Waktu tunggu
Jam pelayanan DPJP
INDIKATOR IRJT
Ada tenaga medis Unit IRJT yang tidak hafal akan 6 Sasaran
Keselamatan Pasien namun mengerti garis besar Keselamatan Pasien.
Mayoritas perawat di unit IRJT hafal akan 6 SKP dan memahami setiap
substansinya.
Semua staf medis dan tenaga kesehatan dituntut untuk mengimplementasikan patient
safety dalam melayani pasien karena poin-poin pelaksanaan patient safety jika diterapkan
akan mempengaruhi remunerasi dalam Indikator Kinerja Individu (IKI)
IRJT menyediakan 30 kursi roda dan brankar untuk pasien dengan keterbatasan mobilisasi
agar tetap aman dan resiko jatuh pun dapat dimininmalisir
KENDALA IMPLEMENTASI PATIENT SAFETY
& SARAN PERBAIKAN
Poor communication antara dokter dan pasien pasien banyak, sedangkan dokter dihadapkan
dengan standar pelayanan tiap pasien dari mulai anamnesis, pemeriksaan fisik, edukasi, hingga
pencatatan ke RM hanya selama 5 menit sehingga dokter dalam memberikan edukasi ke pasien
kurang komprehensif ada hal penting yang tidak tersampaikan berdampak pada patient
safety
SARAN
Dokter spesialis memiliki banyak pasien tidak bisa berlama-lama memberi
edukasi dihadapkan dengan pasien yang harus diedukasi secara komprehensif
disediakan pojok/ruang edukasi terpisah untuk melayani pasien yang harus diedukasi
secara komprehensif pasien yang diarahkan ke pojok/ruang edukasi dilayani oleh
dokter umum DU membaca catatan dokter spesialis terkait penyakit dan memo
penting yang ditulis untuk dilaksanakan DU
Potensi penularan Covid-19 tinggi (kewaspadaan terhadap varian Omicron, penularan lebih cepat)
Banyak pasien IRJT yang termasuk kelompok rentan seperti pasien dengan immunocompromise dan
pasien usia lanjut
SARAN
Terdapat security/petugas lain yang mobile minimal 1 orang di tiap poliklinik. Untuk poliklinik tersibuk (misal poli
UPD dan bedah) dan saat jam pelayanan tersibuk, tersedia 2 orang security/petugas lain untuk melakukan:
1. Pengecekan suhu tubuh pasien dan keluarga pasien
2. Edukasi jika terdapat pasien/keluarga yang belum memakai masker dengan benar dan meminta untuk
merangkap/mengganti masker kain dengan masker medis sekali. Masker medis sekali pakai disediakan di
ruang tunggu poliklinik
3. Verifikasi cuci tangan yang dilakukan pasien dan keluarga pasien (petugas melihat langsung pelaksanaan cuci
tangan) pada saat kedatangan dan saat keluar dari ruang periksa dokter dengan menggunakan hand
rub/hand wash
4. Membantu perawat dalam memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang bertanya terkait alur
pelayanan, petunjuk ruangan, dsb
Jika pasien poliklinik dikonsulkan ke poli/subpoli lain, data terkait Tanda-Tanda Vital (TTV) tidak
muncul di RM elektronik (EMR) sehingga perawat di poli yang dikonsulkan harus melakukan
pemeriksaan TTV ulang tidak efisien
SARAN
Perbaikan di sistem EMR
IRJT memiliki 30 kursi roda (Kursi roda jumlahnya sangat terbatas) pasien dengan
keterbatasan mobilisasi (perlu bantuan dalam berjalan) riskan terjatuh
SARAN
Mengkaji rata-rata peminjaman kursi roda per hari kemudian mengajukan permintaan kursi roda
sebanyak total kursi roda yang dibutuhkan dikurangi kursi roda yang dimiliki IRJT
Jumlah perawat di poliklinik rawat jalan dirasa masih sangat kurang perawat sangat mobile
sehingga potensi melewatkan patient safety sangat besar. Pada jam pelayanan yang sama ada poli
yang sangat sibuk, ada yang tidak terlalu sibuk perawat yang bertugas di poli yang tidak terlalu
sibuk membantu poli yang sibuk (swing workers) namun belum solutif karena dirasa SDM
perawat masih kurang, pada pagi hari poli masih sangat ramai, sedangkan setelah ishoma sampai
SARAN
Pembagian jam pelayanan dokter spesialis yang lebih merata dari pukul 08.00-16.00 agar puncak
penumpukan pasien tidak terjadi di pagi hari sehingga SDM perawat juga dapat lebih
termaksimalkan. Misalkan di KSM bedah pada pukul 08.00-12.00 membuka 6 poli namun pukul
13.00-16.00 tidak ada poli yang buka SOLUSI: misal poli A dan B buka pukul 08.00-10.00, poli C
dan D buka pukul 10.00-12.00. Poli E buka pukul 13.00-15.00 dan poli E buka pukul 15.00-16.00
KOLABORASI ANTAR PROFESI
Kolaborasi antar profesi atau Interprofessional Collaboration (IPC) merupakan hal
yang penting dilakukan agar tercipta patient safety. IPC hakikatnya adalah
komunikasi. Bentuk komunikasi terbagi menjadi komunikasi langsung (lisan) dan
tidak langsung (tertulis).
Komunikasi langsung (lisan) serah terima pasien secara langsung antara perawat –
dokter spesialis (perawat mengantarkan pasien masuk ke dalam ruang periksa)
Perawat mengantarkan status pasien untuk dikonsulkan ke poli lain (hand over antara
perawat dari poli yang mengonsulkan pasien kepada perawat yang bertugas di poli yang
dikonsulkan)
Komunikasi tak langsung (tertulis) Bukti kolaborasi antar profesi melalui komunikasi tak
langsung (tertulis) dituangkan dalam CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terpadu) dalam
rekam medis pasien
CPPT di IRJT digunakan sebagai alat komunikasi tertulis.
Perawat dan dokter spesialis menuliskan pemeriksaan, diagnosis, dan terapi dalam 1
lembar CPPT
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)
• Menurut pengakuan kepala instalasi, kepala ruang, dan staf-staf poliklinik sudah bertahun-tahun tidak
terjadi KTD.
CONTINUING EDUCATION Unit mengusulkan Pendidikan berkelanjutan bagi dokter spesialis untuk
melanjutkan sekolah sub spesialis karena RSST merupakan RS rujukan nasional sub spesialistik (RS tipe A)
dokter spesialis diwajibkan mengambil sekolah sub spesialis (secara bertahap, bergantian setiap SDM)
EVALUASI KINERJA STAF terdapat evaluasi kinerja perawat setiap 6 bulan sekali yang dilakukan oleh pasien,
rekan sejawat, profesi lain, dan atasan langsung
PENGEMBANGAN UNIT/PRODUK UNIT IRJT memililki layanan unggulan berupa layanan HIP&KNEE, TULANG
BELAKANG, GERIATRI, KANKER, dan PEDIATRIK. Saat ini sedang dicanangkan Layanan Onkologi Terpadu yang akan
diisi oleh berbagai spesialistik dengan sub spesialistik onkologi
REVIEW MENGENAI EFISIENSI DAN SAFETY DARI PELAYANAN KESEHATAN adanya indikator mutu dan evaluasi
pencapaiannya mengenai waktu tunggu di IRJT dapat menjadi data efisiensi pelayanan di IRJT. Review mengenai
safety di IRJT dapat diperoleh dengan Melihat laporan IKP.