Anda di halaman 1dari 24

Doni Irawan, S.Kep., MH.Kes.

Pendahuluan

Dalam banyak hal, seorang Perawat seringkali


dihadapkan pada masalah etika dan moral
ketika menjalankan fungsinya sebagai Perawat.

Masalah itu biasanya adalah pertimbangan


prinsip etika yang bertentangan.
Permasalahan Dasar Etika
Keperawatan
1. Kuantitas vs Kualitas Hidup,
2. Kebebasan vs Penanganan dan Pencegahan
Bahaya,
3. Berkata Jujur vs Berkata Bohong,
4. Keingintahuan yang bertentangan dengan
falsafah agama, politik, ekonomi dan ideologi,
5. Terapi ilmiah Konvensional vs Terapi coba-
coba.
Permasalahan Etika
Dalam Praktik Keperawatan Saat Ini

praktik/prak·tik/ pelaksanaan secara nyata apa yang


disebut dalam teori.
1. Malpraktik

Malpraktik keperawatan; tindakan yang


salah oleh perawat pada waktu menjalankan
praktik keperawatan yang menyebabkan
kerusakan atau kerugian bagi kesehatan klien,
serta menggunakan keahlian keperawatan untuk
kepentingan pribadi.
lanjutan
Dalam profesi kesehatan:

Malpraktik merujuk pada kelalaian dari seorang


dokter atau perawat dalam mempergunakan tingkat
kepandaian dan ilmu pengetahuannya untuk
mengobati dan merawat pasien.

Malpraktik merupakan batasan yang spesifik dari


kelalaian (negligence) yang ditujukan pada
seseorang yang telah terlatih atau berpendidikan
yang menunjukkan kinerjanya sesuai bidang
tugas/pekerjaannya.
Criminal Malpractice
Merupakan kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan
dengan pelanggaran UU Hukum “pidana” yaitu seperti:
1. melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien
menyebabkan pasien meninggal/luka karena kelalaian;
2. melakukan aborsi;
3. melakukan pelanggaran kesusilaan/kesopanan;
4. membuka rahasia kedokteran /keperawatan;
5. pemalsuan surat keterangan;
6. sengaja tidak memberikan pertolongan pada orang yang
dalam keadaan bahaya.
Pertanggungjawaban didepan hukum pada kriminal
malpraktik adalah bersifat individual/personal, dan oleh
sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau
kepada instansi yang memberikan sarana pelayanan jasa
tempatnya bernaung.
Civil Malpractice

Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan


malpraktik sipil apabila tidak melaksanakan kewajiban atau
tidak melaksanakan prestasinya sebagaimana yang telah
disepakati (ingkar janji).
Ethical Malpractice
Tidakan keperawatan yang bertentangan dengan etika
keperawatan, sebagaimana yang diatur dalam kode etik
keperawatan yang merupakan seperangkat standar etika,
prinsip, aturan, norma yang beraku untuk perawat.
Unsur Malpraktik

Duty

Direct caution Dereliction of


between damage duty

Damage
2. Negligence (Kelalaian)
 Segala tindakan yang dilakukan dan dapat
melanggar standar sehingga mengakibatkan
cidera/kerugian orang lain.

 Sikap kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan


apa yang seseorang dengan sikap hati-hati
melakukannya dengan wajar, atau sebaliknya
melakukan apa yang seseorang dengan sikap
hati-hati tidak akan melakukannya dalam
situasi tersebut.
Sampurno (2005)

KELALAIAN

Malfeasance Misfeasance Nonfeasance

Melakukan pilihan tindakan


Melakukan tindakan yang Tidak melakukan tindakan
keperawatan yang tepat
melanggar hukum atau keperawatan yang
tetapi dilaksanakan dengan
tidak tepat/layak. merupakan kewajibannya.
tidak tepat.
(Melakukan tindakan (Pasien seharusnya
(Melakukan tindakan
keperawatan tanpa indikasi dipasang pengaman tempat
keperawatan dengan
yang memadai/tepat) tidur tapi tidak dilakukan).
menyalahi prosedur)
3. Liability (Liabilitas)
Liabilitas adalah pertanggungan jawab yang dimiliki oleh
seseorang terhadap setiap tindakan atau kegagalan melakukan
tindakan.

Perawat profesional, seperti halnya tenaga kesehatan lain


mempunyai tanggung jawab terhadap setiap bahaya yang
timbulkan dari kesalahan tindakannya.

Tanggungan yang dibebankan perawat dapat berasal dari


kesalahan yang dilakukan oleh perawat baik berupa tindakan
kriminal kecerobohan dan kelalaian.
MASALAH ETIK YANG SERING TERJADI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN /
KEPERAWATAN
1. Organ Transplantation;

2. Determination of Clinical Death;

3. Quality of Life;

4. Ethical Issues in Treatment;

5. Euthanasia.

Menurut Rosdahal, 1999.


PERAN PERAWAT DALAM MASALAH LEGAL

Doni Irawan, S.Kep., MH.Kes.

legal/le·gal/ /légal/ : sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau hukum.


Peran Perawat
(Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1989.)
1. Pemberi Asuhan Keperawatan;
2. Advokat Klien;
3. Edukator;
4. Koordinator;
5. Kolaborator;
6. Konsultan;
7. Pembaharu;
Peran Perawat
(Lokakarya Nasional Keperawatan ,1983.)

1. Pelaksana Pelayanan Keperawatan;

2. Pengelola pelayanan Keperawatan;

3. Pendidik dalam Keperawatan;

4. Peneliti dan Pengembang pelayanan


Keperawatan;
1. Perawat sebagai advokat
Perawat berperan sebagai advokat klien dengan melindungi
hak klien untuk dapat informasi dan untuk berpartisipasi dalam
keputusan mengenai perawatan yang akan mereka terima.

Disini perawat juga terlibat dalam peningkatan pelayanan


kesehatan, perawat juga berfungsi sebagai penghubung antar
klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan
kebutuhan klien.

Selain itu perawat harus dapat mempertahankan dan


melindungi hak-hak klien.
2. Perawat sebagai Manajer Risiko
Meminimalkan resiko dalam memberikan perawatan pada
klien.

Mengurangi kemungkinan klien dirugikan secara financial.

Mengurangi kemungkinan mengalami cedera emosi karena


perawatan yang kurang tepat.

Perawat membantu dalam menghindari perkara hukum melalui


upaya manajemen resiko yang memastikan lingkungan yang
aman bagi klien.
3. Keterlibatan Profesional
Perawat harus terlibat dalam organisasi
profesional mereka dan pada komite yang
mendefenisikan standar perawatan untuk
praktik keperawatan.

Perawat harus bisa mewakili perawatan dan


perspektif klien pada dewan pengurus
komunitas juga.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai