Anda di halaman 1dari 14

PAPER

Kisah Tokoh Ayub

DI SUSUN OLEH :

NAMA : YOSEVINA BELA PADAKA


NIM : 86.3180
PRODI : PAK
TINGKAT/ SMST : L/LL
DOSEN: : RUBEN NESIMNASI, M.TH
MATA KULIAH : PPPL LL

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA “ IKAT”


JAKARTA,2021-2022
Kata Pengantar

Puji Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan yang telah memberikan Rahmat serta
karunia kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan paper ini dengan adapun
paper yang saya buat ini mengenai PPPL1 tentang salah satu tokoh Alkitab.
Paper ini di ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah sebagai persyaratan mengikuti UAS.
Saya menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan,karena paper ini mungkin
masih ada kesalahan serta kekurangan. Namun harapan saya paper ini bisah memberikan
informasih bagi pembaca dan bermanfaat untung mengembangkan wawasan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan bagi kita semua.penulis juga berterima kasih kepada pihak
yang telah melakukan waktu untuk memberi dukungan dalam menyelesaikan paper ini.
Dalam hal ini penulis berterima kasih kepada:
1. Handri Geradus M,Th sebagai dosen,yang telah memberikan waktu untuk memberi
bimbingan dalam mata kuliah PPPL1 .
2. Serta semua orang yang telah memberikan motivasi kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan Tugas ini dengan baik.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1 Pendahuluan
Latar belakang
A. Alasan memilih Judul
Rumusan Masalah
B. Tujuan penulisan
C. Sistem penulisan
Bab II landasan Teori
A. Defenisi Ayub
B. Defenisi kesalahan Ayub
C. Defenisi imam Ayub
Bab III pembahasan
A. Latar belakang kitab Ayub
B. Ayat -Ayat kunci kitab Ayub
C.
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Adapun menjadi alasan penulis memilih judul dalam paper ini, karena
penulis melihat bagaimana dalam kitab Yesaya 58;1-14 bagaimana Israel
membawa kepalsuan tentang kesalehannya yang hanya pura-pura menunjukkan
sikap yang tidak baik, sifat-sifat kepalsuan yang dilakukan Israel pada saat itu.
Banyak orang beranggapan bahwa seseorang itu dikatakan “ saleh” bila dia
mampu menjalankan setiap ketentuan dan tuntutan ajaran agamanya. Namun
anggapan ini sangat berbahaya, bila ketentuan dan tuntutan ajaran agama
tersebut dijalankan dengan motivasi salah misalnya, agar dipuji orang dan
disebut sebagai orang Saleh misalnya secara khusus, yesaya menyinggung pola
berpuasa yang salah. Puasa dianggap cukup bila kita tidak makan dan minum,
namun penindasan, pemerasan kelaliman terhadap para buruh, orang asing dan
kaum lemah tetap dilakukan. Bukankah hanya orang-orang munafik yang
melakukan hal ini? Tuhan Yesus dalam perjanjian baru mengecam : “ celakalah
hai orang munafik!”
Kesalehan yang sejati Allah menghendaki agar berpuasa, umat belajar
untuk memiliki kesungguhan hati dan merendahkan diri tujuan agar kita terlepas
dari keinginan untuk menindas orang lain, terlepas dari sikap egois dan serakah.
Berpuasa berarti bertobat yaitu meninggalkan cara hidup yang lama dan
memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak Allah: membela hak yang
lemah memberi makan yang lapar membeli pakaian yang telanjang dan lain-
lain. Apakah pengenalannya hamba tuhan tentang Allah yang dilayani tidak
hanya dasar pengetahuan teknologi dan memperkaya pemahaman yang tentang
Allah, tetapi jaga mempengaruhi pada kehidupan pelayanannya bagi seorang
hamba Tuhan yang percaya Allah sebagai realitas tertinggi dan meyakini teoritis
kuasanya akan menjadi dasar untuk membangun pondasi pelayanan sesuai
dengan panggilan yang Allah telah nyatakan kepadanya, sehingga dalam
pelayanan ia pun akan berdasar kepada kemahakuasaan Allah untuk menggapai
seluruh saran pelayanannya.
B. Tujuan penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan:
A. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk ikut ujian akhir
semester
B. Untuk memenuhi standar kelulusan akademik
C. Sistematika penulisan Untuk mempermudah membaca paper ini
penulis memberikan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Defenisi Ayub

Nabi Ayub menggambarkan sosok manusia yang paling sabar bahkan


bisa dikatakan bahwa ia berada di puncak kesabaran. Sering orang
mendustakan kesabaran kepada nabi Ayub misalnya dikatakan: seperti
sabarnya nabi Ayub jadi nabi Ayub menjadi simbol kesabaran dan cermin
kesadaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa pada setiap agama dan
pada setiap budaya. Dikala Ayub memikirkan penyebab penderitaan 3
pertanyaan terlintas di benarkan, dan semuanya bisa dijawab jika seorang
mengenal Yesus Kristus. Pertanyaan ini muncul dalam pasal 14 pertanyaan
yang pertama dalam ayat 4: Ayub bertanya “ siapa dapat mendatangkan
yang terakhir dari yang najis seorangpun tidak!” bertanya Ayub ini muncul
karena hatinya menyadari benar di hadapannya Allah itu Kudus sedangkan
kita tidak Oleh karena itu terdapat sebuah jurang yang memisahkan manusia
dari alam sebagai akibat dari dosa. Pertanyaan Ayub ditemui jawabannya
ada dalam Yesus Kristus. Iya membayar denda dosa kita dan menukarnya
hadapan Allah, ( Ibrani 10: 14,kolose 1:21-23,2 korintus 5:17 ) pertanyaan
yang kedua, Ayub bertanya “ tetapi apabila mati manusia maka terhantar lah
iya ada yang tiada berdaya lagi apabila manusia putus nyawa di manakah
dia? ( Ayub 10). Ini merupakan pertanyaan kekekalan kehidupan maupun
kematian yang hanya dijawab dalam Kristus

B. Defenisi Kesalehan Ayub

Kesalehan dan kesetiaan seseorang hamba tentang Allah memiliki berbagai


implikasi dalam kehidupan sehari-hari dan berdampak langsung dalam
praktek hidupnya, karena akan mempengaruhi pandangannya tentang
dirinya,orang lain,dan lingkungan di sekitarnya.seseorang hamba tuhan akan
memperlakukan dirinya orang lain dan dirinya dan lingkungan
sepelayannnya. Kitab Ayub mengingatkan kita adanya peperangan rohani
yang terjadi di balik layar yang tidak kita sadari.seringkali kita bertanya
kepada Allah memperbolehkan sesuatu terjadi,dan kita mempertanyakan
atau meragukan kebaikan Allah tanpa melihat gambaran yang seutuhnya
kitab Ayub mengajarkan kita untuk percaya kepada Allah dalam semua
situasi kita harus percaya kepadanya tidak hanya pada kita tidak mengerti
melainkan karena kita tidak mengerti. Penulisan mazmur menulis “ adapun
Allah, jalannya sempurna “ ( Mazmur 18:30) jika jalan Allah itu sempurna
maka kita dapat percaya bahwa segala sesuatu yang ia lakukan apapun yang
diperbolehkan nya juga sempurna. Ini mungkin sulit diterima tetapi pikiran
kita bukan kekinian ala benar bahwa kita tidak diharapkan mengerti
sekiranya sepenuhnya oleh karena itu, ia mengingatkan kita sebab
rancanganku dari rancanganmu dan jalanku bukanlah jalanmu demikianlah
firman Tuhan seperti tingginya langit dari bumi demikianlah tinggi jalanku
dari jalannya dan rancanganku dari rancanganmu. ( Yesaya 55:8-9).
Terlepas dari semua itu tanggung jawab kita kepada Allah adalah
mentaatinya mempercayainya dan tunduk kepadanya kehendaknya baik saat
kita mengerti ataupun tidak mengerti setiap rancangannya.

C. Defenisi Imam Ayub

Imam Kristen berhubungan dengan oleh firman Allah: firman Allah


katakan bahwa iman timbul dari pendengaran yaitu pendengaran akan
firman Allah ( Roma 10:17 ). Iman Kristen yang bertumbuh oleh pengujian
pengujian iman adalah tindakan Allah untuk meningkatkan iman seseorang
menjadi lebih berkualitas. Iman Kristen bertumbuh dalam pencobaan
pencobaan dari touring dipakainya untuk merendahkan hati dan untuk
mengetahui isi hati setiap manusia, reaksi-reaksi negatif yang muncul dari
percobaan yang akan dipangkas oleh Tuhan setelah itu Tuhan akan
memulihkan setiap orang yang akan menghibur dan memberi hati yang baru
yaitu hati yang taat. Iman Kristen bertumbuh karena di praktekan: iman
yang mati jelas tidak berubah karena itu iman demikian tidak berguna
tindakan rela melayani Tuhan dan sesama merupakan tindakan aktif yang
menempatkan hidup kita sebagai hamba kebenaran.

Iman historis, iman ini sepenuhnya merupakan penerimaan atas


kebenaran tanpa memperhatikan tujuan moral maupun spiritual. Iman ini
mungkin akibat dari suatu tradisi pendidikan pendapat umum yang disertai
dengan tindakan umum roh Kudus. Iman mujizat, yang disebut dengan
imam mukjizat adalah suatu kepercayaan yang ada dalam pikiran seseorang
bahwa semua mukjizat akan dapat dilakukannya atau di lakukan atas
namanya. Allah dapat memberikan kepada seseorang 1 pekerjaan yang
mengatasi kekuatan ilmiahnya dan memungkinkan dia melakukannya hal ini
sangat jelas dalam keadaan dimana manusia tampil hanya sekedar sebagai
alat Tuhan sebab orang semacam itu harus mempunyai rasa percaya yang
penuh bahwa Tuhan tidak akan mempermalukan dia. Iman sementara iman
seperti ini adalah kepercayaan terhadap kebenaran agama yang disertai
dengan tuntutan hati nurani dan pengaruh perasaan, tetapi tidak berakar
dalam istilah ini diambil dalam ( Matius 13: 20- 21) di sebut sebagai iman
sementara sebab tidak permanen dan gagal dalam mempertahankan diri
pada hari pencobaan dan kesulitan mungkin iman ini disebut sebagai teman
khayalan secara umum dapat dikatakan bahwa iman sementara berdasarkan
kepada hidup emosional dan berusaha mencuri kesenangan pribadi bukan
kemuliaan Tuhan. Iman yang benar dan menyelamatkan iman ,yang benar
dan menyelamatkan adalah suatu imam yang memiliki kedudukan dalam
hati dan berakar pada hidup yang salah mengalami kelahiran kembali. Iman
ini pertama-tama bukan tindakan manusia akan tetapi suatu potensi yang
diberikan oleh Tuhan dalam hati orang berdosa benih iman dinamakan
dalam diri manusia ketika ia mengalami kelahiran kembali.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penulisan Dan Waktu Penulisan

Ada tiga pandangan utama mengenai tanggal kitab ini ditulis.


Kitab ini mungkin disusun selama zaman parq leluhur sekitar 2000
SM. Tidak lama sesudah peristiwa ini terjadi dan mungkin ditulis oleh
Ayub sendiri selama zaman Salomo atau tidak sesudah itu sekitar
940-900 SM. Karena bentuk sastra dan gaya penulisannya mirip
dengan kitab-kitab sastra hikmat masa itu ataupun selama masa
pembuangan sekitar 586-538 SM. Ketika umat Allah sedang
bergumul mencari arti teologis dari bencana mereka penulis yang
tidak dikenal jikalau bukan Ayub sendiri pastilah memiliki sumber
sumber lisan atau tulisan yang terinci dari zaman Ayub yang
dipakainya di bawah dorongan dan Ilham ilahi untuk menulis kitab ini
sebagaimana adanya sekarang. Baik para nabi dahulu modern tidak
sepakat mengenai waktu penulisan kitab Ayub.ada tanda – tanda
bagian pendahuluan ( Ayub 1:2) dan bahagia penutup ( Ayub 42:7-
17) berasal dari zaman kuno yaitu:

1. Ayub sendiri yang mempersembahkan kurban bakaran ( Ayub


1:5) tanpa mengantarkan tanpa mengantarkan seorang Imam
pada sebuah Kuil;
2. Seperti Abraham dan Ayub ,harta milik Ayub terdiri dari
domba,Untah,lembuh,keledai,Dan buda budak ( Ayub 1:3
bnd,kej 12:16:33:5).
3. Tanahnya menjadi sasaran suku suku perampok (1:15-17)
4. Masa hidup Ayub sampai 140 tahun sesuai dengan masa
hidup orang zaman dalam kitab ( Ayub 42:16)
5. Gaya epik dari kisah prosa ini sangat mirip Dengan kitab
kejadian dan sastra ungarit.
6. Pahlawan kuno yang saleh bernama Ayub di sebut oleh
yehezkiel bersama dengan nuh dan Daniel. ( Daniel 24:14-
20).
Atas dasar bahasa yang di pakai dalam kitab Ayub ,parah ahli pada
kesimpulan bahwa kitab yang berasal dari zaman yang mudah,meskipun pelukis
di situasi masyarakat di namakan Ayub hidup menunjukkan sesuatu.Tata cara
hidup zaman kuno dan para ahli berpendapat bahwa Alkitab Ayub di tulis antara
tahun 400- 300 SM.

B Ayat -Ayat kunci kitab Ayub


1. Ayub 1:1 “ ada seorang laki laki di tanah US Bernama Ayub orang
itu saleh jujur,ia takut akan Allah Dan menjauh kejahatan.
2. Ayub 1:21 dengan telanjang aku keluar dari kandungan Ibuku,dan
dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalam-Nya,Tuhan yang
memberi Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.
3. Ayub 38:1-2,maka dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub
siapakah dia yang mengenalkan keputusan dengan kata katanya
yang tidak berpengetahuan ?.
4. Ayub 42:5-6, hanya dari kata orang Saja aku mendengar tentang
engkau,tetapi sekarang mataku sendiri memandang engkau
oleh,Sebab itu aku mencabut,perkataan dan dengan menyesal aku
duduk dalam debuh dan tanah.

D. Tujuan penulisan

Tujuan kitab Ayub adalah Menyelidiki keadilan perilakuan Allah


terhadap orang yang benar, penyelidikan ini mengutus dua pokok
utama.pertama iblis secara tidak langsung menyatakan dalam PS 1:9-11
bahwa Kebijakan Allah dalam memberkati orang benar justru
menghalangi perkembangan yang sejati, berkat menyebabkan Orang
orang mau hidup benar karena ke untungan yang akan mereka
peroleh,iblis mengatakan bahwa Pernyataannya dapat di buktikan
Dengan cara menghentikan berkat berkat, Ayub iblis beranggapan bahwa
tidak ada orang yang mau di jalankan oleh Allah, dalam kasus ini
Kebijaksanaan Allah yang mau di puji bukan Ayub ke dua, Ayub
bertanya tanya, bagaimana mungkin Allah mendapat membiarkan orang
benar menderita.

E. Ciri – Ciri kitab Ayub


Adapun ciri khas Ayub adalah sebagai berikut:
1. Ayub penduduk Arab Utara seorang bukan Israel Yang benar dan
takut akan Allah, mungkin telah hidup sebelum keluarga israel
Ada.
2. Kitab ini menyajikan pembahasan terdalam yang pernah Tertulis
Mengenai rahasia penderitaan Sebagai puisi dramatic drama.dalam
kitab ini berisi rasa kesedihan yang mengharukan dan dialog
intelektual Yang mengunggah perasaan.
3. Sikap ini menyikapkan suatu di namika penting yang beroperasi
dalam setiap ujian berat Yang saleh.
4. Kitab ini memberikan sumbangan Tak ternilai kepada seluruh
Pernyataan alkitabiah tentang pokok pokok penting seperti Allah
umat
manusia,penciptaan,iblis,dosa,kebenaran,penderitaan,kadilan,perto
batan,dan iman.
5. Kitab ini mencatat penilaian teologis yang salah tentang
penderitaan Ayub oleh teman teman -Nya.
6. Peranan iblis sebagai penuduh orang benar di tunjukkan dengan
lebih jelas.
7. Secara dramatis kitab Ayub mempertunjukkan prinsip alkitabiah
orang percaya di ubah oleh pernyataan dan bukan informasi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan Yang dapat kami tarik dari kitab ini adalah Mengenai
esensi dari penderitaan yang di alami Oleh orang benar. Penderitaan
tersebut untuk menunjukkan kemahakuasaan Tuhan dan untuk Mengajar
orang benar pentingnya mempercayai Tuhan sepenuhnya.penderitaan
tidak selalu di akibatkan oleh Dosa, tetapi penderitaan juga bisa di pakai
Tuhan untuk membawa manusia Kepada pemahan yang baru tentag
Tuhan,menguji,memurnikan, dan memberi pelajaran atau menguatkan
jiwa manusia,bahwa ketika semuanya hilang ,bahwa Allah yang
tersisa.dan itu cukup intinya semua adalah segi kehidupan manusia bisa
menjadi Alat yang di gunakan Oleh Tuhan Untuk mengajar manusia
tentang dirinya, Ayub adalah orang yang berbudi baik Dan mempunyai
kekayaan yang luar biasa, yang kemudian mengalami musibah, hebat ia
kehilangan semua anaknya,dan segalah harta bendanya, lalu di hinggapi
penyakit kulit yang menjijikan dalam tiga rangkanya percakapan yang
tersajak Si penulis menggambarkan Bagaimana teman teman Ayub, dan
Ayub sendiri yang menanggapi malapetaka itu, Pokok yang penting
dalam percakapan itu ialah menyinggung caranya Allah memperlukan
manusia pada bagian terakhir Allah sendiri Menyatakan dirinya kepada
Ayub.
DAFTAR PUSTAKA

Https://www,jw,org perpustakaan, buku belajar dari cerita Alkitab

TERIMA KASIH TUHAN YESUS MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai