Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI

DENGAN DERAJAT HEMOROID DI URJ BEDAH


RSUD Dr. SOEGIRI LAMONGAN

Sri Hananto Ponco Nugroho

…………......……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….

Hemoroid merupakan pelebaran pembuluh darah balik yang terletak didaerah anorektal. Dari hasil
studi pendahuluan didapatkan 100% penderita hemoroid yang aktivitasnya cukup dan mengalami
konstipasi. Adapun penelitian ini adalah menganalisis hubungan aktivitas fisik dan konstipasi
dengan derajat hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. Soegiri Lamongan.
Desain penelitian ini adalah analitik, dengan pendekatan cross sectional, populasinya adalah
seluruh pasien hemoroid sebanyak 35 pasien. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple
random sampling, dengan variabel independen aktivitas fisik dan konstipasi, variabel dependennya
hemoroid. Sampelnya sebanyak 33 responden. Data diambil dengan menggunakan lembar
kuesioner dan lembar observasi yang selanjutnya dilakukan uji spearman dan koefisien kontingensi
dengan tingkat kemaknaan α= 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden aktivitasnya cukup yaitu 24 (72,7%)
mengalami hemoroid derajat II sebanyak 16 (48,5%). Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS
versi 16,0 didapatkan rs= 0,421 dan p= 0,015 dimana ρ < 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat
hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan derajat hemoroid. Selanjutnya untuk
responden yang mengalami konstipasi sebanyak 22 (66,7%). Berdasarkan hasil perhitungan dengan
SPSS versi 16,0 didapatkan (c)= 0,537 dan p= 0,004 dimana ρ < 0,05, maka Ho diterima artinya
terdapat hubungan antara konstipasi dengan derajat hemoroid.
Rujukan dari penelitian ini adalah tenaga kesehatan terutama perawat hendaknya selalu
memberikan informasi dan pendidikan tentang cara pencegahan hemoroid yaitu dengan cara
melakukan kegiatan olahraga setiap hari seperti senam, berjalan, berenang dan menganjurkan
pasien hemoroid untuk makan makanan yang berserat seperti makan sayur dan buah yang cukup
banyak, minum air putih minimal 1,5 liter per hari. Karen hal ini dapat mencegah terjadinya
hemoroid.

Kata Kunci: Aktivitas fisik, Konstipasi, Derajat hemoroid

PENDAHULUAN. …… . … …. saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja


disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh
Hemoroid dikenal dimasyarakat sebagai melalui anus.
penyakit wasir atau ambeien merupakan Kurang lebih 70% manusia dewasa
penyakit yang sering dijumpai dan telah ada mempunyai wasir (Hemoroid), baik wasir
sejak zaman dahulu. Namun masih banyak dalam, wasir luar maupun keduanya. Namun
masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak semua penderita wasir ini memerlukan
tidak tau mengenai gejala-gejala yang timbul pengobatan medis, yakni mereka yang
dari penyakit ini. Banyak orang awam tidak mengeluhkan perdarahan, adanya tonjolan
mengerti daerah anorektal (anus dan rektum) dan gatal-gatal. Penyebab wasir sebenarnya
dan penyakit-penyakit umum yang sederhana, yakni saat susah buang air besar
berhubungan dengannya. Anus merupakan dipaksakan mengeluarkan kotoran. Penyebab
lubang diujung saluran pencernaan dimana susah buang air besar ini karena kurang
limbah berupa tinja keluar dari dalam tubuh. minum, kurang makan serat, kurang olah
Sedangkan rektum merupakan bagian dari raga atau banyak duduk dan mengangkat

SURYA 41 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

beban berat (Chandrasoma, 2006 : Price dan kurang mobilisasi, pekerjaan, anatomi, dan
Wilson, 2006). usia.
Diatas umur 50 tahun, hemoroid sangat Aktivitas merupakan aksi energenetik
sering terjadi. Sekitar separuh orang dewasa atau kearah bergerak, semua aktivitas
berhadapan dengan yang menimbulkan rasa individu berbeda pada setiap individu,
gatal, terbakar, perdarahan dan terasa tergantung pada kebiasaan hidup serta
menyakitkan. Hemoroid juga bisa terjadi kegiatan sehari-hari. Seseorang dengan
pada wanita hamil. Tekanan intra abdomen pekerjaan yang berat tentu dia akan memiliki
yang meningkat oleh karena pertumbuhan aktivitas yang berat pula, sebagai contoh kuli
janin dan juga karena adanya perubahan bangunan akan mempunyai aktivitas yang
hormon menyebabkan pelebaran vena lebih untuk menjalankan aktivitasnya. Hal ini
hemoroidalis. Pada kebanyakan wanita, memerlukan adaptasi terhadap sistem
hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan tubuhnya dengan memberikan tahanan pada
merupakan hemoroid temporer yang berarti vena hemoroidalis yang tinggi dan terjadi
akan hilang beberapa waktu setelah penekanan yang berlebihan pada vena di
melahirkan. daerah anus.
Sepuluh juta orang di indonesia Konstipasi bersifat relatif, tergantung
dilaporkan menderita hemoroid dengan pada konsistensi tinja, frekuensi buang air
prevalensi lebih dari 4%, penelitian diruang besar dan kesulitan keluarnya tinja. Pada
endoskopi rumah sakit Cipto Mangunkusumo anak normal yang hanya berak setiap 2-3 hari
Jakarta pada bulan Januari 2000 sampai dengan tinja yang lunak tanpa kesulitan,
Januari 2001 adalah 414 pasien yang bukan disebut konstipasi. Konstipasi
dilakukan kolonoskopi, ada 108 kasus merupakan gangguan buang air besar berupa
hemoroid (26,09%). Di rumah sakit yang berkurangnya frekuensi buang air besar,
sama pada tahun 2005 menemukan 9%. Di sensasi tidak puasnya buang air besar,
RS Bakti Wira Semarang yang berobat pada terdapat rasa sakit, harus mengejan atau feses
tahun 2008 sebanyak 1575 kasus bedah, dan keras. Konstipasi juga berarti bahwa
252 pasien adalah kasus hemoroid (16%). perjalanan tinja melalui kolon dan rektum
Data kasus hemoroid di URJ bedah mengalami penghambatan dan biasanya
RSUD Dr.Soegiri Lamongan tahun 2009 disertai kesulitan defekasi. Disebut konstipasi
tercatat jumlah pasien hemoroid sebanyak bila tinja yang keluar jumlahnya hanya
335 pasien dan tahun 2010 tercatat jumlah sedikit, keras, kering, dan gerakan usus
pasien hemoroid berjumlah 333 pasien. Data hanya terjadi kurang dari 3 x dalam 1 minggu
bulan Januari - September 2011 jumlah (Admin, 2007).
seluruh kunjungan pasien hemoroid sebanyak Pola makan merupakan suatu sistem,
304 pasien, sedangkan data bulan Mei 2011 cara kerja atau usaha dalam pengaturan
sebanyak 37 pasien (12,17%), bulan Juni jumlah, jadwal dan jenis makanan yang di
sebanyak 38 pasien (12,5%) Juli 35 pasien konsumsi sehari dengan maksud
(11,51%) Agustus 35 pasien (11,51%) mempertahankan kesehatan dan mencegah
September sebanyak 35 pasien (11,51%) dari atau membantu kesembuhan suatu penyakit
seluruh kasus yang ada. Jadi masalah dari (Depkes RI, 2009). Apabila makan makanan
penelitian adalah masih banyaknya pasien kurang serat dapat menyebabkan susah buang
hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri air besar yang disebut konstipasi dan itu
Lamongan. adalah salah satu dari faktor yang
Dari data di atas menunjukan masih menyebabkan hemoroid.
banyaknya penderita hemorid di RSUD Dr. Faktor anatomi dapat mempengaruhi
Soegiri. Masalah-masalah tersebut muncul terjadinya hemoroid internal. Karena secara
disebabkan beberapa faktor, faktor-faktor anatomis pada vena hemoroidalis tidak
yang dapat mempengaruhi terjadinya mempunyai klep sehingga memudahkan
hemoroid antara lain : Faktor aktivitas fisik, terjadinya timbunan darah dalam pleksus
pola makan, kebiasaan BAB, konstipasi, hemoroidalis dan prolaps terjadi karena

