Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN STRATEGIK BIROKRASI DALAM ERA “DISRUPTION”

Wawan Risnawan, M.Si.


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh
Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis

Abstrak

Era disruption merupakan era babak baru dalam peradaban saat ini, teknologi informasi
merupakan alasan terbentuknya era disruption karena akan mengarahkan seluruh sistem
kehidupan pada era digitalisasi. Keperadaan sistem sosial yang terjadi saat ini sudah bergerak ke
arah milenial yang berbasis teknologi internet dimana setiap indovidu, kelompok maupun
organisasi secara bertahap akan terintegrasi dengan kondisi ini. Pemerintah sebagai organisasi
yang berada di tengah-tengah masyarakat yang dilayaninya dipastikan akan tergeser dengan era
disruption ini dan yang paling merasakan dampaknya adalah organ-organ birokrasi sebagai
implementator kebijakan pemerintah. Dengan kondisi ini maka dalam konsep strategi manajemen,
birokrasi harus mencoba mereformulasi manajemen strateginya dalam menghadapi era disrupsi ini
dimana hal yang sangat perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan strategi manajemennya
adalah dimana unsur-unsur birokrasi harus memahami dan mampu menjabarkan visi dan misi
organisasi dalam pelaksanaan pekerjaannya sehingga akan berorientasi pada efisiensi dan
efektivitas melalui Sumberdaya Manusia yang profesional serta pemimpin yang memiliki jiwa
wirausaha atau selalu siap dengan tantangan dan perubahan-perubahan baik dalam internal
organisasi maupun eksternal organisasi.

Kata Kunci : Manajemen Strategi, Birokrasi, Era Disruption

A. Pendahuluan peran sentral birokrasi dimaksud, Menurut


Fenomena sosial dan perkembangan ilmu Presiden bukan negara besar mengalahkan negara
pengetahuan sejalan dengan geraknya waktu kecil, tetapi negara yang cepat yang akan
semakin berkembang, era digitalisasi mulai mengalahkan negara yang lambat.
merambah kepada masyarakat dunia sehingga Setiap kebijakan negara yang yang
keberadaan organisasi untuk menghadapi masa diselenggarakan pihak eksekutif diterjemahkan
ini perlu terus beradaptasi guna menciptakan ke dalam bentuk kebijakan administrasi negara,
efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi. Dalam di mana pelaksanaan dari administrasi tersebut
lingkungan makro, Dunia kini tengah mengalami dilakukan oleh lembaga birokrasi. Birokrasi
guncangan besar, sebagaimana yang adalah “setiap organisasi yang berskala besar
diilustrasikan dengan baik oleh Paul Gilding dan yang terdiri atas para pejabat yang diangkat, di
Francis Fukuyama dalam bukunya “The Great mana fungsi utamanya adalah untuk
Disruption”, fenomena ini terbentuk sebagai melaksanakan (to implement) kebijakan-
akumulasi perubahan ekologi dramatis dan kebijakan yang telah diambil oleh para
meningkatnya persaingan global yang salah satu pengambil keputusan (decision makers).
faktor penyebabnya diakselerasi oleh Kecepatan birokrasi, melayani investasi-
konvergensi teknologi informasi (TIK). investasi yang datang, perlu akselerasi reformasi
Disruption era diyakini telah birokrasi untuk menyelesaikan regulasi-regulasi,
mempengaruhi berbagai relasi bangsa dalam peraturan-peraturan yang menghambat, maupun
memenangkan persaingan global, sistem negara sistem-sistem yang masih menggunakan sistem-
dan sumber daya sedang menuju ke suatu sistem sistem lama. Dalam situasi ini urgensi
yang saling terkait, sharing economy guna manajemen strategik birokrasi pada berbagai
mendapatkan kecepatan dan efesiensi tingkatannya, perlu terus diupayakan agar mulai
penggunaan sumber daya. dari perencanaan, pengorganisasi, eksekusi dan
Presiden RI sangat memberikan besar pada pengendalian serta umpak balik yang
kondisi disruption era saat ini, sebagai sebagai diberikannya dapat mempercepat birokrasi
sebuah fenomena yang harus disikapi dengan adaktif terhadap perubahan. (Edi Cahyono;
cepat melalui akselerasi reformasi birokrasi Diposkan pada: 11 Oct 2017;
substansial yang tidak hanya prosedural semata. http://setkab.go.id/era-disruption-dan-
di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu manajemen-strategik-birokrasi/)
(9/9/2-17) Presiden RI kembali mengingatkan

