Anda di halaman 1dari 5

1

Atik Tung Ringkot….!!!


Minggu 4 Set. Epipanias 29 Januari 2023
Ep. I Korint 1: 26 - 31 Ev. Ayub 12: 13 – 25
Allah Sumber Hikmat dan Kekuatan
===========================================
1. Minggu 4 Set. Epipanias pada saat ini kita oleh Firman Tuhan kita
dihantar kepda sebuah pemahaman dari pengalaman hidup sebgai
pengikut Tuhan dalam berbagai persoalan hidup dan pengalaman
rohani yang dihadapi Ayub yang mungkin terjadi dalam hidup kita oleh
keadaan dari apa yang kita miliki dan menjadi sebuah kesaksian iman
yang memiliki tgidak sekedar arti tetapi pemahaman yang sungguh.
Seban hanya dalam Dialah ada apa yang menjadi tujuan hidup dan
menjadi tema Minggu ini; Allah Sumber Hikmat dan Kekuatan
2. Pengalaman manusia tentang Allah akan membentuk suatu
pengetahuan tentang Allah. Kesadaran akan Allah di dalam
kehidupan manusia semakin nampak atau terlihat ketika ia
mengalami masalah atau kesulitan hidup. Manusia kembali
memikirkan tentang Allah ketika ia mengalami kesulitan hidup.
Persoalan hidup manusia selalu terkait dengan kesadaran manusia
tentang keberadaan Allah.
3. Kesadaran manusia memengaruhi bagaimana mereka bertingkah
laku dan bertindak dalam setiap pengambilan keputusan mereka.
Kesadaran akan Allah merupakan kesadaran tertinggi manusia
untuk memahami dan bertindak sesuai pemahamannya tentang Allah
terhadap segala sesuatu yang dialami di dalam hidupnya.
Pengalaman religius seseorang akan memengaruhi konsepsinya
(pengertiannya) dan membangkitkan kesadaran akan Allah dalam
memaknai pengalaman hidupnya, termasuk penderitaan.
4. Kitab Ayub merupakan salah satu kanon Ibrani yang unik karena
kisahnya yang sangat ekstrim dan tidak diketahui siapa penulisnya.
Sekalipun demikian, kitab ini diakui sebagai sebuah karya sastra
bernilai tinggi yang menceritakan bagaimana kesadaran manusia
akan karya Allah di dalam dunia, khususnya Penderitaan.

1
2

5. Orang yang sombong biasanya merasa dirinya lebih baik, lebih tahu,
dan lebih berhikmat dari orang lain. Karena itulah mengapa ada orang-
orang yang gampang menghakimi seseorang tatkala tertimpa sebuah
musibah. Mereka seolah-olah tahu segala sesuatu sehingga dengan
mudahnya melontarkan tuduhan bahwa karena dosa-dosanyalah
seseorang mengalami musibah. Sikap sok tahu inilah yang dilakukan
ketiga sahabat Ayub. Mereka menuduh bahwa musibah yang terjadi
adalah buah dari dosa-dosa Ayub.
6. Dalam kepahitan dan kegetiran hati karena beratnya penderitaan yang
dialami, pada akhirnya Ayub tersadar dan mengerti bahwa di dalam
Tuhan ada kuasa dan kemenangan. Ayub akhirnya juga ingat akan
kuasa Tuhan yang sanggup mengubah keadaan hidupnya. Jika Tuhan
turut campur tangan dalam kehidupan seseorang, segala sesuatu yang
tak beres pasti dapat diubah-Nya, asal kita memiliki penyerahan diri
penuh kepada kekuatan kuasa-Nya. Ada tertulis: "Bila Ia membongkar,
tidak ada yang dapat membangun kembali; bila Ia menangkap
seseorang, tidak ada yang dapat melepaskannya." (Ayub 12:14).
7. Kalau Tuhan ingin memperbaiki hidup seseorang yang tak benar, tak
seorang pun dapat mencegahnya. Karena sumber hikmat dan kuasa
ada pada Allah. Dengan hikmat dan kuasa-Nya Ia menetapkan segala
sesuatu. Alam ada dalam kendali-Nya (ayat 14-15). Hikmat dan
kekuasaan para pemimpin tidak berdaya di hadapan-Nya (ayat 17-25).
Bila Allah sudah menetapkan sesuatu, maka manusia hanya bisa tunduk
menerima. Orang paling pintar pun bisa hilang akal bila mau melawan
kedaulatan dan hikmat-Nya.
8. Memang mudah untuk merasa diri paling tahu dari antara orang lain.
Akan tetapi, orang Kristen insyaf bahwa pengetahuan Allah tidak
terbatas. Maka berhentilah sok tahu tentang sebab musabab masalah
orang lain seakan-akan Anda mahatahu. Jadilah orang yang rendah
hati. Mintalah hikmat Allah supaya kata-kata Anda menjadi saluran kasih
Allah bagi orang yang menderita.
9. Manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di depan, juga tidak semua
maksud Allah bisa dirumuskan dengan satu rumusan. Ada hal-hal yang
tidak dapat dijangkau oleh pikiran dan pengertian manusia yang
2
3

terbatas. Lalu, apa artinya jika kita mengaminkan pernyataan Ayub


bahwa pada Allah lah hikmat, kekuatan, pertimbangan dan pengertian?
Artinya adalah, kita percaya bahwa apa yang Allah lakukan dan izinkan
terjadi dalam hidup kita, tidak mungkin salah. Allah tidak akan
membiarkan kita, Allah pasti memberi kekuatan dan pertolongan jika kita
mendekat pada-Nya. Pasti ada maksud baik yang Allah peruntukan bagi
kita. Kapan kita tahu maksud baik Allah? Tidak seorangpun yang tahu
dengan pasti. Bisa jadi tergantung kedekatan, kepekaan, ketundukan
kita kepada Allah, dan tentunya juga tergantung kehendak Allah.
10. Persoalan yang dihadapi Ayub mengantar kita untuk menemukan
kesadaran akan Allah yang paling hakiki dalam hidup manusia
sepanjang jaman. Kisah Ayub bukan sekadar kisah biasa tetapi
menjadi sebuah kisah yang “hidup” tentang seorang yang saleh,
takut akan Allah, jujur dan menjauhi kejahatan tetapi kehilangan semua
yang dimilikinya karena imannya kepada Allah.Ayub mengalami
pergumulan hidup, bermula dari ketaatan (prolog), berubah menjadi
dialog, dan juga dipertajam melalui konflik pribadi dan berakhir
dalam ketaatan yang lebih tinggi sesudah mendengar jawaban-
jawaban Allah.
11. Kitab Ayub sesungguhnya mayoritas mengandung konflik pribadi
Ayub dalam memandang penderitaan tak terjelaskan yang dialaminya
kepada Tuhan. Melalui kejadian atau penderitaan tersebut, kesadaran
akan Allah justru makin meningkat. Sebab iman bukanlah sesuatu
yang statis, tapi dinamis di dalam hubungan antara manusia (orang
beriman) engan Allah.
12. Allah mengizinkan Ayub – orang yang saleh mengalami
penderitaan, dan kerelaan untuk menerimanya tanpa kehilangan
imannya. Dengan demikianlah terbentuk kesadaran akan akan Allah
melalui pengalaman konkrit (di dalam penderitaan = baca
pergumulan), membangun kesadaran akan Allah dalam rangka
menolong orang Kristen pada saat mengalami penderitaan dalam
hidupnya dengan berkaca kepada sikap Ayub dalam penderitaan.
13. Ayub menjadi prototype mengenai seorang beriman yang mengalami
problematika kehidupan yang tidak dapat dijelaskan tetapi justru
3
4

pada akhirnya membawa kepada tingkat kesadaran akan Allah serta


membawa Ayub kepada pengenalan akan Allah yang lebih
mendalam,”Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang
Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”(42:5).
14. Ketika Ayub kehilangan harta dan semua anak-anaknya mati, maka
Ayub tetap tekun di dalam kesalehannnya di hadapan Allah. Ayub
tetap tekun dalam kesalehannya, bukan karena harta bendanya,
melainkan karena kesadaran akan Allah yang dimilikinya.
15. Sementara itu beredar anggapan bahwa hikmat dan pengertian ada
pada orang yang sudah lanjut umurnya (ay. 12). Di tengah
kebingungannya, Ayub tetap percaya bahwa Allah lah yang memiliki
hikmat, kekuatan, pertimbangan dan pengertian yang sempurna.
Hikmat, pertimbangan, pengertian yang manusia miliki sangatlah
terbatas dan bisa salah, termasuk juga dalam memandang penderitaan
yang Ayub alami.
16. Segala sesuatu ada dalam kendalinya Tuhan. Bahkan ketika Iblis mau
membuat suatu rencana apapun, Tuhan sudah lebih dahulu
mengetahuinya sebelum terlaksana. Dan itu semua harus atas seizin
Allah.Tuhan menciptakan segala sesuatu dan mengatur segala sesuatu
berdasarkan hikmat atau pikiran Tuhan. Kita sangat memerlukan hikmat
Tuhan dalam hidup ini, setiap hari kita harus minta dalam doa agar kita
diberikan hikmat oleh Tuhan. Tuhan paling mengenal kita dan Ia paling
tahu bagaimana cara mendewasakan pikiran kita. Tuhan paling tahu
apa yang terbaik untuk kita, sebab; Allah Sumber Hikmat dan
Kekuatan…!! Siapakah kita yang telah diselamatkan, tidak
mengandalkanNya…?? MARI DENGAN BENAR MENGENAL-NYA.

Salam Sehat..!
Pdt. Ro Sininta Hutabarat, MTh
GKPI JK-SK

4
5

Anda mungkin juga menyukai