ON-1
Tujuan Kegiatan:
Mereviuw bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.
Langkah Kegiatan:
1. Pengembangan Pembelajaran
b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan pada LK-3 yang telah
dikerjakan pada kegiatan IN-2
d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun pada LK-4 di
kegiatan IN-2.
Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan diajarkan tidak ada unit
pembelajarannya maka guru harus mengembangkan sendiri muatan mata pelajaran
tersebut dan dipadukan dengan muatan mata pelajaran yang ada unit
pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
Pesawat Sederhana
• Kerja/Usaha
• Jenis pesawat sederhana
• Keuntungan mekanik
• Prinsip pesawat sederhana pada otot dan rangka manusia
1. Fakta
Setiap rangka kita dalam aktivitas tubuh kita mengandalkan prinsip kerja tuas.
2. Konsep
Sistem Tuas pada tubuh manusia
Segmen tangan-lengan manusia menahan beban dalam keadaan statis mengikuti
Hukum kesetimbangan benda tegar (Nordin dan Frankel, 2007).Statik adalah suatu
kondisi benda tegar dalam keadaan setimbang atau tidak ada percepatan yang bekerja
pada benda tegar tersebut yang berarti. Tubuh dalam keadaan statis/stasioner berarti
objek/ tubuh dalam keadaan setimbang berarti pula jumlah gaya dalam segala arah
sama dengan nol, dengan jumlah momen gayaterhadap sumbu juga sama dengan nol.
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil (Gabriel, 2012).
Ada 3 macam sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia, yaitu:
a. Kelas pertama sistem pengumpil
Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot.
O : titik tumpuan
W : gaya berat
M : gaya otot
dengan:
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Project Based Learning (PJBL)
F. Media Pembelajaran
1) Media
Worksheet atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar penilaian
Gambar alat berat (beko) dan gambar lengan manusia
Laptop
Proyektor
2) Alat
Siring/suntkan
Selang akuairium
Gergaji
Cutter
Peniti
Kawat
Bahan rangka Beko
Double tape
Lem kayu
Beban (Beban gantung, pasir)
G. Sumber belajar
Buku IPA kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang
Mutimedia interaktif dan internet
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Pendahuluan
C. Kegiatan Penutup
- Guru memberikan penguatan pada hasil kegiatan pembelajaran yang sudah
berlangsung berupa Prinsip kerja pesawat sederhana pada kerja otot dalam struktur
rangka manusia dan keuntungan mekanis setiap jenis pesawat sederhana
- Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi berikutnya tentang struktur
dan fungsi tumbuhan
- Berdoa
- Salam penutup
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap
C
1 75 75 50 75 275 68,75
...
2 ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4
= 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan
kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format
penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
2 setiap anggota mendapatkan 50
250 62,50 C
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan
maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan
format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat 450 90,00 SB
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x
100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
2) Keterampilan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
3) Pengetahuan
1 2 3 4 5 6 7
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai tuas. Gambar di atas yang secara
berturut-turut yang merupakan cara kerja dari tuas jenis pertama, kedua dan ketiga, adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (2)
C. (2), (1), dan (3)
D. (2), (3), dan (1)
E. (3), (2), dan (1)
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
Jawaban E 1
1
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar Buku Sumber: Paket Unit Pembelajaran Program PKB melalui PKP
Berbasis Zonasi
Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai tuas. Gambar
di atas yang secara berturut-turut yang merupakan cara kerja dari tuas
jenis pertama, kedua dan ketiga, adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (2)
C. (2), (1), dan (3)
D. (2), (3), dan (1)
E. (3), (2), dan (1)
KARTU SOAL
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar Buku Sumber: Paket Unit Pembelajaran Program PKB melalui PKP
Berbasis Zonasi
Pesawat Sederhana Jalan yang berkelok-kelok menuju pegunungan memanfaatkan cara kerja
bidang miring. Bidang miring adalah permukaan rata yang
Disajikan gambar untuk
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat
menganalisis
berkelok-kelok kita akan lebih mudah melewati jalan yang menanjak
keuntungan mekanis
setiap jenis pesawat
sederhana
Lembar Kerja Peserta Didik 3
PURWA RUPA BEKO/EKSKAVATOR
Bagaimana kita dapat menggunakan konsep Gaya, Usah dan Pesawat Sederhana dalam
merancang dan membuat Beko atau Ekskavator?
Pendahuluan
Excavator (ekskavator) merupakan alat berat yang terangkai dari sebuah batang atau
lengan (arm), tongkat (bahu) atau boom serta keranjang atau bucket (alat keruk) dan digerakkan
oleh tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas roda rantai
(trackshoe). Ekskavator atau Excavator merupakan jenis alat berat paling serbaguna sebab
mampu menghandle berbagai macam pekerjaan alat berat lain.
