OLEH :
DOSEN PENGAMPU:
Wilis Sukmaningtyas, SST, S.Kep., Ns., M.Kes
1. Panggilan Darurat
Sistem dimulai ketika seseorang atau saksi menyadari keadaan darurat
dan memanggil nomor darurat seperti 911 (di beberapa negara) atau
nomor darurat lokal lainnya. Panggilan ini akan diarahkan ke pusat
koordinasi darurat yang dilengkapi dengan personel terlatih untuk
mengevaluasi tingkat kegawatan dan merespons panggilan tersebut.
2. Layanan Ambulan:
Setelah panggilan darurat diterima, layanan ambulans akan segera
diberangkatkan untuk merespons keadaan tersebut. Ambulans
dilengkapi dengan peralatan medis dan personel terlatih untuk
memberikan perawatan darurat di tempat kejadian dan selama
transportasi ke rumah sakit atau fasilitas perawatan medis lainnya.
3. Pusat Koordinasi Darurat
Ini adalah pusat komando di mana panggilan darurat diterima,
dievaluasi, dan dikoordinasikan. Petugas di pusat ini mengevaluasi
kebutuhan respon darurat dan mengarahkan sumber daya yang
diperlukan, termasuk ambulans dan personel medis, ke lokasi kejadian.
4. Fasilitas Perawatan Gawat Darurat
Rumah sakit dan fasilitas perawatan kesehatan lainnya dilengkapi
dengan unit gawat darurat yang dirancang untuk memberikan perawatan
segera kepada pasien yang mengalami keadaan darurat. Fasilitas ini
dilengkapi dengan peralatan medis canggih dan personel terlatih untuk
menangani berbagai kondisi gawat darurat.
5. Personel Kesehatan
Tim pelayanan gawat darurat terdiri dari berbagai personel kesehatan
termasuk dokter, perawat, teknisi medis darurat, dan paramedis. Mereka
bekerja sama dalam tim untuk memberikan perawatan segera kepada
pasien dan membuat keputusan medis yang cepat dan tepat.
6. Transportasi Medis
Sistem pelayanan gawat darurat juga mencakup transportasi medis yang
efisien untuk mengirim pasien ke fasilitas perawatan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Ini bisa melibatkan ambulans darat, helikopter
medis, atau transportasi udara lainnya tergantung pada tingkat
keparahan pasien dan jarak ke fasilitas perawatan.
7. Koordinasi Pasca-Penanganan
Setelah pasien tiba di fasilitas perawatan gawat darurat, perawatan
lanjutan dan tindak lanjut dilakukan oleh tim medis di sana. Hal ini
termasuk evaluasi lanjutan, intervensi medis tambahan, dan pengaturan
perawatan lanjutan jika diperlukan.
1. Penilaian Cepat
Perawat gawat darurat terlatih dalam melakukan penilaian cepat
terhadap pasien yang mengalami keadaan gawat darurat. Mereka
mampu mengidentifikasi tanda-tanda vital yang tidak stabil dan menilai
tingkat keparahan situasi dengan cepat.
2. Penanganan Gawat Darurat
Mereka dilatih untuk memberikan perawatan medis mendesak seperti
penanganan cedera trauma, penanganan jalan napas, manajemen nyeri,
pemberian obat-obatan, dan tindakan medis lainnya yang diperlukan
dalam situasi gawat darurat.
3. Stabilisasi Pasien
Perawat gawat darurat bertanggung jawab untuk menstabilkan kondisi
pasien secepat mungkin sebelum pasien dirujuk ke unit perawatan
intensif atau unit perawatan lainnya.
4. Komunikasi
Mereka harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk
berinteraksi dengan pasien dan keluarga mereka dalam situasi yang
seringkali tegang dan stres.
5. Keterampilan Teknis
Perawat gawat darurat harus terampil dalam melakukan prosedur-
prosedur medis mendesak seperti pemasangan saluran intravena,
manajemen jalan napas, dan tindakan resusitasi jantung paru.
6. Kolaborasi Tim
Mereka bekerja dalam tim yang terdiri dari dokter, teknisi medis darurat,
dan profesional kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan terbaik
kepada pasien.
7. Pendidikan dan Penyuluhan
Perawat gawat darurat juga berperan dalam memberikan pendidikan dan
penyuluhan kepada pasien dan masyarakat tentang pencegahan cedera,
manajemen kesehatan, dan tindakan pertolongan pertama.