Anda di halaman 1dari 40

SUBJEK HUKUM

INTERNASIONAL

Oleh:
Dr. Anang Setiyawan
Email: anang.setiyawan.sh@gmail.com
SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL

• Negara
• Tahta Suci
• Palang Merah Internasional
• Individu
• Organisasi Internasional
• Belligerent
SUBJEK HI

• A body or entity which is capable of possessing


and exercising rights and duties under
international law
• Kecakapan hukum
– Mampu menuntut hak2nya di depan pengadilan
– Mampu menjadi subjek dari beberapa / semua
kewajiban yg diberikan oleh HI
– Mampu membuat perjanjian internasional yg sah dan
mengikat dalam HI
– Menikmati imunitas dari yuridiksi pengadilan domestik
NEGARA
• Subjek hukum paling utama
• Suatu entitas harus memenuhi syarat-syarat
(Pasal 1 Konvensi Montevideo 1933):
– Permanent population,
– Defined territory,
– Government
– Capacity to enter into relation with other states
DEFINED TERRITORY
• Tidak ada persyaratan mengenai perbatasan
sudah final atau belum dan tidak ada sengketa
perbatasan dg negara lain
PERMANENT POPULATION
• dimaksudkan untuk adanya stable community
• Tidak ada persyaratan jumlah minimum
• Persyaratan penduduk tidak dipengaruhi oleh
penduduk suatu negara yg nomaden
• Tidak ada persyaratan homogeneus
GOVERNMENT
• Pemerintah berdaulat, yg mampu menguasai
organ pemerintahan secara efektif dan
memelihara ketertiban dan stabilitas dalam
negeri
CAPACITY TO ENTER INTO RELATION
WITH OTHER STATES

• Kemampuan berdasarkan pengertian yuridis


VATIKAN
• Vatikan bukan sebuah negara tetapi memiliki
kedudukan yang sama dengan Negara sebagai
subjek HI
• Dasar:
– Paus memimpin gereja sekaligus kekuasaan duniawi
– Perjanjian (Lateran treaty) antara italia dan tahta suci
pada tanggal 11-02-1929 yang mengembalikan
sebidang tanah di Roma kepada tahta suci dan
dimungkinkan didirikannya Negara Vatikan.
ICRC

• Palang merah internasional adalah ICRC yang


berkedudukan di jenewa, badan inilah yang
merupakan subjek HI walaupun dengan ruang
lingkup yang sangat terbatas.
INDIVIDU

• Case concerning competence of the courts of Danzig


(Polandia-Danzig) 1928 : treaties tidak menimbulkan hak
dan kewajiban bagi individu kecuali para pihak perjanjian
bermaksud demikian
• Pengadilan adhoc Tokyo & Nurenberg : individu memiliki
international personality
• Draft code of crimes againts the peace and security of
mindkind oleh ILC 1987 : individu merupakan person dalam
HI
ORGANISASI INTERNASIONAL
• Karakteristik :
– Dibentuk melalui PI oleh lebih dari 2 negara dan tunduk pada rezim HI &
– memiliki sekretariat tetap

• International legal capacity


– Membuat PI dengan sesama OI, negara atau dg subjek HI lain
– Memiliki property atas nama sendiri
– Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama anggotanya
– Menuntut dan dituntut di pengadilan internasional
SUBJEK HI LAIN

• Belligerent
• Transnational company
• National liberation Organization.
Bagaimana para pihak tersebut menjadi dan atau
diakui sebagai subjek hukum internasional.
TRANSNATIONAL COMPANY

• International personality ada jika hub.


Internasional yg dilakukan diatur oleh HI
• Texaco v Libya 1977 ttg ekploitasi minyak
• Washington convention memberi hak kpd TNC
untuk akses ke forum ini dengan psetujuan dari
kedua belah pihak, home state n host state pihak
dalam washington convention n berkaitan dg
hukum dagang
Yurisdiksi
• Kekuasaan/kewenangan negara untuk
menetapkan dan memaksakan hukum yg dibuat
oleh negara tsb.
• Yurisdiksi merupakan refleksi dari prinsip dasar
kedaulatan negara, persamaan negara dan prinsip
non intervensi
Yurisdiksi Negara
(john obrien)

• legislative jurisdiction/prescriptive jurisdiction


• Executive jurisdiction/enforcement jurisdiction
• Judicial jurisdiction
Yurisdiksi Negara
(martin dixon & Tien Saefullah)

• Jurisdiction to prescribe

• Jurisdiction to enforce
• UK Broadcasting act 1990 “..pelanggaran thdp
hukum inggris jika melakukan siaran dari laut
lepas dengan menimbulkan gangguan terhadap
jasa penyiaran domestik inggris..”
• Joyce v DPP AC 347 1946 “..pelanggaran terhadap
hukum inggris suatu pengkhianatan yg dilakukan
setiap orang terhadap kerajaan dimanapun
perbuatan tsb dilakukan..”
Exp Case
• Lotus case 1927 “..MI menyatakan bahwa suatu
negara tidak dapat melaksanakan segala bentuk
kekuasaanya dinegara lain..”

Exp Case
Prinsip Yurisdiksi HI
• Yurisdiksi Teritorial
• Yurisdiksi Teritorial Ssubjektif
• Yurisdiksi Teritorial Objektif
• Prinsip Nasional Aktif
• Prinsip Nasional Pasif
• Prinsip Universal
• Prinsip Perlindungan
Yurisdiksi Teritorial

• Merupakan prinsip tertua


• Bahwa setiap negara memiliki yurisdiksi
terehadap kejahatan yang dilakukan dalam
wilayah / teritorialnya
Pertimbangan
• Negara dimana kejahatan dilakukan adalah
negara yang ketertiban sosialnya paling terganggu
• Pelaku seringkali ditemukan dinegara dimana
kejahatan dilakukan
• Lebih mudah menemukan saksi dan bukti
• Seorang WNA yg datang ke wilayah suatu negara
dianggap telah menyerahkan diri pada sistem HN
negara lain tsb
Pengecualian

• Terhadap pejabat diplomatik negara asing


• Terhadap negara dan kepala negara asing
• Terhadap kapal publik negara asing
• Terhadap organisasi internasional
• Terhadap pangkalan militer negara asing
Prinsip teritorial subjektif
• Bahwa negara memiliki yurisdiksi terhdap
seseorang yang melakukan kejahatan yang
dimulai dari wilayahnya tetapi
diakhiri/menimbulkan kerugian di negara lain
Prinsip teritorial objektif
• Muncul dari kasus lotus
• Bahwa suatu negara memiliki yurisdiksi terhadap
seseorang yang melakukan kejahatan yang
menimbulkan kerugian diwilayahnya meskipun
perbuatan tersebut dimulai dari negara lain
Prinsip nasional aktif
• Bahwa negara miliki yurisdiksi terhadap warga
negaranya yang melakukan kejahatan di luar
negeri.
Prinsip nasional pasif
• Bahwa negara memiliki yurisdiksi terhadap
warganegaranya yang menjadi korban kejahatan
yang dilakukan orang asing di luar negeri.
• Case : US v Yunis 1989 “..AS mengadili yunis
warga libanon, yunis dituduh terlibat pmbajakan
psawat yordania yg didalamnya tdpt wsrga AS..”
Prinsip Universal

• Bahwa yurisdiksi dmn pengadilan nasional


dimanapun dapat menginvestigasi, menuntut,
seseorang yang dituduh melakukan IC tanpa
melihat nasionalitas pelaku, korban maupun
hubungan lain dengan negara dmn pengadilan
tsb berada (amnesti internasional)
Ciri yurisdiksi universal
• Setiap negara berhak melaksanakan yurisdiksi
universal
• Setiap negara tidak perlu mempertimbangkan
siapa dan kewarganegaraan pelaku dan korban
serta tempat kejahatan dilakukan
• Setiap negara hanya dapat melaksanakan
yurisdiksi universalnya terhadap pelaku serious
crime /international crime
Syarat international crime

• Perbutan tersebut diakui secara universal sebagai


tindak pidana, sudah dirumuskan sebagai tindak
pidana dalam sistem hukum semua negara.
• Pelaku merupakan musuh umat manusia shg
penegakan hukum internasional wajib dilakukan
• Membahayakan masyarakat internasional
• HI klasik : war crime, piracy
• art 404 restatement (third) of the foreign relation
law of US : piracy, perdagangan budak, attack,
hijacking of aircraft, genocide, war crime &
terrorism
• ICC : genocide, war crime, kejahatan
kemanusiaan dan kejahatan agresi
Exp Case
Prinsip perlindungan
• Bahwa negara meiliki yurisdiksi terhadap orang
asing yang melakukan kejahatan yang sangat
serius mengancam kepentingan vital negara,
keamanan, integritas dan kedaulatan serta
kepentingan ekonomi negara
• Penerapan prinsip ini oleh inggris ketika WNA
melakukan percobaan pembunuhan thdp ratu
inggris yg sedng melakukan kunjungan negara lain
• Israel menculik pelaku genocide (Eichmann,
berada di austria) yg melakukan kekejaman nazi
thdp warga yahudi di jerman saat PD I

Exp case
Yurisdiksi Ekstrateritorial

• Adalah penerapan kewenangan terhadap subjek


hukum asing yang melakukan perbuatan diluar
wilayah Negara tersebut
• Sherman act 1890
“semua perjanjian, persengkokolan dan konspirasi
dalam pembatasan usaha bidang perdagangan,
baik dalam maupun luar negeri yg memonopoli
adalah bertetangan dengan hukum USA”
• Pengecualian : tidak bermaksud menimbukan
akibat perdagangan AS & tidak memiliki akibat
thdp perdagangan AS
Exp Case
• Gugatan pemerintah AS thdp perush Alcoa
berdasarkan sherman act karena dianggap telah
bersekongkol dengan berbagai perusahaan asing
untuk menghambat perdagangan domestik
maupun luar negeri AS
• American Banana Co (US) Vs United Fruit Co
(Costarica)

Exp Case
Kerjasama penerapan yurisdiksi

• Menjembatani Keterbatasan yurisdiksi teritorial


untuk penegakan hukum
• (biasanya) Dibuat dalam bentuk perjanjian
– (mutual assistance in criminal matters, mutual legal
assistance, transfer of sentenced person, transfer of
criminal proceeding, joint investigation, handling over)
extradisi
• Adalah penyerahan secara formal baik dalam
status tersangka/ terdakwa/ terpidana dari
requested state ke requesting state
• Extradisi dilakukan berdasarkan perjanjian atau
juga hubungan baik
• Penyerahan abu qusay, pelaku human trafficking
dan people smugling pada Mesir oleh Indonesia
• Permintaan indonesia thdp Hendra Raharja
selaku pemimpin Bank Harapan Sentosa terhadap
australia

Exp Case
• Perjanjian extradisi indonesia :
– Tahun 1974 dengan Malaysia
– Tahun 1976 dengan Filipina
– Tahun 1978 dengan Thailand
– Tahun 1992 dengan Australia
– Tahun 1997 dengan Hongkong
– dll

Exp Case

Anda mungkin juga menyukai