Direksi Keet adalah bangunan sementara yang memiliki fungsi sebagai tempat kerja bagi kontraktor, pengawas dan lain-lain. Direksi keet biasanya dibangun diatas tanah yang tidak dipergunakan ketika proyek berlangsung. Direksi keet ada yang bertingkat ataupun hanya lantai dasar. Pembangunan direksi keet tergolong dalam kegiatan persiapan sebelum proyek berlangsung. Dengan adanya direksi keet memudahkan pengawasan dan koordinasi untuk kontraktor dan pengawas dalam kegiatan proyek. Selain itu, di dalam direksi kit terdapat contoh jenis-jenis material yang akan digunakan dalam membangun proyek.
Gambar 5.1 Contoh Direksi Keet
1. Fungsi Kantor Lapangan / Direksi Keet
a. Sebagai pusat komunikasi antar pemilik, kontraktor, konsultan pengawas, supplier, dan yang lain terlibat di proyek. b. Pusat pengolahan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi proyek. c. Sebagai kantor untuk para staff, baik staff pengawas maupun staff kontraktor di lokasi proyek untuk merencanakan, melaksanakan maupun mengevaluasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan. d. Sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang penting semisal alat komunikasi (HT), alat pemadam kebakaran (Apar), dan kotak P3K. e. Sebagai tempat singgah untuk para tamu kunjungan semisal pejabat daerah, owner, ataupun utusan perwakilan perusahaan. 2. Luasan Kantor Lapangan / Direksi Keet Luasan kantor lapangan / direksi keet menyesuaikan dengan luasan laan bebas yang tersedia juga bayaknya tenaga kerja yang nantiknya memanfaatkan kantor tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tenaga / karyawan yang ada di lokasi dan disesuaikan dengan struktur organisasi lapangan. Kantor lapangan ini didesain mulai dengan ukuran 60 m2 sampai dengan 200 m2, baik bertingkat maupun tidak yang disesuaikan dengan bentuk di lapangan. 3. Bahan Pembuatan Kantor Lapangan / Direksi Keet Direksi keet dapat dibangun dengan berbagai macam cara, seperti menggunakan container dan yang umum digunakan adalah cara sistem rakitan. Pada sistem rakitan, konstruksi terdiri dari rangka baja sebagai struktur atas dilapisi dinding playwood. Penutup atapnya terbuat dari bahan seng atau asbes, sedangkan pada plafond menggunakan bahan material plawood. Lantai bangunan direksi keet tak bertingkat menggunakan finishing keramik, sedangkan pada bangunan bertingkat lantai atasnya menggunakan playwood setebal 20 mm.
Gambar 5.2 Contoh Direksi Keet Rakitan
Gambar 5.3 Contoh Direksi Keet Container
4. Perlengkapan di Dalam Kantor Lapangan / Direksi Keet
a. Meja + kursi dan rak sebagai fasilitas untuk kerja. b. Perlengkapan kontrak : Gambar, spesikasi, BQ, jadwal, kemajuan pekerjaan, kurva “S”, laporan harian sampai dengan laporan bulanan, dan yang lainnya. c. Peralatan yang digunakan untuk mendukung pekerjaan seperti seperangkat komputer, printer, mesin foto copy, dan yang lainnya. d. Alat komunikasi seperti telpon dan mesin fax. e. Peralatan K3. f. Dan alat-alat penunjang lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tiap proyek. 5. Pengaturan Tata Letak Pengaturan tata letak kantor lapangan dan direksi keet dengan syarat sebagai berikut : a. Penempatan kantor lapangan / direksi keet sebaiknya berada di sisi depan dari proyek dan mudah dijangkau, dekat dengan pintu masuk serta dapat melihat ke seluruh bagian proyek. b. Tempatnya aman dari faktor banjir dan tidak mengganggu kegiatan proyek. c. Tempat yang strategis dan tidak mengganggu jalannya proyek. d. Berdekatan dengan kantor pelaksana guna mempermudah komunikasi. Daftar pustaka a. https://docplayer.info/42815833-Analisis-tata-letak-fasilitas-dan-sarana-proyek- dalam-mendukung-metode-pekerjaan-konstruksi-tugas-akhir.html b. https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105038-3-BAB%20II.pdf c. http://www.ilmusipil.com/daftar-perabot-ruang-direksi-keet-kontraktor 5.2 Gudang Bahan