian krn proses up welling, dimana arus bawah laut naik ke permukaan &
menyebabkan uap udara pemukaan air laut di amerika selatan menjadi dingin,
sedangkan di asia (Indonesia) akan mengalami kepanasan. Kondisi up welling di
amerika selatan membuat kondisi iklim disana menjadi normal (La Nina = bayi
perempuan), akan tetapi ekor/dampaknya terjadi di Indonesia yg ditandai dgn
kondisi iklim yg buruk dgn adanya hujan hebat & banjir.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
a. Dampak Terhadap Atmosfer
a.4. Siklon Tropis:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
b. Dampak Terhadap Hidrosfer
b.1. Luas Daratan Kutub (Terutama Kutub Selatan) Berkurang:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
b. Dampak Terhadap Hidrosfer
b.2. Tinggi Muka Air Laut, Kadar Garam,
Suhu Air Laut Berubah:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global

4.4.2. Akibat Pemanasan Global


b. Dampak Terhadap Hidrosfer
b.3. Tinggi Air Permukaan Berubah:
• Air permukaan dipakai utk kebutuhan rumah tangga, sedangkan air tanah
umumnya dipergunakan utk kegiatan industri, pabrik, hotel, kompleks
perkantoran dll.
• Kondisi pemanasan global menyebabkan suhu permukaan bumi meningkat
& berdampak pada terjadinya kebakaran hutan yg luas. Kondisi
kebakaran ini menyebabkan luasnya daerah gersang dan gundul, dengan
demikian memberikan dampak pada tingginya penguapan & berkurangnya
air permukaan & semakinnya dalamnya letak air tanah.
• Kondisi seperti tsb di atas dapat memberikan dampak kekeringan &
kelaparan yg berkepanjangan.
by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
c. Dampak Terhadap Geosfer:
• Pemanasan global menyebabkan permukaan bumi yg tandus & gersang makin luas
& bisa menjadi padang pasir yg luas.
• Adanya proses pencairan kutub selatan & utara menyebabkan air laut naik & bisa
mengurangi luas daratan.
• Negara Tuvalu yg terletak di samudra pasifik terancam tenggelam, & saat ini byk
warga negaranya pindah ke Fiji, Vanuatu & Selandia baru.
• Indonesia diperkirakan pd thn 2060 akan mengalami kehilangan/tenggelam
kurang lebih 2000 pulau kecil, bahkan kota-kota besar yg terletak di tepi pantai
& sungai akan tenggelam spt: Medan, Palembang, Bandar Lampung, Anyer,
Banten, Jakarta, Cirebon, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar,
Denpasar, & Ambon.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
c. Dampak Terhadap Geosfer:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global by Andreas Gustiniady Ahas

4.4.2. Akibat Pemanasan Global


c. Dampak Terhadap Geosfer:
4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
c. Dampak Terhadap Geosfer:

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.2. Akibat Pemanasan Global
d. Dampak Terhadap Biosfer
d.1. Terhadap Flora, yg berdampak pada bencana kelaparan
d.2. Terhadap Fauna, adanya fauna/binatang yg punah/mati
d.3. Terhadap Manusia:
• Terhadap Bio-Geofisik

- sea level rise mengurangi luas daratan


- banjir & kekeringan merusak berbagai kebutuhan manusia
- perubahan iklim mempengaruhi flora & fauna, & menyebabkan berbagai
penyakit yg dpt dideritai manusia.
• Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

- relokasi pemukiman pantai ke tempat lain menyebabkan masalah sosial yg besar


- banjir & kekeringan menimbulkan masalah sosial yg luar biasa & tdk mudah
diselesaikan. by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global
4.4.3. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global
a. Tindakan Teknis
• Pemanenan Gas Rumah Kaca CH4 (Methan) utk berbagai kebutuhan
enerji rumah tangga sebagai pengganti bahan bakar.
• Pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik.

• Penghijauan lahan gundul.

• Penggantian bahan bakar dgn enerji alternatif, seperti enerji air/hydro


power energy, enerji pasang surut, enerji gelombang laut, enerji panas
laut, enerji angin, enerji panas bumi/geothermal energy, enerji panas
matahari, & enerji nuklir.

b. Tindakan Non-Teknis
Berupa penegakan pelaksanaan peraturan UU.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global
4.4.3. Usaha Penanggulangan Pemanasan Global
c. Gerakan Nasional
• Adanya hutan cagar alam

• Adanya taman suaka margasatwa

• Adanya taman nasional

• Adanya taman wisata alam

• Adanya taman hutan raya

• Adanya taman hutan buru.

d. Gerakan Internasional

by Andreas Gustiniady Ahas


4.4. Pemanasan Global 4.4.4. Sikap Kita by Andreas Gustiniady Ahas
4.4. Pemanasan Global 4.4.4. Sikap Kita by Andreas Gustiniady Ahas
4.5. Pasang Surut
Pasang surut adalah: „fluktuasi muka air laut krn adanya gaya tarik benda-benda
langit, terutama matahari & bulan terhdp massa air laut di bumi“

Pengetahuan pasang surut berguna utk:


„perencanaan bangunan pantai & pelabuhan“
V = 0 m/dtk

by Andreas Gustiniady Ahas


4.5. Pasang Surut
 Pasang surut adalah
gelombang panjang
(progresive wave or
standing wave)
 Periode dominan dari pasang
surut adalah 12 jam 25
menit, ½ dari lunar day
 Propagasinya diakibatkan Utara
oleh gaya geser, rotasi dari
bumi (coriolis force) dan
Arah
resonansi yang diakibatkan Pasang Surut

oleh ukuran dan kedalaman Arah Gaya Coriolis


pada Bagian Utara
Bumi
dari laut.
 Pasang surut menyebabkan Arah
Pasang Surut Arah Gaya Coriolis

arus yang terbesar dalam pada Bagian Selatan


Bumi

dunia kelautan.

by Andreas Gustiniady Ahas


4.5. Pasang Surut
Periode Utama Pasang Surut:
 Pasang surut diakibatkan oleh gaya gravitasi bulan adalah: M2 (semi-diurnal lunar) ½ lunar day
= 12 jam 25 menit; O1 (diurnal lunar) 1 lunar day = 24 jam 50 menit.
 Pasang surut diakibatkan oleh gaya gravitasi matahari adalah: S2 (semi-diurnal solar) ½ solar
day = 12 jam; K1 (diurnal solar) 1 solar day = 24 jam.

Spring Tide:
 Perbedaan pasang surut sangat besar dari rata-rata
 Bulan dan matahari dalam posisi sejajar.

Neap Tide:
 Perbedaan pasang surut lebih kecil dari rata-rata
 Bulan berada dalam posisi tegak lurus dengan bumi dan matahari.

Perbedaan Pasang Surut (Tidal Ranges):


 Microtidal: perbedaannya 0 – 2 m
 Mesotidal : perbedaannya 2 – 4 m
 Macrptidal : 4 – 6 m. by Andreas Gustiniady Ahas
4.5. Pasang Surut

by Andreas Gustiniady Ahas


4.5. Pasang Surut

Bumi Bulan Matahari


Lunar Tide

Solar Tide

Spring Tide-New Moon

Bulan Bumi Matahari

Spring Tide-Full Moon

by Andreas Gustiniady Ahas


4.5. Pasang Surut
Bulan

Bumi

Matahari

Solar Tide Lunar Tide

Neap Tide-First Quarter

Bumi Matahari

Bulan Neap Tide-Last Quarter

by Andreas Gustiniady Ahas


4.5. Pasang Surut by Andreas Gustiniady Ahas
by Andreas Gustiniady Ahas
4.5. Pasang Surut
by Andreas Gustiniady Ahas
4.5. Pasang Surut
4.5. Pasang Surut

by Andreas Gustiniady Ahas


4.5. Pasang Surut

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Prediksi Gelombang dgn Periode Ulang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Prediksi Gelombang dgn Periode Ulang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Prediksi Gelombang dgn Periode Ulang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Prediksi Gelombang dgn Periode Ulang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Prediksi Gelombang dgn Periode Ulang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Pembangkitan Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Pembangkitan Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
Konversi Kecepatan Angin

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang

by Andreas Gustiniady Ahas


5. Statistik & Peramalan Gelombang
α( ̊ ) Xi (km)
42 25
36
30
67
50 Feff 
 Fi cos  i

24 75  cos  i
18 100
12 150
Diketahui:
6 180
0 200 Kecepatan angin (UL) = 15 m/dtk,
6 190 Feff dpt dihitung dr tabel
12 195 tertera, & durasi angin 3.5
18 100
jam, maka hitunglah berapa Hs
24 95
& Ts
30 70
36 10
42 20
by Andreas Gustiniady Ahas
by Andreas Gustiniady Ahas
5. Statistik & Peramalan Gelombang
6. Proses Pantai
Bentuk Pantai:
 Pantai berpasir

 Pantai berbukit karang/cliff & berbukit pasir (sand


dunes)
 Pantai lagoon

 Cuspate

 Tombolo

 Spit

 Estuari

 Delta.

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Berpasir:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Cliff & Sand Dunes:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Lagoon:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Cuspate:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Tombolo:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Spit:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Estuari:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Pantai Delta:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Proses Pembentukan Pantai:
Sangat dipengaruhi oleh adanya gelombang, arus, & pasang surut.

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Erosi Pantai adalah proses perpindahan material pada bidang horisontal pada pantai
dgn mekanisme perpindahan tegak lurus pantai & sejajar garis pantai, yg
diakibatkan oleh adanya arus tegak lurus pantai & arus sejajar pantai.

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Abrasi Pantai adalah proses perpindahan material pada bidang vertikal pada pantai
dgn mekanisme pengikisan pada kaki bidang vertikal pantai, lalu material tersebut
dibawah dgn mekanisme erosi pantai.

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Sediment Transport:

by Andreas Gustiniady Ahas


6. Proses Pantai
Sediment Transport:

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
a. Sea Wall/Tembok Pantai & Revetment: yg berfungsi melindungi pantai dr persoalan erosi &
abrasi, serta melindung sisi daratan yg direklamasi, bahkan tsunami.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
b. Jetty: yg berfungsi utk menjaga stabilitas muara dr
persoalan sedimentasi khususnya longshore drift.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
c. Groyn: yg berfungsi menangkap sedimen yg bergerak
sejajar pantai (longshore drift/transport), & sekaligus
bisa menambah garis pantai ke arah lautan lepas.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
d. Breakwater Sambung Pantai: yg berfungsi meredam enerji
gelombang yg menerpa sebuah kolam pelabuhan sekaligus
menangkap sedimen pada bagian hulunya.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
e. Breakwater Lepas Pantai: yg berfungsi melindungi pantai dari bahaya erosi
& abrasi & ditempatkan terlepas dr garis pantai, serta utk melindungi
kolam pelabuhan yg diterpa gelombang dominan dr arah tegak lurus garis
pantai.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
f. Beach Nourishment: yg berfungsi melindungi pantai dari bahaya erosi &
miskin akan deposit sedimen dgn cara menimbun pasir/sedimen yg diambil
dr daerah akresi di tengah/bagian laut dr lokasi pantai yg akan dilindungi.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
f. Artifial Headlands: yg berfungsi melindungi tebing yg mengalami abrasi dgn
cara membangun bangunan tambahan pd daerah tanjung atau garis pantai
disertai dgn adanya upaya reklamasi.

by Andreas Gustiniady Ahas


7. Bangunan Pantai
g. Terumbu Karang Buatan: yg berfungsi melindungi dasar pantai dari bahaya
erosi & abrasi yg diakibatkan oleh adanya gelombang & arus.

by Andreas Gustiniady Ahas


8. Muara Sungai
Muara Sungai adalah bagian hilir dr sungai yg berhubungan
langsung dgn laut, & dpt ditinjau dlm 2 bagian yakni:
 Mulut Sungai (River Mouth): bagian paling hilir dr muara
sungai yg langsung bertemu dgn laut.
 Estuari (Estuary): bagian dr sungai yg dipengaruhi oleh pasang
surut.

