Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TEKS EDITORIAL

Demo RUU dan Fenomena Pelajar STM

1. Struktur Teks Editorial

 No. Struktur Teks


1. Tesis Keterlibatan pelajar sekolah menengah kejuruan (sis wa STM)
dalam aksi demonstrasi menuntut pembatalan sejumlah
rancangan undang-undang (RUU) menjadi perbincangan hangat
 publik, terutama di media sosial. Nyaris tidak ada yang
menyangka pelajar yang berseragam putih abu-abu ini bisa
terlibat aksi protes yang umumnya dilakukan oleh mahasiswa.
 Namun, itulah fakta yang terjadi sepanjang Rabu (25/9) siang
hingga malam di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
2. Argumentasi 1 Miris. Demikian ungkapan sejumlah warganet merespons

 pemandangan di lokasi demo. Ada yang menyayangkan


m enyayangkan pelajar
pel ajar
STM harus terlibat aksi protes di jalanan. Apalagi, pelajar dinilai
 belum tentu memahami aspirasi yang sedang mereka
 perjuangkan. Sebagian lainnya mendukung fenomena ini karena
menilai pelajar juga punya hak mengutarakan pendapat, termasuk
di jalanan. Apalagi, substansi sejumlah RUU yang diprotes bukan
hal yang sulit untuk dipahami.Terlepas dari pro-kontra soal
substansi RUU tersebut, fenomena pelajar STM ikut aksi demo
ini penting menjadi keprihatinan bersama.

3. Argumentasi 2 Sulit memercayai keterlibatan siswa STM dan siswa SMP


dalam aksi itu tanpa ada yang menggerakkan. Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap bahwa ada
 pihak tertentu yang membuat ajakan melalui poster-poster dan
menyerukan pelajar STM untuk turun ke jalan. Bahkan, ada foto
dan video yang menunjukkan sekelompok anak sekolah bergerak
dengan menaiki truk, bus Transjakarta, hingga KRL menuju
lokasi demo. Oknum-oknum yang memanfaatkan pelajar STM ini
 bisa jadi cukup paham psikologi
psikologi remaja yang rawan dipengaruhi.
Kita tahu remaja yang sedang dalam masa pubertas dan transisi
Did you know?
81% of people surveyed wish they could read more. Scribd helps you do that.
Learn more 
Did you know?
81% of people surveyed wish they could read more. Scribd helps you do that.
Learn more 

menuju dewasa memang kerap mengalami krisis identitas dan


 butuh aktualisasi atau pengakuan. Seringkali kelompok usia ini
tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang selalu
 berubah-ubah sehingga memicu dirinya melakukan perilaku
agresif yang dapat merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
Oleh karena itu, tidak heran jika remaja ini sering melakukan
kekerasan, perusakan, atau minimal melampiaskannya melalui
ungkapan verbal. Ini pula yang terlihat di lokasi demo di Senayan.
Akibatnya, puluhan pelajar digelandang ke Polda Metro Jaya.
Menurut pihak kepolisian, pelajar ini datang dari berbagai
wilayah antara lain Tangerang, Karawang, Bekasi, Bogor, dan
Jakarta. Mereka diamankan untuk dimintai keterangan soal tujuan
 berunjuk rasa.

4. Argumentasi 3 Aksi pelajar yang sempat menjadi trending topic di Twitter


dengan tagar #STMMelawan dan #STMBergerak ini juga
memantik aksi yang sama di daerah lain. Kemarin polisi berhasil
menggagalkan ratusan pelajar dari beberapa STM di Cia njur yang
 berencana berangkat ke Jakarta untuk mengikuti unjuk rasa. Saat
ditanya tujuan ke Jakarta, ada di antaranya yang mengaku tidak
tahu-menahu dan hanya mengikuti ajakan teman.

