Ayub adalah tokoh dalam Alkitab yang mengalami penderitaan yang sangat hebat dalam
hidupnya. awalnya Ayub adalah orang yang sangat kaya. ia memilki keluarga yang ideal,
bahagia. Ia juga dihormati dan disegani oleh masyarakatnya saat itu. Ayub juga sering
memberikan nasehat-nasehat kepada orang-orang ketika mereka menghadapi kesulitan,
kata-kata Ayub menguatkan mereka.
Di mata Tuhan Ayub adalah orang yang spesial. Tuhan menganggap bahwa Ayub
adalah orang yang saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. tetapi kemudian
Allah mengijinkan pendetiaan dialami oleh Ayub.
ayub sungguh menderita. harta kekayaannya yang begitu banyak habis.
anak-anaknya meninggal, istrinya mengutuknya dan menyuruh Ayub untuk meninggalkan
Tuhan, dan Ayub kehilangan kesehataanya. ia mendapat penyakit yang sangat berat sekali.
penderitaan yang dialami ayub sungguh luar biasa. mungkin bagi orang yang psikisnya tidak
kuat, imannya tidak kuat, pasti akan jatuh, bahkan bisa gila.
keluarga Ayub yang begitu idel dan indah, hancur begitu saja. mari kita melihat
keadaan keluarga kita. apakah keadaan keluarga kita lebih baik dari pada keluarga Ayub?
bersyukur. Ataukah kita mengalami situasi yang hampir-hampir mirip dengan Ayub? situasi
sulit, bergumul, penderitaan, tidak ada sukacita, terpenjara, kekurangan, tidak ada
kebahagiaan dstnya.
mari kita belajar dari kisah Ayub bagaimana Tuhan memulihkan keluarganya. ini adalah
testemoni Ayub, apa yang dia rasakan, pengalamannya:
1. Elshadai Allah maha kuasa
Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu.
● memberi ayub kekayaan dan mengambil
● menciptakan kita memelihara kita
● menciptakan alam semesta, membuat bumi bergoyang.
● mengijinkan covid menyebar, mengatasinya.
● menjadikan miskin menjadi kaya, merendahkan dan meninggikan.
● Tuhan yang mampu membebaskanmu dari dosa, melepaskanmu dari
dosa, menebus dosa dan kesalahan kita.
rencanaNya tidak pernah gagal. apa yang terjadi di dunia ini, bagian dari
rencanaNya. Ayub mengalami penderitaan Adalah bagian dari rencanaNya. Ayub dipulihkan
adalah bagian dari Rencananya.
RencanaNya tidak pernah Gagal. ketika manusia diciptakan Tuhan sempurna, lalu
jatuh kedalam dosa, menjadi rusak. Tapi rencana Tuhan untuk meremukkan kepala ular (
iblis), rencananya berhasil dan digenapi dengan Yesus mati di kayu salib untuk menebus
dosa kita.
rencana itu sebuah angan2. biasa kita membayangkannya indah. kalau manusia
berencana bisa saja tiba2 gagal. tetapi kalau Tuhan sudah merencanakan yang indah bagi
kita, tidak pernah gagal. hidup kita bukan hidup yang hancur, bukan hidup yang gagal, tetapi
hidup yang direncanakan sempurna oleh Tuhan.
Tuhan Yesus sanggup melakukan segala sesuatu. kalau kita ada di dunia ini, Tuhan
sudah melakukan sesuatu untuk kita. Allah yang kita sembah adalah El shadai, Allah yang
maha kuasa. sanggup melakukan segala sesuatu.
kalau tadi kita melihat bagaimana Allah yang kita sembah adalah Allah yang maha
Kuasa, kita ini adalah orang yang sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan hikmat
Tuhan. tidak ada apa-apanya. lebih kecil dari debu yang paling kecil sekalipun.
sering kali kita tidak bisa mengetahui rencana Tuhan yang besar itu karena terbatasnya
hikmat kita.
sering kali kita mengambil keputusan-keputusan yang salah karena terbatasnya hikmat kita.
orang yang terpelajar, sekolah setinggi-tingginya tetap saja memiliki hikmat manusia
yang terbatas. kita melihat orang-orang hebat yang melakukan kesalahan2 dalam hidupnya.
padahal mereka adalah orang-orang yang pintar.
ketika ayub mengalami penderitaan dalam hidupnya. teman2nya datang dan
mencoba untuk menghibur ayub. ada serangkaian dialog yang dilakukan oleh ayub dan
teman-temannya. dalam dialog itu mereka mencoba untuk mencari sebab, apa yang terjadi
dengan kehidupan Ayub. teman-teman Ayub merasa bahwa apa yang dialami oleh ayub
adalah akibat dari dosa yang dilakukannya, akibat dari kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya. tetapi Ayub bersikeras merasa bahwa dirinya tidak bersalah di hadapan
Tuhan. perdebatan yang terjadi cukup panjang dan terkesan teman-teman Ayub
beranggapan bahwa yang terjadi pada hidup Ayub adalah kesalahannya.
penderitaan, kemarahan Ayub menjadikan Ayub memiki pemikiran yang salah.
● Ayub mengeluh
● meratapi kelahirannya. (Ayub 3)
● Ayub berprasangka yang tidak baik kepada Allah (Ayub 10)
●
apakah kita terus meratap dan mengeluh akan hidup ini?
apakah kita memilki prasangka yang buruk kepada Tuhan?
rencana Tuhan tidak pernah gagal. rencana Tuhan indah bagi kita.
Allah kita yang Elshadai, maha kuasa, sanggup melakukan segala sesuatu itu bisa
memberikan hikmat kepada kita untuk memulihkan keadaan kita.
mari kita bertemu langsung dengan Allah yang Elshadai, kita merasakan Allah yang maha
kuasa.
mari kita bertemu langsung dengan Tuhan, memfokuskan diri kita untuk menyembah Tuhan.
bertemu itu dekat. bertemu itu nyambung. kalau tidak dekat, kita tidak bisa mendengar, kita
tidak bisa bertanya. kalau tidak nyambung juga seperti itu.
apa yang membuat kita tidak bisa dekat?apa yang membuat kita tidak bisa
nyambung? dosa.
dosa yang kita simpan. komitmen untuk meninggalkan
kebencian yang kita tanam, tidak mengampuni.
iri hati, kesombongan,
tidak ada kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan.
Bertobat
seisi keluarga kita bisa dipulihkan oleh Allah yang Elshadai. mari kita mengajak seisi rumah
kita untuk bertemu langsung dengan Tuhan.
perkataan kita yang salah, perkataan kita yang mengandung kutuk, bisa kita cabut.
setiap perkataan kita kepada orang lain yang tidak baik, membekas di hati. ketika kita
menyakiti orang lain dengan kata2, kita menaruh dendam, kita juga menyakiti diri kita.
Elshadai