Anda di halaman 1dari 24

LK-5.

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN

ON-1

Tujuan Kegiatan:

Mereviuw bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:

1. Pengembangan Pembelajaran

a Peserta mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS (LK-5)

b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan pada LK-3 yang telah
dikerjakan pada kegiatan IN-2

c Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun pada LK-4 di
kegiatan IN-2.

e Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.

2. Desain Pembelajaran Unit ke-2

a. Mendesain pembelajaran pada Lembar Kerja (LK-3) dengan ketentuan (110’):

1. Unit pembelajaran ke-2 didesain untuk digunakan pada ON


2. Guru kelas (tematik terpadu):

 mendesain pembelajaran dengan memadukan minimal dua mata pelajaran yang


akan dilaksanakan pada On-3.

 Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan diajarkan tidak ada unit
pembelajarannya maka guru harus mengembangkan sendiri muatan mata pelajaran
tersebut dan dipadukan dengan muatan mata pelajaran yang ada unit
pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran

a Mengembangkan penilaian pembelajaran berdasarkan KD pada unit pembelajaran


yang terpilih pada LK-4.
b Menyusun soal HOTS dengan menggunakan LK-4 dengan langkah kegiatan
sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi soal pada LK-4.a

2. Menyusun soal pilihan ganda pada LK-4.b

3. Menyusun soal uraian pada LK-4.c


LK-5 PENGEMBANGAN RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMP IT YASPIDA


Mata Pelajaran : IPA TERPADU
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD)
Kelas/ Semester : VIII/1
Materi Pokok : Pesawat Sederhan
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)


KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.3.Menjelaskan konsep usaha, 1. Menganalisis keuntungan mekanis setiap jenis
pesawat sederhana, dan pesawat sederhana
penerapannya dalam kehidupan 2. Menerapkan prinsip kerja pesawat sesderhana
sehari-hari termasuk kerja otot pada kerja otot dalam struktur rangka manusia
pada struktur rangka manusia

4.3Menyajikan hasil penyelidikan 1. Membuat purwarupa Beko


atau pemecahan masalah
tentang manfaat penggunaan
pesawat sederhana dalam
kehidpuan sehari-hari
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis keuntungan mekanis setiap jenis pesawat sederhana
2. Menerapkan prinsip kerja pesawat sesderhana pada kerja otot dalam struktur rangka
manusia
3. Membuat purwarupa Beko

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Pesawat Sederhana
• Kerja/Usaha
• Jenis pesawat sederhana
• Keuntungan mekanik
• Prinsip pesawat sederhana pada otot dan rangka manusia
1. Fakta
Setiap rangka kita dalam aktivitas tubuh kita mengandalkan prinsip kerja tuas.
2. Konsep
Sistem Tuas pada tubuh manusia
Segmen tangan-lengan manusia menahan beban dalam keadaan statis mengikuti
Hukum kesetimbangan benda tegar (Nordin dan Frankel, 2007).Statik adalah suatu
kondisi benda tegar dalam keadaan setimbang atau tidak ada percepatan yang bekerja
pada benda tegar tersebut yang berarti. Tubuh dalam keadaan statis/stasioner berarti
objek/ tubuh dalam keadaan setimbang berarti pula jumlah gaya dalam segala arah
sama dengan nol, dengan jumlah momen gayaterhadap sumbu juga sama dengan nol.
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil (Gabriel, 2012).
Ada 3 macam sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia, yaitu:
a. Kelas pertama sistem pengumpil
Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot.

O : titik tumpuan
W : gaya berat
M : gaya otot

b. Kelas kedua sistem pengumpil


Gaya berat di antara titik tumpuan dan gaya otot.
O : titik tumpuan
W : gaya berat
M : gaya otot

c. Kelas ketiga sistem pengumpil


Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat.
Pengungkit jenis ini banyak
terdapat pada tubuh manusia,
contoh: articulatio humero-
ulnaris ; gaya berupa otot-otot
flexor seperti brachialis,
sedangkan beban ialah berat lengan bawah.
3. Prinsip
 Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik tumpu, maka
semakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban, atau dapat
dirumuskan
B X Lb = F X Lk
Keterangan :
B : Beban yang akan diangkat satuannya Newton )
Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa ( gaya yang akan mengangkat beban ) (satuannya Newton )
Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
 Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya
kuasa dan lengan kuasa ( ) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan
beban ( ). Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya
usaha yang dilakukan beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai
berikut.

