Anda di halaman 1dari 39

PENAFSIRAN YESAYA 53:6

TUGAS KELOMPOK HERMENEUTIK 1

DOSEN PENGAMPU: Pak Valentino

KELOMPOK 5:

1. Abir Syahputra Gea (18111045)


2. Charly Panjaitan (18111005)
3. Eirenne Gracella Imbir (18111050)
4. Ester Caroline Lauw (18111008)
5. Jeims Danduru (18111014)
6. Joseph El Timotius Junior (18111059)

PRODI TEOLOGI KEPENDETAAN

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA

JAKARTA

2019/2020

METODE PENAFSIRAN LANGSUNG INDUKTIF


A. METODE PENAFSIRAN
B. TIGA LANGKAH UTAMA PENAFSIRAN

I. OBSERVASI
1. Repetisi Pembacaan Yesaya 53:6

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil


jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan
kita sekalian.

Yesaya 53:6 TB

2. Pertanyaan 5W + 1H + 1F

YESAYA 53:1-12

No Pertanyaan Jawaban Ayat

1 WHAT?

- Apa yang dinyatakan ? - Kuasa Tuhan 1

- Apa yang tumbuh dihadapan Tuhan? - Taruk (Tunas baru) 2

- Apa dampak dari kehinaan dia? - Sehingga orang menutup mukanya 3


terhadap dia dan bagi kita pun dia
tidak masuk hitungan

- Apa yang ditanggungnya dari kita? - Penyakit kita 4


- Apa yang dipikulnya dari kita? - Kesengsaraan kita
- Apa yang dikira orang terhadap dia? - Mengira dia kena tulah, dipukul
dan ditindas Allah

- Apa ganjaran yang didatangkan kepada kita? - Ganjaran yang mendatangkan 5


- Apa yang menjadikan kita sembuh? keselalmatan
- Oleh bilur-bilurnya kita menjadi
sembuh

- Apa yang Tuhan timpakan kepadanya? - Kejahatan kita sekalian 6

- Apa yang ia lakukan? - Dia membiarkan diri ditindas. 7


- Seperti apa dia tidak membuka mulutnya? - Anak domba yang dibawa ke
pembantaian dan Induk domba
yang kelu di depan orang-orang
yang menggunting bulunya.

- Oleh apa dia terambil/apa yang mengambil dia? - Penahanan dan penghukuman apa? 8
Penahanan dan penghukuman.

- Tulah apa?
- Apa yang dimaksud dengan terputus dari
negeri orang-orang hidup?

- Apa yang ia lakukan? - Ia tidak berbuat kekerasan. 9


- Apa yang tidak ada dalam mulutnya? - Tipu

- Apa yang Tuhan berkehendak untuk lakukan? - Tuhan berkehendak meremukkan 10


dia dengan kesakitan.
- Dengan apa Tuhan hendak meremukkan dia? - Kesakitan.
- Apa yang ia lakukan?
- Ia menyerahkan dirinya sebagai
korban penebus salah.
- Apa yang terjadi apabila ia menyerahkan - Ia akan melihat keturunannya,
dirinya? umurnya akan lanjut, dan kehendak
Tuhan akan terlaksana olehnya.

- Apa itu Korban penebus salah?


- Kehendak Tuhan apa yang akan terlaksana?

- Apa kesusahan yang dialami jiwanya? 11


- Melihat terang apa?
- Menjadi puas akan apa?
- Hikmat apa?
- Kejahatan apa?

- Apa yang Allah lakukan kepada dia? - Allah membagikan kepadanya 12


orang-orang besar sebagai
- Apa yang telah diserahkan ke dalam maut? rampasan.
- Apa yang ditanggungnya? - Nyawanya.
- Apa yang ia lakukan?
- Dosa banyak orang.
- Berdoa untuk pemberontak-
pemberontak.

2 WHO?
- Siapa yang tidak tampan dan tidak memiliki - Ia (Siapa ia? Hamba Tuhan yang 2
semarak? menderita)

- Siapa yang dihina dan dihindari orang? - Ia 3

- Siapa yang sesat seperti domba? - Kita sekalian 6


- Siapa yang menimpakan kejahatan kita - Tuhan
kepadanya?

- Siapa yang dianiaya? - Dia 7


- Siapa yang membiarkan diri ditindas dan tidak - Dia
membuka mulutnya?
- Siapa yang dibawa ke pembantaian?
- Siapa yang kelu di depan orang-orang yg - Anak domba
menggunting bulunya?
- Siapakah Dia? - Induk Domba

- Siapa yang terputus dari negeri orang-orang - Ia 8


hidup?
- Siapa yang kena tulah? - Ia
- Siapakah yang memikirkan nasibnya? - Pertanyaan retoris bahwa tidak
ada yang memikirkan nasibnya.
- Siapa yang dimaksud dengan umat-Ku ? - Umat Allah, Orang Israel.

- Siapa yang menempatkan kuburnya di antara - Orang 9


orang-orang fasik?
- Siapa yang dalam matinya ada di antara
penjahat-penjahat? - Ia

- Siapa yang hendak Tuhan remukkan dengan - Dia 10


kesakitan?
- Siapa yang menyerahkan dirinya sebagai korban - Dia
penebus salah?
- Kehendak siapa yang akan terlaksana?
- Siapa yang dimaksud sebagai keturunannya? - Kehendak Tuhan

- Siapa yang disebut sebagai orang yang benar? - Hamba-ku 11


- Siapa yang akan membenarkan banyak orang
oleh hikmatnya? - Hamba-ku
- Siapa yang akan pikul kejahatan mereka?
- Siapa yang dimaksud sebagai hamba-Ku?
- Hamba-ku
- Hamba Tuhan yang menderita
(Judul perikop)

- Siapa yang akan membagikan orang-orang besar - Aku (Tuhan) 12


sebagai rampasan ?
- Siapa yang akan memperoleh orang-orang kuat
sebagai rampasan? - Ia (Hamba-Nya)
- Siapa yang telah menyerahkan nyawanya ke
dalam maut?
- Siapa yang menanggung dosa banyak orang dan - Ia
berdoa untuk pemberontak-pemberontak?
- Siapa yang dimaksud sebagai orang-orang
besar dan orang-orang kuat? - Ia

3 WHOM?

Penulis berbicara mengenai HAMBA TUHAN YANG 8


MENDERITA (Judul Perikop pasal 52)

- Kepada siapa Allah akan membagikan orang- - Dia (Hamba-Nya) 12


orang besar sebagai rampasan?
- Untuk siapa ia berdoa?
- Untuk pemberontak-pemberontak.

4 WHEN?

- Kapan dia terambil? - Sesudah penahanan dan 8


penghukuman.

- Kapan ia akan melihat terang dan menjadi puas? - Sesudah kesusahan jiwanya. 11

5 WHERE?

- Dimana taruk itu tumbuh? - Di hadapan Tuhan 2

- Kemana anak domba dibawa? - Ke Pembantaian 7


- Dimana Induk Domba kelu? - Di depan orang-orang yang
menggunting bulunya.

- Ia terputus dari mana? - Dari negeri orang-orang hidup. 8

- Dimana orang menempatkan kuburnya? - Di antara orang-orang fasik. 9


- Dimanakah dia saat dalam matinya? - Di antara penjahat-penjahat.

- Ke mana ia menyerahkan nyawanya? - Ke dalam maut. 12

6 WHY

- Kenapa kita memandang dia? - Karena ia tidak tampan dan 2


semaraknya pun tidak ada

- Kenapa ia dihina dan dihindari orang? - Karena ia seorang yang penuh 3


kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan

- Mengapa Dia dibandingkan dengan anak 7


domba dan induk Domba sekaligus?
- Kenapa dia tidak membuka mulutnya?
- Kenapa dia dianiaya?
- Kenapa dia membiarkan diri ditindas?

- Kenapa dia kena tulah? - Karena pemberontakkan umat-Ku. 8

- Mengapa orang menempatkan kuburnya 9


diantara orang fasik?
- Mengapa ia matinya di antara orang-orang
jahat?

(Sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tidak ada


tipu dalam mulutnya)

- Mengapa ia menyerahkan diri? - Supaya ia melihat keturunannya, 10


umurnya akan lanjut, dan kehendak
Tuhan akan terlaksana.
- Kenapa Tuhan hendak meremukkan Dia
dengan kesakitan?
- Kenapa sebagai korban penebus salah?

- Mengapa hamba-Ku dapat membenarkan - Karena ia sebagai orang benar. 11


banyak orang dan memikul kejahatan mereka?
- Kenapa ia menjadi puas sesudah kesusahan
jiwanya?
- Kenapa ia melihat terang sesudah kesusahan
jiwanya?
- Mengapa Jiwanya Susah?
- Kenapa hamba-Ku disebut sebagai orang
yang benar?
- Kenapa hamba-Ku dapat membenarkan
banyak orang oleh hikmatnya dan memikul
kejahatan mereka?

- Mengapa Allah membagikan kepadanya orang- - Karena ia telah menyerahkan 12


orang besar sebagai rampasan? nyawanya ke dalam maut dan
terhitung di antara pemberontak-
pemberontak.
- Mengapa ia memperoleh orang-orang kuat - Karena ia telah menyerahkan
sebagai jarahan? nyawanya ke dalam maut dan
terhitung di antara pemberontak-
pemberontak.
- Mengapa ia menanggung dosa banyak orang
dan berdoa untuk pemberontak-
pemberontak?

7 HOW?

- Bagaimana penganiayaan dia diilustrasikan? - Seperti anak domba dibawa ke 7


pembantaian dan seperti induk
domba yang kelu dihadapan orang-
orang yang menggunting bulunya.
- Bagaimana respon Dia saat dianiaya? - Dia membiarkan dirinya ditindas
dan tidak membuka mulutnya.

- - 8

- Bagaimana ia dikubur? - Ia dikubur di antara orang-orang 9


fasik.
- Bagaimana ia mati? - Ia mati diantara penjahat-penjahat.

- Bagaimana ia menyerahkan dirinya? - Sebagai penebus salah. 10


- Bagaimana Tuhan hendak meremukkan dia?
- Dengan kesakitan.

8 FOR WHAT?

- Untuk apa dia ditindas? 7


3. Mengklasifikasi unsur-unsur penting dalam teks.
a) Tempat:
- Negeri orang-orang hidup
- Kubur
b) Peristiwa:
- Penderitaan
- Penganiayaan
- Kesengsaraan
- Tertikam
- Ditindas
- Pembantaian
- Mati
c) Orang:
- Tuhan
- Dia (Hamba Tuhan)
- Orang-orang
- Kita
- Umat-Ku
- Orang-orang Fasik
- Penjahat-penjahat
- Keturunan
- Orang-orang Besar
- Orang-orang Kuat
- Pemberontak-pemberontak
d) Dll:
- Tangan Kekuasaan Allah
- Taruk/Tunas
- Penyakit
- Tulah
- Sembuh
- Bilur-bilur
- Domba
- Induk Domba
- Anak Domba
- Jalan
- Korban penebus salah
- Terang
- Puas
- Kehendak Tuhan

Khususnya Yesaya 53:6

● Kita
● Sesat
● Domba
● Jalan
● TUHAN
● Kejahatan

4. Mencari gagasan utama di dalam teks (Perikop).

Judul Perikop: Hamba Tuhan yang menderita (52:13-53:12)

1) Latar Belakang Hamba Tuhan Yang Menderita (52:13-53:1)


2) Penderitaan yang dialami (53:2-3)
3) Mengapa dia menderita? (Tujuan Penderitaannya) (52:4-5)
4) Perumpamaan Domba (52:6-7)
5) Kematian dan Penguburannya (52:8-9)
6) Akibat dari penderitaanNya (52:10-12)

5. Memperhatikan relasi/hubungan antar unsur-unsur teks. (Relasi


antara sub-gagasan satu dengan yang lainnya).
Jadi, Yesaya judul perikop dari Yesaya 53:6 adalah Hamba Tuhan
yang menderita yang mencakup Yesaya 52:13-53:12. Unsur atau gagasan
utama dari perikop ini adalah mengenai Hamba Tuhan yang dinubuatkan
oleh Yesaya yang akan dihina dan dianiaya oleh orang-orang, kemudian
menderita walaupun tak bersalah, dan melalui penderitaan-Nya orang-
orang akan diselamatkan, disembuhkan, ditebus. Sedangkan ada sub-
gagasan dari gagasan utama perikop ini yaitu mengenai:

- Latar Belakang Hamba Tuhan


- Penderitaan yang dialami
- Alasan ia menderita
- Perumpamaan mengenai Domba
- Kematian dan penguburannya
- Akibat dari penderitaannya

Jadi, Hamba Tuhan ini berbicara mengenai nubuatan mesianik.


Latar belakangnya mengenalkan tentang siapa hamba Tuhan tersebut dan
apa yang dialaminya termasuk respon orang-orang terhadap dirinya,
kemudian ini akan berkaitan dengan penderitaan yang ia alami. Walaupun
ia tidak bersalah ia menderita agar melalui penderitaannya orang dapat
disembuhkan, diselamatkan, dibebaskan. Pada akhirnya hamba Tuhan ini
akan berhasil dan akan ditinggikan, disanjung, dan dimuliakan seperti
yang tertulis di Yesaya 52:13.

II. INTERPRETASI
1. Melakukan Penafsiran berdasarkan informasi-informasi yang sudah
diperoleh dari observasi.

Berdasarkan informasi-informasi yang sudah diperoleh dari


observasi, Yesaya 53:6 dapat ditafsirkan sebagai kondisi yang dialami
oleh orang-orang Israel yang dilambangkan sebagai domba yang sesat.
Penafsiran ayat ini adalah penafsiran tipologis. Daud telah melambangkan
Allah sebagai Gembala di mazmur 23 dan bangsa Israel, umat pilihan-
Nya, sebagai domba-dombanya. Yesaya mengakui kondisi bangsa Israel
yang sesat dalam arti, telah melenceng atau jauh dari rencana, jalan,
kehendak Tuhan. Domba-domba ini telah mengambil jalannya sendiri, ini
berarti bangsa Israel, umat pilihan Allah, telah memilih kehendak
bebasnya sendiri dan tidak mengikuti kehendak Tuhan. Tetapi Tuhan
menanggung kejahatan bangsa Israel kepada dirinya sebagai korban
penebus salah agar kita diselamatkan.

Yang dimaksudkan dengan Kita adalah bangsa Israel yaitu umat


pilihan Allah, tetapi juga bisa ditafsirkan secara tipologis untuk kita
sebagai umat pilihan Allah domba-domba Allah. Kondisi manusia seperti
yang ditulis Paulus di Roma 3:23 bahwa semua orang terlah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Jadi, satu-satunya jalan keluar
adalah jika Tuhan menimpakan kepada hamba-Nya kejahatan kita agar
melalui Dia kita dapat ditebus dan diampuni.

2. Penafsiran dimulai dengan prinsip Penafsiran Umum


1) Analisis Konteks:
a. Konteks Dekat: (Ayat sekitar Yesaya 53:6)
- Yesaya 53:6 berada di Perikop “Hamba Tuhan yang
menderita” yang mencakup Yesaya 52:13-53:13.
- Sesuai dengan garis besar, Yesaya 53:6 termasuk
dalam skenario tiga dari Kitab Yesaya, yaitu
mengenai Ucapan-ucapan Ilahi yang ditujukan pada
orang-orang dalam pembuangan (40-55). Intinya
adalah mengenai “Keselamatan untuk Bangsa yang
Di Dalam Pembuangan” Jadi, konteks dekat dari
ayat ini adalah bahwa tujuannya adalah kepada
orang Israel dalam pembuangan. Jadi, nubuatan
Yesaya mengenai seorang Hamba yang akan
menderita, tunas yang akan tumbuh, anak domba
yang dibawa ke dalam pembantaian adalah sebagai
nubuatan mesianik yang memberikan pengharapan
bagi orang Yehuda dalam pembuangan mengenai
janji keselamatan dan pemulihan.
- “Kita” yang dimaksud di dalam Yesaya 53:6 adalah
mengenai orang-orang Yehuda yang sedang dalam
pembuangan di Babel.
- Sesuai dengan konteks dekat, maka “dia” atau “Ia”
yang sedang dibicarakan oleh penulis adalah
mengenai Hamba Tuhan yang akan menderita.
b. Konteks Jauh:
1. Kitab dimana teks itu berada.
- Yeshaʿyahu dalam bahasa Ibrani yang
berarti “Yahweh adalah Keselamatan”
(“God Is Salvation”).

- Yesaya 53:6 berada di dalam Kitab Yesaya


persisnya di Deutero Yesaya (40-55) yang
ditulis pada saat pembuangan di Babel.
- Konteks dari Teks ini adalah mengenai
pengharapan yang diberikan oleh Yesaya
kepada orang-orang dalam pembuangan
mengenai kedatangan seorang Mesias.
- Selain di Pasal 53 yang berbicara mengenai
Hamba yang menderita, ada beberapa
sebutan lain di Kitab Yesaya: 42:1-7; 49:1-
9; 50:4-11; dan 61:1-3. Pasal-pasal ini
mengenai seorang Hamba yang akan
membantu dalam penggenapan rencana-
rencana Allah untuk Israel. Ini juga
memiliki persamaan dengan “Nyanyian
Sang Hamba. Israel juga disebut sebagai
hamba Allah dalam Kitab Yesaya (41:8;
44:1) dan juga Koresy sebagai hamba Allah.
- Yang dimaksudkan sebagai hamba Allah
serupa dengan gambaran raja ideal
keturunan Daud (11; 55:3-5).
2. Kitab yang berbeda, tetapi penulisnya sama.
- Yesaya hanya menuliskan satu Kitab yaitu
Kitab Yesaya dan tidak ada kitab lainnya.
3. Kitab yang berbeda, penulis berbeda, tetapi dalam
satu perjanjian.
- Kitab Nabi-nabi: 17 Kitab
a) Nabi-nabi besar - Yesaya, Yeremia,
Ratapan, Yehezkiel, Daniel
- Nabi-nabi Yehuda
- Nabi Periode Klasik: Pre-Exile (Masa Pra-
Pembuangan)
- Nubuatan Mesianik: Ayat-ayat yang
dianggap mengandung nubuat Mesianik
yang digenapi: Daniel 9:24-27; Hagai 2:6-9;
Hosea 11:1; Mikha 5:1; Kebijaksanaan 2:12-
20; Mazmur 2; Mazmur 16; Mazmur 22;
Mazmur 34; Mazmur 69; Mazmur 110; 2
Samuel 7:14; Ulangan 18:15; Yehezkiel
37:26-27; Yeremia 31:15; Yesaya 7:14;
Yesaya 9:1-2; Yesaya 9:6; Yesaya 11:12;
Yesaya 53:5; Zakharia 9:9; dan Zakharia
12:10
4. Kitab yang berbeda, penulis berbeda, perjanjian
berbeda, jadi satu Alkitab.

Pada waktu itu belum ada yang tahu siapa yang


dimaksudkan oleh Yesaya? Tetapi sejak perjanjian
Baru sudah diketahui pasti bahwa yang dimaksud
oleh Yesaya adalah Yesus Kristus sang Mesias.
Bukan hanya nubuatan di dalam Yesaya 53
digenapi tetapi ada beberapa ayat di Yesaya 53 yang
dikutip di Perjanjian Baru.

- Yesaya 53:1 (Yoh 12:38; Rom 10:16)


- Yesaya 53:4 (Mat 8:17)
- Yesaya 53:5 (1 Ptr 2:24-25)
- Yesaya 53:7 (Why 5:6; Kis 8:32-33)
- Yesaya 53:9 (1 Ptr. 2:22)
- Yesaya 53:12 (Luk 22:37)

2) Analisis Latar Belakang & Sejarah:


a. Latar Belakang Kepenulisan:
1. Penulis Kitab

Ada beberapa pendapat mengenai penulisan


Surat Yesaya. Hanya sedikit ahli yang menganut
pandangan tradisional bahwa Yesaya merupakan
penulis tunggal dari Kitab Yesaya. Ada pandangan
bahwa Kitab Yesaya dapat dibagi menjadi tiga
bagian yaitu Yesaya 1-39 yang ditulis oleh Nabi
Yesaya dari Yerusalem, Yesaya 40-55 (Deutero-
Yesaya) yang dikatakan ditulis oleh seorang murid
Yesaya pada masa pembuangan di Babel (545 SM),
dan Yesaya 45-66 (Trito-Yesaya) yang biasanya
dikatakan ditulis oleh beberapa murid penulis
“Yesaya Kedua” pada zaman pasca-pembuangan
(520 SM). Yang pasti adalah Yesaya menuliskan
Kitab Yesaya seperti yang ditulis di dalam Yesaya
1:1,”Penglihatan yang telah dilihat Yesaya bin
Amos tentang Yehuda dan Yerusalem dalam zaman
Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda.”

2. Penerima Kitab

Pembaca dari Kitab Yesaya merupakan


orang-orang Yahudi yang ada di Yerusalem dan di
daerah Yudea. Walaupun ada banyak nubuatan
Yesaya kepada bangsa-bangsa lain seperti Babel,
Asyur, Etiopia, Filistea, Mesir, dan bangsa-bangsa
(13:1-23:18), tetapi alamat tujuan Nabi Yesaya
adalah kepada orang Yahudi yang ada di Yehuda
mengenai hukuman dan keselamatan yang akan
menimpa Kerajaan Yehuda.

