Anda di halaman 1dari 4

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keluarga Yang Dipulihkan


(Ayub 42:1-6, 10-17)

Ayub adalah tokoh dalam Alkitab yang mengalami penderitaan yang sangat hebat dalam
hidupnya. awalnya Ayub adalah orang yang sangat kaya. ia memilki keluarga yang ideal,
bahagia. Ia juga dihormati dan disegani oleh masyarakatnya saat itu. Ayub juga sering
memberikan nasehat-nasehat kepada orang-orang ketika mereka menghadapi kesulitan,
kata-kata Ayub menguatkan mereka.
Di mata Tuhan Ayub adalah orang yang spesial. Tuhan menganggap bahwa Ayub
adalah orang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. tetapi kemudian
Allah mengijinkan pendetiaan dialami oleh Ayub.
ayub sungguh menderita. harta kekayaannya yang begitu banyak habis.
anak-anaknya meninggal, istrinya mengutuknya dan menyuruh Ayub untuk meninggalkan
Tuhan, dan Ayub kehilangan kesehataanya. ia mendapat penyakit yang sangat berat sekali.
penderitaan yang dialami ayub sungguh luar biasa. mungkin bagi orang yang psikisnya tidak
kuat, imannya tidak kuat, pasti akan jatuh, bahkan bisa gila.
keluarga Ayub yang begitu idel dan indah, hancur begitu saja. mari kita melihat
keadaan keluarga kita. apakah keadaan keluarga kita lebih baik dari pada keluarga Ayub?
bersyukur. Ataukah kita mengalami situasi yang hampir-hampir mirip dengan Ayub? situasi
sulit, bergumul, penderitaan, tidak ada sukacita, terpenjara, kekurangan, tidak ada
kebahagiaan dstnya.

mari kita belajar dari kisah Ayub bagaimana Tuhan memulihkan keluarganya. ini adalah
testemoni Ayub, apa yang dia rasakan, pengalamannya:
1. Elshadai Allah maha kuasa
Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu.
● memberi ayub kekayaan dan mengambil
● menciptakan kita memelihara kita
● menciptakan alam semesta, membuat bumi bergoyang.
● mengijinkan covid menyebar, mengatasinya.
● menjadikan miskin menjadi kaya, merendahkan dan meninggikan.
● Tuhan yang mampu membebaskanmu dari dosa, melepaskanmu dari
dosa, menebus dosa dan kesalahan kita.

rencanaNya tidak pernah gagal. apa yang terjadi di dunia ini, bagian dari
rencanaNya. Ayub mengalami penderitaan Adalah bagian dari rencanaNya. Ayub dipulihkan
adalah bagian dari Rencananya.
RencanaNya tidak pernah Gagal. ketika manusia diciptakan Tuhan sempurna, lalu
jatuh kedalam dosa, menjadi rusak. Tapi rencana Tuhan untuk meremukkan kepala ular (
iblis), rencananya berhasil dan digenapi dengan Yesus mati di kayu salib untuk menebus
dosa kita.
rencana itu sebuah angan2. biasa kita membayangkannya indah. kalau manusia
berencana bisa saja tiba2 gagal. tetapi kalau Tuhan sudah merencanakan yang indah bagi
kita, tidak pernah gagal. hidup kita bukan hidup yang hancur, bukan hidup yang gagal, tetapi
hidup yang direncanakan sempurna oleh Tuhan.
Tuhan Yesus sanggup melakukan segala sesuatu. kalau kita ada di dunia ini, Tuhan
sudah melakukan sesuatu untuk kita. Allah yang kita sembah adalah El shadai, Allah yang
maha kuasa. sanggup melakukan segala sesuatu.

# Hikmat manusia terbatas.

kalau tadi kita melihat bagaimana Allah yang kita sembah adalah Allah yang maha
Kuasa, kita ini adalah orang yang sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan hikmat
Tuhan. tidak ada apa-apanya. lebih kecil dari debu yang paling kecil sekalipun.
sering kali kita tidak bisa mengetahui rencana Tuhan yang besar itu karena terbatasnya
hikmat kita.
sering kali kita mengambil keputusan-keputusan yang salah karena terbatasnya hikmat kita.
orang yang terpelajar, sekolah setinggi-tingginya tetap saja memiliki hikmat manusia
yang terbatas. kita melihat orang-orang hebat yang melakukan kesalahan2 dalam hidupnya.
padahal mereka adalah orang-orang yang pintar.
ketika ayub mengalami penderitaan dalam hidupnya. teman2nya datang dan
mencoba untuk menghibur ayub. ada serangkaian dialog yang dilakukan oleh ayub dan
teman-temannya. dalam dialog itu mereka mencoba untuk mencari sebab, apa yang terjadi
dengan kehidupan Ayub. teman-teman Ayub merasa bahwa apa yang dialami oleh ayub
adalah akibat dari dosa yang dilakukannya, akibat dari kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya. tetapi Ayub bersikeras merasa bahwa dirinya tidak bersalah di hadapan
Tuhan. perdebatan yang terjadi cukup panjang dan terkesan teman-teman Ayub
beranggapan bahwa yang terjadi pada hidup Ayub adalah kesalahannya.
penderitaan, kemarahan Ayub menjadikan Ayub memiki pemikiran yang salah.
● Ayub mengeluh
● meratapi kelahirannya. (Ayub 3)
● Ayub berprasangka yang tidak baik kepada Allah (Ayub 10)

apakah kita terus meratap dan mengeluh akan hidup ini?
apakah kita memilki prasangka yang buruk kepada Tuhan?
rencana Tuhan tidak pernah gagal. rencana Tuhan indah bagi kita.
Allah kita yang Elshadai, maha kuasa, sanggup melakukan segala sesuatu itu bisa
memberikan hikmat kepada kita untuk memulihkan keadaan kita.

2. Bertemu langsung dengan Tuhan.


kita bisa bertemu langsung dengan Tuhan merasakan kehadiran Tuhan dimanapun kita
berada. kita cukup berdoa, membaca FT, beribadah, memuji Tuhan dan mengarahkan hati
kita sepenuhnya kepada Tuhan. ada kuasa yang akan kita rasakan ketika kita bertemu
dengan Tuhan lewat ibadah kita.
Ayub pengalam perjumpaan yang sangat intim dengan Tuhan. kualitas doa, penyembahan
dan ibadahnya membuatnya dipenuhi oleh Roh kudus. ada dialog yang ditunjukkan di dalam
ayat 4. bagaimana Tuhan mengajar Ayub, Ayub dapat mengajukan pertanyaan dan dijawab
Tuhan oleh hikmatnya.
Ayub diperkenalkan kepada Tuhan oleh orang lain. tatapi kini Ayub dapat bertemu
langsung. merasakan kehadirannya. merasakan tuntunannya. merasakan kuasanya.

mari kita bertemu langsung dengan Allah yang Elshadai, kita merasakan Allah yang maha
kuasa.
mari kita bertemu langsung dengan Tuhan, memfokuskan diri kita untuk menyembah Tuhan.
bertemu itu dekat. bertemu itu nyambung. kalau tidak dekat, kita tidak bisa mendengar, kita
tidak bisa bertanya. kalau tidak nyambung juga seperti itu.
apa yang membuat kita tidak bisa dekat?apa yang membuat kita tidak bisa
nyambung? dosa.
dosa yang kita simpan. komitmen untuk meninggalkan
kebencian yang kita tanam, tidak mengampuni.
iri hati, kesombongan,
tidak ada kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan.
Bertobat

seisi keluarga kita bisa dipulihkan oleh Allah yang Elshadai. mari kita mengajak seisi rumah
kita untuk bertemu langsung dengan Tuhan.

3. mencabut perkataan kutuk.


alkisah ada seorang ibu yang memiliki seorang anak laki2. anak laki2 ini sudah cukup
dewasa. ia jatuh cinta kepada seorang janda yang sudah memiliki anak. ibu ini tidak setuju
jika anaknya menikah dengan janda ini. ia berkata kepada orang2 di sekitanya bahwa ia
tidak sudi untuk memiliki menantu janda. gak mungkin saya akan menikahkannya.
tetapi karena sudah terlalu cinta, akhirnya anak ibu dan janda ini akhinya menikah, tentu
tanpa restu ibu.
di awal pernikahan, pasangan ini merasakan beban yang sangat berat karena ibunya tidak
merestui. tetapi janda ini mencoba untuk mengambil hati ibunya. janda ini adalah orang
yang cukup kaya. setiap akhir pekan ia mengajak ibunya untuk jalan2, makan di tempat
yang enak, belanja kebutuhan ibu, baju dan membelikan barang2 berharga yang disukai
ibunya.
singkat cerita hati ibu ini akhirnya luluh dengan perjuangan menantunya. ibu ini bisa
menerima pernikahan anaknya. tetapi orang-orang/ tetangga2nya menyindir2, katanya gak
mau menikahkan anaknya dengan janda. sekarang kok kelihatan malah seneng banget.
lantas ibu ini mengatakan kepada para tetangganya bahwa “saya mencabut perkataan saya
sebelumnya”

Ayub melakukan kesalahan, ia mengeluh terus akan penderitaannya,


Ia meratapi kelahirannya
ia berprasangka jahat kepada Tuhan

ketika Ayub mendengar FirmanNya, Ia disadarkan. menyadari kesalahannya dan mencabut


perkataannya.

perkataan kita yang salah, perkataan kita yang mengandung kutuk, bisa kita cabut.
setiap perkataan kita kepada orang lain yang tidak baik, membekas di hati. ketika kita
menyakiti orang lain dengan kata2, kita menaruh dendam, kita juga menyakiti diri kita.

mencabut setiap perkataan kutuk, jahat, adalah jalan berkat.


jalan berkat adalah jalan menuju pemulihan keluarga kita.
Ayub mungkin jengkel dengan teman2nya karena memojokkannya, mengatakan bahwa
Ayub menderita karena buat salah/ dosa. tetapi kita lihat di ayat ke 10, Ayub mendoakan
temannya. Ia mengampuni temannya.

memulihkan hubungan akan memulihkan segalanya. kesehatan, perekonomian,


penderitaan.

mencabut kata-kata kutuk, memaafkan adalah jalan berkat.

PEMULIHAN KELUARGA AYUB: (11-17)


GBU

Elshadai

Anda mungkin juga menyukai