7
7
HALUSINASI
A. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa
adanya rangsangan (stimulus) eksternal (Stuart & Laraia, 2013; Laraia, 2009).
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Caroline , Keliat dan Sabri (2008) meneliti bahwa dengan pelaksanaan
standar asuhan keperawatan (SAK) halusinasi, maka kemampuan kognitif
klien meningkat 47%, psikomotor meningkat 48%. Pelaksanaan standar
asuhan keperawatan SAK halusinasi juga menurunkan tanda dan gejala
halusinasi sebesar 14%.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami
oleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang
nyata terlihat, (2011) dalam Zelika, (2015). Halusinasi adalah persepsi sensori
yang salah satu atau pengalaman persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan
Sheila L Vidhcak, (2001) dalam Darmaja (2014).
B. Etiologi
1. Faktor presdiposisi
a. Faktor genetic
b. Faktor neurobiologis
2. Factor presipitasi
a. Berlebihnya proses informasipada system saraf yang menerima
informasi di thalamus dan frontal otak.
b. Mekanisme penghantaran listrik di syaraf terganggu.
c. Kondisi kesehatan.
d. Lingkungan
e. Sikap/perilaku
1
C. Macam-Macam Halusinasi
1. Halusinasi pendengaran
2. Halusinasi penglihatan
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi pengecapan
5. Halusinasi perabaan
6. Halusinasi kinestik
7. Halusinasi hipnogogik
8. Halusinasi hipnopompik
9. Halusinasi histerik
10. Halusinasi autoskopi
2
d. Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun, melihat
hantu atau monster.
e. Mencium bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau
itu menyenangkan.
f. Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
g. Merasa takut atau senang
h. Mengatakan sering mendengar sesuatu pada waktu tertentu saat sedang
sendirian.
i. Mengatakan sering mengikuti isi perintah halusinasi
E. Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
F. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan Akibat
G. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan keperawatan Halusinasi (Pasien)
a. Tujuan pasien mampu :
1) Mengenali halusinasi yang dialaminya: isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon. Mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik.
2) Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.
3) Mengontrol halusinasi dengan cara menggunakan obat.
4) Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas.
3
b. Tindakan Keperawatan
1) SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan
cara-cara mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol
halusinasi dengan cara pertama: menghardik halusinasi
Menjelaskan cara menghardik halusinasi, memperagakan cara
menghardik, meminta pasien memperagakan ulang, memantau
penerapan cara ini, dan menguatkan perilaku pasien.
2) SP 2 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara
kedua: bercakap-cakap dengan orang lain.
3) SP 3 Pasien: Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
Menjelaskan pentingnya penggunaan obat, jelaskan bila obat tidak
digunakan sesuai program, jelaskan akibat bila putus obat, jelaskan
cara mendapat obat/ berobat, jelaskan cara menggunakan obat
dengan prinsip 6 benar (benar jenis, guna, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat).
4) SP 4 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara
ketiga: Melaksanakan aktivitas terjadwal
Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur, mendiskusikan
aktifitas yang biasa dilakukan oleh pasien, melatih pasien
melakukan aktifitas, menyusun jadual aktifitas sehari–hari sesuai
dengan jadual yang telah dilatih, memantau jadual pelaksanaan
kegiatan, memberikan reinforcement.
2. Tindakan Keperawatan Halusinasi (Keluarga)
a. Tujuan keluarga mampu :
1) Mengenal masalah merawat pasien di rumah.
2) Menjelaskan halusinasi (pengertian, jenis, tanda dan gejala
halusinasi dan proses terjadinya).
3) Merawat pasien dengan halusinasi.
4) Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk klien dengan
halusinasi
5) Mengenal tanda dan gejala kambuh ulang.
4
6) Memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk follow-up pasien
dengan halusinasi.
b. Tindakan keperawatan
1) SP 1 keluarga : Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga
dalam merawat pasien.
2) SP 2 Keluarga : Pendidikan Kesehadan tentang pengertian
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan
gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi,
proses terjadinya halusinasi
3) SP 3 Keluarga: Melatih keluarga praktek merawat pasien yang
mengalami halusinasi. Jelaskan dan latih cara merawat anggota
keluarga yang mengalami halusinasi: menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, melakukan aktivitas.
4) SP 4 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjut.
H. Strategi Pelaksanaan
1. Strategi Pelaksanaan (Pasien)
SP 1 Pasien: Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-
cara mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi dengan cara pertama: menghardik
halusinasi
ORIENTASI:
Salam terapeutik
”Selamat pagi bapak, Saya Nazdla Pangesti , Mahasiswa keperawatan dari
STIKes Kendal yang akan merawat bapak, saya senang dipanggil Nazdla. Nama
bapak siapa? Bapak senang dipanggil apa?”
Validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini.”
Kontrak (waktu, topik, dan tempat)
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu?
Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit.”
5
KERJA
”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan
suara itu?”
”Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling
sering dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara
itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
”Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul?
”Bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiadan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak
peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak sudah bisa.”
TERMINASI
Evaluasi
”Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara
itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiadan
latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiadan harian pasien).
6
”Baiklah, sampai jumpa.”
KERJA:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-
suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan bapak Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya istri,anak bapak
katakan: bu, ayo ngobrol dengan saya, karena saya sedang dengar suara-suara.
Begitu mas Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus!
Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya!”
TERMINASI:
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang
bapak pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini
kalau bapak mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam
7
jadwal kegiadan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti
lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul!
8
keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan
obat lagi. Mas juga harus teliti saat menggunakan obat-obadan ini. Pastikan
obatnya benar, artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar
punya bapak Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum
sesudah makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat
sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tendang obat? Sudah
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!
(jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal
kegiadan bapak Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada
keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah dadang.”
9
kita duduk di ruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?
Baiklah.”
KERJA
“Apa saja yang biasa bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiadannya sampai malam). Wah
banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiadan hari ini (latih kegiatan
tersebut). Bagus sekali bapak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan
untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi
agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.”
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 4 cara yang telah kita latih
untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal
kegiadan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya!(Saudara dapat melatih
aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari
pagi sampai malam).”
ORIENTASI:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu!. Saya Nazdla , perawat yang merawat Tn.S.”
10
Validasi
“Bagaimana perasaan hari ini? Apa pendapat Ibu tentang Tn.S ?”
Kontrak (waktu, tempat, topik)
“Hari ini kita akan berdiskusi tendang apa masalah yang bapak/ibu alami dalam
merawat Tn.S.”
“Kita mau diskusi di mana?Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama waktu
Ibu? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“Apa yang menjadi masalah bapak/ibu dalam merawat Tn.S? ooh jadi ibu/bapak
tidak tau apa penyakit Tn.S sehingga ibu/bapak tidak tau bagaimana cara merawat
Tn.S. Ibu/bapak juga takut ketika melihat Tn.S bicara sendiri dan tertawa sendiri.
“Jangan takut bu penyakit yang dialami Tn.S adalah penyakit halusinasi, yaitu
mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya atau tidak
nyata.”
TERMINASI:
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi?”
RTL
“Baiklah besok kita akan bertemu lagi untuk membahas apa sebenarnya penyakit
halusinasi itu ya bu”. ”Jam berapa kita bertemu?”bagaimana jika jam 10.00.”
Baik, sampai Jumpa. Selamat pagi
ORIENTASI:
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu! Masih ingat kan dengan saya? Iya betul saya Nazdla perawat
yang merawat Tn.S.”
Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?”
11
Kontrak (waktu,tempat,topik)
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa itu halusinasi dan cara merawat
Tn.S.“Kita mau diskusi di mana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama
waktu Ibu? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“Apa yang Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat pak? Apa yang Ibu
lakukan?”
“Ya, gejala yang dialami oleh pak itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar
atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.”
”Danda-dandanya bicara dan tertawa sendiri,atau marah-marah danpa sebab”
“Jadi kalau anak Bapak/IBu Sengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara
itu tidak ada.”
“Kalau pak mengatakan melihat bayangan-bayangan, sebenarnya bayangan itu
tidak ada.”
”Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu ibu agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-cara
tersebut antara lain: Pertama, dihadapan pak , jangan membantah halusinasi atau
menyokongnya. Katakan saja Ibu percaya bahwa anak tersebut memang
mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi Ibu sendiri tidak mendengar atau
melihatnya”.
”Kedua, jangan biarkan pak, melamun dan sendiri, karena kalau melamun
halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap
dengannya. Buat kegiadan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama.
Tendang kegiadan, saya telah melatih pak untuk membuat jadwal kegiadan
sehari-hari. Tolong Ibu pantau pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia
lakukan!”
”Ketiga, bantu pak minum obat secara teratur. Jangan menghentikan obat danpa
konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah mela mas Z tih untuk minum
obat secara teratur. Jadi Ibu dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam,
ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau
bayangan. Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam.
Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya sama dengan
12
CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam
minumnya sama dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah
kekambuhan”
”Terakhir, bila ada danda-danda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi bapak
Tengan cara menepuk punggung bapak .Kemudian suruhlah bapak menghardik
suara tersebut. Bapak sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi”.
”Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi bapak . Sambil menepuk
punggung pak , katakan : bapak sedang apa kamu?bapak ingat kan apa yang
diajarkan perawat bila suara-suara itu dadang? Ya..Usir suara itu,bapak Tutup
telinga baPak Dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan
berulang-ulang, pak”
”Sekarang coba Ibu praktekkan cara yang barusan saya ajarkan”
”Bagus Bu.”
TERMINASI:
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan memutuskan
halusinasi Tn.S?“Sekarang coba Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat
bapak?”Bagus sekali Bu.”
13
Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu pagi ini?”Apakah Ibu/bapak Sasih ingat bagaimana cara
memutus halusinasi bapak yang sedang mengalami halusinasi?Bagus!”
Kontrak (waktu,tempat,topik)
”Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan mempraktekkan
cara memutus halusinasi langsung dihadapan Tn.S. Mari kita datangi Tn.S.”
KERJA:
”Selamat pagi Tn.S, istri bapak sangat ingin membantu bapak mengendalikan
suara-suara yang sering Tn.S dengar. Untuk itu pagi ini istri Tn.S datang untuk
mempraktekkan cara memutus suara-suara yang Tn.S dengar. Nanti kalau sedang
dengar suara-suara bicara atau tersenyum-senyum sendiri, maka Ibu akan
mengingatkan seperti ini” ”Sekarang, coba ibu peragakan cara memutus
halusinasi yang sedang mas alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Tepuk punggung bapak lalu suruh bapak mengusir suara dengan menutup telinga
dan menghardik suara tersebut” (saudara mengobservasi apa yang dilakukan
keluarga terhadap pasien)Bagus sekali!Bagaimana pak ? Senang dibantu Ibu? Nah
Ibu ingin melihat jadwal harian bapak. (Pasien memperlihatkan dan dorong
istri/keluarga memberikan pujian) Baiklah, sekarang saya dan ibu ke ruang
perawat dulu” (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan
terminasi dengan keluarga.)
TERMINASI:
Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah mempraktekkan cara memutus halusinasi
langsung dihadapan bapak?”Dingat-ingat pelajaran kita hari ini ya Bu. ibu dapat
melakukan cara itu bila bapak mengalami halusinasi”.
14
SP 4 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan
ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Selamat pagi Bu, Masih ingat kan dengan saya? Iya betul saya Nazdla , perawat
yang merawat Tn.S.”
Kontrak (waktu,tempat,topik)
“Sesuai dengan janji kita kemarin dan sekarang ketemu untuk membicarakan
jadual selama dirumah.”
“Nah sekarang kita bicarakan jadwal bapak di rumah? Mari kita duduk di ruang
tamu!“Berapa lama Ibu ada waktu? Bagaimana kalau 30 menit?”
KERJA
“Ini jadwal kegiadan bapak yang telah disusun. Jadwal ini dapat dilanjutkan.
Coba Ibu lihat mungkinkah dilakukan. Siapa yang kira-kira akan memotivasi dan
mengingatkan?” Bu jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadwal
aktivitas maupun jadwal minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh bapak selama di rumah.Misalnya kalau mas terus menerus mendengar suara-
suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan
perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan
orang lain. Jika hal ini terjadi segera bawa kerumah sakit untuk dilakukan
pemeriksaan ulang dan di berikan tindakan”.
TERMINASI
Evaluasi
“Bagaimana Ibu? Ada yang ingin ditanyakan? Coba Ibu sebutkan cara-cara
merawat bapak Bagus(jika ada yang lupa segera diingatkan oleh perawat. Ini
jadwalnya. Sampai jumpa”
15
DAFTAR PUSTAKA
16