Anda di halaman 1dari 7

ATURAN DASAR

KELOMPOK KESWADAYAAN MASYARAKAT (KKM )

PEMBUKAAN
Bahwa pendalaman dan pengembangan nilai-nilai kewargaan ke arah tatanan masyarakat yang
lebih partisipatoris dalam rangka membangun kebersamaan dan kepercayan (trust and respect) antara
pemerintah, masyarakat warga, dan masyarakat yang lebih luas; memerlukan wadah kelembagaan
masyarakat warga yang didasarkan kepada kesadaran kritis akan kebutuhan untuk bersinergi, dan nilai-nilai
kearifan lokal, dan mencerminkan pola kepemimpinan kolektif berbasis moral yang merupakan manifestasi
nilai-nilai budaya yang luhur di masyarakat.
Bahwa gerakan penanggulangan kemiskinan melalui upaya pencapaian target universal acses
pembangunan sarana dan prasarana lingkungan permukiman merupakan gerakan bersama yang harus
berjalan secara mandiri dan berkelanjutan melalui pemberdayaan masyarakat terutama masyarakat miskin,
serta bersinergi dengan kegiatan-kegiatan yang telah ada yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Agar dapat mewujudkan hal tersebut diperlukan peran aktif seluruh komponen masyarakat secara
luas mulai dari identifikasi masalah kemiskinan dan lingkungan permukiman serta potensi-potensi yang
dapat di gunakan untuk perencanaan program penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan sarana
dan prasa- rana lingkungan permukiman, pelaksanaan dan pengawasan sampai pada kesinambungan dan
keberlanjutannya.
Dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sampai dengan penikmatan dan
pemeliharaan hasil-hasil kegiatan gerakan penanggulangan kemiskinan tersebut harus berpegang pada
prinsip keberpihakan kepada kelompok yang lemah, mengembangkan partisipasi lokal, mendorong keber-
samaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dalam rangka mengorganisir aspirasi, kebutuhan, permasalahan serta potensi masyarakat, maka
perlu didirikan wadah kelembagaan yaitu suatu Lembaga Keswadayaan Masyarakat yang berbentuk
paguyuban / perkumpulan atas dasar silaturahim perwakilan warga masyarakat Desa. Badan ini mem-
punyai Visi mem-bangun masyarakat warga (civil society) sebagai suatu tatanan hidup bermasyarakat,
agar terwujud jaring kemitraan antara pemerintah daerah dan masyarakat yang berdaya dan mampu
menciptakan lingkung-an perumahan dan permukiman yang sehat, layak dan produktif secara mandiri dan
berkelan-jutan, Misi KKM adalah membangun modal sosial dengan menumbuhkan kembali ikatan-ikatan
sosial dan menggalang solidaritas serta kesatuan sosial sesama warga agar saling bekerjasama demi
kebaikan, kepentingan dan kebutuhan serta kemajuan bersama, serta dalam jangka panjang akan
memperkuat keswadayaan masyarakat warga.
Berdasarkan alasan dan maksud tersebut dan dengan senantiasa mengharapkan ridlo dari Tuhan
Yang Maha Esa, warga masyarakat Desa Megeri Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Propinsi Jawa
Tengah.
mengukuhkan berdirinya KKM dengan berpedoman pada Aturan Dasar ini.

BAB I
BENTUK, NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, PENDIRIAN, DAN WAKTU
Pasal 1
Bentuk, Nama dan Tempat Kedudukan
1. Organisasi Masyarakat Warga ini berbentuk Kelompok Keswadayaan Masyarakat di singkat KKM.
2. Organisasi Masyarakat Warga ini bernama KKM “BANYU BENING” yang berkedudukan di Desa Megeri
Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah.

Pasal 2
Pendirian dan Waktu Pelaksanaan
KKM ini didirikan oleh masyarakat warga Desa Megeri Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Propinsi
Jawa Tengah melalui Forum Rembug Warga pada Hari RabuTanggal dua puluh lima Bulan OktoberTahun
Dua Ribu Tujuh Belas untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

BAB II
ASAS, DASAR, DAN SIFAT KELEMBAGAAN
PAMSIMAS KAB. BLORA
Pasal 3
Asas dan Dasar
1. KKM ini berasaskan pada nilai-nilai KeTuhanan, Kemanusiaan, Kebersamaan dan Kesetaraan, Keadilan,
Kejujuran, Keterbukaan dengan menjunjung tinggi Asas dan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. KKM ini berdasarkan pada prinsip-prinsip trust and respect, partisipatif, inklusif, deliberatif, transparansi,
demokrasi dan desentralisasi, musyawarah mufakat, akuntabel, responsible.

Pasal 4
Sifat Organisasi
KKM ini bersifat independent dan otonom.

BAB III
MAKSUD, TUJUAN DAN USAHA-USAHA ORGANISASI
Pasal 5
Maksud
KKM ini dimaksudkan sebagai wadah masyarakat warga dalam menggalang kebersamaan seluruh warga
dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak secara mandiri, terpadu, berkelanjutan dan berkesinam-
bungan.

Pasal 6
Tujuan
KKM ini bertujuan agar masyarakat warga memiliki:
1. Organisasi masyarakat warga (civil society organization) yang merdeka dan memiliki posisi serta
kekuatan runding yang setara dengan para pelaku pembangunan di daerah.
2. Organisasi masyarakat warga yang dapat menampung aspirasi dan kebutuhan sarana prasarana ling-
kungan /social / ekonomi masyarakat warga dalam kerangka ikut serta dalam menentukan kebijakan
publik.
3. Sistem pengambilan keputusan masyarakat warga sesuai dengan norma kemasyarakatan dan kearifan
lokal.
4. Sistem kerjasama yang terlembaga antara masyarakat warga melalui KKM dengan masyarakat yang
peduli serta pihak lain dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan pembangunan lingkungan
permukiman sebagai perwujudan semangat kebersamaan dalam rangka menuju kemandirian.
5. Sistem dan mekanisme perencanaan, pertanggungjawaban, dan pengembangan kelembagaan
masyarakat warga (civil society organization).

Pasal 7
Usaha-Usaha
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mewujudkan maksud dan tujuan yang termaktub pada pasal 5 dan 6
adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan perencanaan sumber daya, dan pengawasan program pembangunan secara
partisipatoris.
2. Memfasilitasi aspirasi dan prakarsa masyarakat warga.
3. Membuka akses warga miskin ke sumber daya lain yang dapat digunakan secara langsung oleh
masyarakat miskin untuk upaya penanggulangan kemiskinan dan pembangunan lingkungan permukiman
4. Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial dalam upaya menunjang penciptaan peluang usaha
baru, pengembangan usaha, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat.
5. Membangun jejaring kerja dengan pihak luar dalam rangka penguatan program penanggulangan
kemiskinan dan pembangunan lingkungan permukiman.
6. Pengelolaan sumber daya, sarana dan prasarana dasar lingkungan pemukiman serta sumber daya alam
bagi peningkatan kegiatan ekonomi atau komponen lain yang disepakati masyarakat.

BAB IV
MASYARAKAT WARGA
Pasal 8
PAMSIMAS KAB. BLORA
1. Masyarakat Warga yang tergabung dalam KKM “MAJU MANDIRI.” adalah seluruh warga masyarakat
baik sebagai orang perorang maupun kelompok yang berkedudukan di Desa Megeri Kecamatan
Tunjungan Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah.
2. Masyarakat warga sebagai orang perorang maupun kelompok disebut sebagai anggota masyarakat
warga.
3. Ketentuan lain tentang anggota masyarakat warga diatur dalam Aturan Rumah Tangga

BAB V
KEKUASAAN DAN KEWENANGAN TERTINGGI
Pasal 9
1. Kekuasaan dan kewenangan tertinggi berada di tangan masyarakat warga Desa Megeri Kecamatan
Tunjungan Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah
2. Kekuasaan dan kewenangan tertinggi dijalankan melalui Permusyawaratan Warga.
3. Keputusan-keputusan yang ditetapkan dalam permusyawatan warga dimandatkan kepada Pimpinan
Kolektif KKM “MAJU MANDIRI.”

BAB VI
PERANGKAT ORGANISASI
Pasal 10
Pimpinan dan Anggota Pimpinan Organisasi

1. Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI.” adalah penerima mandat masyarakat warga melalui
permusyawaratan warga untuk mengkoordinir gerakan penanggulangan kemiskinan dan pembangunan
lingkungan permukiman secara sukarela.
2. Anggota Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” sebanyak lima Orang, yang dipilih secara langsung
tanpa melalui proses pencalonan dan/ataupun kampanye dan ditetapkan oleh musyawarah warga untuk
masa bakti .......... tahun.
3. Seluruh Anggota Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” memiliki Kedudukan, hak, wewenang, tugas
dan kewajiban yang sama serta mengembangkan pola kepemimpinan kolektif kolegial dalam memimpin
gerakan penanggulangan kemiskinan dan pembangunan lingkungan permukiman.
4. Salah seorang Anggota Pimpinan dapat ditetapkan menjadi Koordinator Pimpinan untuk menjalankan
fungsi koordinasi kepemimpinan oleh Anggota Pimpinan melalui mekanisme penetapan yang berlaku.
5. Salah seorang Anggota Pimpinan dapat ditetapkan menjadi Sekretaris untuk menjalankan fungsi
Administrasi dan kesekretariatan oleh Anggota Pimpinan melalui mekanisme penetapan yang berlaku.
6. Tugas, kewajiban, hak dan wewenang pimpinan Organisasi diatur lebih lanjut dalam Aturan Rumah
Tangga.

Pasal 11
Pergantian dan Pemilihan Pimpinan Kolektif KKM

1. Pergantian Anggota Pimpinan dilakukan melalui Permusyawaratan Warga yang membicarakan agenda
tersebut.
2. Anggota Pimpinan lama tetap menjalankan segala tugas dan kewajiban yang telah dimandatkan oleh
Permusyawaratan Warga yang membicarakan agenda pergantian Anggota Pimpinan sampai melakukan
serah terima jabatan dengan Anggota Pimpinan baru.
3. Pergantian antar waktu Anggota Pimpinan merupakan pergantian sebahagian atau seluruh Anggota
Pimpinan yang dapat dilakukan tanpa menunggu habisnya masa tugas Anggota Pimpinan dan dilakukan
melalui mekanisme Permusyawaratan Warga yang khusus membicarakan agenda tersebut.
4. Tata cara dan mekanisme pergantian dan pemilihan Anggota Pimpinan diatur dalam Aturan Rumah
Tangga.
Pasal 12
Gugus Tugas dan Unsur Pembantu Pimpinan Organisasi
1. Unit Pengelola Keuangan (UPK), adalah gugus tugas dari Pimpinan Kolektif KKM MAJU MANDIRI”
yang bekerja secara profesional dan purna waktu serta berfungsi dan bertanggungjawab melakukan
pengelolaan keuangan yang disalurkan lewat Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI”.
PAMSIMAS KAB. BLORA
2. Unit Kerja Air Minum dan Sanitasi (AMPL), adalah gugus tugas dari Pimpinan Kolektif KKM “MAJU
MANDIRI” yang berfungsi dan bertanggungjawab atas penata-kelolaan kegiatan penyediaan sistem
penyediaan air minum dan sanitasi untuk meningkatkan akses terhadap air minum dan sanitasi dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
3. Unit Kerja Kesehatan dan Higiene (HH), adalah gugus tugas Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI.”
yang berfungsi dan bertanggungjawab atas piñata-kelolaan kegiatan kesehatan dan higiene di
masyarakat dan sekolah untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
4. Tata cara pembentukan dan mekanisme kerja masing - masing unsur pembantu organisasi diatur lebih
lanjut dalam Aturan Rumah Tangga

BAB VII
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT
Pasal 13
1. Kelompok Swadaya Masyarakat adalah suatu kelompok warga yang telah ada maupun yang dibentuk
baru untuk itu yang beranggotakan masyarakat warga tertentu yang dibangun atas azas, prinsip, maksud
dan tujuan serta dapat mengajukan usulan untuk memperoleh fasilitas dana bantuan langsung
masyarakat untuk kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan azas, prinsip, maksud, tujuan dan usaha-
usaha KKM “MAJU MANDIRI”
2. Ketentuan lebih lanjut tentang Kelompok Swadaya Masyarakat diatur dalam Aturan Rumah Tangga
(ART).

BAB VIII
SISTEM DAN MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
1. Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” dilakukan
melalui Musyawarah Warga dan Rapat Anggota Pimpinan.
2. Permusyawaratan Warga dan Rapat Anggota Pimpinan dapat berlangsung dengan tidak memandang
jumlah yang hadir, asal yang berkepentingan telah diundang baik melalui undangan tertulis maupun
undangan terbuka.
3. Keputusan musyawarah dilakukan melalui mekanisme rembug warga berjenjang dan diusahakan diambil
dengan suara bulat, dan apabila dipandang perlu dapat diadakan pemungutan suara dengan keputusan
mengacu pada suara terbanyak.
4. Keputusan musyawarah dan rembug warga berjenjang yang menyangkut pergantian dan pemilihan
Anggota Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” mengikuti ketentuan quorum yang berlaku.
5. Keputusan Permusyawaratan Warga tetap berlaku hingga dibatalkan oleh dan atau bertentangan dengan
keputusan yang di atasnya atau keputusan yang lebih tinggi.
6. Keputusan Rapat Anggota Pimpinan tetap berlaku hingga dibatalkan oleh dan atau bertentangan dengan
keputusan di atasnya atau keputusan yang lebih tinggi serta tidak dapat membatalkan keputusan-
keputusan yang diambil dalam Permusyawaratan Warga.

Pasal 15
Permusyawaratan Warga

1. Permusyawaratan warga merupakan forum pengambilan keputusan dan kebijakan tertinggi Pimpinan
Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” yang terdiri dari Permusyawaratan Umum Warga, Permusyawaratan
Tahunan Warga dan Permusyawaratan Istimewa Warga dan masing-masing dilalui dengan mekanisme
rembug warga berjenjang.
2. Permusyawaratan Umum Warga, adalah permusyawaratan warga tertinggi dalam gerakan
penanggulangan kemiskinan yang diadakan sekurang–kurangnya …....................... tahun sekali atas
undangan Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI”
3. Permusyawaratan Tahunan Warga, adalah permusyawaratan warga tertinggi sesudah
permusyawaratan umum warga yang merupakan forum konsultasi gerakan penanggulangan kemiskinan
dan diadakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali atas undangan Pimpinan Kolektif KKM “MAJU
MANDIRI”
4. Permusyawaratan Istimewa Warga, adalah forum pengambilan keputusan warga tertinggi yang
memiliki kewenangan yang dapat disetarakan dengan kewenangan permusyawaratan umum kecuali
PAMSIMAS KAB. BLORA
menetapkan perubahan pokok dalam Aturan Dasar yang berlaku dan dilakukan dalam situasi dan kondisi
khusus.

Pasal 16
Rapat Anggota Pimpinan

1. Rapat Anggota Pimpinan merupakan forum pengambilan keputusan dan atau menetapkan kebijakan-
kebijakan Anggota Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” dalam operasional pelaksanaan gerakan
penanggulangan kemiskinan dan pembangunan lingkungan permukiman yang terdiri dari Rapat Tahunan
dan Rapat Koordinasi Rutin Anggota Pimpinan.
2. Rapat Tahunan, adalah rapat yang dilakukan sekurang-kurangnya 1 tahun satu kali yang diikuti oleh
seluruh Anggota Pimpinan dan seluruh Gugus Tugas dan Unsur Pembantu Pimpinan atas undangan
Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI.” untuk evaluasi dan pembahasan perkembangan kegiatan
tahun sebelumnya serta menetapkan rancangan Program Kerja Tahunan termasuk pembahasan usulan
kegiatan KSM / masyarakat.
3. Rapat Koordinasi Rutin Anggota Pimpinan, adalah rapat rutin yang diadakan sekurang-kurangnya 1
bulan sekali oleh Anggota Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI.” guna membahas kemajuan dan
perkembangan kegiatan serta menetapkan rencana kegiatan bulanan yang akan dilaksanakan oleh unit-
unit pengelola kegiatan.

BAB IX
KEKAYAAN DAN SUMBER KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 17
Kekayaan Organisasi

1. Kekayaan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI” adalah hak milik seluruh warga masyarakat yang
pemanfaatannya diperuntukkan sebesar-besarnya bagi usaha gerakan penanggulangan kemiskinan dan
pembangunan lingkungan permukiman di Desa Megeri Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora
Propinsi Jawa Tengah.
2. Kekayaan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh KKM “MAJU
MANDIRI.” baik berupa kekayaan tetap, kekayaan lancar maupun kekayaan yang tidak berwujud.

Pasal 18
Sumber-Sumber Kekayaan Organisasi

Sumber kekayaan KKM “MAJU MANDIRI” diperoleh dari:


1. Bantuan atau sumbangan dari warga masyarakat yang diberikan secara sukarela;
2. Bantuan atau sumbangan dari penyandang dana secara perorangan maupun lembaga yang diberikan
dengan tanpa ada ikatan apapun;
3. Bantuan atau sumbangan dari pihak pemerintah yang diberikan dengan tanpa ikatan yang merugikan
KKM “MAJU MANDIRI” dalam bentuk bantuan langsung pemerintah kepada masyarakat.
4. Hasil–hasil usaha organisasi yang sah dan tidak melawan hukum serta ditetapkan oleh ketetapan
Permusyawaratan Warga.

Pasal 19
Pengelola dan Pemanfaatan Kekayaan Organisasi

1. Pengelolaan kekayaan sebagaimana dimaksud pasal 17 dan 18 diamanatkan kepada Pimpinan Kolektif
KKM “MAJU MANDIRI” melalui UPK untuk dikelola secara professional, tertib dan transparan dan harus
dipertanggungjawabkan kepada seluruh warga masyarakat Desa Megeri Kecamatan Tunjungan
Kabupaten Blora
2. Pemanfaatan seluruh kekayaan sebesar–besarnya dimanfaatkan sebagai fasilitas Dana Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) baik bersifat hibah dan ataupun bergulir kepada KSM-KSM / masyarakat
yang melaku-kan usaha-usaha yang mendukung maksud dan tujuan KKM “MAJU MANDIRI.”

PAMSIMAS KAB. BLORA


3. Besaran biaya operasional yang diperkenankan diambil dari kekayaan yang bersumber dari hasil–hasil
usaha organisasi ditetapkan oleh Ketetapan Permusyawaratan Warga yang membicarakan agenda
tersebut.
4. Ketentuan lebih lanjut tentang pemanfaatan dan pertanggungjawaban pemanfaatan kekayaan organisasi
di atur dalam Aturan Rumah Tangga.

BAB X
PENGADUAN MASYARAKAT
Pasal 20
1. Pihak pemeduli baik pemerintah maupun non-pemerintah dapat membangun Unit–Unit Pengaduan
Masyarakat yang bekerja masing-masing secara independen dalam suatu jejaring pengaduan
masyarakat.
2. Pimpinan Kolektif KKM “MAJU MANDIRI.” wajib bekerjasama dengan TPM / Kader Masyarakat dan
semua pihak pemeduli baik pemerintah maupun non-pemerintah membangun simpul-simpul jaringan
pengaduan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keutamaan dan prinsip-prinsip utama
kemanusiaan dan kemasyarakatan.
3. Unit pengaduan masyarakat merupakan bagian dari partisipasi masyarakat dalam mengawal
pembangunan khususnya gerakan penanggulangan kemiskinan dan pembangunan lingkungan
permukiman berfungsi untuk menerima pengaduan dan keluhan yang disampaikan baik secara tertulis
maupun lisan oleh perorangan atau kelompok masyarakat.
4. Masing-masing unit pengaduan masyarakat wajib melakukan pengelolaan pengaduan meliputi :
4.1. Pencatatan pada saat menerima pengaduan dan keluhan guna memudahkan dalam penanganan
penyelesaian pengaduan,
4.2. Melakukan klarifikasi dan investigasi terhadap pengaduan yang diterima sebagai data pendukung
guna memudahkan dalam penanganan penyelesaian pengaduan,
4.3. Melakukan penyelesaian pengaduan dari masyarakat dengan cara musyawarah dan mufakat
diantara pihak-pihak yang berkepentingan, apabila penyelesaian dengan cara musyawarah dan
mufakat tidak dapat tercapai dapat melibatkan campur tangan pihak ketiga melalui cara arbitrase
dan hukum.
5. Tata cara maupun mekanisme dan prosedur pengelolaan pengaduan masyarakat dan jejaring
pengaduan masyarakat diatur lebih lanjut dalam Pedoman Pengaduan Masyarakat yang dirumuskan
bersama-sama antara Anggota Pimpinan Kolektif KKM “ MAJU MANDIRI ” dengan pihak pemeduli.

BAB XI
ATURAN RUMAH TANGGA
Pasal 21
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Aturan Dasar ini akan diatur dalam Aturan Rumah Tangga.
2. Aturan Rumah Tangga KKM ”.MAJU MANDIRI” merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan Aturan Dasar ini dan disahkan oleh Permusyawaratan Warga.

BAB XII
PERUBAHAN ATURAN DASAR
DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 22
Perubahan Aturan Dasar

1. Aturan Dasar hanya dapat dirubah oleh Permusyawaratan Umum Warga dan perubahannya adalah sah
apabila diputuskan dengan suara bulat atau sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Peserta
Permusyawaratan Umum warga yang hadir untuk membicarakan agenda tersebut.

PAMSIMAS KAB. BLORA


2. Jika dikehendaki adanya perubahan Aturan Dasar, selama Aturan Dasar baru belum dapat diputuskan
maka Aturan Dasar lama masih dinyatakan berlaku.

Pasal 23
Pembubaran Organisasi

1. KKM ”MAJU MANDIRI” hanya dapat dibubarkan oleh keputusan Permusyawaratan Umum Warga
dengan didahului proses Referendum Masyarakat Warga.
2. Pembubaran hanya dapat dilakukan jika KKM ”MAJU MANDIRI.”dinilai tidak lagi memadai sebagai
wadah masyarakat warga dalam menggalang kebersamaan seluruh warga dan menjalin kerjasama
dengan berbagai pihak bagi usaha gerakan penanggulangan kemiskinan secara mandiri, terpadu dan
berkelanjutan.
3. Jika KKM ”.MAJU MANDIRI” dinyatakan bubar, seluruh kekayaan diserahkan kembali kepada
masyarakat melalui Negara untuk kepentingan usaha penanggulangan kemiskinan dan pembangunan
lingkungan permukiman.

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 24
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Aturan Dasar maupun Aturan Rumah Tangga akan diatur dalam
Pedoman Organisasi ataupun peraturan lainnya.
2. Aturan Dasar ini untuk pertama kali disahkan melalui ketetapan Permusyawaratan Umum Warga yang
saat itu disebut Rembug Warga Desa Megeri Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Propinsi Jawa
Tengah yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal dua puluh lima bulan oktober tahun Dua Ribu
Tujuh Belas dan berlaku sejak tanggal pengesahan.

Ditetapkan di Megeri
Pada tanggal 25 Oktober 2017

( ARIF BUDI SANTOSA )


Koordinator

( _________________ ) ( _________________ ) ( __________________ ) ( __________________ )

Dicatatkan untuk di daftar oleh Notaris : ………………………

PAMSIMAS KAB. BLORA

Anda mungkin juga menyukai