Anda di halaman 1dari 1

Seiring perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi

internet hampir di seluruh dunia, membantu kemudahan masyarakat mendapatkan


berbagai informasi ilmiah. Bioinformatika adalah ilmu terdisiplin yang
menerapkan teknik komputasi untuk memecahkan masalah keilmuan seperti
kimia, biologi, kedokteran, farmasi, yang dipecahkan dalam metode statistika dan
matematika. Paulien Hogeweg merupakan tokoh yang menciptakan istilah
bioinformatika pada tahun 1970. Perkembangan bioinformatics yang awalnya
hanya menitikberatkan pada informasi sekuens DNA kini berkembang pesat
dengan munculnya cabang-cabang ilmu terkait dengan bioinformatika, seperti
biofisika, kimia komputasi, medical komputasi, dan lain-lain. Salah satu
pemanfaatan bidang bioinformatika adalah dapat diaplikasikan untuk mendesain
kandidat molekul obat (drug design).
Desain kandidat molekul obat dilakukan untuk menentukan aktivitas suatu
kandidat molekul obat dengan bioinformatika. Penelitian melalui bioinformatika
tidak terlepas dari hasil penelitian kimia teoritis. Peran bioinformatika dalam
desain molekul obat adalah membantu memudahkan menghitung sifat molekul
yang kompleks melalui algoritma tertentu yang dilakukan dalam bahasa
pemrograman. Desain molekul obat dengan bantuan komputasi juga dapat
mengkaji hal yang tidak dapat dijangkau dalam skala laboratorium seperti
menentukan asam-asam amino yang terlibat dalam reaksi enzimatik (Syahputra, G
dkk.,2014), melihat kondisi folding dan unfolding suatu protein/enzim (Sawitri,
K.N dkk,2014), melihat panjang ikatan dan jenis ikatan kimia yang terlibat dalam
reaksi pada desain molekul obat (Arwansyah dkk, 2014), dan melakukan simulasi
dinamika molekuler pada suhu dan waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai