Anda di halaman 1dari 1

Manfaat hukum adat bagi pembangunan hukum di Indonesia.

Hukum sebagai sarana untuk mengubah perilaku masyarakat atau sebagai sarana pembaharuan
masyarakat, maka hukum yang dibangun adalah hukum yang tetap mengakar pada jiwa bangsa
Indonesia, yang filosofinya berasal dari budaya bangsa. Oleh karena itu, hukum adat akan tetap
teraktualisasi dalam sistem hukum di Indonesia. Karena mengikuti perkembangan masyarakat, maka
proses adaptasi tersebut perlu selalu diaktualisasikan dalam peraturan perundang-undangan. Walaupun
demikian, hukum tidak tertulis yang pada umumnya bahkan menjadi ciri khas dari hukum adat masih
akan tetap berfungsi. Oleh karena hukum adat di dasarkan pada proses interaksi dalam masyarakat,
yang kemudian berfungsi sebagai pola mengorganisasikan, serta memperlancar proses interaksi
tersebut. Soerjono Soekanto (Hukum Adat Indonesia, 2012) menyatakan bahwa manfaat hukum adat
bagi pembangunan hukum adalah:
1. ada kecenderungan di dalam hukum adat untuk merumuskan keteraturan perilaku mengenai
peranan dan fungsi,
2. dalam hukum adat biasanya perilaku-perilaku dengan segala akibatnya dirumuskan secara
menyeluruh, terutama untuk perilaku menyimpang dengan sanksinya yang negatif, dan
3. dalam hukum adat biasanya dirumuskan perihal pola penyelesaian sengketa yang mungkin
terjadi, yang kadang-kadang bersifat simbolis, dengan mengadakan upacara-upacara tertentu.
Dalam mengadakan identifikasi terhadap hukum adat yang berperan dalam pembangunan, maka hal-hal
yang perlu dilakukan adalah:
1. identifikasi hukum adat yang menunjang pembangunan dan perlu diperkuat,
2. hukum adat yang bersifat netral (tidak berpengaruh negatif dalam pembangunan), dan
3. hukum adat yang dianut, oleh karena dianggap adil oleh warga masyarakat.
Artinya, bahwa hukum adat harus mendapat tempat di dalam sistem hukum di Indonesia, karena hukum
tertulis yang tidak didasarkan pada hukum adat (telah terseleksi atau disaring unsur negatifnya), tidak
akan mempunyai kekuatan sosial atau pijakan pemberlakuan yang kuat. Artinya, hukum tertulis tersebut
tidak akan efektif berlaku, tidak akan ditaati hanya sekedar formalitas saja. Terhadap hal ini banyak
terjadi saat ini produk-produk hukum yang formalitas saja tanpa memiliki kekuatan ditaati, yang
berdampak pada ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum bahkan terhadap
lembaga pembuat hukum menjadi menurun bahkan tidak memiliki kewibawaannya.

Anda mungkin juga menyukai