Pengaruh pasang surut terhadap sirkulasi aliran


(kecepatan/debit, profil muka air, & intruisi air asin/laut)
dpt sampai jauh ke hulu sungai, dimana sgt tergantung dr
rasio pasang surut, debit sungai, kekasaran dinding , dll.
by Andreas Gustiniady Ahas
8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas
8. Muara Sungai
Permasalahan Umum:
 Adanya pendangkalan pd muara menghambat pembuangan debit dr
sungai ke laut & berdampak adanya genangan & banjir pd bagian
hulu sungai.
 Daerah estuari umumnya dijadikan daerah pelabuhan krn adanya
rasio pasang surut yg besar memungkinkan adanya kedalaman alur
yg cukup dalam. Akan tetapi harus selalu diwaspadai ttg adanya
intruisi air laut ke daratan.
 Intruisi air laut sgt mempengaruhi dinamika sedimen di muara
(adanya proses flokulasi yg besar-adanya perbedaan stratifikasi
air tawar & air asin) berdampak pd turbidity (kekeruhan), letak
intake dr saluran primer dr persawahan pasang-surut & tambak.
by Andreas Gustiniady Ahas
8. Muara Sungai
Morfologi Muara Sungai:
Secara umum, muara dr sungai kecil sgt didominasi oleh
pengaruh gelombang, sedangkan muara dr sungai besar &
berada pd laut yg tenang sgt didominasi oleh debit sungai.
Ada 3 kelompok morfologi muara sungai yakni:
1. Muara yg didominasi oleh pengaruh gelombang

2. Muara yg didominasi oleh pengaruh debit sungai

3. Muara yg didominasi oleh pengaruh pasang-surut.

by Andreas Gustiniady Ahas


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Morfologi Muara Sungai:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Muara Sungai yg Didominasi oleh Gelombang:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Muara Sungai yg Didominasi oleh Gelombang:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Muara Sungai yg Didominasi oleh Gelombang & Pasang-Surut:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Muara Sungai yg Didominasi oleh Pasang-Surut:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Muara Sungai yg Didominasi oleh Pasang-Surut:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Muara Sungai yg Didominasi oleh Debit Sungai:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Sedimentasi muara sungai umumnya dipengaruhi oleh:


1. Sedimen yg diangkut akibat adanya debit banjir yg
mengalir dr sisi daratan
2. Sedimen yg diangkut akibat adanya proses littoral dritf
dr sisi lautan/pantai.

Debit banjir (pendekatan dr Metode Rasional):


Qp  0,002778CIA
Qp : Laju aliran permukaan / debit (m3/dtk)
C : Koefisien aliran permukaan (0 ≤ C ≤ 1), lihat tabel (2.1)
I : Intensitas hujan (mm/jam)
A : Luas DAS (ha).
8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Transport Sedimen Sungai (pendekatan dr Metode Meyer-


Peter):
 39,5q 2 / 3 S 9,95D
2/3
qs
1 n
D 
100 i 1
pi d i

qs : Aliran sedimen (lbs/dtk/ft)


q : debit air (ft3/dtk/ft lebar alur)
S : Kemiringan dasar (ft/ft)
D : Ukuran butiran rata-rata (ft)
pi : Prosentase berat sedimen alas (%)
di : Diameter rata-rata (ft).

Transport Sedimen Pantai….dpt dilihat pada transpor sedimen


pd bagian Proses Pantai sebelumnya.
8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Proses mulut muara & antisipasi penanganannya:


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Karakter aliran & sedimentasi pada Muara Sungai:

Intruisi Air Laut


8. Muara Sungai
Karakter aliran & sedimentasi pada Muara Sungai:

Flokulasi &
Kekeruhan

by Andreas Gustiniady Ahas


8. Muara Sungai by Andreas Gustiniady Ahas

Karakter salinitas pada Muara Sungai:


GOOD LUCK...............................!!!!!!

by Andreas Gustiniady Ahas

Anda mungkin juga menyukai