Hakikat Manusia Menurut Islam PDF
Hakikat Manusia Menurut Islam PDF
Isop Syafe'i
Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A.H Nasution No. 105 Bandung
email: isop.syafei@gmail.com
Abstrak
Abstract
744
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2012, Vol. V, No.1: 743 - 755
745
Hakikat Manusia Menurut Islam (Isop Syafe'i)
arti hubungan seksual. Menurut al- Pendapat para ulama beragam dalam
Raghib, kata basyar adalah jamak dari merumumuskan makna ibadat secara
kata basyarat yang berarti kulit. istilah. Ibnu Karsir memberikan definisi
Manusia disebut basyar karena kulit ibadat dengan menunjuk sifatnya sebagai
manusia tampak berbeda dengan kulit perbuatan yang menghimpun rasa
makhluk lainnya. Kata ini dalam al- kecintaan, penyerahan diri yang sempurna
Qur’an secara khusus merujuk kepada dari seorang hamba kepada Tuhan dan rasa
tubuh dan bentuk lahiriah manusia. khawatir yang mendalam terhadap
Bertolak dari pendapat di atas, penolakan Tuhan. Rasyid Ridha
maka dapat disimpulkan bahwa istilah mengemukakan bahwa ibadat adalah
basyar menunjukan makna manusia kesadaran jiwa akan keagungan yang tidak
pada aspek hakikatnya sebagai pribadi diketahui sumbernya. Kekuatan, hakikat
yang kongkrit, dengan menekankan dan wujud sumber tersebut tak terjangkau
aspek lahiriah manusia oleh manusia. Senada dengan pendapat ini
Muhamad Syaltout mengemukakan
c) Banu Adam dan Zurriyat Adam.
pengertian yang sama bahwa ibadat adalah
Istilah banu adam dan zuriyat kesadaran akan adanya kekuasaan yang tak
adam merujuk kepada pengertian terbatas. Oleh karenanya tanpa kesadaran
manusia karena adanya kaitan dengan tersebut ibadat tidak akan terwujud.
nama Adam yang memberi kesan Dari beberapa pengertian di atas,
historis dalam konsep manusia, bahwa dapat diambil kesimpulan bahwa kata „abd
manusia berasal dari satu sumber dan mengandung pengertian ibadah dalam
satu darah, walaupun mereka tersebar makna penyerahan diri manusia pada
dalam berbagai warna kulit, ras dan hukum-hukum Allah swt. yang
bangsa. menciptakannya. Dengan kata „abd, Allah
Kedudukan dan Tugas Manusia swt. ingin menunjukkan salah satu
kedudukan manusia sebagai hamba Allah
Kedudukan manusia menurut Islam yang mengemban tugas-tugas peribadahan.
terbagi pada dua, yaitu sebagai ‘abullah Sedangkan mengenai kedudukan
dan khalifah. Al-Qur’an telah menjelaskan manusia sebagai khalifah dapat kita
eksistensi manusia sebagai ‘abd atau temukan dalam QS. al-Fatir : 39 yang
hamba Allah ini dalam klausa liya‟ buduni berbunyi:
Q.S. al-Zariyat 56 yang berbunyi :
ِ ْ األسَِْٙ َٕ انَّ ِزْ٘ َج َعهَ ُك ْى َخالَ ئِفَ ف
)93 : ض (فبطش
َ ْٔ ْا ِإلَٚ َّٓ َِب َخٍَ ْمذُ ا ٌْ ِجَٚ
)65 : َْ (اٌزسيبدُْٚ س إِالَّ ٌِيَ ْعجُذ
“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan khalifah di muka bumi…”.
manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”. Ayat tersebut memberikan penegasan
terhadap informasi yang terkandung dalam
Kata abd sendiri dalam Al-Qur’an ayat-ayat sebelumnya. Kalau ayat
pertamakali ditemukan dalam Q.S. al-Alaq sebelumnya menjelaskan bahwa Allah swt
: 10, kemudian dalam bentuk kata kerja mengetahui apa yang tidak terlihat oleh
ditemukan dalam QS. al-Fatihah : 5. Dari manusia, maka ayat ini menjelaskan Allah
dua penggunaan kata ‘abd tersebut, terlihat yang menjadikan manusia sebagai khalifah
bahwa konsep yang terkandung meliputi fi al-ardh.
dua aspek, yaitu subjek yang menyembah Pengertian khalifah jika dilihat dari
yaitu manusia dan objek yang disembah. akar katanya berasal dari kata khalafa,
yang berarti menggantikan tempat
746
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2012, Vol. V, No.1: 743 - 755
747
Hakikat Manusia Menurut Islam (Isop Syafe'i)
748
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2012, Vol. V, No.1: 743 - 755
749
Hakikat Manusia Menurut Islam (Isop Syafe'i)
750
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2012, Vol. V, No.1: 743 - 755
aspek yang berpadu sebagai suatu “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
kesatuan, ibarat dua sisi mata uang, yang ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
dapat dibedakan tetapi tak dapat sesuatu apapun, dan Dia memberi kamu
dipisahkan. Aspek yang satu menunjang pendengaran, penglihatan dan hati, agar
yang lain dan sebaliknya, yang kamu bersyukur.”
memungkinkan manusia hidup secara
manusiawi. Sedangkan konsep manusia sebagai
Kesadaran individualitas makhluk sosial ini dipertegas dengan
menekankan manusia sebagai individu beberapa pernyataan al-Qur’an yang
yang otonom dalam mengantarkannya menegaskan tentang kejadian manusia
menjadi manusia yang beriman. Akan dalam berbagai suku dan bangsa dan
tetapi sulit dibantah bahwa dalam otonomi dimaksudkan agar mereka membentuk
individu tidak memerlukan individu yang pergaulan hidup bersama (QS. al-Hujurat
lain. Dalam keterhubungan (korelasi dan :13), saling membantu dalam kebaikan
komunikasi), setiap individu di satu pihak (QS. al-Maidah : 2), dan penegasan al-
menjadi semakin otonom, sedang di pihak Qur’an tentang kebahagiaan manusia yang
lain mewujudkan penerimaan dan terkait dengan hubungan manusia dengan
penghargaan atas otonomi individu yang sesamanya (QS. Ali Imran : 112). Ayat-
lain. Dalam hubungan itu manusia ayat tersebut adalah:
menjalankan hakikat sosialitasnya, yang
hanya mungkin terwujud apabila ada orang ثًبْٛ ش ُع ُ ُْ َج َع ٍَْٕب ُوَٚ َٝأُ ْٔثَّٚ بس إَّٔب َخٍَ ْمَٕب ُو ُْ ِِّْٓ َر َو ٍش
ُ ٌَّٕب اَٙ ُّيَبأَي
lain. َ ْ ُ
ٌُ ا إَّْ أو َش َِ ُى ُْ ِعٕ َذ هللاِ أ ْرمب ُو ُْ إَّْ هللاَ َعٍِ ْيْٛ لَجَآئِ ًَ ٌِزَ َعب َسفَٚ
ْ
Untuk memahami konsep manusia )31 : َخجِ ْي ٌش (اٌحجشاد
sebagai makhluk sosial dalam perspektif
Islam, terdapat dua konsep dasar manusia “Hai manusia, sesungguhnya Kami
berkenaan dengan hakikat sosialitasnya. menciptakan kamu dari seorang laki-laki
Pertama, istilah insan jika dibandingkan dan seorang perempuan dan menjadikan
dengan istilah lain yang menunjukkan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
makna manusia (seperti basyar, banu supaya kamu saling mengenal.
adam dan zurriyat adam), mengandung Sesungguhnya orang yang paling mulia di
makna konsep manusia sebagai makhluk antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
yang memiliki sifat keramahan dan paling bertakwa di antara kamu.
kemampuan mengetahui yang sangat Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
tinggi, yang dengannya dapat dipahami lagi Maha Mengenal”.
sebagai makhluk kultural dan sosial.
Konsep manusia sebagai makhluk ُِ اإل ْثَٝ ٍَا عْٛ ُٔٚب
َ الَ رَ َعَٚ َٜٛ اٌزَّ ْمَٚ ا ٌْجِ ِّشَٝ ٍَا عْٛ َُٔٚ رَ َعبَٚ
kultural terlihat dalam pernyataan al- )1 : ة (اٌّبئذح َ َا هللاَ إَّْ هللاْٛ ُارَّمَٚ ِْ اَٚ ا ٌْ ُع ْذَٚ
ِ ش ِذ ْي ُذ اٌ ِعمَب
Qur’an bahwa manusia dilengkapi dengan “… Dan tolong menolonglah kamu dalam
sarana pengetahuan pendengaran, (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
penglihatan, dan budi sehingga mereka jangan tolong menolong dalam berbuat
dapat memperoleh pengetahuan meskipun dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
dilahirkan dalam keadaan tidak tahu sama kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
sekali seperti dikemukakan oleh QS. an- amat berat siksa-Nya”.
Nahl : 78.
ًِ َح ْجَٚ ِا إالَّ ثِ َح ْج ًِ َِِّٓ هللاْٛ ُاٌزٌَّخُ أيَْٓ َِب ثُمِف ِّ ُُ ِٙ ض ِشثَذْ َعٍَ ْي ُ
َ َْْٛ ُّ ٍَبرِ ُى ُْ الَ رَ ْعَٙ َِّ ُ ِْ أْٛ ُهللاُ اَ ْخ َش َج ُى ُْ ِِْٓ ثُطَٚ
ًَ َج َعَٚ ش ْيئًب َ
ُُ ِٙ ض ِشثَذْ َعٍ ْي ُ َٚ ِت َِِٓ هللا ٍ ض َ
َ ثِغٚثَآ ُءَٚ س َّ
ِ َِِٓ إٌب
: ًَْ (إٌحْٚ ش ُى ُش ْ َاأل ْفئِ َذحَ ٌَ َعٍَّ ُى ُْ رَٚ صب َس َ األ ْثَٚ س ّْ َعَّ ٌٌَ ُى ُُ ا َْْٛ ٌٍُيَ ْمزَٚ ِد هللا ِ َْ ثِئَبيَبْٚ ا يَ ْىفُ ُشْٛ ُٔ ُْ َوبُٙ َّٔس َىَٕخُ َرٌِ َه ثِؤ ْ َّ ٌْ ا
)87 ُٚ ذ َ زع ي
َْ ْ ْ َ ْ َ ْ َا ٛ ُ ٔب َ
و ٚ ا ٛ َص ع بّ ث هَ ٌرَ
َ ِ ِ ٍّ َ ِ ْ ِ َ َ ِاأل ْٔج
ك ح ش ي ُ
غ ث ء بي
)331 : ْ(اٌعّشا
751
Hakikat Manusia Menurut Islam (Isop Syafe'i)
752
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2012, Vol. V, No.1: 743 - 755
753
Hakikat Manusia Menurut Islam (Isop Syafe'i)
َّ َزًب فَ َك ِش ْْزُ ًُْٕ ُِ َٔارَّقُْٕ ا هللاْٛ ِّ َيْٛ َؤ ُك َم نَحْ َى أَ ِخٚ ٌْ َأَ َح ُذ ُك ْى أ
ٌإ ِ َح َّش َو هللاُ إِالَّ ثِ ْبن َحِٙظ انَّز
ق َ َٔالَ رَ ْقزُهُْٕ ا انَُّ ْف...
)42 : ٌى (انحجشادْٛ َّح ِ هللاَ رَ َّٕاةٌ انش )484 : (األَعبو
“… dan janganlah kamu membunuh
“Hai orang-orang yang beriman, jiwa yang diharamkan Allah
jauhilah kebanyakan dari prasangka, (membunuhnya) melainkan dengan
sesungguhnya sebagian prasangka itu sesuatu (sebab) yang benar…”.
adalah dosa janganlah kamu mencari-
cari kesalahan orang lain dan jaganlah 6. Pada level sosial-politik al-Qur’an
sebahagian kamu menggunjing menguatkan unit kekeluargaan paling
sebahagian yang lain. Sukakah salah dasar dan masyarakat muslim yang
seorang di antara kamu memakan lebih besar dengan meniadakan rasa
daging saudaranya yang sudah mati ? kesukuan. Semua kaum muslimin
Maka tentulah kamu merasa jijik dinyatakan bersaudara; Bersama-sama
kepadanya. Dan bertakwalah kepada mereka tidak dapat digoyahkan sebagai
Allah. Sesungguhnya Allah Maha sebuah bangunan yang kokoh, seperti
Penerima taubat lagi Maha dikemukakan QS. Al-Hujarat : 10, ash-
Penyayang”. Shaf : 4, yaitu:
5. Kewajiban manusia untuk menghargai َ ُك ْى َٔارَّقُْٕ ا هللاْٚ َٕ ٍَ أَ ْخْٛ َإخ َٕحٌ فَؤصْ هِحُْٕ ا ث
ْ ٌَ ُُْٕإََّ ًَب ْان ًُ ْؤ ِي
hak hidup orang lain dengan tidak )40 : نَ َعهَّ ُك ْى رُشْ َح ًُْٕ ٌَ (انحجشاد
saling membunuh seperti dikemukakan
dalam QS. al-Maidah : 32, QS. Al- “Sesungguhnya orang-orang mukmin
An’am : 151, yaitu: adalah bersaudara karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu
ض فَ َكؤَََّ ًَب
ِ ْظ أَْٔ فَ َغب ٍد قِٗ األس ٍ ِْش ََ ْفٛ َي ٍْ قَزَ َم ََ ْفغًب ثِ َغ... dan bertakwalah kepada Allah supaya
بطَ ََُّب انٛ َْبَْب فَ َكؤَََّ ًَب أَحٛ ْعًب َٔ َي ٍْ أَحْٛ ًِ بط َج َ َُّقَزَ َم ان kamu mendapat rahmat”.
ْشً ا ِّي ُُْٓ ْىِٛإٌ َكث ُ
َّ د ث َّى ْ ُ
ِ َُِّبَٛعًب َٔنَقَ ْذ َجآئَ ْزُٓ ْى ُس ُعهَُب ثِبنجْٛ ًِ َج
)92 : ْشفُْٕ ٌَ (انًبئذح ِ ْك فِٗ األَس
ِ ض نَ ًُغ َ ِثَ ْع َذ َرن ٌبٌ َُْٛ ُصفًّب َكؤَََُّٓ ْى ث
َ ِّ ِهْٛ َع ِجُِٙقَبرِهُْٕ ٌَ فٚ ٍَْٚ ُ ِحتُّ انَّ ِزٚ َإٌ هللا
َّ
)1 : َّيشْ صُْٕ صٌ (انصف
“… barangsiapa yang membunuh “Sesungguhnya Allah menyukai
seoran orang-orang yang berperang di
g manusia, bukan karena orang itu jalan-Nya dalam barisan yang
(membunuh) orang lain, atau bukan teratur seakan-akan mereka seperti
karena berbuat kerusakan di muka satu bangunan yang tersusun
bumi, maka seakan-akan dia telah kokoh”.
membunuh manusia seluruhnya. Dan 7. Al-Qur’an menyuruh kaum
barangsiapa yang memelihara muslimin untuk menegakkan
kehidupan manusia, maka seolah-olah prinsip-prinsip syura dalam
dia telah memelihara kehidupan melaksanakan urusan bersama
manusia semuanya. Dan sesungguhnya seperti dikemukakan dalam QS.
telah datang kepada mereka rasul-rasul Asy-Syura : 38, yaitu:
Kami dengan (membawa) keterangan- 8.
keterangan yang jelas, kamudian صالَحَ َٔأَ ْي ُشُْ ْى َّ ٍَ ا ْعز ََجبثُْٕ ا نِ َش ثِّ ِٓ ْى َٔأَقَب ُيْٕ ا انْٚ َٔانَّ ِز
banyak di antara mereka sesudah itu )95 : ُٖ ُْفِقُْٕ ٌَ (انشٕسٚ َُُٓ ْى َٔ ِي ًَّب َس َص ْقَُبُْ ْىْٛ َُشْٕ َسْٖ ث
sungguh-sungguh melampaui batas
dalam berbuat kerusakan di muka “Dan (bagi) orang-orang yang
bumi”. menerima (mematuhi) seruan
Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan)
754
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2012, Vol. V, No.1: 743 - 755
755
Hakikat Manusia Menurut Islam (Isop Syafe'i)
756