Anda di halaman 1dari 28

SUBYEK HUKUM

INTERNASIONAL
Yasniar Rachmawati
HUKUM INTERNASIONAL
KEWAJIBAN
HAK

SUBYEK
INTERNATIONAL ABSTRAK
LEMBAGA

LEGAL
PERSONALITY PEJABAT

LEGAL CAPACITY IMPUTABILITY DOCTRINE

LEGAL DUTIES LEGAL COMPETENCIES

RESPONSIBILITY SOVEREIGNITY
Subject of the law is an entity capable of possessing
international rights and duties and having the
capacity to maintain its rights by bringing
international claims
CAPACITY
• Mampu mendukung hak dan kewajiban internasional
(capable of possessing international rights and duties);
• Mampu melakukan tindakan tertentu yang bersifat
internasional (endowed with the capacity to take
certain types of action on international plane);
• Mampu menjadi pihak dalam pembentukan perjanjian
internasional (they have related to capacity to treaties
and agreements under international law);
• Memiliki kemampuan untuk melakukan penuntutan
terhadap pihak yang melanggar kewajiban internasional (the
capacity to make claims for breaches of international law);
• Memiliki kekebalan dari pengaruh/penerapan yurisdiksi
nasional suatu negara (the enjoyment of privileges and
immunities from national jurisdiction);
• Dapat menjadi anggota dan berpartisipasi dalam
keanggotaan suatu organisasi internasional (the question of
international legal personality may also arise in regard to
membership or participation in international bodies).
• Negara
• Tahta Suci Vatican
• Palang Merah Internasional
• Organisasi Internasional
• Individu
• Pemberontak Dan Pihak Dalam Sengketa
KOMPONEN PEMBENTUK NEGARA
Pasal 1 Montevideo (Pan America) the Convention on
Rights and Duties of State 1933
• A Permanent Population ( Rakyat yang Permanen )
• A defined Territory ( Wilayah yang permanen )
• A Stable Government ( Pemerintahan yang stabil )
• Capable to enter relations with other states
( kemampuan dalam melakukan Hubungan
Internasional )
• PENGAKUAN
• Draft Declaration on the Right and Duties of State
International Law Commision UN 1949:
1. Hak kemerdekaan;
2. Hak persamaan negara-negara atau persamaan derajat;
3. Hak yurisdiksi teritorial;
4. Hak membela diri atau hak mempertahankan diri
5. Kewajiban untuk tidak mengambil jalan kekerasan atau
perang
6. Kewajiban untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban traktat
dengan itikad baik
PRINSIP
• Kesetaraan (equality before sovereign state )
• Kemerdekaan (self relliance dan intervensi asing)
• Non Intervensi
• Self defense
• Sel determination
BENTUK NEGARA /KEBIJAKAN
CAPACITY
NEGARA
HUKUM
NEGARA SUBYEK UTAMA
INTERNASIONAL

FULL CAPACITY

“ jika tidak ada negara tidak ada hukum


internasional”
Berdasar
ORGANISASI kesepakatan
INTERNASIONAL antar negara

LEGAL LEGAL
PERSONALITY CAPACITY

THE CONSTITUENT TREATY


 M. Virally
“suatu persekutuan negara2 yang dibentuk dengan
persetujuan antara anggotanya & mempunyai suatu sistem
yang tetap/ perangkat badan2 yang tugasnya adalah untuk
mencapai tujuan kepentingan bersama dengan cara
mengadakan kerja sama antara para anggotanya”.
 Tujuan pendiriannya didasarkan keinginan meningkatkan
dan melembagakan kerjasama internasional secara
permanen
• Diakui setelah Advisory Opinion MI 
terbunuhnya Pangeran Bernadotte di Israel 1948
• PBB mempunyai kewenangan untuk mengajukan
klaim?
• Advisory Opinion  International Legal Capacity
OI LEGAL CAPACITY

Terbatas oleh Capacity to Capacity Acquire & Capacity institute


“constituent treaty” contract dispose property legal proceeding
Pasal 104 UN Charter
The Organization shall enjoy in the
territory of each of its Members such
legal capacity as may be necessary for
the exercise of its functions and the
fulfillment of its purposes
NASIONAL

PERSONALITAS

INTERNASIONAL
KLASIFIKASI
• Organisasi Internasional Universal
• Organisasi Internasional Global dengan obyek
khusus
• Organisasi region
ICRC
• Berawal dari perang antara perancis dan italia
melawan australia
• Henrny Dunant membuat ICRC 22 Agustus 1864 di
Swiss
• Ditandatangani Konvensi Jenewa 1 oleh 12 Negara
• Bergerak dalam bidang kemanusiaan
VATIKAN

PERJANJIAN LATERAN 1929

SUBYEK HI

Subyek hukum terbatas


• Subyek HI dalam arti penuh dan sejajar
kedudukannya dengan negara
• Perjanjian lateran 1929
BELLIGERENT
• Memiliki sebuah organisasi “pemerintahan” sendiri;
• Kekuatan militernya telah menduduki sebagian besar
wilayah negara
• Mempunyai kontrol efektif atas wilayah tersebut.
• Anggota militernya memiliki seragam dengan tanda-
tanda khusus dengan peralatan militer yang cukup
• PENGAKUAN dari negara lain
• Insurgent :
- Tidak teroganisir
- Tidak ada pengakuan
• Belligerent
- Terorganisir
- Distinction emblem (principle)
- Membawa senjata secara terbuka
- Menghormati humaniter
- Penguasaan wilayah (sebagian besar) negara secara efektif
- Pengakuan ( adanya pemberontakan dan harus mematuhi ketentuan hukum
humaniter )
• Chaos : kerusuhan karena ada keinginan tertentu
INDIVIDU
• Dipelopori oleh Kelsen dan Westlake.
• Alasan: negara hanya merupakan suatu konsep
hukum semata, tanpa manusia/individu, konsep
hukum negara tidak ada artinya.
• Hak dan kewajiban negara adalah pada individu.
INDIVIDU

INDIVIDU bersinggungan KEPENTINGAN INTERNASIONAL


INDIVIDU
• Deklarasi Hak Asasi Manusia 1948;
• Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlindungan
Korban Perang;
• Konvensi Jenewa 1951 tentang Status Pengungsi;
• Dibidang Penerbangan, seperti : Konvensi Tokyo
1963, Konvensi Montreal 1971 dan Konvensi Den
Haag 1970 (Kejahatan Pembajakan Pesawat
Udara)
LEGAL CAPACITY ACTIVITY STATUS CHARACTERISTIC

Free government self (sovereignity) International legal International state


Unsur : legal
-Wilayah personality
-Penduduk
-Pemerintah
-Kapasitas melakukan hubungan
internasional
-pengakuan

Contractual based government self International legal international Organisasi


 restriktif : ada batasan sesuai based on contract legal International
dengan AD yang telah disepakati ( anggaran dasar ) personality
-Tujuan
-Fungsi
- struktur

Contractual based government International legal  International Pemberontak


terdapat konvensi legal
pengakuan thdp personality
pemberontak

-Perang  penjahat perang Impact of legal activities international indiviu


-Perdamaian  penjahat  akibat dari legal
perdamaian perbuatan hukumnya personality
-Manusia  penjahat kemanusiaan

Anda mungkin juga menyukai