SURYA 42 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

kendornya jaringan di bawah mukosa dan tetapi faktor ini dapat menyebabkan
kulit. Hemoroid adalah bantalan jaringan ikat terjadinya hemoroid apabila faktor lain juga
di bawah lapisan epitel saluran anus. Sebagai menunjang (Mohamad Fikih, 2010).
bantalan, maka ia berfungsi mengelilingi dan Dari faktor diatas semuanya
menahan anatomis antara arteri rektaris menyebabkan hemoroid. Jika seseorang telah
superior dengan vena rekatalis superior, terdiagnosa hemoroid maka perlu
media, dan inferior. Mengandung lapisan otot diperhatikan, karena hemoroid akan
polos dibawah epitel yang membentuk masa mengakibatkan beberapa dampak, dan salah
bantalan. Memberi informasi sensori penting satunya adalah perdarahan saat buang air
dalam membedakan benda padat, cair, atau besar dan tanpa nyeri (karena pada daerah ini
gas. Secara teoritis, manusia memiliki tiga tidak ada serabut nyeri), setelah itu akan
buah bantalan pada posterior kanan, anterior terjadi defisiensi besi. Dampak psikologis
kanan, dan lateral kiri. Kelainan-kelainan dari penyakit ini menimbulkan rasa tidak
bantalan yang terjadi pembesaran, nyaman dan penderita merasa malu dengan
penonjolan keluar, trombosis, nyeri, dan penyakit yang dideritanya (Prrice and
perdarahan yang kemudian disebut atau Wilson, 2006).
menjadi ciri dari hemoroid (Mohamad Fikih, Upaya untuk mencegah hemoroid
2010). dengan cara melakukan kegiatan olah raga
Eliminasi alvi (buang air besar) setiap hari (seperti senam, berjalan,
merupakan pengeluaran veses dari anus dan berenang) dan menganjurkan pasien
rectum, hal ini juga disebut bowel movement. hemoroid untuk banyak makan makanan
Frekuensi buang air besar pada setiap orang yang berserat (makan sayur dan buah yang
sangat bervariasi dari beberapa kali perhari cukup banyak), dan minum air putih minimal
sampai 2 atau 3 kali perminggu. Banyaknya 1,5 liter perhari. Petugas kesehatan juga
feses juga bervariasi setiap orang. Ketika harus mengadakan penyuluhan hemoroid
gelombang peristaltik mendorong feses kepada masyarakat luas. Sehingga
kedalam kolon sigmoid dan rectum, saraf pengetahuan masyarakan lebih adekuat
sensori dalam rektum dirangsang dan tentang penyakit hemoroid. Mengingat
individu menjadi sadar terhadap kebutuhan banyaknya faktor yang mempengaruhi
untuk buang air besar (Harnawi, 2008). tingginya angka kejadian penderita hemoroid
Kebiasaan buang air besar tidak teratur yang maka peneliti tertarik untuk meneliti
abnormal disertai dengan pengerasan feses hubungan aktivitas fisik dan konstipasi
yang membuat fesesnya sulit dikeluarkan dan dengan derajat hemoroid di URJ Bedah
mengejan disebut dengan konstipasi. RSUD Dr.Soegiri Lamongan.
Konstipasi juga tampak sebagai akibat Berdasarkan latar belakang diatas, maka
kebiasaan diit (konsumsi rendah terhadap peneliti merumuskan pertanyaan masalah
masukan serat dan kurangnya asupan cairan). sebagai berikut: Adakah hubungan aktivitas
Kalau hal ini dibiarkan terlalu lama dapat fisik dengan derajat hemoroid? Adakah
menyebabkan hemoroid (Smeltzer and Bare, hubungan konstipasi dengan derajat
2001). hemoroid?
Faktor usia dianggap berpengaruh Tujuan penelitian ini adalah untuk
terhadap kejadian hemoroid karena pada mengetahui adanya hubungan aktivitas fisik
keadaan usia lanjut manusia telah mengalami dan konstipasi dengan derajat hemoroid di
penuaan pada fisiknya. Salah satu perubahan URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan.
di usia lanjut adalah menurunnya tonus
sfingter. Keadaan ini menyebabkan METODOLOGI .PENELITIAN
kelemahan struktur dinding pembuluh darah
Dalam penelitian ini menggunakan
dan yang nantinya akan menimbulkan
studi analitik dengan pendekatan cross
prolaps. Prolaps terjadi karena kendornya
sectional.
jaringan didaerah mukosa kulit. Walaupun
tidak semua usia lanjut mengalami hemoroid

SURYA 43 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

HASIL .PENELITIAN … (2) Umur


Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Data Umum Umur di URJ Bedah RSUD Dr.
1) Gambaran Lokasi Penelitian Soegiri Lamongan
Rumah sakit Umum Daerah RSUD Dr. No. Umur Frekuensi Prosentasi
Soegiri Lamongan terletak di jalan Kusuma (%)
Bangsa No. 07 kecamatan Lamongan 1. 20 – 30 1 3,0
Kabupaten Lamongan, merupakan satu- 2. 31 - 40 7 21,2
satunya rumah sakit umum di Kabupaten 3. 41 - 50 13 39,4
Lamongan. Rumah sakit ini dikelola oleh 4. 51 - 60 9 27,3
Pemerintah Daerah yang terdiri dari 5 unit 5. > 60 3 9,1
ruang rawat inap diantaranya yaitu ruang Jumlah 33 100
interna, bedah, anak, noenatus, nifas, ruang Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan
operasi, ruang bersalin. Rumah sakit ini juga bahwa dari 33 responden sebagian besar
dilengkapi unit rawat jalan yang terdiri dari yaitu berusia 41 - 50 tahun yaitu 13 orang
poli paru, gigi, mata, kulit, anak, bedah, (39,4%) dan sebagian kecil berusia 20 – 30
hamil, interna, instalasi rehabilitasi medik, tahun yaitu 1 orang (3,0%).
poli umum dan dilengkapi unit rawat darurat, (3) Pendidikan
unit radiologi, serta laboratorium. Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Pada penelitian ini lokasi yang Pendidikan di URJ Bedah RSUD
digunakan oleh peneliti sebagai tempat Dr. Soegiri Lamongan
penelitian adalah Unit Rawat Jalan (URJ) No. Pendidikan Frekuensi Prosentasi
Bedah atau yang lebih dikenal sebagai ruang (%)
poli bedah. Diruang poli bedah ini terdapat 4 1. SD 12 36,4
ruang utama antara lain: satu ruang untuk 2. SLTP 9 27,3
tindakan operasi kecil (minor surgery), dua 3. SLTA 5 15,2
ruang untuk perawatan dan pemeriksaan, dan 4. PT 5 15,2
satu ruang untuk kepala ruangan dan dokter. 5. Tidak 2 6,1
Di ruang poli bedah ini terdiri dari 3 orang Sekolah
perawat 2 orang dokter spesialis bedah dan 33 100
Jumlah
dokter umum.
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan
Yang Terdiri Dari Jenis Kelamin, Umur, bahwa dari 33 responden sebagian besar
Pendidikan, dan Pekerjaan. tingkat pendidikan responden yaitu SD
(1) Jenis Kelamin sebanyak 12 (36,4%) dan sebagian kecil
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Tidak Sekolah sebanyak 2 (6,1).
Jenis Kelamin di URJ Bedah (4) Karakteristik Responden Berdasarkan
RSUD Dr. Soegiri Lamongan Jenis Pekerjaan
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
No Jenis Frekuensi Prosentasi Jenis Pekerjaan di URJ Bedah
Kelamin (%) RSUD Dr. Soegiri Lamongan
1. Laki-Laki 25 75,8% No. Jenis Frekuensi Prosentasi
2. Perempuan 8 24,2% Pekerjaan (%)
Jumlah 33 100 1. Petani 12 36,4
2. Wiraswasta 12 36,4
3. PNS 2 6,1
Berdasarkan Tabel : 4.1 menunjukkan 4. Swasta 5 15,2
bahwa dari 33 responden sebagian besar 5. Tidak 2 6,1
berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 25 Bekerja
orang (75,8%) dan berjenis kelamin Jumlah 33 100
perempuan yaitu sebanyak 8 orang (24,2%).

SURYA 44 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan 3) Derajat Hemoroid


bahwa dari 33 responden yang bekerja Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan
sebagai Petani dan Wiraswasta yaitu 12 Derajat Hemoroid di URJ Bedah
orang (36,4%), dan sebagian kecil responden RSUDr. Soegiri Lamongan
bekerja sebagai PNS dan Tidak Bekerja yaitu
2 orang (6,1%). Derajat Prosentase
No Jumlah
Hemoroid (%)
Data Khusus 1 Derajat I 4 12,1
Pada bagian ini akan disajikan data 2 Derajat II 16 48,5
responden berdasarkan aktivitas fisik, 3 Derajat III 12 36,4
konstipasi dan derajat hemoroid di URJ 4 Derajat IV 1 3,0
Bedah RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Total 33 100
Berdasarkan tabel 7. menunjukkan
1) Tingkat Aktivitas Fisik
bahwa dari 33 responden sebagian besar
Tabel 5. Distribusi responden berdasarkan
mengalami hemoroid derajat II sebanyak 16
tingkat aktivitas fisik di URJ Bedah
(48,5%), sedangkan sebagian kecil
RSUD Dr. Soegiri Lamongan
mengalami hemoroid derajat IV sebanyak 1
No Aktivitas Jumlah Prosentase (3,0%).
Fisik (%)
1 Tinggi 5 15,2 4) Tabulasi silang aktivitas fisik dengan
2 Cukup 24 72,7 derajat hemoroid
3 Kurang 4 12,1 Tabel 8. Distribusi Tabulasi Silang Aktivitas
Fisik dengan Derajat Hemoroid di
Total 33 100
URJ Bedah RSUD Dr. Soegiri
Berdasarkan tabel 5. menunjukkan Lamongan
bahwa dari 33 responden sebagian besar
pasien hemoroid aktivitasnya cukup yaitu Derajat Hemoroid
Akf Ket.
sebanyak 24 (72,7%), sedangkan yang I II III IV
Fisik
aktivitasnya kurang sebanyak 4 (12,1%). ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Tinggi 3 60 2 40 0 0 0 0 5 100
2) Tingkat Konstipasi Cukup 1 4,2 12 50 10 41,7 1 4,2 24 100
Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan Kurang 0 0 2 50 2 50 0 0 4 100
tingkat konstipasi di URJ Total 4 12,1 16 48,5 12 36,4 1 3 33 100
BedahRSUD Dr. Soegiri Lamongan rs = 0,421 p= 0,015
Berdasarkan tabel 8. menunjukkan
No Konstipasi Jumlah Prosentase responden yang aktivitasnya tinggi sebagian
(%) besar (60%) mengalami hemoroid derajat I,
1 Tidak 10 30,3 sedangkan setengah (50%) dari seluruh
Konstipasi responden dengan aktivitas cukup mengalami
2 Konstipasi 23 69,7 hemoroid derajat II, dan setengah (50%) dari
Total 33 100 seluruh responden dengan aktivitas fisik yang
kurang mengalami hemoroid derajat II dan
Berdasarkan tabel 6. menunjukkan setengahnya lagi mengalami hemoroid derajat
bahwa dari 33 responden sebagian besar dari III.
pasien hemoroid yang mengalami konstipasi Dari hasil uji spearman menggunakan
sebanyak 23 (69,7%), sedangkan yang tidak program SPSS versi 16,0 didapatkan rs=
mengalami konstipasi sebanyak 10 (30,3%). 0,421 dan p= 0,015 dimana p < 0,05 maka
H1 diterima artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara aktivitas fisik dengan
derajat hemoroid.

SURYA 45 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

5) Tabulasi Silang Konstipasi dengan derajat fungsi alat gerak sejalan dengan
hemoroid perkembangan usia.
Tabel 9. Distribusi Tabulasi Silang Aktifitas fisik adalah pergerakan
Konstipasi dengan Derajat anggota tubuh yang menyebabkan
Hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr. pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
Soegiri Lamongan pemeliharaan kesehatan fisik dan mental,
Derajat Hemoroid
serta mempertahankan kualitas hidup agar
Konstip Ket. tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Admin,
I II III IV
asi
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % 2008).
Tidak Selain usia, aktivitas juga dapat
Konstipa 3 30, 7 70,0 0 0 0 0 10 100
si 1 0 9 39,1 12 52,2 1 4,3 23 100 dipengaruhi oleh proses penyakit atau cedera,
Konstipa 4,3 proses penyakit dapat mempengaruhi
si
Total 4 12, 16 48,5 12 36,4 1 3,0 33 100
kemampuan mobilitas karena dapat
1 mempengaruhi fungsi sistem tubuh. Jika
(c)= 0,497 p= 0,013 mobilitas kurang akan menyebabkan
konstipasi dan hal ini bisa menyebabkan
Berdasarkan tabel 9. menunjukkan terjadinya hemoroid. Oleh sebab itu
bahwa sebagian besar (70,0%) responden pendidikan juga mempengaruhi agar proses
yang tidak konstipasi mengalami hemoroid penyakit atau cidera tidak bertambah parah.
derajat II, sedangkan sebagian besar Pada penelitian ini didapatkan sebagian
responden (52,2%) yang konstipasi besar pasien hemoroid berpendidikan terakhir
mengalami hemoroid derajat III. SD. Pada umumnya seseorang yang memiliki
Dari hasil uji koefisien kontingensi tingkat pendidikan rendah sukar untuk
dengan menggunakan program SPSS versi melakukan komunukasi maupun menyerap
16,0 didapatkan (c)= 0,497 dan p= 0,013 informasi dari luar termasuk informasi dari
dimana ρ < 0,05, maka Ho diterima artinya tenaga keksehatan. Dengan demikian karena
terdapat hubungan antara konstipasi dengan sulitnya menerima informasi maka akibat
derajat hemoroid. yang timbul adalah terjadinya ketidaktahuan
pasien mengenai manfaat aktivitas. Menurut
PEMBAHASAN .… .… Notoatmodjo (2004) yang menyatakan bahwa
semakin tinggi tingakat pendidikan seseorang,
1. Aktivitas fisik semakin baik pula pengetahuannya.
Dari tabel 5. dari data aktivitas fisik Pekerjaan juga dapat mempengaruhi
menunjukkan bahwa sebagian besar (72,7%) aktivitas seseorang. Dari penelitian diatas
pasien hemoroid mempunyai aktivitas cukup. hampir setengah pasien hemoroid bekerja
Yang artinya bahwa aktivitas fisik yang sebagai petani dan wiraswasta. Dimana
dilakukan pasien dengan berbatas cukup atau seorang petani dan wiraswasta sering bekerja
sedang adalah aktif atau berlebihan, kondisi sambil duduk dan mengangkat beban yang
ini memang sudah baik tetapi belum baik berat. Semua aktivitas individu berbeda pada
karena kondisi ini masih bisa mengalami setiap individu, tergantung pada kebiasaan
obstipasi atau konstipasi. Aktivitas cukup hidup serta kegiatan sehari-hari. Seseorang
dapat dipengaruhi oleh faktor usia, yaitu dengan pekerjaan yang berat tentu dia akan
seluruh pasien hemoroid berusia 41-50 tahun. memiliki aktivitas yang berat pula, sebagai
Semakin tua umur seseorang maka semakin contoh kuli bangunan akan mempunyai
lemah fisik seseorang sehingga dapat aktivitas yang lebih untuk menjalankan
berpengaruh pada aktivitasnya. Termasuk aktivitasnya. Hal ini memerlukan adaptasi
tingkat energi yaitu merupakan sumber terhadap sistem tubuhnya dengan
energi untuk melakukan aktivitas, agar memberikan tahanan pada vena hemoroidalis
seseorang dapat melakukan aktivitas dengan yang tinggi dan terjadi penekanan yang
baik dibutuhkan energi yang cukup. Hal ini berlebihan pada vena di daerah anus.
dikarenakan kemampuan atau kematangan

SURYA 46 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik hemoroid di URJ Bedah RSUD Dr.Soegiri
kesimpulan bahwa aktivitas dipengaruhi oleh Lamongan mengalami hemoroid derajat II
beberapa faktor salah satunya usia, proses dan sebagian kecil pasien mengalami
penyakit, pendidikan dan pekerjaan. hemoroid derajat IV. Hemoroid dapat
Salah satu tanda kesehatan adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
adanya kemampuan seseorang melakukan usia dan pekerjaan.
aktivitas seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Sebagian besar usia pasien hemoroid
(Tarwoto, Wartonah: 2004). yaitu 41-50 tahun, serangan hemoroid sering
Dari tabel 4.6 dari data konstipasi muncul pada usia >40 tahun. Pada umur
menunjukkan bahwa sebagian besar (69,7%) tersebut rentan dengan penyakit hemoroid,
pasien hemoroid mengalami konstipasi. karena pada usia lanjut manusia telah
Konstipasi bisa disebabkan karena pola atau mengalami penuaan pada fisiknya. Salah satu
jenis makanan yang dikonsumsi, makanan usia lanjut adalah menurunnya tonus sfingter.
yang memiliki kandungan serat tinggi dapat Keadaan ini menyebabkan kelemahan
membantu proses percepatan defekasi. Selain struktur dinding pembuluh darah dan yang
itu asupan cairan juga dapat mempengaruhi, nantinya akan menimbulkan prolaps. Prolaps
Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh terjadi karena kendornya jaringan dibawah
membuat defekasi menjadi keras oleh karena mukosa dan kulit. Walaupun tidak semua
proses absorpsi air yang kurang sehingga usia lanjut dapat mengalami hemoroid tetapi
dapat mempengaruhi kesulitan proses faktor ini dapat menyebabkan terjadinya
defekasi. Dengan demikian kebiasaan pasien hemoroid apabila faktor lain juga menunjang
diatas masih bisa terjadi konstipasi apabila (Mohamad Fikih, 2010).
dilakukan dalam waktu yang lama bisa Selain itu pekerjaan juga mempengaruhi
menyebabkan terjadinya hemoroid. yaitu sebagian pasien hemoroid bekerja
Konstipasi adalah gangguan pada pola sebagai petani dan wiraswasta. Berat
eliminasi akibat adanya feses kering atau ringannya pekerjaan seorang petani dan
keras yang melewati usus besar, perjalanan wiraswasta dipengaruhi oleh jenis pekerjaan
feses yang lama karena jumlah air yang tersebut. Orang dengan pekerjaan yang berat
diabsorbsi sangat kurang menyebabkan feses mempunyai resiko yang berat pula terhadap
menjadi kering dan keras (Wahid, Iqbal kesehatannya dari pada pekerjaan ringan.
Mubarak, 2007) Suatu pekerjaan yang dilakukan manusia dari
Konstipasi termasuk kebiasaan yang yang ringan sampai yang berat dapat
banyak diderita pada seseorang yang semakin menyebabkan kenaikan tekanan vena
tua. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hemoroidalis. Apabila hal ini dilaksanakan
bahwa sebagian besar pasien hemoroid dalam waktu yang lama dan frekwensi yang
berusia 41 - 50 tahun. Fakta diatas sesuai berat maka hal ini dianggap sebagai salah
kenyataan pasien tentang kemampuan proses satu faktor yang berperan dalam insiden
pengontrolan sudah mengalami penurunan hemoroid.
dibandingkan pada orang dewasa. Selain itu Pekerjaan yang berat dapat berakibat
kejadian konstipasi juga dipengaruhi oleh terhadap organ-organ tubuhnya, salah
beberapa faktor seperti: usia, diet, asupan satunya adalah sfingter ani dan apabila hal ini
cairan, pengobatan, gaya hidup, penyakit, dilakukan dalam waktu yang lama akan
nyeri, kerusakan sensoris dan motoris. berakibat terhadap kesehatannya. Hal inilah
Hal ini dipertegas dengan teori setiap yang dianggap sebagai faktor yang
tahap perkembangan atau usia memiliki berpengaruh terhadap terjadinya hemoroid
kemampuan mengontrol proses defekasi yang akibat tekanan pada sfingter ani yang terlalu
berbeda. Pada usia lanjut proses pengontrolan lama (Mohamad Fikih: 2010).
tersebut mengalami penurunan (Musrifatul 4.2.4 Hubungan Aktivitas Dengan Derajat
Uliyah, 2006). Hemoroid
Dari tabel 4.7 dari data hemoroid Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menunjukkan bahwa sebagian pasien SPSS versi 16,0 didapatkan hasil uji

SURYA 47 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

spearman rs= 0,421 dan p= 0,015 dimana p < Yang mana pasien yang tidak mengalami
0,05 maka H1 diterima artinya terdapat konstipasi maka derajat hemoroidnya rendah.
hubungan yang signifikan antara aktivitas Begitu sebaliknya apabila mengalami
fisik dengan derajat hemoroid di URJ Bedah konstipasi maka derajat hemoroidnya
RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Yang mana, semakin tinggi. Jadi ada hubungan antara
Jika aktivitas fisik tinggi maka derajat konstipasi dengan kejadian hemoroid.
hemoroidnya rendah. Begitu juga sebaliknya Kebiasaan atau gaya hidup dapat
jika responden aktivitas fisiknya kurang mempengaruhi proses defekasi. Hal ini dapat
maka derajat hemoroidnya tinggi. terlihat pada seseorang yang memiliki gaya
Aktivitas merupakan salah satu faktor hidup sehat/kebiasaan melakukan buang air
yang dapat menyebabkan terjadinya besar di tempat yang bersih atau toilet, maka
hemoroid. Apabila aktivitas kurang inseden ketika seseorang tersebut buang air besar
terjadinya hemoroid semakin tinggi. ditempat terbuka atau tempat yang kotor
Penelitian telah membuktikan bahwa maka ia akan mengalami kesulitan dalam
berolahraga merupakan aktivitas yang sangat proses defekasi.
berguna bagi kesehatan. Semakin giat Konstipasi merupakan defekasi tidak
berolahraga maka keuntungan yang didapat teratur yang abnormal dan juga pengerasan
juga semakin besar. Aktivitas dapat feses tidak normal yang membuat pasasenya
mempengaruhi proses defekasi karena sulit dan kadang menimbulkan nyeri. Selain
mempengaruhi aktivitas tonus otot abdomen, itu Fisura anal juga dapat diakibatkan oleh
pelvis, dan diafragma dapat membantu pasase feses yang keras melalui anus,
kelancaran proses defekasi, sehingga proses merobek lapisan kanal anal. Hemoroid terjadi
pergerakan peristaltic pada daerah kolon sebagai akibat kongesti vaskuler perianal
dapat bertambah baik, dan memudahkan yang disebabkan oleh peregangan (Smeltzer,
untuk membantu kelancaran proses defekasi. Suzane C, 2002).
Sebaliknya imobilisasi dapat menyebabkan Dari pembahasan diatas dapat
gangguan fungsi gastrointestinal hal ini disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
disebabkan karena imobilitas dapat signifikan antara aktivitas fisik dan
menurunkan hasil makanan yang dicerna, konstipasi dengan derajat hemoroid di URJ
sehingga menyebabkan gangguan proses Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan. Jika
eliminasi dan akan menyebabkan terjadinya aktivitas fisik cukup maka derajat
hemoroid ( Hidayat, A. Azis Alimul2006). hemoroidnya rendah. Begitu juga sebaliknya
Dari pembahasan diatas peneliti jika responden aktivitas fisiknya kurang
berasumsi bahwa aktivitas juga merupakan maka derajat hemoroidnya tinggi.
faktor yang dapat mempengaruhi derajat Dan apabila tidak terjadi konstipasi
hemoroid. Karena hemoroid dipengaruhi oleh maka derajat hemoroidnya rendah. Begitu
beberapa faktor, oleh karena itu pentingnya sebaliknya apabila terjadi konstipasi maka
peran dokter dan perawat untuk memberikan derajat hemoroidnya semakin tinggi.
informasi dan pengobatan mengenai faktor Hal ini kemungkinan disebabkan
yang dapat mempengaruhi hemoroid. Dan dalam mengukur aktivitas fisik dan kebiasaan
juga perlu bagi pasien sendiri untuk BAB (konstipasi) dengan menggunakan
mematuhi dan menjaga pola hidup yang sehat, lembar kuesioner dan lembar observasi yang
melakukan aktivitas yang cukup agar mana pada lembar kuesioner dan lembar
terhindar dari penyakit hemoroid. observasi tergambar secara jelas sehingga
Berdasarkan hasil perhitungan responden dapat menjawab pertanyaan secara
menggunakan program SPSS versi 16,0 tepat.
didapatkan hasil uji koefisien kontingensi
(c)= 0,497 dan p= 0,013 dimana ρ < 0,05,
maka Ho diterima artinya terdapat hubungan
antara konstipasi dengan derajat hemoroid di
URJ Bedah RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

SURYA 48 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

PENUTUP hemoroid, antara lain faktor aktivitas


fisik, pola makan, kebiasaan bab,
1. Kesimpulan konstipasi, kurang mobilisasi, pekerjaan,
Adapun kesimpulan tersebut dapat anatomi, dan usia.
diuraikan sebagai berikut :
1) Sebagian besar pasien hemoroid di URJ DAFTAR PUSTAKA
Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan
aktivitas fisiknya cukup. Arikunto Suharsimi. 2006. Prosedur
2) Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan Jakarta: PT Rineka Cipta
mengalami konstipasi.
3) Sebagian besar pasien hemoroid di URJ Aziz Alimul Hidayat. 2006. Kebutuhan
Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan Dasar Manusia I. Jakarta: Salemba
mengalami hemoroid derajat II. Medika
4) Terdapat hubungan yang signifikan
antara aktivitas fisik dengan derajat Aziz Alimul Hidayat. 2007. Metode
hemoroid pada pasien hemoroid di URJ Penelitian Kebidanan Dan Tekhnik
Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan. Analisa Data. Jakarta: EGC
5) Terdapat hubungan yang signifikan
antara konstipasi dengan derajat
Depkes RI Poltekes. 2010. Kesehatan
hemoroid pada pasien hemoroid di URJ
Remaja “Problem dan Solusinya”.
Bedah RSUD Dr.Soegiri Lamongan.
Jakarta: Salemba Medika
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Donna Laidwork Wong. 2008. Buku Ajar
diatas maka peneliti memberikan saran-saran Keperawatan Pediatrik, vol.1 edisi 6.
sebagai berikut : Jakarta: EGC
1) Bagi responden: Diharapkan pasien
hemoroid mampu melakukan aktivitas Eny Kusmiran. 2001. Kesehatan Reproduksi
fisik yang cukup serta memakan Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
makanan yang rendah serat untuk Medika
mengurangi terjadinya konstipasi yang
akan menyebabkan terjadinya hemoroid. Hendriati Agustiani. 2006. Psikologi
2) Bagi institusi kesehatan: Diharapkan Perkembangan “Pendekatan Ekologi
hasil penelitian ini dapat Kaitannya dengan Konsep Diri dan
mempertahankan peran petugas Penyesuaian diri pada Remaja”.
kesehatan khususnya perawat dengan Bandung: PT Refika aditama
tetap memberikan edukasi kepada pasien
khususnya pasien hemoroid. Dan Kartini Kartono. 2003. Patologi Sosial.
sebagai sarana pembanding bagi dunia Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
ilmu pengetahuan dalam memperkaya
informasi tentang kejadian hemoroid.
Kartini Kartono. 2008. Patologi Sosial II.
3) Bagi peneliti berikutnya: Hasil
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
studi pendahuluan untuk
mengembangkan penelitian lainnya Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Pendidikan
terutama dalam upaya mencegah dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
terjadinya hemoroid. Selain itu, perlu Rineka Cipta
dilakukan penelitian lanjutan dengan
memperluas variabel yang diduga juga
dapat mempengaruhi terjadinya

SURYA 49 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014


Hubungan Aktivitas Fisik Dan Konstipasi Dengan Derajat Hemoroid Di URJ Bedah RSUD dr.
Soegiri Lamongan

Notoatmodjo Soekidjo. 2005. Metode


Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

Nursalam. 2008. Buku Konsep dan


Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis,
dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

Puspitawati, Herien. 2008. Perilaku


Kenakalan Remaja. http://rudyct.com
Diakses: tanggal 20 Februari 2013

SURYA 50 Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai