Anda di halaman 1dari 11

BAB 7

PERSEDIAAN (Buku Baru)

Pilihan Ganda

1. Tujuan utama observasi perhitungan fisik persediaan milik klien (perusahaan) yang
dilakukan akuntan (auditor) adalah untuk…..
A. Menentukan apakah klien telah menghitung persediaan-per-sediaan tertentu.
B. Mendapatkan pengetahuan secara langsung bahwa persediaan benar-benar ada
dan dihitung dengan benar.
C. Menilai kualitas persediaan yang ada pada tanggal neraca.
D. Mengawasi jalannya perhitungan sehingga akuntan mendapat keyakinan
bahwa jumlah persediaan telah ditentukan dengan tepat.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : D

2. Attribute sampling dalam pemeriksaan persediaan akan dapat digunakan untuk


menghitung…..
A. Taksiran harga rata-rata setiap jenis persediaan.
B. Taksiran persentase persediaan yang perputarannya lambat.
C. Taksiran nilai rupiah persediaan.
D. Taksiran jumlah fisik setiap jenis persediaan.
E. Kombinasi A dan C.
Jawaban : B

3. Apabila hak milik atas barang dagangan telah berpindah ke tangan klien, maka
akuntan yang telah menggunakan prosedur cutoff pembelian akan mengalami
kesulitan di dalam memperoleh keyakinan tentang…..
A. Kuantitas.
B. Kualitas.
C. Harga.
D. Termin.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : C

4. Ketelitian pencatatan perpetual dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara


catatan kartu persediaan dengan…..
A. Laporan penerimaan barang.
B. Permintaan pembelian.
C. Pesanan pembelian.
D. Faktur pembelian.
E. Kombinasi B dan C.
Jawaban : E

5. Di dalam neraca, “Persediaan” akan disajikan menurut harga pasar dalam rangka
penilaian berdasarkan harga yang paling rendah di antara harga pokok dan harga
pasar, apabila…..
A. Harga pasar lebih rendah dari harga pokok.
B. Harga jual lebih rendah dari harga pokok pengganti.
C. Harga jual lebih rendah dari harga pokok.
D. Harga pokok pengganti lebih rendah dari harga pokok semula.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : A

6. Di dalam melakukan pengujian harga persediaan (pricing test) akuntan pemeriksa


melakukan prosedur pemeriksaan berikut ini…..
A. Melakukan footing terhadap inventory summary sheets.
B. Mengusut persediaan yang tercantum di dalam inventory summary sheets ke
dalam inventory tags dan kertas kerja akuntan pemeriksa yang dihasilkan pada
waktu mengadakan hitung uji (test counts).
C. Mengusut harga elemen persediaan tertentu yang tercantum di dalam
inventory summary sheets ke dalam kartu persediaan yang bersangkutan.
D. Mengusut persediaan yang tercantum di dalam kartu persediaan tertentu ke
dalam inventory summary sheets.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : C
7. Ketika menilai sistem pengawasan persediaan sehubungan dengan pemisahan tugas,
seorang akuntan akan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut, kecuali…..
A. Melakukan wawancara.
B. Melakukan observasi terhadap prosedur.
C. Melakukan inspeksi terhadap dokumen-dokumen.
D. Mempelajari pedoman prosedur dan policy.
E. Jawaban C dan D.
Jawaban : E

8. Analisis terhadap perputaran persediaan bagi akuntan akan bermanfaat untuk


mendeteksi…..
A. Kesalahan dalam penilaian persediaan.
B. Metode penghitungan fisik.
C. Titik pemesanan optimal.
D. Adanya persediaan yang rusak/usang.
E. Tidak tersedia jawaban yang benar.
Jawaban : D

9. Di dalam pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan akuntan melakukan…..


A. Test terhadap inventory pricing dan inventory count.
B. Penghitungan fisik persediaan bersama-sama dengan klien.
C. Pengujian terhadap hasil penghitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.
D. Penghitungan terhadap persediaan klien, baik yang disimpan di gudang
maupun yang berada di gudang pihak luar.
E. Tidak tersedia jawaban yang benar.
Jawaban : C
10. Akuntan perlu memeriksa jumlah bahan mentah yang dibebankan pada rekening
Barang dalam Proses dengan menelusuri jumlah tersebut ke dalam…..
A. Cost ledgers.
B. Catatan persediaan perpetual.
C. Laporan penerimaan barang.
D. Permintaan bahan.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : B

11. Manakah dari prosedur-prosedur di bawah ini yang paling meyakinkan bagi akuntan
di dalam memperoleh tentang adanya persediaan-persediaan?
A. Observasi perhitungan fisik persediaan.
B. Pernyataan tertulis tentang persediaan dari manajemen.
C. Konfirmasi tentang persediaan yang ada di gudang sewaan.
D. Perhitungan kembali yang dilakukan akuntan.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : A

12. Pemeriksaan persediaan fisik akhir tahun harus menyangkut langkah-langkah untuk
memeriksa bahwa cutoff pembelian dan penjualan yang dilakukan klien telah benar-
benar mencakup. Langkah-langkah pemeriksaan harus dirancang sedemikian rupa
untuk mendapatkan keyakinan bahwa barang-barang yang dihitung dalam perhitungan
fisik persediaan pada akhir tahun tidak dicatat sebagai…..
A. Penjualan dalam tahun berikutnya.
B. Pembelian selama tahun yang diperiksa.
C. Penjualan selama tahun yang diperiksa.
D. Retur pembelian dalam tahun berikutnya.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : A
13. Persediaan yang lambat perputarannya akan diketahui oleh akuntan dengan cara…..
A. Mewawancarai petugas bagian penjualan.
B. Mewawancarai petugas bagian gudang.
C. Melakukan inspeksi terhadap dokumen-dokumen.
D. Mereview kartu persediaan.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : D

14. Prosedur cutoff pembelian bisa digunakan untuk memeriksa bahwa barang-barang
dagangan telah dimasukkan dalam penentuan persediaan perusahaan klien, jika
perusahaan tersebut…..
A. Telah membayar barang-barang dagangan tersebut.
B. Mempunyai tanggung jawab terhadap keselamatan barang-barang tersebut.
C. Mempunyai hak milik terhadap barang-barang tersebut.
D. Memiliki dokumen-dokumen pengiriman barang tersebut di mana tercantum
nama perusahaan klien.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : D

15. Di dalam memeriksa pendebitan-pendebitan atas catatan-catatan persediaan perpetual


dari suatu perusahaan dagang, maka akuntan perlu memeriksa sampel dari…..
A. Persetujuan pembelian.
B. Permintaan pembelian.
C. Faktur pembelian.
D. Pesanan pembelian.
E. Tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban : C
Essay

Tanggal Keterangan Kuantitas Harga


2 Jan Persediaan awal 200 unit Rp. 9.000
10 Maret Pembelian 300 unit Rp.10.000
5 April Penjualan 200 unit Rp.15.000
7 Mei Penjualan 100 unit Rp.15.000
21 Sept Pembelian 400 unit Rp.11.000
18 Nov Pembelian 100 unit Rp.12.000
20 Nov Penjualan 200 unit Rp.17.000
10 Des Penjualan 200 unit Rp.18.000

1. Hitunglah nilai persediaan (per 31 Desember 2001) sistem periodik dengan metode
FIFO, LIFO dan AVERAGE!
Jawaban :

1. Sistem Periodik

Sistem Periodik
1.
Persediaan awal (2 Jan 2001) 200 unit

Pembelian 800 unit


Barang tersedia untuk dijual 1.000 unit
Penjualan 700 unit
Persediaan akhir (31 Des 2001) 300 unit

Barang tersedia untuk dijual:

Tanggal Keterangan Unit Harga/unit Total Harga


02/01 Persediaan awal 200 9.000 1.800.000
10/03 Pembelian 300 10.000 3.000.000
21/09 Pembelian 400 11.000 4.400.000
18/11 Pembelian 100 12.000 1.200.000
1.000 10.400.000

2. FIFO (masuk pertama keluar pertama) Persediaan akhir

Total harga
Tanggal Unit Harga/unit
(Rp)
21/09 200 Rp. 11.000 2.200.000
18/11 100 Rp. 12.000 1.200.000
Jumlah 300 3.400.000

3. LIFO (masuk terakhir keluar pertama) Persediaan akhir

Total harga
Tanggal Unit Harga/unit
(Rp)
02/01 200 Rp. 9.000 1.800.000
10/03 100 Rp. 10.000 1.000.000
Jumlah 300 2.800.000

4. Rata-rata (average)

Harga rata-rata per unit = Rp. 10.400.000 / 1.000 unit


= Rp. 10.400
Persediaan akhir = 300 unit x Rp. 10.400
= Rp. 3.120.000

2. Hitunglah nilai persediaan (per 31 Desember 2001) sistem perpetual dengan metode
FIFO, LIFO dan AVERAGE!
Jawaban :

2. Sistem Perpetual

a. FIFO (masuk pertama keluar pertama)

Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan


Tanggal Harga Total Harga Total Harga Total
Unit unit unit
/unit Harga /unit harga /unit harga
02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000
300 10.000 3.000.000 - - - 200 9.000 1.800.000
10/03
- - - - - - 300 10.000 3.000.000
05/04 - - - 200 9.000 1.800.000 300 10.000 3.000.000
07/05 - - - 100 10.000 1.000.000 200 10.000 2.000.000
21/09 400 11.000 4.400.000 - - - 200 10.000 2.000.000
100 12.000 1.200.000 - - - 200 10.000 2.000.000
18/11 - - - - - - 400 11.000 4.400.000
- - - - - - 100 12.000 1.200.000
- - - 200 10.000 2.000.000 400 11.000 4.400.000
20/11
- - - - - - 100 12.000 1.200.000
- - - 200 11.000 200 11.000 2.200.000
10/12 2.200.000
- - - - - 100 12.000 1.200.000
Total 800 - 8.600.000 700 - 7.000.000 300 - 3.400.000
b. LIFO (masuk terakhir keluar pertama)

Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan


Tanggal Harga Total Harga Total Harga Total
Unit unit unit
/unit Harga /unit harga /unit harga
02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000
300 10.000 3.000.000 - - - 200 9.000 1.800.000
10/03
- - - - - - 300 10.000 3.000.000
- - - 200 10.000 2.000.000 200 9.000 1.800.000
05/04
- - - - - - 300 10.000 1.000.000
07/05 - - - 100 10.000 1.000.000 200 9.000 1.800.000
400 11.000 4.400.000 - - - 200 9.000 1.800.000
21/09
- - - - - - 400 11.000 4.400.000
100 12.000 1.200.000 - - - 200 9.000 1.800.000
18/11 - - - - - - 400 11.000 4.400.000
- - - - - - 100 12.000 1.200.000
- - - 100 11.000 1.100.000 200 9.000 1.800.000
20/11
- - - 100 12.000 1.200.000 300 11.000 3.300.000
- - - 200 11.000 200 9.000 1.800.000
10/12 2.200.000
- - - - - 100 11.000 1.100.000
Total 800 - 8.600.000 700 - 7.500.000 300 - 2.900.000

c. Rata-rata (average)

Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan


Tanggal Harga Total Harga Total Harga Total
Unit unit unit
/unit Harga /unit harga /unit harga
02/01 - - - - - - 200 9.000 1.800.000
10/03 300 10.000 3.000.000 - - - 500 9.600 4.800.000
05/04 - - - 200 9.600 1.920.000 300 9.600 2.880.000
07/05 - - - 100 9.600 1.960.000 200 9.600 1.920.000
21/09 400 11.000 4.400.000 - - - 600 10.530 6.320.000
18/11 100 12.000 1.200.000 - - - 700 10.740 7.520.000
20/11 - - - 200 10.740 2.148.000 500 10.740 5.372.000
10/12 - - - 200 10.740 2..148.000 300 10.740 3.224.000
Total 800 - 8.600.000 700 - 7.176.000 300 - 3.224.000
3. Hitunglah harga pokok penjualan (per 31 Desember 2001) dengan metode FIFO dan
LIFO!
Jawaban :

3. Harga Pokok Penjualan

1. Sistem Periodik

FIFO LIFO Rata-rata


Persediaan awal
Pembelian 1.800.000 1.800.000 1.800.000
Barang tersedia utk 8.600.000 8.600.000 8.600.000
dijual 10.400.000(3.400.000) 10.400.000(2.800.000) 10.400.000(3.120.000)
Persediaan akhir 7.000.000 7.600.000 7.280.000
Harga Pokok penjualan

2. Sistem Perpetual

FIFO LIFO Rata-rata


Persediaan awal
Pembelian 1.800.000 1.800.000 1.800.000
Barang tersedia utk 8.600.000 8.600.000 8.600.000
dijual 10.400.000(3.400.000) 10.400.000(2.900.000) 10.400.000(3.224.000)
Persediaan akhir 7.000.000 7.500.000 7.176.000
Harga Pokok penjualan

Penjualan

Total harga
Tanggal Unit Harga/unit
(Rp)
05/04 200 Rp. 15.000 3.000.000
07/05 100 Rp. 15.000 1.500.000
20/11 200 Rp. 17.000 3.400.000
10/12 200 Rp. 18.000 3.600.000
Total 700 - 11.500.000
4. Hitunglah laba kotor (per 31 Desember 2001) dengan metode LIFO dan FIFO!
Jawaban :

4. Laba Kotor

1. Sistem Periodik

FIFO LIFO Rata-rata


Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000
Harga Pokok Penjualan (7.000.000) (7.600.000) (7.280.000)

Laba Kotor 4.500.000 3.900.000 4.220.000

2. Sistem Perpetual

FIFO LIFO Rata-rata


Penjualan 11.500.000 11.500.000 11.500.000
Harga Pokok Penjualan (7.000.000) (7.500.000) (7.176.000)

Laba Kotor 4.500.000 4.000.000 4.324.000

5. Hitunglah jurnal (per 31 Desember 2001) dengan metode LIFO dan FIFO!
Jawaban :

5. Jurnal

1. Periodik (FIFO)
Mencatat Pembelian:
Pembelian Rp. 8.600.000
Utang usaha/Kas Rp. 8.600.000

Mencatat Penjualan:
Piutang Usaha/Kas Rp. 11.500.000
Penjualan Rp. 11.500.000

Penyesuaian untuk Persediaan:


Ikhtisar Rugi Laba Rp. 1.800.000
Persediaan Rp. 1.800.000
Persediaan Rp. 3.400.000
Ikhtisar Rugi Laba Rp. 3.400.000
2. Perpetual (FIFO) Mencatat Pembelian:

Persediaan Rp. 8.600.000


Utang Usaha/Kas Rp. 8.600.000

Mencatat Penjualan:

Piutang Usaha Penjualan Rp. 11.500.000 Rp. 11.500.000

Harga Pokok
Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000
penjualan Persediaan

Anda mungkin juga menyukai