56
Namun demikian, dalam pelaksanaannya menerapkan ilmu “masa depan” dalam
keadaan birokrasi untuk meningkatkan kondisi “sekarang”. Renald Khasali dalam
kinerjanya masih cukup memprihatinkan di bukunya Disruption, secara apik
Indonesia, mereformulasi manajemen strategik menggambarkan fenomena disruption
birokrasi merupakan menjadi keniscayaan di era sebagai sebuah inovasi, yang akan
disruption ini, mengingat peran sentralnya dalam menggantikan seluruh sistem lama dengan
berkonstribusi pada peningkatan daya saing cara-cara baru, disruption akan menggantikan
bangsa. Urgensi reformulasi manajemen strategik teknologi lama yang serba fisik dengan
birokrasi pada berbagai tingkatannya, mengingat teknologl digital yang menghasilkan sesuatu
para pelaku birokrasi saat ini tidak memahami yang benar-benar baru dan lebih efisien, juga
arah tugas serta peran fungsinya dalam lebih bermanfaat. (Edi Cahyono; Diposkan
mewujudkan pengembangan organisasi, hal ini pada: 11 Oct 2017; http://setkab.go.id/era-
dapat dilihat dari : disruption-dan-manajemen-strategik-
1. Rendahnya pemahaman visi dan misi di birokrasi/)
lingkup birokrasi Disruption era Menurut para ahli
2. Rendahnya pengembangan mental spiritual Harvard Business School, adalah jika
serta perilaku pegawai terobosan anda benar-benar menciptakan
3. Rendahnya inisiatif pimpinan birokrasi dalam pasar yang baru dan customer anda bukanlah
pengembangan organisasi serta adaptasi mainstream customer, maka anda patut
dengan lingkungan eksternal. disebut sedang melakukan disruption.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka Dengan demikian disruption adalah model
para pimpinan birokrasi harus menata dan berpikir dan perlu kita pahami dengan benar.
beradaptasi melalui konsep-konsep manajerialnya Istilah disruption tidaklah sama dengan
yang diimplementasikan dalam strategi-strategi digital disruption. Digital Disruption adalah
manajemen untuk menghadapi era disruption saat pelibatan teknologi digital dalam operasi
ini. bisnis yang mampu mengubah atau
merombak suatu tatanan lama dan
B. Identifikasi Masalah menghadirkan sesuatu yang benar-benar baru
Setelah memahami gambaran dari latar bahkan mampu mengesampingkan teknologi
belakang tersebut maka dapat diidentifikasi suatu lama (Christensen, HBS). Kita mengakui dan
benang merah atau permasalahan yang harus melihat secara nyata keterlibatan atau
dipecahkan yakni Bagaimana Konsep-konsep penggunaan teknologi digital yang
strategi manajemen yang dapat diterapkan pada menciptakan banyak terobosan baru di
organisasi birokrasi dalam menghadapi era bidang pemasaran, penjualan dan model
disruption saat ini. bisnis. (http://advertising-
indonesia.id/2017/10/03/pemahaman-awal-
C. Tinjauan Teoritis tentang-disruption/2/)
1. Distruption era Dengan demikian, disruption era adalah
Rheinald Kasali mengatakan saat ini suatu perubahan sosial dan teknologi yang
tengah terjadi suatu disruption atau disrupsi. dapat mempengaruhi keadaan baik di
Apa itu disrupsi? Dalam kamus besar bahasa lingkungan masyarakat maupaun di
Indonesia, disrupsi didefinisikan hal tercabut pemerintahan. Adaptasi merupakan hal yang
dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan perlu dilakukan baik individu maupun
sehari-hari, disrupsi adalah sedang terjadi kelompok agar terbentuk pengembangan
perubahan yang fundamental atau mendasar. organisasi yang terintegrasi dengan teknologi
Satu di antara yang membuat terjadi informasi untuk mengarah pada pola
perubahan yang mendasar adalah evolusi digitalisasi.
teknologi yang menyasar sebuah celah
kehidupan manusia. Digitalisasi adalah 2. Birokrasi
akibat dari evolusi teknologi (terutama 2.1. Pengertian
informasi) yang mengubah hampir semua Dalam keberadaannya Birokrasi
tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam terkadang dipandang oleh masyarakat
berusaha. awam sebagai suatu aparat yang bekerja
https://nasional.sindonews.com/read/1270526 dilingkup pemerintahan dan bertugas
/16/tahun-disrupsi-1514924911 sebagai aparatur negara untuk
Fenomena disruption telah mendorong memberikan pelayanan kepada
dunia global berpikir tentang bagaimana masyarakat. Namun demikian

57
keberadaan birokrasi yang berprilaku d. Alat pemerintah untuk melayani
negatif dalam memberikan pelayanan kepentingan masyarakat dan bukan
publik terkadang dijadikan generalisasi merupakan bagian dari kekuatan
bahwa pemerintah tidak melakukan politik (netral).
pelayanan dengan baik. Disamping memiliki fungsi dan
Untuk lebih memahami tentang peran, birokrasi juga mempunyai tujuan,
birokrasi maka kita hendaknya menelaah yaitu:
dari beberapa definisi birokrasi menurut a. Sejalan dengan tujuan pemerintahan.
ahli antara lain seperti Menurut Max b. Melaksanakan kegiatan dan program
Weber memberikan pengertian birokrasi demi tercapainya visi dan misi
adalah suatu bentuk organisasi yang pemerintah dan negara.
penerapannya berhubungan dengan c. Melayani masyarakat dan
tujuan yang hendak dicapai. Birokrasi ini melaksanakan pembangunan dengan
dimaksudkan sebagai suatu sistem otorita netral dan professional.
yang ditetapkan secara rasional oleh d. Menjalankan manajemen
berbagai macam peraturan. Birokrasi ini pemerintahan, mulai dari
dimaksudkan untuk mengorganisasi perencanaan, pengawasan, evaluasi,
secara teratur suatu pekerjaan yang harus koordinasi, sinkronisasi, represif,
dilakukan oleh orang banyak. prefentif, antisipatif, resolusi, dll.
Sedangkan Menurut Fritz Morstein http://layarasdos.blogspot.com/2014
Marx, Pengertian Birokrasi adalah suatu /07/fungsi-dan-peran-birokrasi.html
tipe organisasi yang dipergunakan 2.3. Ruang lingkup birokrasi
pemerintah modern untuk melaksanakan Ruang lingkup birokrasi dapat
tugas-tugasnya yang bersifat spesialis, diketahui berdasarkan perbedaan tugas
dilaksanakan dalam sistem administrasi pokok dan misi yang mendasari organisasi
dan khususnya oleh aparatur pemerintah. birokrasi adalah :
Adapun Pengertian Birokrasi menurut a. Birokrasi pemerintahan umum, yaitu
Peter A. Blau dan Charles H. Page, rangkaian organisasi pemerintahan
Birokrasi adalah suatu tipe dari yang menjalankan tugas-tugas
organisasi yang dimaksudkan untuk pemerintahan umum dari tingkat pusat
mencapai tugas-tugas administratif yang sampai daerah (Propinsi, Kabupaten,
besar, yaitu dengan cara mengkoordinir Kecamatan dan Desa/Kelurahan).
secara sistematik pekerjaan yang b. Birokrasi fungsional, yaitu organisasi
dilakukan oleh banyak orang. (Pandji pemerintahan yang menjalankan salah
Santosa, 2008) satu bidang atau sektor yang khusus
2.2. Peran dan fungsi guna mencapai tujuan umum
Disamping keberadaannya, birokrasi pemerintahann
merupakan mesin negara yang sangat c. Birokrasi pelayanan (Service-
penting. Tanpa birokrasi negara tidak Bureaucracy), yaitu unit organisasi
mungkin ada. Birokrasi adalah sistem yang pada hakekatnya melaksanakan
pemerintahan yang mempunyai pelayanan langsung dengan
kewajiban melaksanakan tugas masyarakat. Termasuk dalam konsep
pemerintah, memberikan nasehat dan ini apa yang disebut oleh Michael
melaksanakan keputusan kebijakan. Lipsky sebagai ”Street-level
Peran birokrasi ibarat sebuah kaca bagi Bureaucracy”, yaitu mereka yang
negara artinya jika birokrasi baik maka menjalankan tugas dan berhubungan
negara dan masyarakatnya pun akan baik langsung dengan warga masyarakat.
dan jika birokrasi tidak baik maka negara (Persadi;1984)
dan masyarakatnya pun juga tidak baik. 3. Manajemen Strategik
Untuk menggerakan roda organisasi 1. Definisi Manajemen Strategik
birokrasi maka birokrasi mempunyai a. Menurut Gregory G Dees bahwa
fungsi dan peran yaitu: Manajemen strategi adalah kombinasi
a. Melaksanakan pelayanan publik. dari tiga kegiatan analisis strategi,
b. Pelaksana pembangunan yang perumusan strategi dan strategi
professional. implentasi.
c. Perencana, pelaksana, dan pengawas b. Menurut Alex Miller (2003)
kebijakan. Manajemen strategi adalah suatu

58
proses kombinasi antara tiga aktivitas 3. Prinsip-Prinsip Manajemen Strategik
yaitu analisis strategi, perumusan Manajemen strategik adalah
strategi dan implentasi strategi suatu cara untuk mengendalikan
Menurut Pearch (1997) Dikatakan orgamosasi secara efektif dan efisien,
bahwa manajemen stratejik adalah sampai kepada implementasi garis
pengumpulan dan tindakan yang terdepan, sedemikian rupa sehingga
menyebabkan perumusan (formulasi) tujuan dan sasarannya tercapai.
dan pelaksanaan (implementasi) Sasaran menajemen strategik adalah
rencana yang dirancang untuk meningkatkan :
mencapai tujuan organisasi. a. Kualitas organisasi
c. Menurut Robinson (1997) b. Efisiensi penganggaran
Manajemen strategi adalah c. Penggunaan sumberdaya
seperangkat strategi dan tindakan d. Kualitas Evaluasi program
yang menyebabkan perumusan dan pemantauan kinerja,
(formulasi) dan pelaksanaan serta
(implementasi) rencana yang e. Kualitas Pelaporan
dirancang untuk mencapai tujuan (eprints.walisongo.ac.id/303
organisasi. (Djaslim Saladin, 3/3/313111104_Bab2.pdf)
2003) 4. Langkah-langkah utama manajemen
2. Manfaat manajemen strategik strategik
Dengan menggunakan Manajemen strategik terdiri dari
manajemen stategik sebagai empat langkah utama dalam
kerangka kerja (frame work) menciptakan masa depan perusahaan
organisasi dalam mencapai dan (Mulyadi, 2007:36):
mewujudkan tujuan, maka a. Perencanaan laba jangka
mendorong setiap manajer untuk panjang (long-range profit
dapat berfikir lebih kreatif dan planning), yang terdiri dari tiga
strategik. Manfaat yang dapat langkah penting berikut ini: a)
diperoleh organisasi dalam Perumusan strategi (strategy
penerapan manajemen strategik formulation), b)
antara lain : Perencanaan strategik (strategic
 Memberikan arah dalam planning), c). Penyusunan
pencapaian tujuan jangka program (programming)
panjang; b. Perencanaan laba jangka pendek
 Membantu organisasi dalam (short-range profit planning)
beradaptasi dengan perubahan- c. Pengimplementasian
perubahan yang terjadi; (implementation)
 Menjadikan organisasi lebih d. Pemantauan (monitoring)
efektif; 5. Elemen-elemen manajemen strategik
 Keunggulan komperatif Langkah-langkah strategic
organisasi dalam lingkungan management akan bisa menjawab
yang semakin kompleks dapat perubahan-perubahan yang terjadi,
diidentifikasi; termasuk perubahan yang sangat
 Dengan penyusunan starategi mendasar. Jika setiap saat organisasi
akan dapat mengantisipasi rutin melakukan langkah-langkah ini
masalah yang akan muncul di secara terukur, era disrupsi akan lebih
masa mendatang; ringan dihadapi. Ada empat elemen
 Dengan melibatkan seluruh yang patut terus diperhatikan, yaitu
jajaran organisasi dalam a. environmental scanning (internal
pembuatan strategi akan dan eksternal),
meningkatkan motivasi mereka; b. strategy formulation,
 Kegiatan yang duplikasi akan c. strategy implementation,
dapat dihindarkan/dikurangi; d. evaluation and control.
 Keengganan pegawai lama https://nasional.sindonews.com/read/
untuk mau melakukan 1270526/16/tahun-disrupsi-
perubahan dapat dikurangi 1514924911
(Akdon, 2007:277).

59
6. Model manajemen strategi perusahaan. Logikanya karena
Secara umum dijelaskan dalam Umar peluang yang disia-siakan tadi
(2005, p.23), model manajemen dimanfaatkan oleh pesaing.
strategi dari Fred R. David c. Analisis Pilihan Strategi
dipaparkan seperti berikut ini: Pada dasarnya setiap
a. Visi dan Misi perusahaan, dalam menjalankan
Visi yang dimiliki oleh sebuah usahanya, mempunyai strategi.
perusahaan merupakan suatu Namun, para pimpinan
cita-cita tentang keadaan di perusahaan kadang-kadang tidak
masa dating yang diinginkan tahu atau tidak menyadarinya.
untuk terwujud tentang keadaan Bentuk strategi berbeda-beda
di masa dating yang diinginkan antar-industri, antarperusahaan,
untuk terwujud oleh seluruh dan bahkan antar-situasi. Namun
personel perusahaan, mulai dari adasejumlah strategi yang sudah
jenjang yang paling atas sampai umum diketahui, dimana
yang paling bawah, bahkan strategi-strategi ini dapat
pesuruh sekalipun. Berikutnya diterapkan pada berbagai bentuk
adalah Misi. Misi adalah industri dan ukuran perusahaan.
penjabaran secara tertulis Strategi-strategi ini
mengenai visi agar visi menjadi dikelompokkan sebagai strategi
mudah dimengerti atau jelas generic. Dari bermacam-macam
bagi seluruh staf perusahaan. strategi dalam kelompok strategi
b. Analisis Lingkungan Eksternal generic ini akan dipilih salah
dan Internal satu atau kombinasi beberapa
Realisasi misi perusahaan akan strategi induk (grand strategy)
menjadi sulit dilakukan jika dengan menggunakan cara-cara
perusahaan tidak berinteraksi tertentu.
dengan lingkungan eksternalnya. d. Sasaran Jangka Panjang
Oleh karena itu, tindakan untuk Upaya pencapaian tujuan
mengetahui dan menganalisis perusahaan merupakan suatu
lingkungan eksternalnya proses berkesinambungan yang
menjadi sangat penting karena memerlukan pentahapan. Untuk
pada hakikatnya kondisi menentukan apakah suatu
lingkungan eksternal berada di tahapan sudah dicapai atu belum
luar kendali organisasi. Selain diperlukan suatu tolak ukur,
pemahaman kondisi lingkungan misalnya kurun waktu dan hasil
eksternal, pemahaman kondisi yang ingin dicapai dirumuskan
lingkungan internal perusahaan secara jelas, yaitu dengan angka-
secara luas dan mendalam juga angka kuantitatif. Pembuatan
perlu dilakukan. Oleh karena itu, sasaran jangka panjang ini
strategi yang dibuat perlu mengacu kepada strategi induk
bersifat konsisten dan realistis yang telah ditetapkan
sesuai dengan situasi dan sebelumnya.
kondisinya. Berdasarkan e. Strategi Fungsional
pemahaman lingkungan internal Langkah penting implementasi
ini, hendaknya kelemahan dan strategi induk dilakukan dengan
juga kekuatan yang dimiliki membagi-baginya ke dalam
perusahaan dapat diketahui. berbagai sasaran jangka pendek,
Selain mengetahui kekuatan dan misalnya dalam jangka waktu
kelemahan, perusahaan perlu tahunan, secara
mencermati peluang yang ada berkesinambungan dengan
dan memanfaatkannya agar memperhatikan skala prioritas
perusahaan memiliki serta dapat diukur. Sasaran
keunggulan kompetitif. Perlu jangka pendek ini hendaknya
diingat bahwa bila peluang mengacu pada strategi
disia-siakan, dapat saja peluang fungisonal yang sifatnya
berbalik menjadi ancaman bagi operasional.

60
Strategi fungsional yang sifatnya penyimpangan kerja dari
lebih operasional ini mengarah rencana yang ada, dan memang
berbagai bidang fungsional disebabkan salah asumsi atau
dalam perusahaan untuk oleh hal-hal lain yang sifatnya
memperjelas hubungan makna uncontrollable, maka rencana
strategi utama dengan perlu direvisi ulang
identifikasi rincian yang sifatnya 4. Konsep-konsep strategi manajemen yang
spesifik. Strategi fungsional ini dapat diterapkan pada organisasi
menjadi penuntun dalam birokrasi dalam menghadapi era
melakukan berbagai aktivitas disruption
agar konsisten bukan hanya Berkaitan dengan karakteristik
dengan strategi utamanyan saja, manajemen birokrasi yang professional,
melainkan juga dengan strategi maka perlu diimplementasikan konsep-
bidang fungsional lainnya. Di konsep strategi manajemen dalam
dalam organisasi perusahaan menciptakan birokrasi yang lebih
yang konvesional, bidang- tanggap pada perubahan situasi dan
bidang fungsional utamanya kondisi. Konsep-konsep strategi
adalah bidang keuangan, sumber manajemen yang dapat diterapkan pada
daya manusia, produksi dan organisasi birokrasi adalah sebagai
operasi, serta bidang pemasaran. berikut :
f. Program, Pelaksanaan, 1. Strategi orientasi organisasi yang
Pengendalian dan Evaluasi berbasis visi dan misi
Agar sasaran yang ingin diraih Strategi ini mengandung arti bahwa
dapat direalisasikan dengan setiap organisasi birokrasi harus
strategi yang telah ditetapkan, mereview ulang akan visi dan
strategi perlu ditindaklanjuti misinya selama ini. Organisasi perlu
dengan pelaksanaan (action). melihat ke dalam dan keluar
Pelaksanaan tidak efektif bila sehingga mampu melakukan koreksi
tidak didahului dengan akan visi dan misi yang telah
perencanaan. Perencanaan yang ditetapkan. Visi suatu organisasi
baik minimal mengandung asas- hendaknya harus mewakili harapan
asas untuk mencapai tujuan, dan keinginan segenap para anggota
realistis dan wajar, efisien serta organisasi, dapat dilaksanakan,
merupakan cerminan dari mampu memberi motivasi bagi
strategi dan kebijakan segenap jajaran untuk mencapainya
perusahaan. dan tidak hanya sekedar klise dan
Perncanaan yang masih dalam jauh di awing-awang. Visi organisasi
bentuk global hendaknya dibuat juga harus terkait dengan misi, sebab
dalam bentuk lebih detail, misi merupakan penjabaran dari visi
misalnya dalam bentuk organisasi. Misi organisasi
program-program kerja, jika hendaknya mengandung langkah-
program kerja telah disiapkan langkah taktis dan strategis dalam
berikut sumber daya yang mewujudkan visi yang ingin dicapai.
dibutuhkan, maka pelaksanaan Apabila visi dan misi telah
kerja sudah dapat dimulai. ditetapkan dan menjadi pedoman
Pengendalian atau pengawasan atau pegangan bagi jajaran
dimaksudkan untuk lebih organisasi, maka diperlukan
menjamin bahwa semua komitmen yang kuat dalam
kegiatan yang diselenggarakan mengimplementasikan visi dan misi
oleh perusahaan hendaknya tersebut dalam aktifitas organisasi
didasarkan pada rencana yang keseharian.
telah disepakati, sehingga 2. Strategi efisiensi dan efektifitas
sasaran tidak menyimpang atau Strategi ini terkait dengan program-
keluar dari batas-batas toleransi. program kegiatan organisasi dalam
Jika hasil evaluasi pekerjaan kapasitasnya untuk memberikan
diketahui bahwa ada faktor X pelayanan kepada publik. Setiap
yang mengakibatkan terjadinya kegiatan organisasi yang

61
berhubungan dengan publik atau Pengembangan SDM dalam
masyarakat (seperti proyek) organisasi birokrasi publik dapat
hendaknya dapat melibatkan pihak mencakup pengembangan mental
profesional dalam memantau spiritual, perilaku pegawai,
kegiatan tersebut. Hal ini bukan kemampuan, kecakapan dan
berarti bahwa pelaksana kegiatan ketrampilan. Pengembangan mental
dari dalam birokrasi tidak dapat spiritual dimaksudkan untuk
dipercaya, melainkan sebagai sebuah memperkuat kepribadian,
upaya pengawasan agar kegiatan dan menanamkan kejujuran, rasa
biaya yang dikeluarkan dapat tanggung jawab, kesetiakawanan,
berfungsi efektif (tepat sasaran) dan dan sebagainya. Pengembangan
efisien (hemat biaya). Prinsip perilaku diarahkan untuk
efektifitas dan efisiensi ini perlu menegakkan disiplin kerja,
mendapat perhatian bagi segenap responsivitas yang tinggi terhadap
aparatur birokrasi. Untuk menyikapi kondisi atau perubahan. Sedangkan
hal tersebut diperlukan suri tauladan pengembangan kemampuan,
dan aturan yang jelas yang mengatur kecakapan ketrampilan dimaksudkan
segala kegiatan dan biaya kegiatan unuk mencapai profesionalitas,
organisasi. Aturan tersebut tidak efisiensi kerja, efektivitas kerja dan
berarti harus di jalankan secara kaku, produktivitas kerja.
tetapi memberikan ruang khusus bagi Pengembangan SDM birokrasi
situasi tertentu untuk bersifat publik juga dapat berkaitan dengan
fleksibel dalam pelaksanaanya. Pihak pengembangan perencanaan institusi
atasan sebagai pemimpin juga dapat dan proses perilaku untuk
menjalankan perannya sebagai mendapatkan pengetahuan secara
supervisor dalam memonitor setiap umum, ketrampilan, sikap, dan nilai
aktifitas yeng berkaitan dengan dalam rangka mengembangkan diri
pelayanan publik. secara umum. Artinya
3. Strategi pengembangan sumber pengembangan SDM dilakukan agar
daya manusia pegawai sebagai sumber daya
Untuk menciptakan iklim organisasi manusia dipandang sebagai
birokrasi publik yang sehat dan penggerak utama aktivitas organisasi
professional maka harus didukung dalam mencapai tujuannya. Hal ini
oleh pengembangan sumber daya membutuhkan suatu pengetahuan
manusia aparat yang baik. dan ketrampilan. Kebutuhan dan
Khususnya fungsi pengembangan keinginan yang terdapat dalam diri
SDM hendaknya dirancang dengan pegawai tersebut akhirnya akan
memperhatikan kebutuhan- membentuk perilaku serta sikap
kebutuhan riil organisasi tersebut. dalam organisasi.
Pengembangan SDM sangat penting Dengan pengembangan sumber daya
karena merupakan cara yang manusia aparatur birokrasi,
digunakan oleh organisasi untuk diharapkan para aparatur birokrasi
mempertahankan, menjaga, mampu menemukan kembali ruh
memelihara pegawai publik dalam atau jati dirinya sebagai pelayan
organisasi dan sekaligus publik sehingga mampu memberikan
meningkatkan keahlian para pegawai pelayanan yang maksimal sebagai
untuk kemudian dapat meningkatkan bukti keprofesionalan mereka.
produktivitasnya. Pengembangan 4. Strategi kepemimpinan yang
SDM berbeda dengan pelatihan. berbasis kewirausahaan
Pelatihan lebih diarahkan untuk Strategi lainnya yang dapat
membantu pegawai menunaikan diterapkan pada manajemen
kepegawaian mereka saat ini secara organisasi birokrasi adalah strategi
lebih baik, sedangkan pengembangan kepemimpinan organisasi yang
adalah mewakili suatu investasi yang berbasis kewirausahaan. Pemimpin
berorientasi ke masa depan dalam organisasi birokrasi yang berjiwa
diri pegawai. kewirausahaan mempunyai inisiatif
dalam memulai suatu proses

62
produksi. Pemimpin yang berjiwa 015/05/29/strategi-manajemen-
kewirausahaan menganggap birokrasi-sebuah-pandangan-dan-
perubahan sebagai suatu hal yang gagasan-penulis/
biasa dan sehat (Frinces, 2008).
Biasanya mereka tidak menciptakan D. Pembahasan
sesuatu yang baru, tetapi mereka Birokrasi sebagai ujung tombak
selalu mencari perubahan sekaligus pemerintah dalam menjalankan program
menanggapinya dan kerjanya hendaknya sangat peka terhadap
mengeeksploitasi perubahan yang perkembangan sosial dan teknologi baik di
terjadi sebagai suatu kesempatan dalam negeri maupun di luar negeri.
untuk lebih berkembang dan maju. Keberadaan birokrasi sebagai mesin
Pemimpin yang berjiwa penggerak pemerintah dalam orientasi
kewirausahaan memberikan kerjanya harus selalu berpandangan kepada
beberapa manfaat, yaitu kepuasan masyarakat yang dilayanai.
meningkatkan produktivitas kerja Era disrupsi yang melanda masyarakat
organisasi, meningkatkan dunia tentunya akan berdampak pada proses
pertumbuhan organisasi, kerja birokrasi, masyarakat sudah
menciptakan teknologi maupun dikenalkan dan dusuguhi dengan segala
strategi penyelesaian masalah baru, sesuatu yang berbau digital maka hendaknya
mendorong inovasi dalam bekerja birokrasi dapat beradaptasi dan membuat
dan membantu organisasi dalam standar dari setiap hasil evaluasinya. Akses
mencapai kesuksesan. masyarakat hendaknya lebih mudah dalam
Seorang pemimpin yang berwawasan berinteraksi dengan birokrasi khususnya
kewirausahaan harus bisa menjadi yang berhubungan dengan kepentingan
pemecah masalah terutama bagi diri publik.
sendiri dan para anggota-anggota Keberadaan ini hendaknya disadari oleh
organisasi yang dipimpin. Seorang seluruh unsur birokrasi, sinergitas, integritas
pemimpin memandang hadirnya dan kolaburasi antar organ di birokrasi
kritik bukan sebagai ancaman. Ia sudah menjadi keharusan yang utama
tidak boleh merasa sakit hati, marah dengan dibantu oleh sarana dan prasarana
apalagi dendam terhadap orang- Teknologi informasi untuk mewujudkan
orang yang memberi masukan. kesesuaian proses kerja yang mengarah pada
Bahkan ia pun tidak merasa digitalisasi. Namun demikian, untuk
dijatuhkan apabila dikritik atau mengarah ke titik era disrupsi ini hendaknya
diberi saran. Ia justru patut semua memahami tentang arah organisasi
bersyukur karena ada pihak yang birokrasi ini di arahkan terutama berawal
memperhatikan dan berani dari visi dan misi serta tujuan sehingga akan
menyampaikan upaya-upaya terwujud dalam rencana strategis untuk
perbaikan. Seorang pemimpin diimplementasikan dalam upaya pelayanan
organisasi birokrasi yang berjiwa untuk kepentingan publik.
kewirausahaan tidak akan bekerja Adapun strategi yang harus dibangun
sendirian dalam mencapai tujuan dalam organisasi birokrasi untuk
organisasi. Ia tidak menganggap menghadapi era disrupi ini adalah tentang
dirinya mampu menyelesaikan pengenalan jati diri organisasi birokrasi itu
segala sesuatu sendirian. Ia sendiri oleh para organ di birokrasi. Hal ini
menempatkan keterlibatan anggota dapat dituangkan dalam konsep manajemen
timnya pada posisi lebih penting strategi dalam menghadapi era disrupsi
ketimbang kepentingannya sendiri. yakni pertama para unsur birokrasi harus
Sehingga ia akan sangat menghargai paham tentang Strategi orientasi organisasi
peran serta orang lain, sekecil yang berbasis visi dan misi artinya strategi
apapun peran itu. Ini juga merupakan ini mengandung arti bahwa setiap organisasi
strategi dalam manajemen birokrasi harus mereview ulang akan visi
kepempinan yaitu melibatkan orang dan misinya selama ini. Integrasikan Visi
lain dalam mencapai tujuan tanpa dan Misi denga perkembangan di era
harus meninggalkan etika dan aturan disrupsi sehingga strategi yang tercipta akan
main yang berlaku. mengikuti perkembangan yang terjadi di
https://konsultankti.wordpress.com/2 masyarakat.

63
Kedua, Strategi efisiensi dan efektifitas, publik sehingga mampu memberikan
artinya program-program kegiatan pelayanan yang maksimal sebagai bukti
organisasi dalam kapasitasnya untuk keprofesionalan mereka.
memberikan pelayanan kepada publik yang Keempat, Strategi kepemimpinan yang
disesuaikan dengan perkembangan teknologi berbasis kewirausahaan, strategi ini
agar memudahkan dalam meberikan bermanfaat dalam menumbuhkan inisiatif
pelayanan kepada publik sehingga proses pemimpin dalam memulai suatu proses
pemenuhan pelayanan publik lebih cepat dan kerja. Pemimpin yang berjiwa
tidak lama oleh karenanya dapat organisasi kewirausahaan menganggap perubahan
akan berfungsi efektif (tepat sasaran) dan sebagai suatu hal yang biasa dan sehat
efisien (hemat biaya). (Frinces, 2008). Biasanya mereka tidak
Ketiga, Strategi pengembangan sumber menciptakan sesuatu yang baru, tetapi
daya manusia, strategi ini sangat penting mereka selalu mencari perubahan sekaligus
keberadaannya karena dalam era digital ini menanggapinya dan mengeeksploitasi
perlu diimbangi oleh sumberdaya manusia perubahan yang terjadi sebagai suatu
yang handal dan mampu menggerakan kesempatan untuk lebih berkembang dan
program-program digital yang disediakan maju.
pemerintah, oleh karenanya sumberdaya Dengan demikian dari paparan tersebut
yang ada perlu di evaluasi dan dikaji untuk dapat dipahami bahwa, manajemen strategi
selanjutnya dilakukan pengembangan dalam birokrasi yang dikembangkan dalam
upaya menghadapi era disrupsi ini. menghadapi era disrupsi ini adalah dimana
Disamping pengembangan keahlian SDM, birokrasi lebih memfokuskan pada
Pengembangan SDM dalam organisasi pemahaman serta adaptasi visi dan misi pada
birokrasi publik dapat mencakup perkembangan era disrupsi atau era
pengembangan mental spiritual, perilaku digitalisasi yang ditopang oleh sarana
pegawai, kemampuan, kecakapan dan prasarana yang relevan sesuai kebutuhan
ketrampilan. Pengembangan mental spiritual sehingga lebih mengarah pada efisiensi dan
dimaksudkan untuk memperkuat efektivitas organisasi.
kepribadian, menanamkan kejujuran, rasa Keberadaan ini perlu ditopang dangan
tanggung jawab, kesetiakawanan, dan profesionalisme Sumberdaya manusia
sebagainya. Pengembangan perilaku terutama dalam kualifikasi mental dan
diarahkan untuk menegakkan disiplin kerja, spiritual, perilaku pegawai, kemampuan,
responsivitas yang tinggi terhadap kondisi kecakapan dan ketrampilan serta didukung
atau perubahan. Sedangkan pengembangan oleh seorang pemimpin yang memiliki
kemampuan, kecakapan ketrampilan berjiwa kewirausahaan karena dengan jiwa
dimaksudkan unuk mencapai wirausaha yang tinggi maka seorang
profesionalitas, efisiensi kerja, efektivitas pemimpin menganggap perubahan sebagai
kerja dan produktivitas kerja. suatu hal yang biasa dan sehat sehingga
Pengembangan SDM birokrasi publik pemimpin ini selalu cepat beradaptasi dalam
juga dapat berkaitan dengan pengembangan setiap perubahan terutama dalam
perencanaan institusi dan proses perilaku menghadapi era disrupsi atau era digitalisasi
untuk mendapatkan pengetahuan secara yang bersifat global.
umum, ketrampilan, sikap, dan nilai dalam
rangka mengembangkan diri secara umum. E. Kesimpulan
Artinya pengembangan SDM dilakukan agar Setelah kita membahas dan menelaah
pegawai sebagai sumber daya manusia keberadaan era disrupsi serta manajemen
dipandang sebagai penggerak utama strategi untuk birokrasi dalam menghadapi
aktivitas organisasi dalam mencapai perubahan global yang serba digital maka
tujuannya. Hal ini membutuhkan suatu dapat disimpilkan bahwa strategi
pengetahuan dan ketrampilan. Kebutuhan manajemen yang dilakukan untuk birokrasi
dan keinginan yang terdapat dalam diri adalah penguatan dan pemahaman visi dan
pegawai tersebut akhirnya akan membentuk misi organisasi oleh unsur-unsur dalam
perilaku serta sikap dalam organisasi. birokrasi, strategi kinerja birokrasi harus
Dengan pengembangan sumber daya berorientasi pada produktivitas kerja yang
manusia aparatur birokrasi, diharapkan para berbasis efisiensi dan efektif melalui SDM
aparatur birokrasi mampu menemukan yang profesional dengan kepemimpinan
kembali ruh atau jati dirinya sebagai pelayan yang adaptif dan memiliki jiwa wirausaha

64
agar selalu suap menyongsong setiap Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2003,
perubahan. Manajemen Sumber Daya Manusia :
Konsep, Teori dan Pengembangan Dalam
Daftar Pustaka Konteks Organisasi Publik, Yogyakarta :
Frinces, Heflin, 2008, Kepemimpinan Berbasis Graha Ilmu.
Kewirausahaan, Yogyakarta: Mida Pustaka Sulistiyani, Ambar Teguh dan Yeremias T.
Hariadi, Bambang, 2005, Strategi Manajemen : Keban, 2004, Memahami Good Governance
Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis, Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia,
Malang : Bayumedia Publishing. Yogyakarta : Gava Media.
Husein, Umar, 2005, Riset pemasaran dan
Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka artikel WEB
Pustaka Utama. http://setkab.go.id/era-disruption-dan-
Pandji Santosa, 2008. Administrasi Publik : Teori manajemen-strategik-birokrasi/ (13
dan Aplikasi Good Governance. Penerbit PT Desember 2018 ; 10:10)
Refika Aditama : Bandung. http://advertising-
Persadi, 1985, Pembangunan Administrasi di indonesia.id/2017/10/03/pemahaman-awal-
Indonesia, Jakarta,. tentang-disruption/2/ (13 Desember 2018 ;
Purwanto, Iwan, 2007, Manajemen Strategi, 10:23)
Bandung: CV Yrama Widya https://konsultankti.wordpress.com/2015/05/29/st
Said, Mas’ud, 2007, Birokrasi di Negara rategi-manajemen-birokrasi-sebuah-
Birokratis, Malang: Universitas pandangan-dan-gagasan-penulis/ (13
Muhamadiyah Malang Press. Desember 2018 ; 10:26)
Saladin, Djaslim, 2003, Intisari Pemasaran dan https://nasional.sindonews.com/read/1270526/16/
Unsur-unsur Pemasaran, Cetakan Ketiga, tahun-disrupsi-1514924911 (13 Desember
Bandung : Linda Karya 2018 ; 10:51)
…………2006, Manajemen Pemasaran, Edisi
Keempat, Bandung : Linda Karya

65

Anda mungkin juga menyukai