Anda di halaman 1dari 2

Flipped Classroom TMRC

Gabriella Regita Cendani


1806189372
Kolaborasi-27

Tim kegawatdaruratan medis di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki focus khusus
yaitu ketika pasiennya sudah berada di rumah sakit, berbeda halnya dengan IGD yang
menangani pasien gawat darurat yang dibawa dari luar rumah sakit, contohnya kecelakaan lalu
lintas atau serangan jantung.
Peranan TMRC adalah untuk memberikan pertolongan pada pasien gawat medis yang
ada di RSCM. Selain itu juga meraka bertanggungjawab untuk mengembalikan kestabilan
kondisi pasien pada saat pasien sudah mengalami pemburukan kondisi khususnya pada NEWSS
(Nurse Early Warning Score System) detection system.
Sistem reaksi cepat bekerja pada saat ada pasien alami perburukan keadaan, perawat
atau dokter yang ada akan dapat dengan cepat mengenali keadaan tersebut. Selanjutnya,
perawat akan menyebutkan atau memberikan suatu kode yaitu code blue yang akan diketahui
oleh petugas kesehatan lain untuk membawa barang-barang emergency. Petugas kesehatan
akan melakukan pertolongan pertama dan jika diperlukan akan membawa pasien ke ruangan
intensif. Saat di ruangan TMRC akan menjelaskan tentang kondisi pasien sehingga dokter dapat
menangani pasien dengan cara yang tepat.
Peranan perawat ketika terjadi code blue adalah Perawat 1 akan mengabarkan kondisi
pasien ke TMRC Unit yaitu dokter jaga. Perawat 2 akan mengaktivasi code blue dengan
menelepon call center dedangkan perawat 3 dan 4 akan mengantarkan troli emergensi ke
ruangan khusus. Setelah troli diambil, perawat 1 akan melakukan bantuan oksigen untuk
membantu pernapasan pasien. Memposisikan troli ketika sudah sampai di ruangan, memasang
monitor, mengambil sampel darah pasien, memasang IV oleh perawat 3 dan mengambil lembar
dokumentasi. Ada catatan khusus jika pasien mengalami henti jantung, yang pertama kali harus
dilakukan adalah dengan cara memberikan BHD kepada pasien
TMRC yang ada di Dr. CIpto Mangunkusumo akan dijalankan oleh dokter jaga TMRC
Pusat yang juga merupakan residen Anestesi yang sudah di tingkat intermediate dan seorang
senior yang akan memimping pertolongan yang akan diberikan kepada pasien. Di TMRC wilayah
ada dokter umum yang akan mengatur jalannya resusitasi yang akan menghasilkan respon
cepat. Dokter yang berada di ruangan atau bertugas sebagai penanggungjawab pasien akan
memiliki akses yang lebih cepat dalam proses pertolongan pada pasien.
Kolaborasi TMRC diklat RSCM akan dilakukan dengan adanya pelatihan BHL untuk
perawat yang akan dilakukan dalam 10 gelombang yang didalamnya aka nada 1000 orang
perawat yang dilatih. Pelatihan lainnya ada BHD yang akan dilakukan untuk 6000 petugas baik
petugas medis dan petugas non medis. Pelatihan BHL dan BHD ini dilakukan untuk DPJP.
Pemantauan bulanan troli emergensi akan dilakukan setiap bulannya oleh TMRC dan
Farmasi. Tahapannya adalah troli akan diberikan kepada dokter yang berada di dalam ruangan,
lalu dokter akan melakukan oeresepan elektronik, selanjutny adalah unit mengambil obat yang
diresepkan oleh dokter ke farmasi atau dengan cara lain yaitu troli diberikan kepada dokter
yang ada di ruangan, lalu menotakan peralatan, dan yang terakhir adalah dengan
mengantarkan peralatan ke sterilisasi pusat.
Posisi dari troli emergensi harus ditentukan dengan baik untuk memudahkan diakses.
Perbedaan TMRC Pusat, Wilayah, dan Unit:
- TMRC Pusat: merupakan seorang residen anestesi tingkat intermediate dan senior
yang memimpin pertolongan
- TMRC Wilayah: terdiri atas dokter umum yang bertugas di wilayah-wilayah tertentu
di rumah sakit dan mengatur keberlangsungan resusitasi yang responnya sangat
cepat
- TMRC Unit: terdiri atas Dokter Jaga Ruangan (PPDS) dan perawat unit. PPDS ini
merupakan dokter ruangan atau penanggung jawab pasien yang memiliki akses lebih
cepat dalam penolongan pasien

Anda mungkin juga menyukai