3. Tujuan Kitab ditulis

Tujuan seorang nabi adalah menyampaikan


perkataan yang diberikan Allah kepadanya untuk
disampaikan. Di dalam Kitab Yesaya ada tiga
tujuan jelas dalam tulisan Yesaya yaitu:

1. Sebagai seorang nabi, Yesaya, pertama-tama


menghadapi bangsanya sendiri dengan
firman Tuhan mengenai dosa mereka dan
hukuman Allah yang akan datang.
Kemudian, Yesaya juga menghadapi bangsa
lain yang sezaman mengenai perkara yang
sama
2. Yesaya menubuatkan pengharapan bagi
angkatan masa depan orang Yahudi buangan
melalui berbagai penglihatan yang
mengandung wahyu dan Roh nubuat,.
Yesaya memberikan pengharapan bahwa
bangsa Yahudi akan dikembalikan dari
pembuangan dan akan ditebus Allah untuk
menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi.
3. Terakhir, Yesaya bernubuat bahwa Allah
akan mengirim Mesias dari keturunan Daud,
yang keselamatan-Nya pada akhirnya akan
meliputi semua bangsa di bumi ini, sehingga
memberikan pengharapan bagi umat Allah
di bawah perjanjian yang lama dan yang
baru. Ini merupakan salah satu tujuan
terpenting dari Kitab Yesaya
4. Garis-garis besar Kitab (Gagasan-gagasan) (Kitab
Nabi-nabi Perjanjian Lama)

1. Ucapan-ucapan Ilahi Mengenai Penghakiman dan Harapan (1:1-12:6)


a. Yehuda Disalahkan (1:1-5:30)
1) Ucapan Ilahi Mengenai Bencana yang Akan Datang (1:1-23)
2) Ucapan Ilahi Mengenai Pengharapan (1:24-31)
3) Ucapan Ilahi Mengenai Yehuda dan Yerusalem (2:1-4:6)
a) Kerajaan Yehuda yang Akan Datang (2:1-4)
b) Kebobrokan dan Penghukuman Yehuda (2:5-4:1)
c) Kemuliaan Yehuda di Masa Mendatang (4:2-6)
4) Nyanyian Tentang Kebun anggur (5:1-7)
5) Ucapan Ilahi Mengenai Bencana Melawan Orang-orang Jahat (5:8-
30)
b. Kitab Imanuel (7:1-12:6)
1) Tanda Tentang Imanuel dan Implikasinya (7:1-25)
2) Penyerbu dari Bangsa Asyur (8:1-9:7)
3) Nubuat Terhadap Israel (9:8-10:4)
4) Kekuatan Asyur dan Kekuatan Yahweh (10:5-34)
5) Penguasa yang Benar (11:6-12:6)
6) Kerajaan dari Penguasa yang Benar (11:6-12:6)
2. Ucapan Ilahi terhadap Bangsa-bangsa (13:1-23:18)
a. Melawan Babel (13:1-23:18)
b. Melawan Asyur (14:24-27)
c. Melawan Filistea (14:28-32)
d. Melawan Moab (15:1-16:14)
e. Melawan Damsyik dan Israel (17:1-14)
f. Melawan Etiopia (18:1-7)
g. Melawan Mesir (19:1-25)
h. Melawan Etiopia dan Mesir (20:1-6)
i. Melawan Babel (21:1-10)
j. Melawan Duma (21:11-12)
k. Melawan Arabia (21:13-17)
l. Melawan Yerusalem (22:1-14)
m. Melawan Sebna (22:15-25)
n. Melawan Tirus (23:1-18)
3. Nubuat Tentang Akhir Zaman (24:1-27:13)
a. Penghukuman pada Akhir Zaman (24:1-27:13)
b. Kemenangan pada Akhir Zaman (25:1-12)
c. Kota pada Akhir Zaman (26:1-21)
d. Israel pada Akhir Zaman (27:1-13)
4. Yerusalem, Mesir dan Seorang Nabi di Antara Keduanya (28:1-33:24)
a. Seruan Celaka Terhadap Pemabuk Efraim (28:1-33:24)
b. Seruan Celaka Terhadap Asiel (29:1-24)
c. Seruan Celaka Kepada Mereka yang ingin Mengadakan Persetujuan
dengan Mesir (30:1-33)
d. Seruan Celaka Kepada Mereka yang Mengandalkan Mesir (31:1-32:20)
e. Seruan Celaka Kepada Para Perusak yang Tidak Dirusak (33:1-24)
5. Rangkuman Akhir Zaman (34:1-35:10)
a. Rangkuman Tentang Penghukuman (34:1-17)
b. Rangkuman Tentang Berkat (35:1-10)
6. Jembatan Bersejarah (36:1-39:8)
a. Hizkia dan Sanherib (36:1-39:8)
b. Sakitnya Hizkia dan Kesmbuhannya (38:1-22)
c. Kesukaan Hizkia yang Salah Atas Penghukuman yang Tertunda (39:1-8)
7. Ucapan-ucapan Ilahi Tentang Penghiburan (40:1-66:24)
a. Kelepasan dari perbudakan (40:1-48:22)
1) Janji Pemulihan (40:1-31)
2) Sang Pembebas (41:1-29)
3) Hamba Allah yang Benar (42:1-25)
4) Israel Sebagai Hamba Allah (43:1-44:23)
5) Koresy Sebagai Hamba Allah ((44:24-45:25)
6) Penghukuman Atas Babel (46:1-47:15)
7) Kelepasan Yehuda (48:1-22)
b. Hamba Tuhan (49:1-57:21)
1. Penugasan Hamba (49:1-57:21)
2. Kesetiaan Hamba (50:1-11)
3. Pemugaran Sion (51:1-52:12)
4. Penderitaan dan Kemenangan Hamba (52:13-53:12)
5. Pemugaran Dipastikan (54:1-55:12)
6. Berkat Kepada Semua Orang yang Benar (56:1-8)
7. Teguran Kepada Orang yang tidak Benar (56:9-57:21)
c. Sion Dipugar (58:1-66:24)
1) Ibadah Tanpa Kebenaran (58:1-14)
2) Dosa Yehuda (59:1-21)
3) Kemuliaan dari Yerusalem yang Dipugarkan (60:1-22)
4) Pelayanan Sang Hamba Kepada Israel (61:1-11)
5) Pemugaran Sion (62:1-12)
6) Penghukuman Atas Musuh-musuh Allah (63:1-6)
7) Keyakinan Umat Allah (63:7-64:12)
8) Pertobatan dari Dosa (65:1-25)
9) Penjatuhan Hukuman Atas Orang-orang Munafik (66:1-4)
10) Kesukaan Dalam Keselamatan (66:5-24)

5. Tema Kitab (Perikop)

Tema-tema dan sifat yang paling menonjol dari


nubuat Yesaya adalah:

1. Nama-nama Anak-anak sebagai Tanda tanda.

Pasal 7-9 menampilkan empat orang putra yang namanya


mengandung arti penting bagi nubuat yaitu Syear Yasyub
(“bagian sisa itu akan kembali”),7:3 dan Mahyer-Syalal-
HasyBas (“dengan cepat menjarah, dengan tangkas
memperoleh rampasan, “8:1-3), dan demikian juga Imanuel
(“Allah menyertai Kita”, 7:14).

2. Sang Hamba

Empat bagian dalam Kitab Yesaya sudah diberi


judul”Nyanyian Sang Hamba”,karena berbicara mengenai
seorang Hamba yang akan membantu dalam penggenapan
rencana Allah untuk Israel. Israel kadang disebut sebagai
hamba Allah dalam Kitab Yesaya dan Korsey memainkan
peran penolong dalam program pelepasan Allah,walaupun
demikian,gambaran Sang Hamba dalam nyanyian itu jauh
melampui apa yang dapat dikatakan mengenai keduanya.

3. Yang Mahakudus Allah Israel

Sebuah gelar untuk Allah yang hampir secara khusus


digunakan oleh Yesaya dalam Perjanjian Lama adalah
“Yang Mahakudus Allah Israel”. Gelar ini tidak hanya
menunjukkan bahwa Yesaya mengutamakan kekudusan
Allah,tetapi juga mencerminkan perhatian kitab itu
terhadap keseriusan pelanggaran Israel terhadap Allah yang
mahakudus itu.

4. Penebus

Gelar lain yang ditekankan dalam Yesaya adalah bahwa


Yahweh itu Penebus Israel. Gelar ini untuk Yahweh
dipakai hanya empat kali di kitab lain, tetapi di Kitab
Yesaya dipakai dua belas kali. Sekali lagi fokusnya adalah
pada kasih karunia Allah yang mahakuasa.

5. Eskatologi

Eskatologi (tinjauan mengenai akhir dari agenda Allah)


yang dijumpai dalam kitab Yesaya adalah eskatologi
kerajaan. Yang dimaksudkan bahwa yang menjadi titik
berat adalah kerajaan Israel yang akan datang. Yang
ditekankan adalah kenyataan bahwa Yahweh akan
memerintah, bertakhta, dan akan menjadi kebanggaan sisa
umat Yehuda dan kemuliaan Yerusalem.

b. Latar Belakang Kitab:


1. Politik

Politik dapat diartikan sebagai segala pengetahuan


tentang ketatanegaraan (seperti sistem
pemerintahan dan dasar pemerintahan) serta
segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat dll).

Secara keseluruhan pada saat Kitab Yesaya ditulis


ada dua ancaman politik dari luar:

a) Ancaman dari Asyur:


- Penaklukan Israel oleh Asyur
sebagai balasan perang Sirio-Efraim
(735-732 SM). Samaria dihancurkan
oleh Raja Tiglat Pileser III tahun 722
SM.
- Penyerbuan Yehuda oleh Sanherib
(701 SM) (2 Raja-raja 18:13-37)
karena koalisi Anti-Asyur.
b) Ancaman dari Babel:
- Ancaman Babel pada masa depan (2
Raja-raja 20:12-17) yang telah
dinubuatkan oleh Yesaya. Adanya
utusan Raja Merodakh-Baladan dari
Babel (Yesaya 38-39).

A. Siapakah yang percaya kepada berita kami


dengar, dan kepada siapakah kekuasaan
tangan Tuhan dinyatakan? ( Yesaya 53:1)
berdasarkan data sejarah Yesaya memiliki
Nubuat Tentang Yehuda dan Yerusalem,
Yesaya merupakan anak dari Amos hidup
pada zaman Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia,
raja-raja Yehuda. Dalam kitab kita dapat
menemukan bahwa Yesaya ada di suatu
sistem kerajaan politik .
B. Tindakan yang terjadi mengakibatkan
Yesaya harus menanggung setiap perkara
yang diperbuat oleh orang sekitarnya.
Karena kehidupan yang dialami oleh Yesaya
sendiri terjadi persaingan di dunia politik,
sehingga terjadi kekacauan pada masa itu.
Kehidupan dunia politik yang terjadi begitu
makmur serta maju berkembang sehingga
banyak yang terlibat konflik dan itu menjadi
identitas mereka. Dan membuat mereka
menjadi musuh bagi Tuhan.

2. Agama & Kepercayaan

Agama dan Kepercayaan memang patut menjadi


pokok bahasan yang dominan dalam Alkitab.

A. Kondisi keagamaan Kerajaan Yehuda


pastinya ditentukan oleh kerohanian raja
yang memerintah Yehuda pada zaman itu.
Pada zaman Raja Uzia dan Yotam yang
sama-sama baik, mereka masih membiarkan
adanya bukit-bukit pengorbanan dan
penyembahan berhala. Sedangkan, pada
zaman Ahas yang merupakan raja yang
jahat, ia mempersembahkan anaknya sendiri
dan masih ada bukit-bukit pengorbanan pada
zaman itu.
3. Ekonomi

Tokoh-tokoh dan komunitas dalam Alkitab


menunjukkan berbagai kepentingan mereka dalam
urusan ekonomi mereka masing-masing dan dalam
sejumlah kasus, memperhatikan aspek ekonomi
akan memudahkan penafsir menggali teks.

A. Bagaimana cara mereka membuat ekomoni


di daerah Yehuda menjadi makmur? Kita
ketahui ekonomi yang dimiliki Yesaya
sangat baik, pada masa pelayanan Yesaya di
Israel bagian utara dan Yehuda banyak
perekonomian yang terjadi pada politik dan
membuat mereka makmur dan berjaya, itu
juga menjadi identitas mereka yang hidup
berkelimpahan dan menjadi sombong.
B. Pada zaman Raja Uzia, kondisi ekonomi
Kerajaan Yehuda sangat makmur, tetapi
karena ada ancaman politik dari koalisi
Sirio-Efraim maka Yehuda harus membayar
upeti kepada kerajaan Asyur. Jadi, pada
zaman itu Kerajaan Yehuda mengalami
penurunan secara ekonomi. Bahkan Hizkia
dalam Raja-raja 18:16, mengerat emas dari
Bait Allah untuk membayar upeti kepada
Asyur.

4. Hukum

Dalam Alkitab di temukan 406 ayat yang


menemukan kata hukum dan 20 ayat ditemukan
kata undang-undang.

A. Siapakah yang menjadi hakim atas bangsa-


bangsa? Yesaya 1-13 berbicara mengenai
hukum, Tuhan adalah Hakim yang adil dan
memberikan hukuman kepada bangsa yang
melanggar semua kehendak yang sudah
Tuhan tetapkan. Banyak pelanggaran yang
dibuat oleh bangsa-bangsa yang melanggar
semua ketetapan dan kemurahan Tuhan bagi
mereka.
B. Pasal 1:21 Hukuman atas Yerusalem karena
mereka yang memberontak atas semua
perbuatan Allah, kemudian di pasal 2:6
Hukuman Tuhan terhadap semua orang yang
meninggikan diri. Pasal 3 Hukuman Tuhan
terhadap orang-orang yang menyesatkan
bangsa itu, kemudian Hukuman Tuhan
kepada wanita yang sombong, sehingga
Tuhan murka kepada mereka dan menjadi
hakim atas semua dosa yang diperbuat
bangsa-bangsa.

5. Militer/Ketahanan Kerajaan

Aspek-aspek Militer dan Perang sangat terlihat jelas


dalam Alkitab.

A. Yerusalem memiliki kemiliteran yang sangat


baik sehingga dapat menghancur lemburkan
Sanherib dan menjadi militer tangguh
karena mereka berkubu dan menjadi
kekuatan yang dapat menghancurkan
bangsa-bangsa lain, tapi di balik
ketangguhan dan siasat perang mereka.
Tangan Tuhan bekerja atas mereka dan
mereka menjadi bangsa yang diberkati
sehingga banyak bangsa yang takut dan
tunduk atas Yerusalem.
B. Yesaya 53:12 Sebab itu Aku akan
membagikan kepada orang-orang besar
sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh
orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu
sebagai ganti karena ia telah menyerahkan
nyawanya ke dalam maut dan karena ia
terhitung diantara pemberontak-
pemberontak, sekalipun ia menanggung
dosa banyak orang dan berdoa untuk
pemberontak-pemberontak.

6. Agrikultural/Peternakan

Mengapa sang Hamba di Yesaya 53:2


dilambangkan sebagai taruk dan tunas? Yesaya
menggunakan istilah tunas karena Yesus sang
mesias adalah tunas Daud yang berarti keturunan.
Tunas dalam istilah agrikulturalnya berarti biji atau
tumbuhan muda yang nantinya akan bertumbuh
menjadi tumbuhan atau pohon dewasa.

Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan Tuhan dan


sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan
dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita
memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita
menginginkannya.

Yesaya 53:2 TB

Selain itu kenapa Yesaya menggunakan


perbandingan anak domba dan induk domba dalam
nubuatannya? Pada zaman itu di Israel salah satu
pekerjaan rakyat biasa adalah menjadi seorang
gembala. Oleh sebab itu Yesaya menggunakan
perumpamaan domba yang pasti sudah diketahui
oleh pembacanya, orang Yehuda.

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas


dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba
yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba
yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Yesaya 53:7 TB

7. Arsitektur

Pada zaman itu kota dikelilingi oleh benteng untuk


melindungi kota, memiliki rumah-rumah permanen
,pilar-pilar,ruang ruang atas,jendela dan pintu.
Pembangunan kembali kota-kota yang dihancurkan
akibat dari mereka yang menimbulkan murka Allah
terhadap mereka.

8. Outfit (Cara Berpakaian)

Busana tokoh-tokoh dalam zaman Alkitab terbuat


dari wol, linen, kulit hewan dan mungkin sutra.
Kebanyakan peristiwa dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru terjadi di Israel kuno,dan sehingga
sebagian besar busana dalam Alkitab adalah busana
Ibrani kuno. Mereka memakai pakaian dalam dan
rok.

9. Geografis (dataran)

Pada zaman Kitab Yesaya ditulis, nabi Yesaya


tinggal di Kerajaan Yehuda yang sudah terpecah
dari Israel. Secara geografis kerajaan Yehuda terdiri
dari teritori suku Yehuda, Simeon, dan Benyamin,
sebuah wilayah dengan sekitar 8900 km2 (3436 sq
mi). Ibu kotanya adalah Yerusalem, yang terletak di
teritori suku Benyamin.Wilayah yang menyusun
kerajaan terdiri dari wilayah yang dikenal sebagai
Har Yehudah ("pegunungan (wilayah) curam").
Walaupun secara geografis kota Yerusalem jauh
dengan Kerajaan Asyur dan Babela, tetapi pada saat
itu kekuasaan Asyur sangat dekat dengan
Yerusalem. Sebab Asyur sudah mengalahkan dan
menguasai Kerajaan Israel dan juga Mesir.

10. Sosial

Timbul golongan pedagang kaya yang berpengaruh


"kapitalis" ini mempengaruhi pemimpin dan pejabat
sehingga menimbulkan gejolak sosial kemerosotan
moral jurang kesenjangan antara si kaya dan si
miskin. Selain itu juga ada pelecehan keadilan,
kebenaran dan sebagainya.

11. Adat Istiadat

Pada saat itu adat istiadat orang Yahudi adalah


mengutamakan laki-laki daripada perempuan. Garis
Patrilineal yang dipakai oleh orang Yahudi dan
bukan Matrilineal. Ada istiadat ini akan
mempengaruhi nubuatan Mesianik mengenai garis
keturunan Mesias. Bahwa Mesias akan datang dari
keturunan Daud.

3) Analisis Bahasa:
a. Analisis Leksikal (makna Kata)

Analisis Leksikal adalah analisis Bahasa yang menganalisa


makna Kata yang ada di ayat tersebut. Yesaya 53:6 ditulis
dalam bahasa Ibrani oleh sebab itu untuk mengetahui
makna asli dari ayat tersebut kita harus melihat dalam
bahasa Ibrani.

➢ ‫( ּ֙כ ָֻּּ֙לנו‬kul-lā-nū): All we


- (Kol) Noun Masculine
- The whole, all, anyone, everyone
➢ ‫( כ ַֹּּ֣צאן‬kaṣ-ṣōn): like sheep
- tson: small cattle, sheep and goats, flock
- (tson) Noun Feminine

ּ - Verb
ִ - 1) to err, wander, go astray, stagger 1a)
֔ (Qal) to err 1a1) to wander about
‫י‬ (physically) 1a2) of intoxication 1a3) of sin
‫נ‬ (ethically) 1a4) wandering (of the mind) 1b)
‫ו‬ (Niphal) 1b1) to be made to wander about,
ּ (tā-‘î-nū,): haveto
be made gone astray
stagger (drunkard) 1b2) to be led
astray (ethically) 1c) (Hiphil) to cause to
wander 1c1) to cause to wander about
(physically) 1c2) to cause to wander (of
intoxication) 1c3) to cause to err, mislead
(mentally and morally)
➢ ‫ׁאיש‬
ִ֥ ִ (’îš): every one
- Noun Masculine
- 1) man 1a) man, male (in contrast to woman,
female) 1b) husband 1c) human being,
person (in contrast to God) 1d) servant 1e)
mankind 1f) champion 1g) great man 2)
whosoever 3) each (adjective)
ְ
ַּ - Noun Masculine
ְ - 1) way, road, distance, journey, manner 1a)
ּ road, way, path 1b) journey 1c) direction 1d)
֖ manner, habit, way 1e) of course of life
‫ו‬ (fig.) 1f) of moral character (fig.)
➢ ‫ִ֑ינו‬
ֹ (lə-ḏar-kōw):
‫( ּפ ִנ‬pā-nî-nū):towe
hishave
ownturned
way
- Verb
- 1) to turn 1a) (Qal) 1a1) to turn toward or
from or away 1a2) to turn and do 1a3) to
turn, decline (of day) 1a4) to turn toward,
approach (of evening) 1a5) to turn and look,
look, look back or at or after or for 1b) (Piel)
to turn away, put out of the way, make clear,
clear away 1c) (Hiphil) 1c1) to turn 1c2) to
make a turn, show signs of turning, turn
back 1d) (Hophal) to be turned back
➢ ‫( ַּ֙וַֽיהוה‬Yah-weh): and Yahweh
- noun proper deity
- Jehovah = "the existing One" 1) the proper
name of the one true God 1a) unpronounced
except with the vowel pointings of 0136
➢ ‫( ַהִ פְ ִ ֹּ֣גיע‬hip̄-gî-a‘): has laid
- Verb
- To encounter, meet, reach, entreat, make
intercession 1a) (Qal) 1a1) to meet, light
upon, join 1a2) to meet (of kindness) 1a3) to
encounter, fall upon (of hostility) 1a4) to
encounter, entreat (of request) 1a5) to strike,
touch (of boundary) 1b) (Hiphil) 1b1) to
cause to light upon 1b2) to cause to entreat
1b3) to make entreaty, interpose 1b4) to
make attack 1b5) to reach the mark
➢ ‫( ֹ֔בו‬bōw,): on Him
➢ ‫’( ֖את‬êṯ): -
➢ ‫‘( ע ֲִ֥ון‬ă-wōn): the iniquity
- Noun Masculine
- 1) perversity, depravity, iniquity, guilt or
punishment of iniquity 1a) iniquity 1b) guilt
of iniquity, guilt (as great), guilt (of
condition) 1c) consequence of or
punishment for iniquity
➢ ‫( ׃ּכ ַֻּֽלנו‬kul-lā-nū.): of us all
- Noun Masculine
- 1) all, the whole 1a) all, the whole of 1b)
any, each, every, anything 1c) totality,
everything

Dengan melakukan Analisis Leksikal kita dapat


mengetahui kata-kata kunci dari Yesaya 53:6 seperti sesat,
domba, menimpakan, kejahatan, dll beserta artinya.
Contohnya adalah kulanu yang berarti “All We” sedangkan
di dalam bahasa Indonesia digunakan kata-kata “Kita
Sekalian”, lebih tepatnya adalah “Kita Semua”. Ini berarti
semua orang yang telah sesat dan kehilangan jalannya dan
bukan hanya beberapa.

b. Analisis Sintaktik
Analisis Sintaksis adalah pengaturan dan hubungan
kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar. ‫ּ֙כ ָֻּּ֙לנו‬
(kul-lā-nū), kata ini mempunyai tenses Noun Masculine
dan lebih spesifiknya 1st Person Plural. Jadi, di dalam ayat
Yesaya 53:6 lebih tepatnya menggunakan kata-kata “Kita
Semua” dan bukan “Kita sekalian”. Di dalam berbagai
terjemahan bahasa Inggris ada berbeda-beda susunan kata
dalam Yesaya 53:6 seperti dalam KJV “All we like sheep
have gone astray;”, sedangkan dalam NIV “We all, like
sheep, have gone astray,”, dalam situasi tertentu arti dari
kata-kata tersebut dapat berubah dengan perubahan
pengaturan susunan kata. Tetapi dalam konteks ini
keduanya mempunyai arti yang sama.

c. Analisis Semantik

Sedangkan analisis Semantik mirip dengan analisis


Leksikal dimana kita meneliti dan menganalisis makna kata
serta pergesaran makna tersebut. Di dalam Yesaya 53:6
setelah diteliti bahasa aslinya disertai dengan makna
katanya, telah disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan jauh
antara makna kata dalam bahasa asli dengan yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

d. Analisis Morfologi

Analisis Morfologi adalah salah satu bidang dalam


Linguistik yang mempelajari morfem (bentuk bahasa
terkecil) dan kombinasi-kombinasinya. Di dalam Yesaya
53:6 ada salah satu kata kunci yaitu “sesat” yang dalam
KBBI juga bisa mempunyai bentuk kata Sifat. Tetapi ketika
dianalisis secara mendalam bentuk atau jenis kata tersebut
d
a
l
a
m
dari kita sebagai umat Allah, melainkan suatu tindakan
yang melenceng, meleset, menjauhi dari jalan kebenaran
yang kita lakukan.

3. Alat Bantu Tafsir.


1) Alkitab Bahasa Asli
a. Bahasa Ibrani:

WTT Isaiah 53:6 ‫כ ָֻּּ֙לנוּ֙ כ ַֹּּ֣צאן ת ֔ ִעינו ִ ִ֥איׁש לְ דַּ ְרכ֖ ֹו‬
‫׃ּפ ִנִ֑ינו ַּוַֽיהוהּ֙ הִ פְ ִגֹּ֣יעַּ ֔בֹו ֖את עֲֹוִ֥ ן כ ַֻּֽלנו‬
(Isa. 53:6 WTT)

b. Bahasa Yunani:

BGT Isaiah 53:6 πάντες ὡς πρόβατα ἐπλανήθημεν


ἄνθρωπος τῇ ὁδῷ αὐτοῦ ἐπλανήθη καὶ κύριος παρέδωκεν
αὐτὸν ταῖς ἁμαρτίαις ἡμῶν (Isa. 53:6 BGT)

c. Tambahan (Siria, Latin, Aram)


2) Alkitab Terjemahan
a. Alkitab Bahasa Inggris
a) Isaiah 53:6 KJV

All we like sheep have gone astray; we have turned


every one to his own way; and the Lord hath laid on
him the iniquity of us all.

b) Isaiah 53:6 ESV

All we like sheep have gone astray; we have


turned—every one—to his own way; and the Lord
has laid on him the iniquity of us all.

c) Isaiah 53:6 NIV


We all, like sheep, have gone astray, each of us has
turned to our own way; and the Lord has laid on
him the iniquity of us all.

d) ISAIAH 53:6 AMP

All of us like sheep have gone astray, We have


turned, each one, to his own way; But the Lord has
caused the wickedness of us all [our sin, our
injustice, our wrongdoing] To fall on Him [instead
of us].

b. Alkitab Bahasa Indonesia


a) Yesaya 53:6 TB:

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing


kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah
menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

b) Yesaya 53:6 BIMK:

Kita semua tersesat seperti domba, masing-masing


mencari jalannya sendiri. Tuhan telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita semua.

3) Sinopsis Injil
4) Kamus Bahasa
a. Bahasa Ibrani
b. Bahasa Yunani
c. Bahasa Inggris
d. Bahasa Indonesia
5) Kamus Teologi
6) Buku-buku Penunjang Alkitab
a. Tafsir
b. Sejarah Gereja
c. PL
d. PB
e. Arkeologi
f. Teologi PL
g. Teologi PB
7) Timeline

4. Prinsip Penafsiran Khusus + Alat Bantu Tafsir. (SKIPPED)

III. APLIKASI (HOMILETIK)


1. Homiletik

Shalom, saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.

Di dalam Yesaya 53:6 dikatakan,”Kita sekalian sesat seperti domba,


masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah
menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.”

Apa yang dimaksudkan dengan ayat ini? Ini merupakan nubuatan


Yesaya mengenai “Hamba yang menderita” yaitu Yesus Kristus. Pada
zaman itu, Yesaya sedang menulis Kitab Yesaya pada zaman raja-raja
Yehuda tidak lama setelah Kerajaan Israel dibawa ke pembuangan ke
Asyur. Ini merupakan nubuatan Mesianik berisi pengharapan akan
datangnya keselamatan dan pemulihan umat Allah yaitu Israel.

Yang menarik adalah perbandingan yang digunakan oleh Yesaya


untuk menjelaskan umat Allah yang telah menyimpang dari jalan
kebenaran. Yesaya menggunakan perbandingan domba. Seperti yang kita
ketahui bahwa pada pagi hari sang gembala domba mengeluarkan domba
dari kandang dan membawanya ke padang untuk mencari makan dan
digembalakan. Dalam perjalanan menuju ke padang itu ada banyak
domba- domba yang seringkali menyimpang dan bahkan tidak mengikuti
kawanan. Oleh sebab itu sang gembala mempunyai tugas untuk
memastikan bahwa domba-dombanya kembali ke kawananya. Ia
menggunakan tongkat yang ada di tangannya untuk menuntun dan
membawa kembali domba itu pada kawananya. Bahkan ada juga yang
dengan sengaja memisahkan diri dari kawanan karena ingin bebas dan
menikmati kenikmatan padang itu. Akan tetapi dengan adanya sang
gembala, yang terus menjaga dan mengawasi domba itu, maka domba itu
tidak sampai terpisah jauh dari kawanan. Daud menggunakan
perumpamaan yang sama yaitu di Mazmur 23 bahwa Tuhan adalah
Gembala Agung kita. Jadi, domba disini dapat ditafsirkan sebagai umat
Allah baik secara fisik yaitu bangsa Israel dan secara rohani yaitu kita
orang percaya.

Dalam bahasa Inggris, ESV menggunakan kata-kata”All we like


sheep have gone astray….”. Jadi, bukan hanya beberapa atau sedikit tetapi
semua kita telah menjadi sesat atau melenceng dari jalan kita. Sedangkan
d
a
l
a
m
bahasa Ibrani, sesat adalah ‫( ּפ ִנִ֑ינו‬pā-nî-nū) yang berarti “we have turned”,
jadi sesat berarti kita telah “wander away” atau berjalan menjauhi jalan
yang benar. Di dalam Yohanes 14:6, Yesus sendiri berkata “Akulah jalan
mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah. Jadi, bukan hanya beberapa tetapi semua umat manusia
berdosa dan telah melenceng dari jalan dan rencana semula Allah.
Kemudian di dalam kitab Mazmur 95:10 dikatakan “Empat puluh tahun
aku jemu kepada angkatan itu,maka kataku mereka suatu bangsa yang
sesat hati. Dan mereka itu tidak mengenal jalan-ku”. Tuhan sedang
berbicara kepada kita, umat-Nya. Tuhan rindu agar semua umat manusia
yang telah semua kehilangan jalan kebenaran untuk kembali kepada jalan
yang benar itu. Siapa jalan kebenaran? Yesus adalah satu-satunya jalan
dan kebenaran dan hidup dan tidak ada yang dapat datang kepada Bapa di
surga tanpa melalui Yesus.

Demikian dengan kehidupan kita orang yang percaya kepada


Tuhan terkadang kita tidak mau mengikuti tuntunan sang gembala Agung
Yesus kristus dan terkadang kita ingin mengikuti keinginan kita sendiri
dan kita melepaskan diri dari kawanan yaitu dari pesekutuan dengan
Tuhan yang membawa kita semakin dekat pada keserupaan dengan Tuhan
yesus. Di katakan kita sekalian sesat seperti domba. Ada saat-saat dimana
kita atau setiap orang ingin mengikuti jalannya sendiri mementingkan diri
dan berbuat sesuka hatinya tidak mau mentaati perintah dan tuntunan
Tuhan dan bahkan mengikuti keinginan – keinginan dosa dan melanggar
ketetapan-ketetapan Tuhan yang mengakibatkan kita berdosa dan
memberontak pada Tuhan. Dalam hal ini, karena kesesatan dan keinginan
kita yang bertentangan dengan keinginan Tuhan, itulah yang membuat kita
berada di bawah hukum dosa dan maut yang mengakibatkan setiap kita
terjerumus di dalam ketidak pengertian dan mengakibatkan maut dan
kebinasaan. Tuhan mau bahwa kita kembali kepada jalan yang benar.

Bagaimana caranya? Dalam ayat selanjutnya di katakan, tetapi


Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Sebenarnya
yang di maksudkan dengan ayat ini adalah Yesus Dia yang tidak berdosa
telah di buatnya menjadi dosa oleh karena kejahatan dan pemberontakan
kita. Yang sebenarnya kita semua binasa oleh karena kejahatan dan
pemberontakan kita tetapi syukur pada Allah oleh karena kasih dan
kemurahan-Nya, maka kita di selamatkan. Yesus sebagai korban penebus
salah yang menggantikan posisi kita sebagai orang berdosa.

Yesus menanggung semua dosa dan pemberontakan kita. di mata


orang –orang dunia Dia tekena kutuk dan berdosa makannya dia mati di
salib, tetapi sebenarnya dia mati dan tertikam oleh karena dosa dan
pelangaran kita , kesalahan yang tidak seharusnya dia tanggung semua di
bebankan kepada-Nya bukti Dia mengasihi dan sangat mencintai kita. Dia
di remukan dan di tikam, Dia menderita di salibkan dan bahkan mati di atas
kayu salib semua beban dan dosa kita di tanggungkan kepada Dia. Yang
sebenarnya kita yang harus mati dan di gantung di kayu salib.

Oleh sebab itu dengan matinya Tuhan yesus di kayu salib,


menggantikan dosa dan pemberontakan kita, memberikan kita kesempatan
dan kehidupan yang baru dan membuka jalan baru bagi kita untuk kita hidup
lebih sungguh-sungguh berkenan kepada-Nya dan lebih menghormati dan
menghargai karya Tuhan Yesus di atas kayu salib dengan hidup kita yang
baru dan memperbaharui hati dan batin kita dan lebih sungguh-sungguh lagi
mengasihi dan mencintai Tuhan Yesus dan tidak berbuat sesuka hati kita
dan tidak berbuat dosa lagi yang membuat kita menyalibkan Tuhan yesus
untuk yang kedua kalinya.

Biarlah pengorbanan yang Tuhan kerjakan di atas kayu salib,


membuat kita semakin mengerti dan memahami betapa kasih dan kebaikan
Tuhan itu sangatlah sempurna Dia kerjakan di dalam kehidupan kita agar
kita tidak binasa dan tersesat mengikuti jalan kita sendiri. Tetapi kita diberi
kesempatan untuk memperbaharui hidup kita untuk selalu berjalan di dalam
jalan Tuhan.
Keselamatan yang Tuhan beri adalah Anugerah, oleh karena itu
sebagai anak Tuhan kita harus menjaga dan terus mempertahankan dan
memperjuangkan keselamatan yang Tuhan beri agar kita tidak seperti
domba yang sesat yang mengambil jalannya masing- masing, tetapi biarlah
kita terus berjalan di dalam jalan Tuhan agar sang gembala kita terus
menuntun kita sampai pada padang rumput dan air yang tenang yaitu pada
tujuan akhir kita yaitu diam bersama bapa di surga.

2. Ikhtisar

Rangkuman atau ikhtisar dari semua itu adalah bahwa berdasarkan


informasi-informasi yang sudah diperoleh dari observasi, Yesaya 53:6
dapat ditafsirkan sebagai kondisi yang dialami oleh orang-orang Israel
yang dilambangkan sebagai domba yang sesat. Penafsiran ayat ini adalah
penafsiran tipologis. Jadi, domba yang sesat melambangkan kita sebagai
umat Allah yang telah sesat atau berjalan menjauhi jalan yang seharusnya
kita jalani, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya yaitu hamba-Nya
kejahatan kita kepada dia agar kita dapat diselamatkan. Tentunya hamba
yang dimaksud disini adalah Yesus Kristus yang akan turun ke dunia dan
mati di kayu salib sebagai korban penebus salah dan melalui
pengorbananNya kita dapat diselamatkan. Oleh sebab itu pengorbanan-
Nya mendatangkan keselamatan bagi kita dan bilur-bilur-Nya membawa
kesembuhan bagi kita. Tuhan telah menimpakan kejahatan dan dosa kita
kepada Yesus di kayu salib agar Yesus dapat menggantikan posisi kita di
kayu salib dan menebus dosa kita. Inti dari ayat dan perikop ini adalah
mengenai kedatangan Yesus sebagai Mesias yang awalnya dihina dan
dikucilkan, kemudian Ia harus mati di kayu salib dan menebus dosa kita
walaupun Ia tidak bersalah, dan pada akhirnya akibatnya adalah kita akan
diselamatkan dan Ia akan dimuliakan oleh Allah Bapa.

3. Refleksi
Bagaimana dengan kita? Apa aplikasinya buat kehidupan kita?
Kita harus merefleksikannya ke dalam hidup kita. Sebenarnya kita
bagaikan domba yang telah kehilangan jalan kita. Kita tidak akan dapat
diselamatkan dan dipulihkan kalau kita tidak menyadari betapa
berdosanya dan sesatnya kita. Biarlah kita bercermin kembali pada hidup
kita, perbuatan kita, pikiran kita, dan perkataan kita. Pernahkah kita
berdosa dan kehilangan jalan kita? Apabila kita sudah sadar, kita harus
terlebih dahulu mengetahui jalan yang benar itu. Yesus sendiri adalah
jalan dan kebenaran dan hidup itu. Kembalilah kepada Yesus dan
bertobatlah. Sebab sesungguhnya Yesus telah mengambil tempat kita
sebagai orang yang berdosa dan telah mati karena dosa kita, semuanya
supaya kita dapat diselamatkan dan menjadi anak-anak Allah.
Pertanyaannya adalah maukah kita tetap bertekun di dalam dosa kita dan
di dalam kesesatan kita? Atau maukah kita bertobat dan kembali kepada
jalan yang benar yaitu Yesus Kristus? Sebab Yesus menunggu setiap kita
untuk kembali kepada-Nya.

Anda mungkin juga menyukai