Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian
a. Karbon
Karbon merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dengan nomor atom 6 dan
termasuk unsur golongan IV A pada tabel periodik. Karbon merupakan unsur non-logam
dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat
digunakan untuk membentuk ikatan kovalen. Terdapat tiga macam isotop karbon yang
ditemukan secara alami, yakni 12C dan 13C yang stabil, dan 14C yang bersifat radioaktif
dengan waktu paruh peluruhannya sekitar 5730 tahun. Istilah "karbon" berasal dari
bahasa Latin carbo, yang berarti batu bara.Unsur ini adalah unsur yang paling stabil
diantara unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam mengukur satuan
massa atom.

Alotrop adalah bentuk yang berbeda dari unsur yang sama. Alotrop umumnya berbeda
dalam sifat fisik seperti warna dan kekerasan; mereka juga mungkin berbeda dalam struktur
molekul atau aktivitas kimia, tapi biasanya sama dalam sifat umum kimia.

b. Grafit
Grafit adalah zat padat hitam yang jauh lebih lunak daripada intan. Atom-atom
karbon tersusun dalam jaringan raksasa berbentuk lembaran pararel. Setiap
lembaran tersusun dari jaringan karbon berbentuk hexagonal. Jarak antara lapisan
sebesar 335,4 pm. Hal ini menjelaskan mengapa grafit bersifat halus dan licin
sehingga dapat digunakan sebagai pelumas kering.

c. Intan
Intan adalah salah satu bentuk karbon yang paling dikenal. Intan memiliki kerapatan
3,1 g/cm3 sedangkan grafit memiliki kerapatan 2,22 g/cm3. Dari rapatannya dapat
disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi intan diperlukan tekanan. Dari
sifat-sifat termodinamika alotrop diperkirakan intan akan berada dalam
kesetimbangan jika berada pada suhu 300 K dan tekanan ± 15.000 atm. Karena
kesetimbangannya dicapai dengan sangat lambat pada suhu tersebut, struktur intan
akan tetap pada kondisi biasa.

d. Fuleren adalah alotrop karbon dimana 1 molekul karbon terdiri dari 60 atom karbon
sehingga sering disebut sebagai C60. Pada struktur fulleren setiap atom karbon
berikatan dengan tiga atom karbon lain dengan pola membentuk susunan
pentagonal membentuk struktur berongga seperti bola sepak.

2. Sejarah
a. Karbon
Karbon berasal dari bahasa latin yaitu carbo yang berarti batu bara. Karbon
merupakan suatu unsur yang telah ditemukan sejak jaman pra-sejarah sangat
banyak ditemukan di alam. Karbon juga banyak terkandung di matahari, bintang-
bintang, komet dan amosfir kebanyakan di planet. Karbon dalam bentuk berlian
mikroskopik telah ditemukan di dalam beberapa meteor yang jatuh ke bumi.
Energi dari matahari dan bintang-bintang dapat diatribusikan setidaknya pada siklus
karbon-nitrogen.
b. Grafit
Grafit (graphite) dinamai oleh Abraham Gottlob Werner pada tahun 1789,
diambil dari bahasa Yunani, yaitu graphos yang artinya untuk menulis
karena sifatnya yang lunak meninggalkan bekas hitam ketika digores.
Grafit diketahui telah dikenal pada 4000 SM pada Zaman
Neolitikum oleh budaya Marica (Budaya Boian) di Rumania dan Bulgaria,
Eropa tenggara sebagai bahan pembuat cat untuk menghias keramik.
Awal tahun 1564, penduduk dari desa kecil Seathwaite di utara Inggris
menemukan batu hitam (endapan grafit murni) dekat bukit Grey Knotts.
Mereka kemudian memotong batu hitam tersebut menjadi bentuk stik,
digunakan untuk menandai domba-domba mereka. Inilah cikal bakal
pensil grafit pertama (sebelumnya pensil terbuat dari “lead”, yaitu timah
atau timah hitam yang beracun). Grafit bersifat lunak, sehingga untuk
mencegah patah, mereka mengapit grafit dengan dua keping kayu pipih
yang panjang. Grafit adalah material yang tahan panas, hal itu diketahui
pada saat pemerintahan Elizabeth I (1533-1603), sehingga grafit
digunakan sebagai cetakan bola meriam untuk kepentingan perlengkapan
militer saat itu.
c. Intan
Intan termuda dan tertua yang sejauh ini ditemukan berusia sekitar 0,9-3,2 milyar
tahun. Intan pertama kali ditemukan di India sekitar tahun 4000 SM dalam bentuk
deposit intan aluvial (endapan material yang dibawa oleh aliran air sungai) di
sepanjang sungai Penner, Krishna dan Godavari. Intan yang dipotong dengan
teknik pemotongan menjadi berlian, digunakan untuk dekorasi religius dan jimat.
Di India, pemiliknya dibatasi sesuai kasta berdasarkan warna. Hanya Raja yang
diizinkan memiliki semua warna berlian.
d. Fullerene
Pada tahun 1985 Harold Kroto dari Universitas Sussex, bekerja dengan James R. Heath,
Sean O'Brien, Robert Curl dan Richard Smalley dari Rice University, menemukan
fullerene dalam residu jelaga yang dihasilkan oleh penguapan karbon dalam atmosfer
helium. Dalam spektrum massa produk, puncak diskrit muncul sesuai dengan molekul
dengan massa tepat enam puluh atau tujuh puluh atau lebih atom karbon, yaitu C
60 dan C70. Tim mengidentifikasi struktur sebagai "buckyballs"
Nama "buckminsterfullerene" akhirnya dipilih untuk C60 oleh para penemu sebagai
penghormatan kepada arsitek Amerika Buckminster Fuller untuk kesamaan struktur
yang samar dengan kubah geodesik yang dipopulerkannya. Akhiran "ene" dipilih untuk
menunjukkan bahwa karbon tidak jenuh, dihubungkan hanya dengan tiga atom lain,
bukan empat secara normal. Nama lengkap "fullerene" akhirnya datang.

Anda mungkin juga menyukai