dengan:

= gaya kuasa (N)


= gaya beban (N)
= lengan kuasa (m)
= lengan beban (m)
4. Prosedural
 Menghitung gaya kuasa yang harus diberikan untuk mengangkat sesuatu
 Menghitung keuntungan mekanis tuas

2. Materi Pembelajaran Remedial


 Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan
pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini
alternatif cara untuk memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi
yang belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
3. Materi Pembelajaran Pengayaan
 Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran
pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana
pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Project Based Learning (PJBL)
F. Media Pembelajaran
1) Media
 Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Lembar penilaian
 Gambar alat berat (beko) dan gambar lengan manusia
 Laptop
 Proyektor
2) Alat
 Siring/suntkan
 Selang akuairium
 Gergaji
 Cutter
 Peniti
 Kawat
 Bahan rangka Beko
 Double tape
 Lem kayu
 Beban (Beban gantung, pasir)
G. Sumber belajar
 Buku IPA kelas VIII Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
 Mutimedia interaktif dan internet
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan - Peserta didik Berdoa dan mengucapkan salam


(persiapan/orientasi) - Guru mengecek kehadiran peserta didik

Apersepsi - Guru Menggali pengetahuan peserta didik


mengenai hubungan antara otot, rangka manusia
dengan pesawat sederhana.

Motivasi - Guru Menunjukkan gambar Eskavator dan


Lengan Manusia
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti

Sintak Model 1. Pertanyaan Mendasar


Pembelajaran Project - Peserta didik menganalisis wacana pada
Based Learning (PJBL) LKPD
- Peserta didik mengidentifikasi masalah pada
wacana
- Peserta didik merumuskan pertanyaan
mendasar untuk menjelaskan masalah
2. Mendesain Perencanaan Produk
- Peserta didik Mencari informasi pembuatan
perwarupa Beko
- Peserta didik difasilitasi untuk merancang
langkah-langkah penyelesaian proyek melalui
bimbingan LKPD
3. Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek
- Guru memberikan pendampingan kepada
peserta didik mengenai pembuatan purwarupa
beko
- Peseta didik dibantu guru menentukan jadwal
4. Memonitoring keaktifan dan perkembangan
proyek
- Persiapan bahan pembuatan purwarupa beko
- Peserta didik membuat desain beko
- Peserta didik menentukan alat dan bahan
untuk pembuatan purwarupa beko
- Menentukan dimensi/ukuran beko (bentuk,
panjang lengan, struktur)
- Peserta didik menentukan beban maksimal
- Peserta didik membuat purwarupa beko sesuai
dengan rancangan desain
5. Menguji hasil
- Peserta didik menguji keuntungan mekanis
yang dihasilkan beko dengan bantuan LKPD
- Peserta didik mengamati gaya yang dihasilkan
- Peserta didik mengukur berat maksimal benda
yang dapat diangkut beko
6. Evaluasi Pengalaman Belajar
- Peserta didik melakukan evalusi dengan
mengisi format evaluasi pembuatan beko
- Peserta didik menindaklanjuti hasil
pembuatan beko dengan melakukan beberapa
perbaikan, jika diperlukan dapat melakukan
desain ulang agar diperoleh beko yang dapat
menghasilkan keuntungan mekanis terbedsr
sesuai harapan
 Guru memberikan penghargaan atau reward pada
kelompok yang mempunyai kinerja paling baik
 Peserta didik bersama guru meriview seluruh
kegiatan pembelajaran

C. Kegiatan Penutup
- Guru memberikan penguatan pada hasil kegiatan pembelajaran yang sudah
berlangsung berupa Prinsip kerja pesawat sederhana pada kerja otot dalam struktur
rangka manusia dan keuntungan mekanis setiap jenis pesawat sederhana
- Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi berikutnya tentang struktur
dan fungsi tumbuhan
- Berdoa
- Salam penutup
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap

Aspek Perilaku yang Dinilai Kode


N Jumla Skor
Nama Siswa Nilai
o BS JJ TJ DS h Skor Sikap

C
1 75 75 50 75 275 68,75

...
2 ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

2) Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja


Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian
ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
3) Pengetahuan

Materi Indikator Soal Nomor


Kompetensi Bentuk
No. IPK Level
Dasar Soal
Pokok Soal

1 2 3 4 5 6 7

3.3.  Menerap Pesawat  Disajikan L3 PG


Menjelaskan kan Sederhana gambar untuk
konsep usaha,
pesawat prinsip membandingk
sederhana, dan kerja an prinsip
penerapannya pesawat kerja otot
dalam
sesderha rangka
kehidupan
sehari-hari na pada manusia
termasuk kerja kerja otot dengan
otot pada
dalam pesawat
struktur rangka
manusia struktur sederhana
rangka
manusi
 Mengana  Disajikan
lisis gambar untuk L3 Uraian
keuntung menganalisis
an keuntungan
mekanis mekanis
setiap setiap jenis
jenis pesawat
pesawat sederhana
sederhan
a
Instrumen Soal:

1. Perhatikan gambar dibawah ini.

Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai tuas. Gambar di atas yang secara
berturut-turut yang merupakan cara kerja dari tuas jenis pertama, kedua dan ketiga, adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (2)
C. (2), (1), dan (3)
D. (2), (3), dan (1)
E. (3), (2), dan (1)

2. Perhatikan gambar dibawah ini.


Pernahkah kalian melewati jalan pegunungan, jalan menuju
pegunungan dibuat berkelok-kelok. Caritahulah mengapa jalan
didaerah pegunungan dibuat berkelok-kelok.

Kunci Pedoman Penskoran

NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL

Jawaban E 1
1

2. Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara 100


kerja bidang miring. Bidang miring adalah permukaan rata yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan
dibuat berkelok-kelok kita akan lebih mudah melewati jalan yang
menanjak
KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMP IT YASPIDA Nama Penyusun : Ully Nimah, S. Pd

Bahan Kelas/Semester: VIII/ Ganjil Unit Kerja : SMPN 1 Nunukan

Mata Pelajaran : IPA

Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar Buku Sumber: Paket Unit Pembelajaran Program PKB melalui PKP
Berbasis Zonasi

3.3. Menjelaskan No soal


konsep usaha, pesawat
sederhana, dan 1
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari Rumusan Butir Soal
termasuk kerja otot
pada struktur rangka
manusia

Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai tuas. Gambar
di atas yang secara berturut-turut yang merupakan cara kerja dari tuas
jenis pertama, kedua dan ketiga, adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (2)
C. (2), (1), dan (3)
D. (2), (3), dan (1)
E. (3), (2), dan (1)

Materi Kunci Jawaban:

Pesawat Sederhana Jawaban E

Disajikan gambar untuk


membandingkan prinsip
kerja otot rangka
manusia sama dengan
tuas pada pesawat
sederhana

KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMP IT YASPIDA Nama Penyusun : Ully Nimah, S. Pd

Bahan Kelas/Semester: VIII/ Ganjil Unit Kerja : SMPN 1 Nunukan

Mata Pelajaran : IPA

Kurikulum : 2013

Kompetensi Dasar Buku Sumber: Paket Unit Pembelajaran Program PKB melalui PKP
Berbasis Zonasi

3.3. Menjelaskan No soal


konsep usaha, pesawat
sederhana, dan 2
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari Rumusan Butir Soal
termasuk kerja otot
pada struktur rangka
manusia

Pernahkah kalian melewati jalan pegunungan, jalan menuju pegunungan


dibuat berkelok-kelok. Caritahulah mengapa jalan didaerah pegunungan
dibuat berkelok-kelok….

Materi Kunci Jawaban:

Pesawat Sederhana Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara kerja
bidang miring. Bidang miring adalah permukaan rata yang
Disajikan gambar untuk
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat
menganalisis
berkelok-kelok kita akan lebih mudah melewati jalan yang menanjak
keuntungan mekanis
setiap jenis pesawat
sederhana
Lembar Kerja Peserta Didik 3
PURWA RUPA BEKO/EKSKAVATOR

Bagaimana kita dapat menggunakan konsep Gaya, Usah dan Pesawat Sederhana dalam
merancang dan membuat Beko atau Ekskavator?

Pendahuluan
Excavator (ekskavator) merupakan alat berat yang terangkai dari sebuah batang atau
lengan (arm), tongkat (bahu) atau boom serta keranjang atau bucket (alat keruk) dan digerakkan
oleh tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai
(trackshoe). Ekskavator atau Excavator merupakan jenis alat berat paling serbaguna sebab
mampu menghandle berbagai macam pekerjaan alat berat lain.
Sesuai dengan namanya (excavation=menggali ), alat berat ini mempunyai fungsi utama
dalam pekerjaan penggalian. Bukan hanya itu saja, excavator juga dapat melakukan pekerjaan
kontruksi yakni memuat ke dumptuck (loading), membuat kemiringan (sloping), memecah batu
(breaker), dan sebagainya. Karena perannya yang serbaguna, maka excavator selalu dibutuhkan
dalam berbagai jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air.
Di Indonesia, excavator biasa disebut “bego/Beko”, yang diambil dari bahasa inggris
“backhoe” yang berarti aktor belakang. Backhoe adalah excavator sebuah mini yang dipasang
di belakang mesin tracktor dan umumnya dipakai untuk pekerjaan di lahan-lahan pertanian di
Amerika Serikat. Excavator pertama di dunia dibuat pada tahun 1840, sebanyak 7 buah telah di
produksi ,tepat 1 tahun setelah William Smith Otis sang penemu menerima paten atas
temuannya tersebut dan meninggal pada tahun yang sama. Excavator sendiri merupakan sebuah
perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering juga disebut Power shovel.

Sumber: http://www. kirimalatberat.com


Anda sekarang berperan sebagai insinyur alat berat yang bekerja di sebuah perusahaan
pembuat alat berat ternama ternama. Anda akan berperan sebagai tim yang bekerja di sebuah
perusahaan konstruksi alat Beko/ekskavator untuk membuat prototipe (purwa rupa). Seorang
klien meminta Anda untuk menyempurnakan hasil rancangan Beko yang sebelumnya sudah
dimiliki oleh klien tersebut. Anda beserta tim harus menentukan tugas agar proyek tersebut
terselesaikan sesuai jadwal. Peran yang harus dibagi dalam tim adalah:

Ketua : Perancang :
Notulis : Pembuat :

Alat yang tersedia di perusahaan adalah sebagai berikut:


• Siring/suntkan
• Selang akuairium
• Laheur
• Gergaji
• Cutter
• Peniti
• Kawat
• Bahan rangka Beko
• Double tape
• Lem kayu
• Beban (Beban gantung, pasir)
Purwa rupa beko yang akan deperbaiki

Permintaan Klien
Klien tersebut memiliki permintaan sebagai berikut.
 Klien sudah memiliki badan Beko tetapi belum bisa digunakan untuk mengankut beban .
 Skala model Beko dengan Beko sebenarnya
 Beko tersebut menggunakan siring atau suntikan sebagai penggeraknya
 Beko harus dapat memindahkan benda dari titik A ke titik B dengan cepat dan seimbang
 Beban minimum yang harus di angkut sebesar 10 gram
 Tentukan beban maksimal yang dapat diangkut Beko agar tidak melebihi beban dan
terguling. (tunjukan hasil perhitungannya)

PROSEDUR KEGIATAN

PERTEMUAN I

a) Identifikasi Masalah
Sebagai seorang teknisi, bersama tim Anda lakukan terlebih dahulu kajian menggunakan
teori titik berat/titik berat dan keseimbangan benda tegar untuk mengatasi kendala Beko
klienmu.
1. Perhatikan badan Beko yang dimiliki oleh klien Anda sebelum diperbaiki, apa
tanggapan Anda tentang Beko tersebut? (hubungkan dengan konsep pesawat sederhana)

2. Menurut Anda dimanakah posisi titik berat/titik berat badan Beko tersebut? (tentukan
dari ujung depan Beko)

3. Dimanakah sebaiknya letak titik berat pada Beko agar Beko tersebut dapat berfungsi
dengan baik (seimbang saat mengangkut beban)?
4. Apa yang Anda lakukan agar titik berat Beko berpindah sesuai prediksi Anda pada
pertanyaan no.3? (gunakan konsep keuntungan mekanik)

5. Buatlah sketsa rencana desain Beko tersebut secara individu pada kertas catatan
termasuk:
- Rencana peletakan lengan beban dan lengan kuasa
- Rencana peletakan poros putaran
Perhatikan alat dan bahan yang tersedia untuk membangun Beko tersebut!

6. Diskusikan masing-masing rancangan Anda dalam kelompok. (catat setiap usulan yang
disampaikan oleh tim Anda)

7. Pilih rancangan yang terbaik atau susunlah rancangan lain yang Anda anggap solusi
yang terbaik bagi klien dari usulan kelompok Anda.

b) Merancang Model Beko


1. Dari hasil diskusi dalam tim, gambarlah rancangan penyempurnaan Beko. Pastikan
rancangan Beko sesuai dengan permintaan klien. Lengkapi desain tersebut dengan
ukuran, fungsi, serta bahan yang digunakan dari bagian Beko tersebut.

2. Menurut Anda berapa jumlah beban maksimal yang dapat diangkat oleh Beko tersebut?
Apakah Beko tersebut dapat mengangkut beban lebih dari yang diharapkan oleh klien?
(gunakan konsep keuntungan mekanik).

3. Jelaskan alasan pemilihan posisi penempatan dan ukuran lengan pada Beko Anda! Apa
yang menjadi dasar Anda untuk memilih kondisi lengan tersebut? (Hubungkan dengan
konsep tuas)
4. Jelaskan juga alasan pemilihan posisi penempatan beban pada Beko Anda!

5. Jika tim Anda sudah menyelesaikan rancangan gambar, presentasikanlah kepada klien
sebelum membangun Beko tersebut. (Tuliskan masukan dari klien)

TUGAS RUMAH

c) Membangun Beko
1. Jika klien sudah menyetujui rancangan gambar, bangunlah Beko tersebut dengan alat
dan bahan yang tersedia.
2. Buatlah Beko sesuai dengan apa yang tim Anda telah rancang pada gambar.
3. Dokumentasikan seluruh proses pembuatan Beko (Foto dan Video).

d) Uji Coba dan Revisi


1. Jika model Beko sudah selesai dibangun, lakukan pengujian Beko tersebut apakah
sudah dapat memenuhi kriteria sesuai permintaan klien. Gunakan siring berisi air
sebagai gaya untuk menggerakkan Beko. Isilah tabel berikut.
Uji
Tanggal Hasil
coba Penyebab Perbaikan Keterangan
Uji coba ujicoba
ke-
Beko Beban Pengurangan Mengganti
terjungkir total Beko panjang material
1-04-
1 sebelum besar lengan lengan dari
2019
diberikan kayu jadi besi
beban
Dst..
2. Perhatikan apakah Beko yang Anda desain dapat berfungsi dengan baik, dapat
mengangkat beban sesuai dengan kriteria, serta dapat mengantarkan beban tersebut
sesuai dengan permintaan klien.

Kondisi
No Kriteria
Ya Tidak
1 Beko memiliki dimensi yang ditetapkan
2 Beko memiliki putaran tidak kurang dari 180o
3 benrjalan dengan baik tanpa diberi beban
4 seimbang setelah diberi beban minimum
Beko harus dapat memindahkan beban dari titik A ke titik
5
B
Beko dapat mengangkat beban maksimum tanpa
6
terguling sesuai dengan hasil perhitungan.

PERTEMUAN III

e) Uji coba Akhir


1. Persiapkan model Beko yang telah Anda buat untuk uji coba akhir.
2. Uji cobakan model Beko Anda di depan klien.
3. Pada Ujicoba akhir ini model Beko Anda akan diturnamenkan dengan perusahaan
lain.
4. Catat hasil uji coba akhir sebagai salah satu bahan presentasi.
f) Presentasi
1. Waktu presentasi yang tersedia untuk setiap tim adalah 5 menit
2. Jenis presentasi yang diajurkan adalah presentasi persuasif.
3. Presentasi setidaknya harus memuat; desain awal Beko; produk akhir Beko; hasil
ujicoba dan rencana pengembangan selanjutnya
g) Laporan
Buatlah laporan hasil proyek Anda sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru.
R-5. PENGEMBANGAN RPP

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil pengembangan RPP

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta Pembekalan pada LK-5!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan abad 21
dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai