ACARA II
PROYEKSI PETA
NIM : 180721639020
OFFR : L
PENDIDIKAN GEOGRAFI
OKTOBER 2018
A. JUDUL
Proyeksi peta
B. TUJUAN
Melatih membuat jaring- jaring parallel dan meridin pada proyeksi azimuth,
silinder, kerucut serta memberi pemahaman yang lebih jelas.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Buku milmeter block
2. Pensil
3. Busur
4. Jangka
5. Penghapus
6. Penggaris minimal 30 cm
D. DASAR TEORI
A. Proyeksi peta
Proyeksi peta merupakan suatu sisetem yang memberikan hubungan antara
posisi di bumi dan di peta ,serta merupakan suatu usaha untuk menyatakan bentuk
bola ke bentuk bidang datar,dengan syarat- syarat betikut:
1. Bentuk yang diubah itu harus tetap
2. Luas permukaan yang diubah harus tetap
3. Jarak satu titik dengan titik lain di atas permukaan yang diubah harus
tetap.
Secara sederhana proyeksi peta dapat diartikan sebagai cara pemindahan
garis- garis parallel dan meridin dari globe ( bidang lengkung) ke bidang
datar.Oleh karena itu bidang yang diperoyeksikan merupakan bidang lengkung,
maka setiap proyeksi selalu mengalami distorsi(penyimpangan) maka salah stau
cara yang digunakan adalah dengan diperguakannya bidang- bidang yang kalau
didatarkan tidak mengalami distori selanjutnya, seperti bidang kerucut, atau
silinder.
Untuk praktikum pada acara ini, proyeksi yang akan dipraktekan ini terbatas pada
jenis proyeksi azimutal, silinder, dan kerucut dengan kedudukan sumbu simetri normal, yang
dibuat dengan konstruksii perspektif atau non perspektif.
E. CARA KERJA
Pada praktikum ke II ini mengenai proyeksi peta dan pengukuran distorsi, dan
praktikum di beri tugas menggambar proyeksi peta dengan menggunakan lima
metode, yaitu :
a. . Proyeksi Azimuthal Gnomonis Polar/ normal
b. Proyeksi Azimuthal Stereografis Polar/ normal
c. Proyeksi Azimuthal Ortografis Polar/ normal
d. Proyeksi Silinder Sederhana
e. Proyeksi kerucut
1. Proyeksi azimuthal gnomonis polar/ normal
a. Membuat lingkaran dengan jari- jari 2,13 cm pada kerta milimeter block
dengan menggunakan jangka.
b. Membagi setengah lingkaran (1800) dengan pembagian sudut sebesar 150
sehingga didapatkan 12 bagian.
c. Membuat garis lurus dengan menyingung lingkaran hingga tepat, dibawahnya
yang telah dibagi per 150.
d. Memproyeksikan melalui garis- garis pada lingkaran tersebut, kemudian
diteruskan dengan garis bantu sampai menujugaris lurus.
e. Membuat garis tegak lurus terhadap garis bantu ke arah bawah.
2. Proyeksi azimuthal stereografis polar/ normal
a. Membuat lingkaran dengan jari- jari 4,2 cm pada kertas milimeterblock
b. Membagi setengah lingkaran (1800) dengan pembagian sudut sebesar
150 sehingga didapatkan 12 bagian.
c. Membuat garis lurus dengan menyingung lingkaran hingga tepat,
dibawahnya yang telah dibagi per 150.
d. Memproyeksi lewat kutub dengan membuat garis yang menyinggung
ke 12 garis pada longkaran sebelumnya.
e. Menggambar lingkaran baru dengan jari – jari baru, dengan
menggunakan rumus Sbaru= 2Rlingkarantan1/2( 90-α)0.
3. Proyeksi azimuthal orthografis polar/ normal
a. Membuat libngkaran dengan jari- jari 6,4 cm pada kertas milimeter block.
b. Membagi lingkaran 3600 dengan pembagian 150 setiap sudutnya, hingga
terbentuk 24 bagian.
c. Membuat garis lurus yang menyinggung lingkaran tepat di bawahnya, yang
telah terbagi per 150.
d. Memproyeksikan garis lurus ke bawah yang menyinggung ke 24 ruji- ruji
lingkaran yang telah terbentuk tadi.
e. Menggambar lingkaran baru dengan jari- jari baru dengan rumus Sbaru=
Rlingkaran sin (900). Diharapkan lingkaran yang terproyeksi akan sama besar
dengan lingkaran dsebelumnya.
4. Proyeksi Silinder sederhana
a. Membuat lingkaran dengan jari- jari 3,2 cm pada kertas milimeter blok.
b. Menghitung besar ekuator dan meridian dengan menggunakan interval 150-
900.
c. Membagi lingkaran 3600dengan pembagian 150 setiap sudutnya.
d. Menggambarkan apa yang telah didapatkan dari perhitungan tadi ke dalam
kertas milimeter, meliputi pembagian garis lintang dan garis bujur.
5. Proyeksi kerucut
a. Membuat gambar seperempat lingkaran pada kertas milimeter blok dengan
jari- jari 6,4 cm
b. Membagi lingkaran menurut interval 150
c. Membuat garis lurus yang menyingung bidang lengkung bidang seperempat
lingkaran tersebut 450
d. Memnghubungkan garis-garis interval dengan menggunakan jangka dengan
titik pusat merupakan perpanjangan dari sisi seperempat lingkaran hingga
terbentuk setengah lingkaran
e. Membagi gambar setengah lingkaran dengan interval 150 menjadi 12 bagian
.
F. HASIL PRAKTIKUM
1. Gambar Proyeksi Azimuthal Gnomonis Polar/ normal di kertas milimeter
blokdengan skala 1: 300.000.000.
2. Gambar proyeksi peta Azimuthal Stereografis Polar/ normal di kertas
milimeter blok dengan skala 1: 150.000.000
3. Gambar proyeksi Azimuthal Orthografis Polar/ normal di kertas milimeter
blok dengan skala 1: 100.000.000
4. Gambar Proyeksi Silinder sederhana di kertas milimeter bl0k dengan skala 1:
200.000.000
5. Gambar Proyeksi Kerucut pada kertas milimeter blok dengan skala 1:
100.000.000
6. Perhitungan tiap proyeksi.
G. PEMBAHASAN
a. Proyeksi Azimuthal Gnomonis Polar/ Normal
e. Proyeksi Kerucut
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Mas Sukoco dan Sukwardjono. 1997. Kartografi Dasar. Yogyakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada Program Pra Pasca Geografi.
Rumus 1.
R: 640.000.000 = 2,13cm
300.000.000
Sx = 2,13tan (90-x) 0
Rbumi= 640.000.000
` 200.000.000
=3,2cm
PROYEKSI KERUCUT
Rbumi= 6400km
= 640.000.000cm
Skala = 1:100.000.000
Skala 100.000.000