Anda di halaman 1dari 3

Cost based decision making

Berdasarkan buku petunjuk yang digunakan oleh Auditor Negara di Texas, tahap-tahap
dalam melakukan cost based decision making yaitu :

1. Membuat sistem Activity Based Costing


Sistem Activity Based Costing yang memegang peranan penting dalam pengambilan
keputusan. ABC memperjelas hubungan produk / jasa dengan harga.
2. Perencanaan dan penganggaran
3. Monitoring untuk efisiensi, kualitas dan efektifitas
4. Pricing
5. Outsourcing dan konsolidasi keputusan

Tahapan pertama sesuai dengan yang diarahkan Kaplan, dimana penggunaan sistem ABC
berguna untuk penetapan harga, strategi penjualan, kinerja manajemen dan pembuatan
keputusan (decision making). Tahapan pertama oleh Kaplan menyebutkan ada dua
pendekatan dalam penganggaran yang dapat digunakan yaitu bottom up dan top down.
Anggaran top down yaitu penganggaran tanpa memberi kewenangan kepada pemegang
anggaran utama untuk berpartisipasi dalam proses penganggaran.

Anggaran Bottom up yaitu sistem penganggaran dimana pemegang anggaran


berkesempatan ikut dalam proses penganggaran anggaran mereka, disebut juga dengan istilah
penganggaran partisipatif. Contoh perusahaan yang menggunakan pendekatan bottom up
budgeting yaitu PT Indolakto yang bergerak di bidang pengolahan susu.

Dalam upayanya menjaga kualitas, efisiensi dan efektifitas, menurut Kaplan terdapat
biaya sehubungan dengan kualitas, yaitu biaya pencegahan contohnya survei pelanggan,
biaya penilaian contohnya audit kualitas produk, biaya kegagalan internal contohnya biaya
pengolahan kembali atau perbaikan, biaya kegagalan eksternal contohnya biaya kerugian
penjualan dan biaya kecocokan dan ketidakcocokan dimana kualitas dari produk atau jasa
harus sesuai dengan kebutuhan konsumen. Terdapat juga istilah Total Quality Management
(TQM) yang memiliki prinsip dasar bahwa biaya pencegahan lebih rendah daripada biaya
perbaikan, peningkatan secara kontiniu dan berfokus pada pelanggan.

Untuk pricing, dalam Hansen dan Mowen disebutkan kebijakan cost based pricing secara
sederhana menjelaskan penentuan harga biasanya dari harga pokok produk ditambah dengan
keuntungan yang diinginkan. Biasanya pada biaya dasar dan markup. Markup merupakan
persentase yang ditambahkan dalam biaya dasar yang terdiri dari harapan laba dan semua
biaya yang tidak termasuk biaya dasar.

Contoh outsourcing adalah membandingkan harga supplier dalam dengan supplier


eksternal dan mengambil pilihan make or buy decision dengan memikirkan berbagai
pertimbangan.

Ada 3 kegunaan informasi biaya bagi manajemen :

 Keputusan pelanggan dan produk


o Make atau abandon
o Hubungan pengaruh sifat pelanggan
 Mengembangkan cost basis untuk harga
 Mengidentifikasi peluang untuk memperbaiki produk atau desain proses atau
operasi.

Ada 3 fase dalam life cycle produk, yaitu :

1. Perencanaan
2. Manufacturing
3. Memperbaiki dan memberhentikan produk.

Life cycle costing kebanyakan dilakukan pada fase perencanaan dan memperkirakan biaya
produk selama masa hidup produk.

Ada 3 tujuan dari life cycle costing, yaitu :

1. Untuk membantu mengembangkan total biaya yang berkaitan dengan produk, untuk
mengidentifikasi keuntungan yang diperoleh, fase manufacturing akan menutupi
biaya dalam tahap pengembangan dan dekomisioning.
2. Karena adanya pertimbangan yang menyeluruh terhadap biaya, itu akan
mengidentifikasi konsekuensi biaya lingkungan produk dan akan memacu tindakan
untuk mengurangi atau menghilangkan biaya-biaya tersebut.
3. Membantu untuk mengidentifikasi perencanaan dan biaya dekomisioning selama
produk dan fase proses desain untuk mengontrol dan mengelola biaya dalam fase itu.

Life cycle costing menyediakan akuntansi yang menyeluruh mengenai biaya produk
yang akan membantu pengambilan keputusan memahami konsekuensi biaya
pembuatan produk dan untuk mengidentifikasi area dimana pengurangan biaya
diinginkan dan efektif.

Target Costing digunakan dalam fase perencanaan dan menjalankan proses pemilihan
produk dan desain proses, yang akan menghasilkan sebuah produk sehingga bisa diproduksi
dengan biaya yang bisa diterima dan mendapatkan keuntungan, memberikan estimasi harga
pasar produk, volume penjualan, dan penetapan fungsi. Target costing merupakan kekuatan
pendorong dibelakang produk dan proses upaya desain. Proses berulang dan berlanjut sampai
tim desain menemukan desain produk dengan biaya diproyeksikan yang memenuhi target
cost.

Anda mungkin juga menyukai