Anda di halaman 1dari 33

QUALITY AND SAFETY

IN SURGICAL UNIT
PERILAKU TIM PEMBEDAHAN
DALAM LINGKUNGAN YANG AMAN
Peningkatan
Patient Safety
Kamar Operasi
Memahami persiapan yang efektif

Memahami mengenali dan antisipasi


segala risiko
Mutu
Memahami pencegahan komplikasi pelayanan
pembedahan

Memahami pembedahan yang baik


PROGRAM MUTU – SAFETY
PELAYANAN BEDAH

Insiden KTD :
3% per tahun

Komplikasi : 20 - 25 %
Mortalitas  tergantung usia, jenis operasi dan
sifat operasi
Rata – rata umum 1,2 %
PROGRAM MUTU – SAFETY
PELAYANAN BEDAH

Insiden KTD :
Wrong-site surgery
Wrong procedure
Wrong person surgery
Surgical-site infection
Intrumen tertinggal
Komplikasi medis
Penyebab

• Kesiapan Tim Bedah dan Kompetensi petugas


• Jenis operasi
• Komunikasi antar petugas dan pasien
• Lingkungan kamar bedah
• Ketaatan standar prosedur operasional
• Penyakit ko-morbid pasien
Rawat Jalan

Gawat Darurat
Post Anesthesia Care
Rawat Jalan KAMAR Unit -
Rawat Inap
Rawat Intensif
OPERASI Recovery Room

R. Perawatan High Dependet Unit ICU - ICCU


SAFE SURGERY SAVES LIVES
Upaya menurunkan komplikasi pembedahan dan anestesi :
1. Surgical Infection Precaution
2. Safe Anesthesia
3. Safe Surgical
4. Surgical Care and Quality Assurance Mechanism
SAFE SURGERY SAVES LIVES

Strategi Safe Surgical Saves Lives :


Sosialisasi
Budayakan Penggunaan Checklist
Surgical - Anesthesia Vital Statistic
Monitoring dan pendataan patient safety

Metode :
Surgical Safety Checklist
Anesthesia Safety Checklist
Manajemen Pre-operatif

Monitoring & Evaluasi :

1. Penyakit ko-morbid
2. Informed consent
3. Tindakan aseptik
4. Identifikasi pasien (termasuk sisi dan tempat)
5. Diagnotik penunjang (rekam medis)
6. Antibiotik profilaksis
7. Anestesi pre-operasi
8. Hand-over tertulis
8. Checklist dan kepastian jadwal operasi
Manajemen Durante operatif

Surgical Safety Checlist :

1. Sebelum induksi (sign in)


2. Sebelum insisi ( time out)
3. Sebelum keluar kamar operasi (sign out)
SIGN IN

Pastikan :
Identitas pasien dan tempat operasi
Prosedur dan informed consent
Marking tempat operasi
Hal - hal yang berhubungan dgn anestesi
Kondisi pasien : alergi & jalan nafas
Resiko kehilangan darah > 500 cc
(anak 7cc/kgbb)
TIME OUT

Tim Bedah :

* Perkenalkan seluruh tim, tugas dan peran


* Kebenaran identitas, tempat operasi dan prosedur
* Antisipasi hal - hal yg akan terjadi
* Jaminan kelengkapan & sterilitas alat
* Evaluasi obat obatan (antibiotik profilaksis)
* Pastikan hasil pemeriksa penunjang
TIME OUT
SIGN OUT

* Menjamin seluruh instrumen, kasa dan jarum telah


sesuai dan tidak tertinggal
* Spesimen (patologi anatomi) telah dikemas dan dilabel
* Alat medis siap untuk transport pasien menuju ruang
pemulihan atau PACU
* Tim telah evaluasi hal - hal utk proses pemulihan
PROGRAM MUTU – SAFETY
PELAYANAN BEDAH

Monitoring & Evaluasi :

1. Asesmen Pra Bedah

2. Penandaan lokasi operasi

3. Surgical Safety Checklist

4. Diskrepansi diagnosis pre dan post


operasi
ASUHAN PASIEN BEDAH
Asesmen Prabedah

1. Regulasi tentang asuhan pasien bedah berdasarkan


hasil asesmen

2. Diagnosis pra operasi dan rencana operasi dicatat


di rekam medik pasien oleh DPJP sebelum operasi

3. Hasil asesmen menentukan rencana operasi dan


dicatat oleh DPJP di rekam medis pasien sebelum
operasi
DOKUMETASI
Kemungkinan 2 situasi :
1) Pasien yg akan dibedah masuk ranap, segera dioperasi, maka
asesmen awal = asesmen pra bedah
2) Pasien ranap, dapat pasien bedah atau non bedah, masuk
ranap dan akan dibedah ditengah ranap, maka sebelum
dibedah harus melakukan asesmen pra bedah, Form
tersendiri / yg ada al. di CPPT

Rawat Inap 

As Pra Bedah As Pra Bedah


= As Awal di form
EDUKASI DAN
PERSETUJUAN TINDAKAN

Risiko, manfaat dan alternatif didiskusikan dgn pasien /


keluarga atau pihak lain yg berwenang memberikan
keputusan :

1. Prosedur / tehnik terkait rencana operasi


2. Dampak dan alternatif tindakan
3. Kebutuhan, risiko dan manfaat penggunaan darah
4. Dilakukan oleh DPJP
5. Dicatat pada Form Persetujuan Tindakan Kedokteran
Laporan Operasi
Informasi yg terkait dgn operasi dicatat dalam laporan
operasi dan digunakan untuk menyusun rencana asuhan
lanjutan

1. Regulasi tentang laporan operasi dalam form

2. Ditulis segera setelah operasi selesai dan sebelum


pasien dipindah ke area lain untuk asuhan biasa

3. Laporan operasi dapat dicatat di area asuhan intensif


lanjutan
Laporan Operasi

a) Diagnosis pasca operasi


b) Nama dokter bedah dan asistennya
c) Prosedur operasi yang laklukan dan rincian temuan
d) Ada dan tidak adanya komplikasi
e) Spesimen operasi yg dikirim
22 untuk diperiksa
22
f) Jumlah darah yg hilang & jumlah yg ditransfusi
g) Nomor pendaftaran dari alat yg dipasang (implan)
h) Tanggal, waktu, tanda tangan dokter yang bertanggung-
jawab
Implan Prostetik

1. Regulasi tentang pemakaian Implan Prostetik


2. Daftar alat implan yg digunakan
3. Prosedur implan yg dipasang dilakukan
penarikan kembali (recall)

90
PERIOPERATIVE NCP
(Nursing Care Plan)

Pre-Op

KARS, Nico A. Lumenta 24


Intra-Op

KARS, Nico A. Lumenta 25


Post-Op

KARS, Nico A. Lumenta 26


TATA RUANG KAMAR OPERASI

1. Penetapan Jenis pelayanan yang dapat dilaksanakan

2. Pengaturan zona  tingkat sterilitas ruangan

3. Alur masuk barang2 steril harus terpisah dari alur


keluar barang dan pakaian kotor

4. Koridor steril tidak bersilangan koridor kotor


Pembagian
Zona pada
Sarana Ruang
Operasi RS

(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes
(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes
(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes
(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKe9s9 2012)

Anda mungkin juga menyukai