5. Penegasan Untuk itu, penting bagi aparat kepolisian bekerja sama dengan
Ulang Kementerian Komunikasi dan Informatika mengusut pihak yang
 bertanggung jawab atas pelibatan pelajar dalam demo di depan
Gedung DPR tersebut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada
masa datang. Pelajar tentu juga mempunyai hak yang sama untuk
menyampaikan aspirasi. Namun dalam usia yang masih belia,
lebih tepat jika mereka fokus saja menimba ilmu di sekolah.
Selain itu, peran orang tua dan guru juga sangat penting dalam
melakukan pengawasan kepada anak. Sebisa mungkin anak selalu
dalam pengawasan untuk menghindarkan anak dari hal-hal yang
tidak semestinya, baik itu tawuran maupun bentuk kekerasan
lainnya.
Did you know?
81% of people surveyed wish they could read more. Scribd helps you do that.
Learn more 

2. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

 No. Kaidah kebahasaan Teks


1. Pronomina  Nyaris tidak ada yang menyangka pelajar yang berseragam

Penunjuk  putih abu-abu ini  bisa terlibat aksi protes yang umumnya
dilakukan oleh mahasiswa.
 Namun, itulah fakta yang terjadi sepanjang Rabu (25/9)

siang hingga malam di sekitar Gedung DPR, Senayan,


Jakarta.
 Sulit memercayai keterlibatan siswa STM dan siswa SMP
dalam aksi itu tanpa ada yang menggerakkan.
 Oknum-oknum yang memanfaatkan pelajar STM ini  bisa
 jadi cukup paham psikologi remaja yang rawan dipengaruhi.
 Aksi pelajar yang sempat menjadi trending topic di Twitter
dengan tagar #STMMelawan dan #STMBergerak ini juga
memantik aksi yang sama di daerah lain.
2. Adverbia  Oleh karena itu, tidak heran jika remaja ini sering
(Kata keterangan) melakukan kekerasan, perusakan, atau minimal
melampiaskannya melalui ungkapan verbal. (Adverbia
Frekuentatif)
 Oknum-oknum yang memanfaatkan pelajar STM ini bisa
 jadi  cukup paham psikologi remaja yang rawan
dipengaruhi.(Adverbia modalitas menunjukkan keraguan)
 Pelajar tentu  juga mempunyai hak yang sama untuk
menyampaikan aspirasi. (Adverbia modalitas menunjukkan
kepastian)
3. Konjungsi  Sebagian lainnya mendukung fenomena ini karena menilai
( Kata hubung)  pelajar juga punya hak mengutarakan pendapat, termasuk di
 jalanan. (sebab akibat)
 Apalagi, pelajar dinilai belum tentu memahami aspirasi
yang sedang mereka perjuangkan. (penegas)
 Namun  dalam usia yang masih belia, lebih tepat jika
mereka fokus menimba ilmu di sekolah. (pertentangan)
Did you know?
81% of people surveyed wish they could read more. Scribd helps you do that.
Learn more 

 Sebisa mungkin anak selalu dalam pengawasan untuk


menghindarkan anak dari hal-hal yang tidak semestinya
(tujuan)
 Selain itu, peran orang tua dan guru juga sangat penting
dalam melakukan pengawasan kepada anak. (penambahan)
 Akibatnya,  puluhan pelajar digelandang ke Polda Metro
Jaya. (kausalitas)
 Oleh karena itu, tidak heran jika remaja ini sering
melakukan kekerasan, perusakan, atau minimal
melampiaskannya melalui ungkapan verbal. (kausalitas)

4. Verba ( kata kerja )  Keterlibatan pelajar sekolah menengah kejuruan (siswa


STM) dalam aksi demonstrasi menuntut pembatalan
sejumlah rancangan undang-undang (RUU) menjadi
 perbincangan hangat publik (verba relasional)
 Pelajar dinilai belum tentu memahami  aspirasi yang sedang
mereka perjuangkan. (verba mental)
 Pelajar tentu juga mempunyai  hak yang sama untuk
menyampaikan aspirasi. (verba mental)
 Bahkan, ada foto dan video yang menunjukkan sekelompok
anak sekolah bergerak dengan menaiki  truk, bus
Transjakarta, hingga KRL menuju lokasi demo. (verba
material)

Sumber : Koran Sindo. 2019. Demo RUU dan Fenomena Pel ajar STM.
https://nasional.sindonews.com/read/1443514/16/demo-ruu-dan-fenomena-
 pelajar-stm-1569525299. 28 September 2019

 Nama : Faurinnisa Mahendaru


Kelas : XII KA A / 11

Anda mungkin juga menyukai