Sesuai dengan namanya (excavation=menggali ), alat berat ini mempunyai fungsi utama
dalam pekerjaan penggalian. Bukan hanya itu saja, excavator juga dapat melakukan pekerjaan
kontruksi yakni memuat ke dumptuck (loading), membuat kemiringan (sloping), memecah batu
(breaker), dan sebagainya. Karena perannya yang serbaguna, maka excavator selalu dibutuhkan
dalam berbagai jenis pekerjaan berat baik di darat maupun di atas air.
Di Indonesia, excavator biasa disebut “bego/Beko”, yang diambil dari bahasa inggris
“backhoe” yang berarti aktor belakang. Backhoe adalah excavator sebuah mini yang dipasang
di belakang mesin tracktor dan umumnya dipakai untuk pekerjaan di lahan-lahan pertanian di
Amerika Serikat. Excavator pertama di dunia dibuat pada tahun 1840, sebanyak 7 buah telah di
produksi ,tepat 1 tahun setelah William Smith Otis sang penemu menerima paten atas
temuannya tersebut dan meninggal pada tahun yang sama. Excavator sendiri merupakan sebuah
perkembangan alami dari Penggaruk Uap dan sering juga disebut Power shovel.
Ketua : Perancang :
Notulis : Pembuat :
Permintaan Klien
Klien tersebut memiliki permintaan sebagai berikut.
Klien sudah memiliki badan Beko tetapi belum bisa digunakan untuk mengankut beban .
Skala model Beko dengan Beko sebenarnya
Beko tersebut menggunakan siring atau suntikan sebagai penggeraknya
Beko harus dapat memindahkan benda dari titik A ke titik B dengan cepat dan seimbang
Beban minimum yang harus di angkut sebesar 10 gram
Tentukan beban maksimal yang dapat diangkut Beko agar tidak melebihi beban dan
terguling. (tunjukan hasil perhitungannya)
PROSEDUR KEGIATAN
PERTEMUAN I
a) Identifikasi Masalah
Sebagai seorang teknisi, bersama tim Anda lakukan terlebih dahulu kajian menggunakan
teori titik berat/titik berat dan keseimbangan benda tegar untuk mengatasi kendala Beko
klienmu.
1. Perhatikan badan Beko yang dimiliki oleh klien Anda sebelum diperbaiki, apa
tanggapan Anda tentang Beko tersebut? (hubungkan dengan konsep pesawat sederhana)
2. Menurut Anda dimanakah posisi titik berat/titik berat badan Beko tersebut? (tentukan
dari ujung depan Beko)
3. Dimanakah sebaiknya letak titik berat pada Beko agar Beko tersebut dapat berfungsi
dengan baik (seimbang saat mengangkut beban)?
4. Apa yang Anda lakukan agar titik berat Beko berpindah sesuai prediksi Anda pada
pertanyaan no.3? (gunakan konsep keuntungan mekanik)
5. Buatlah sketsa rencana desain Beko tersebut secara individu pada kertas catatan
termasuk:
- Rencana peletakan lengan beban dan lengan kuasa
- Rencana peletakan poros putaran
Perhatikan alat dan bahan yang tersedia untuk membangun Beko tersebut!
6. Diskusikan masing-masing rancangan Anda dalam kelompok. (catat setiap usulan yang
disampaikan oleh tim Anda)
7. Pilih rancangan yang terbaik atau susunlah rancangan lain yang Anda anggap solusi
yang terbaik bagi klien dari usulan kelompok Anda.
2. Menurut Anda berapa jumlah beban maksimal yang dapat diangkat oleh Beko tersebut?
Apakah Beko tersebut dapat mengangkut beban lebih dari yang diharapkan oleh klien?
(gunakan konsep keuntungan mekanik).
3. Jelaskan alasan pemilihan posisi penempatan dan ukuran lengan pada Beko Anda! Apa
yang menjadi dasar Anda untuk memilih kondisi lengan tersebut? (Hubungkan dengan
konsep tuas)
4. Jelaskan juga alasan pemilihan posisi penempatan beban pada Beko Anda!
5. Jika tim Anda sudah menyelesaikan rancangan gambar, presentasikanlah kepada klien
sebelum membangun Beko tersebut. (Tuliskan masukan dari klien)
TUGAS RUMAH
c) Membangun Beko
1. Jika klien sudah menyetujui rancangan gambar, bangunlah Beko tersebut dengan alat
dan bahan yang tersedia.
2. Buatlah Beko sesuai dengan apa yang tim Anda telah rancang pada gambar.
3. Dokumentasikan seluruh proses pembuatan Beko (Foto dan Video).
Kondisi
No Kriteria
Ya Tidak
1 Beko memiliki dimensi yang ditetapkan
2 Beko memiliki putaran tidak kurang dari 180o
3 benrjalan dengan baik tanpa diberi beban
4 seimbang setelah diberi beban minimum
Beko harus dapat memindahkan beban dari titik A ke titik
5
B
Beko dapat mengangkat beban maksimum tanpa
6
terguling sesuai dengan hasil perhitungan.
PERTEMUAN III
A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan abad 21
dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70 nilai 80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai