Definisi Larutan
Definisi Larutan
partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat
dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel-partikel
penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di
dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan
demikian, larutan = pelarut (solvent) +zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka
pelarutnya adalah volume terbesar.
Cairan : istilah yang dipakai dalam kedokteran untuk menyebutkan cairan-cairan tubuh,
sebenarnya lebih tepat didefenisikan sebagai campuran yang bersifat heterogen . Sifat
heterogen ini terlihat dari partikel-partikel pembentuknya(solute dan solvent) yang masih
menunjukkan sifat dari masing partikel-partikel pembentuk tersebut. Selain itu, cairan
khususnya cairan tubuh, biasanya bersifat koloid ataupun suspensi, dimana ukuran partikel
pembentuknya lebih besar dari ukuran partikel pembentuk larutan solute (terlarut).
Klasifikasi larutan
Klasifikasi cairan
Seluruh cairan di luar sel semuanya disebut cairan ekstraseluler. Cairan ini merupakan 20%
dari berat badan atau sekitar 14 liter pada orang dewasa normal dengan berat badan 70 kg.
Dua kompertemen terbesar dari cairan ekstraseluler adalah :
1. Cairan interstisial
Adalah cairan yang terdapat di ruang-ruang antar sel dan merupakan lingkungan
internal sejati yaitu cairan yang membasahi sel-sel jaringan. Oleh karena itu sering
disebut cairan jaringan. Cairan ini membentuk 4/5 dari seluruh kompartemen CES
atau sekitar 15%.
2. Cairan intravascular atau plasma
Plasma adalah bagian darah nonselular dan terus menerus berhubungan dengan
cairan interstisial melalui celah-celah membran kapiler. Celah ini bersifat sangat
permeable untuk hampir semua zat terlarut dalam CES. Oleh karena itu, CES secara
konstan terus bercampur sehingga antara plasma dan cairan interstisial memiliki
komposisi yang sama kecuali protein yang konsentrasinya lebih tinggi dari plasma.
Plasma membentuk 1/5 dari seluruh kompartemen CES atau sekitar 5%. Plasma juga
adalah satu-satunya cairan yang dapat langsung diatur volume dan komposisinya.
3. Cairantranseluler, yang beradadalamrongga-ronggakhusus, misalnyacairanotak
(likuorserebrospinal), bola mata, sendi.
Cairanekstraselberperansebagai:
Cairan yang terdapat didalam sel tubuhmanusia. Cairan yang membentuk sekitar 2/3 dari
cairan tubuh total atau sekitar 40% dari berat badan total pada pria rata-rata. Cairan ini
memiliki berbagai konstituen yang memiliki komposisi yang sangat serupa oleh karena itu
CIS dari seluruh sel yang berbeda dianggap sebagai satu kompartemen cairan yang besar.
1. Adanya protein sel di CIS yang tidak dapat menembus membran untuk keluar sel.
2. Pada CIS, Distribusi tidak setara Na dan K serta anion-anion yang ada akibat kerja
dari pompa Na-K ATPase di membran yang terapat di semua sel. Na adalah kation
utama CES dan Cl adalah anionnya. Sedangkan K adalah kation utama CIS dan
anionnya adalah PO4
Semua pertukaran H2O dan konstituen lain antara CIS dan lingkungan eksternal harus
melalui CES. Air yang ditambahkan ke cairan tubuh pertama kali selalu memasuki
kompartemen CES dan cairan selalu keluar dari tubuh malalui CES. Karena plasma adalah
satu-satunya cairan yang dapat langsung diatur volume dan komposisinya maka setiap
mekanisme kontrol yang bekerja pada plasma pada dasarnya mengatur CES keseluruhan.
CIS pada gilirannya dipengaruhi oleh perubahan CES sampai ke tingkat yang diperbolehkan
oleh permeabilitas sawar.
Fungsi Larutan :
Secara umum larutan berfungsi untuk membentuk suatu zat baru antara solut(zat yang
dilarutkan) dan solvent(zat pelarut)
Fungsi Cairan :
d. Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air
dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas
kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
e. Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen
melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup
akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan
usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
f. Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah
dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida
keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca,
maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada
kaca.
h. Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai
berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
Menjelaskan faktor-faktor keseimbangan cairan tubuh
1. Usia
Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal ini, usia
Berpengaruh terhadap :
a. proporsi tubuh,
b. luas permukaan tubuh,
c. kebutuhan metabolik,
d. serta berat badan.
- Bayi dan anak pada masa pertunbuhan memiliki proporsi cairan tubuh
banyak dibandingkan orang dewasa. Karenanya, jumlah cairan yang
diperlukan dan jumlah cairan yang hilang juga lebih besar dibandingkan
orang dewasa.
- Besarnya kebutuhan cairan pada bayi dan anak-anak juga dipengaruhi oleh
laju metabolik yang tinggi serta kondisi ginjal mereka yang belu matur
dibandingkan ginjal orang dewasa.
- Kehilangan cairan dapat terjadi akibat pengeluaran cairan yang besar dari
kulit dan pernapasan. Pada individu lansia, ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit sering disebabkan oleh masalahjantung atau gangguan ginjal
2. Aktivitas
Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan
cairan dan elektrolit. Aktivitas menyebabkan peningkatan proses
metabolisme dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan penigkatan haluaran
cairan melalui keringat. Dengan demikian, jumlah cairan yang dibutuhkan
juga meningkat.
Selain itu, kehilangan cairan yang tidak disadari (insensible water loss)
juga mengalami peningkatan laju pernapasan dan aktivasi kelenjar keringat.
3. Iklim
- Normalnya, individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya tidak terlalu
panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang ekstrem melalui
kulit dan pernapasan. Dalam situasi ini, cairan yang keluar umumnya tidak
dapat disadari (insensible water loss, IWL).
- Besarnya IWL dipengaruhi :
a. suhu lingkungan
Individu yang tinggal di lingkungan yang bertsuhu tinggi atau di dearah
dengan kelembapan yang rendah akan lebih sering mengalami
kehilangan cairan dan elektrolit. Umumnya, akan kehilangan cairan
sebanyak 700 ml/jam
Orang yang bekerja berat di lingkungan yang bersuhu tinggi,mereka
dapat kehilangan cairan sebanyak lima liter sehari melalui keringat.
sedangkan orang yang tidak biasa berada di lingkungan panas dapat
kehilangan cairan hingga dua liter per jam.
b. Tingkat metabolisme,
c. Usia.
4. Diet
Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan elektrolit.
Jika asupan makenan tidak seimbang, tubuh berusaha memecah simpanan
protein dengan terlebih dahulu memecah simpanan lemak dan glikogen.
Kondisi ini
menyebabkan penurunan kadar albumin.
5. Stress
Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.
Saat stress, tubuh mengalami peningkatan metabolism seluler, peningkatan
konsentrasi glukosa darah, dan glikolisis otot.
Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan natrium. Disamping itu, stress
juga menyebabkan peningkatan produksi hormone anti deuritik yang dapat
mengurangi produksi urine.
6. Penyakit
Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan
elektrolit dari sel atau jaringan yang rusak (mis. Luka robek, atau luka
bakar). Pasien yang menderita diare mengalami peningkatan kebutuhan
cairan akibat kehilangan cairan melalui saluran gastro intestinal.
Gangguan jantung dan ginjal juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit. Saat aliran darah ke ginjal menurun karena
kemampuan pompa jantung menurun, tubuh akan melakukan penimbunan
cairan dan natrium sehingga terjadi retensi cairan dan kelebihan beban
cairan (hipervelomia). Lebih lajut, kondisi ini dapat menyebabkan edema
paru.
Urine dikeluarkan dalam jumlah yang cukup untuk menyeimbangkan
cairan dan elektrolit serta kadar asam dan basa dalam tubuh. Apabila
asupan cairan banyak, ginjal akan memfiltrasi cairan lebih banyak dan
menahan ADH sehingga produksi urine akan meningkat.
Sebaliknya, dalam keadaan kekurangan cairan, ginjal akan menurunkan
produksi urine dengan berbagi cara. Peningkatan reabsorpsi tubulus,
retensi natrium dan pelepasan renin.
Apabila ginjal mengalami kerusakan, kemampuan ginjal untuk melakukan
regulasi akan menurun. Karenanya, saat terjadi gangguan ginjal (mis, gagal
ginjal) individu dapat mengalami oliguria (produksi urine kurang dari 400 ml/
24 jam) sehingga anuria (produksi urine kurang dari 200 ml/ 24 jam)
7. Tindakan Medis
Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder terhadap kebutuhan
cairan dan elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan cairan lambung dapa
menyebabkan penurunan kadar kalsium dan kalium.
8. Pengobatan
Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif secara
berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan dalam
tubuh.
Akibatnya, terjadi defist cairan tubuh. Selain itu, penggunaan diuretik
menyebabkan kehilangan natrium sehingga kadar kalium akan meningkat.
Penggunaan kortikostreroid dapat pula menyebabkan retensi natrium dan air
dalam tubuh.
9. Pembedahan
Pasien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi mengalami
ketidakseimbangan cairan. Beberapa pasien dapat kehilangan banyak darah
selama perode operasi, sedangkan beberapa pasien lainya mengalami
kelebihan beban cairan akibat asupan cairan berlebih melalui intravena selama
pembedahan atau sekresi hormon ADH selama masa stress akibat obat- obat
anastesia.
Ketika keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu, misalnya rasa haus akan muncul.
Tubuh lalu menghasilkan hormon anti-diuretik (ADH) untuk mereduksi produksi kencing di
ginjal. Tujuannya menjaga agar cairan yang keluar tidak banyak. Air yang kita minum
umumnya cukup untuk mengganti cairan yang hilang saat beraktivitas normal seperti
bernafas, berkeringat, buang air kecil, atau buang air besar.
Dehidrasi Ringan
Pada dehidrasi ringan jarang terjadi gejala yang signifikan, sehingga biasanya
merasakan kondisi patologis dehidrasi pada tahapan dehidrasi sedang. Pada tahapan
dehidrasi ringan tubuh juga kehilangan cairan mencapai 5% berat badan. Serta
perkiraan defisit cairan berkisar antara 30-50 mL/kg sehingga dianjurkan agar banyak
minum air sehingga tidak berlanjut pada dehidrasi sedang
Dehidrasi Sedang
Pada dehidrasi sedang sudah terlihat tanda patologis, sehingga terjadi perubahan
kondisi fisik yang signifikan, diantaranya :
Menangis tanpa air mata
Mulut dan bibir kering. Jika tubuh kekurangan cairan hampir seluruh tubuh
akan menjadi kering. Kondisi ii biasanya ditandai pada bagian mulut dan bibir
yang kering.
Penurunan berat badan, pada dehidrasi sedang, tubuh kehilangan cairan
diantara 5%-10% berat badan.
Lihat ubun-ubunnya, bila cekung, atau lebih cekung dari biasanya
kemungkinan besar merupakan dehidrasi.
Jarang buang air kecil.
Mata anak tampak cekung dan seakan terbenam.
Tidak bergairah, lemas dan selalu mengantuk.
Perkiraan defisit cairan 60-90 mL/kg
Kulit tampak pucat, kering dan tidak elastis.
Demam, terjadi jika peningkatan suhu tubuh sampai 38 derajat Celcius
bahkan lebih.
Dehidrasi berat
Pada dehidrasi berat tubuh kehilangan cairan > 10% berat badan. Selain itu pada
tahapan ini keadaan juga semakin kritis sehingga dibutuhkan perawatan intensif
serta dibutuhkan terapi rehidrasi parenteral melalui infus. Gejala dehidrasi berat :
Kesadaran menurun, nafas jadi cepat dan denyut jantung meningkat.
Hilang kesadaran. Hal ini karena cairan yang sngat dibutuhkan untuk
metabolisme tubuh berkurang, maka seluruh sistem kerja organ tubuh
menjadi terganggu dan otak tidak berfungsi secara sempurna.
Pengeluaran cairan makin tidak sebanding dengan kebutuhan tubuh, yakni
bisa mencapai 200-250 cc/kg berat badan dalam sehari.kondisi ini membuat
berat badan anak turun secara drastis, yaitu lebih dari 10% berat badan
asalnya.
Tangan dan kaki yang dingin dan lembab
Ketidakmampuan untuk minum
Hilangnya keelastisan tubuh secara keseluruhan
Jika menangis tidak ada air mata
Lapisan lendir yang sangat kering pada mulut
Berkurangnya volume air seni
Menjelaskangejala-gejala dehidrasi
TandadanGejala DehidrasiRingan DehidrasiSedang DehidrasiBerat
Kehilanganberatbadan 3-5 6-9 10 ataulebih
(%)
Kondisiumum Haus,sadar, gelisah Haus,sadar, hipotensi Biasanyasadar;ektremitasd
postural kaki berkerut;kejangotot
Nadi radial Kecepatandantekanan Cepatdanlemah Cepat, sangatlemah,kadan
normal
Respirasi Normal Dalam, mungkincepat Dalamdancepat
Fontanella anterior Normal Cekung Sangatcekung
Tekanandarahsistolik Normal Normal ataurendah: Rendah, mungkintidakteru
hipotensiortostatik
Elastisitaskulit Cubitansegerakembali Cubitankembaliperlahan Cubitantidaksegerakemba
Mata Normal Cekung Sangatcekung
Air mata Ada Tidakadaatauberkurang Tidakada
Keluarankencing Normal Jumlahberkurangdanpekat Anuria/oliguria berat
SumberdanKebutuhan Mineral
1. Natrium (Na)
Sumber : garam dapur, roti, keju, ketan, tiram, biskuit, gandum, wortel,
lobak, bayam, kol, telur, kerang.
Kadar normal : 135 mEq / L
Fungsi : kation utama dalam cairan ekstrasel, mempertahankan tekanan
osmotik, cairan tubuh, preservasi iritabilitas normal otot dan permeabilitas
sel.
Kelebihan : Hipernatremia
Kekurangan : Hiponatremia, penyakit addison, berat badan menurun.
Eksresi : keringat (20-50 mEq/L), urine (5-35 mg), feses (20-50 mg), kulit (25
mg).
Absorpsi : mudah diserap oleh ileum, pada tubulus proksimal (dipengaruhi
oleh hormon aldosteron, norepinefrin, angiotensin II), lengkung henle
(kotranspor NaCl), dan lengkung henle (kotranspor Na𝐾2 Cl).
Distribusi Natrium dalam tubuh
2. Kalium (K)
Sumber : jeruk, pisang, hati sapi, daging sapi, brokoli, ayam, daging anak
kerbau.
Kadar normal : 3,5 – 5 mEq / L
Fungsi : kation utama dalam cairan intrasel, mempengaruhi keseimbangan
asam basa dan tekanan osmotik, penting untuk metabolisme, penting dalam
biosintesis protein, penting pada fungsi saraf dan otot.
Kelebihan : hiperkalemia
Kekurangan : hipokalemia
Eksresi : dipengaruhi oleh perubahan keseimbangan asam basa dan aktivitas
korteks adrenal. Di usus, di eksresi dengan cairan pencernaan lalu difiltrasi
oleh glomerulus ginjal dan desokresi di tubulus.
Absorpsi : pada usus halus.
Dsitribusi Kalium dalam tubuh
3. Klorida (Cl)
Sumber : garam dapur
Kadar normal : 96 - 106 mEq / L
Fungsi : anion utama cairan ekstraseluler, menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit, mengatur tekanan osmotik, peranan khusus dalam darah karena
fungsinya pada pergeseran klorida, membentuk asam hidroklorida dalam
getah lambung.
Kelebihan : hiperkloremik
Kekurangan : hipokloremik
Eksresi : tergantung oleh natrium, jika tubuh banyak kehilangan natrium,
tubuh pun akan kehilangan klor. Tetapi, klor juga dapat lebih banyak hilang
pada saat kehilangan cairan lambung oleh muntah-muntah atau pada
obstruksi pilorus atau duodenum
Distribusi klorida dalam tubuh
MemahamidanMenjelaskanGangguanKeseimbanganNatrium
Natrium merupakan kation utama di dalam cairan ekstraselular. Kadarnya di dalam tubuh
diatur oleh ginjal dan dipengaruhi oleh hormon aldosteron.
Fungsinya di dalam tubuh :
Aktivitas neuromuskular
transmisi dan konduksi impuls syaraf
Cairan tubuh
- Mengatur osmolalitas vaskular
- Mengatur keseimbangan air, bila kadar natrium meningkat akan terjadi retensi air
Selular
- Pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari sel
secara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas neuro
muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas sel),
tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi repolarisasi
- Aktivitas enzim
Asam basa
Mengatur keseimbangan asam basa
Nilai normalnya di darah : 135-146 mEq/liter atau mmol/liter
Nilai normalnya di urin : 40-220 mEq/liter/hari
MemahamidanMenjelaskanGangguanKeseimbanganKalium
Kalium (K) merupakan kation terbanyak di dalam sel tubuh, sebanyak 90 % terdapatdi cairan
intrasel dan 2-3 % terdapat di cairan ekstrasel. Kadar K di dalam sel 150 mEq dan di cairan
ekstrasel 3,5 – 5,3 mEq.
Fungsi kalium di dalam tubuh :
Aktivitas neuromuskular
- transmisi dan konduksi impuls syaraf
- kontraksi otot rangka, otot polos dan jantung
Cairan tubuh
- mengatur osmolalitas intraselular
Selular
- pompa natrium (Na) - kalium (K) : Na masuk ke dalam sel sedangkan K keluar dari
selsecara terus menerus untuk mempertahankan keseimbangan air dan aktivitas
neuro muskular. Bila Na masuk ke dalam sel maka akan terjadi depolarisasi (aktivitas
sel), tapi bila Na keluar dari sel maka K akan masuk ke dalam sel dan terjadi
repolarisasi
- aktivitas enzim untuk metabolisme selular
Asam basa
mengatur keseimbangan asam basa
Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani
dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Aktivitas minum merupakan aktivitas yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Berikut
merupakan etika minum menurut islam:
o Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala
Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah.
Oleh karena itu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah
kepada Allah.
o Memulai minum dengan membaca basmallah.
Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan
hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang
sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-
Rahim.
Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku,
jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan
makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak
makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah
minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan
minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa
hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah
air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum
atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan
hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.
Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang
yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang
yang meniup akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum
dan meniupinya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga
kali.” Dan beliau bersabda,“Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”
Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari
no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas
adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut
terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang
sebagaimana penjelasan di atas.
Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun
mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau
mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau
minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah
tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan
dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan
dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, “Hadits
yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi
terpaksa.”
Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri.
Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk
memuntahkannya.” (HR. Ahmad)
Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri
diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama
tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri
diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum
sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jangan bersikap rakus sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, dan jangan meniup-
niup makanan atau minuman yang menunjukkan sikap tidak sabar. Dari Ibnu Abas RA
berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan seperti
minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’
jika kalian minum dan ‘alhamdulillah’ jika kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).
Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari. Sebagaimana hadits dari Jabir
bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda,
“Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika
ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air
yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)
Minum berlebihan pada saat makan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengganggu
pencernaan, hendaknya minum beberapa saat sebelum dan sesudah makan.
o Minum dengan tiga tegukan dimulai basmalah dan diakhiri dengan hamdalah
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda,” Janganlah kalian
minum seperti minumnya unta,tetapi minumlah dengan minum dua-dua (teguk) atau tiga-
tiga (teguk),hendaknya kalian membaca basmalah ketika minum dan membaca hamdalah
setelah minum”.(HR.Tirmidzi)