Anda di halaman 1dari 2

Andryan Situmorang

2043201062
ETS_Agama Kristen

1. Jelaskan argumentasi-argumentasi keyakinan tentang keberadaan Allah (Teis), juga jika


Anda tidak mempercayai Tuhan ada (Ateis) berikan argumentasi Anda?
Saya adalah seorang remaja Kristen yang sangat percaya keberadaan Allah dalam hidup
saya. Pertama, saya percaya bahwa sejak awal semuanya itu berasal dari Allah, tercipta
oleh kuasa-Nya, dari tiada menjadi ada. Seperti yang kita ketahui manusia dalah mahluk
yang sangat kuat sekaligus sangat lemah. Manusia sangat lemah karena tidak bias
melakukan apa-apa sendirian, sangat tidak mampu bertahan hidup dengan diri sendiri,
sedangkan manusia juga sangat kuat karena memiliki akal pikiran. Darimanakah akal
pikiran ini kita dapat, saya yakin ini kita dapat berkat kasih Tuhan bagi kita manusia
yang tidak punya apa-apa agar dapat berkembang dan bertahan hidup. Tetapi meskipun
sudah memiliki akal pikiran, manusia sering kali menghadapi sesuatu di luar
kekuatannya. Pada kondisi ini, tidak semua dapat dilakukan jika bergantung pada
manusia lain, tetapi perlu kekuatan kasih Allah untuk menguatkan kita. Saya sering
berada di posisi seperti ini, saat kecewa dengan orang lain, disitu saya merasakan kuasa
kasih yang besar dari Allah, dan merasa Allah benar-benar ada dan dekat dengan saya.
Oleh karena itu saya yakin dan benar-benar percaya kepada Allah. Saya juga tau banyak
orang diluar sana yang pernah di posisi seperti itu, mereka hanya perlu berserah agar
dapat merasakan kuasa Allah sang pencipta kita.

2. Mengapa Agama merupakan unsur yang tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia?
Sejak awal manusia berbudaya, agama dan kehidupan beragama tersebut telah
menggejala dalam kehidupan, bahkan memberikan corak dan bentuk dari semua perilaku
budayanya. Agama dan perilaku keagamaan tumbuh dan berkembang dari adanya rasa
ketergantungan manusia terhadap kekuatan lain yang mereka rasakan sebagai sumber
kehidupan mereka. Mereka harus berkomunikasi untuk memohon bantuan dan
pertolongan kepada kekuatan tersebut, agar mendapatkan kehidupan yang aman, selamat
dan sejahtera. Tetapi apa dan siapa kekuatan yang mereka rasakan sebagai sumber
kehidupan tersebut, dan bagaimana cara berkomunikasi dan memohon perlindungan dan
bantuan tersebut, mereka tidak tahu. Mereka merasakan adanya dan kebutuhan akan
bantuan dan perlindungannya. Itulah awal rasa Agama, yang merupakan desakan dari
dalam diri mereka, yang mendorong timbulnya perilaku keagamaan. Dengan demikian,
rasa Agama dan perilaku keagamaan merupakan pembawaan dari kehidupan manusia,
atau dengan istilah lain merupakan fitrah manusia. Hingga saat ini, agama telah hidup
dalam tubuh manusia sejaklahir dan diwariskan oleh orang tuanya.

3. Apa bukti paling otentik yang bisa Anda ajukan bahwa Tuhan itu ada? Jelaskan?
Bukti paling otentik bahwa Tuhan itu ada adalah Alkitab, karena alkitab adalah satu
satunya buku yang ditulis oleh lebih dari 40 orang dengan profesi yang berbeda-beda
tetapi semuanya menjelaskan satu keberadaan yang menciptakan segalanya dan anak-
Nya yang tunggal dengan mukjizat-mukjizat yang terjadi. Bahkan hingga saat ini, bangsa
yang terlibat di dalam alkitab masih bertahan dan makmur hingga saat ini, yaitu Israel.
Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa kisah yang tertulis di Alkitab itu adalah bukti
bahwa Tuhan itu ada, tidak mungkin satu orang atau sekelompok orang dapat menulis
kisah yang sangat nyata dan indah tersebut hingga mendunia bahkan menjadi buku
terlaris di dunia.

4. Apa makna manusia diciptakan dalam peta dan teladan Allah dan apa implikasi-
implikasi praktis yang bisa anda refleksikan untuk menguatkan keimanan Anda?
Makna manusia diciptakan dalam peta dan teladan Allah adalah manusia seharusnya
Andryan Situmorang
2043201062
ETS_Agama Kristen

seperti Allah, berarti kalau kita tidak beres karena kita tidak ingat kembali bagaimana
seharusnya kita seperti Dia. Manusia mempunyai satu induk atau satu asal dari suatu peta
dan teladan Allah. Kita dicipta seperti Dia mengandung suatu kehormatan terbesar yang
bisa diberikan untuk melukiskan siapakah manusia. Waktu Allah mengatakan, “Mari
Kita menciptakan manusia menurut peta dan teladan Kita,” berarti Ia telah menjadikan
manusia tertinggi yang boleh mewakili Dia. Dengan demikian kita tau bahwa kita harus
meneladani Allah dan memiliki Allah sebagai tujuan hidup.
Di dalam hidup saya sendiri, saya sadar bahwa saya diciptakan seperti Allah dengan
tujuan meneladani Allah, tetapi bukan berarti saya adalah Allah, saya hanya menerima
kehormatan besar dari Allah dengan berkat yang diberikan-Nya, sehingga dengan berkat
itu saya mendapatkan banyak hal yang langsung ebrdatangan kepada saya. Seperti
datangnya kesempatan sebuah perlombaan dimana saya mempunyai kemampuan untuk
mengikuti perlombaan tersebut, tidak hanya itu tantangan-tantangan juga datang ke
dalam kehidupan saya dan dengan berkat tadi, saya punya kuasa untuk menghadapinya,
karna saya tau jalan Allah tidak selalu mudah, tetapi selalu baik.

Anda mungkin juga menyukai