Tujuan rapat
Peserta rapat
Media rapat
Tujuan rapat
Pemimpin rapat
Tipe otoriter
Tipe otoriter maksudnya ialah seorang pemimpin yang mempunyai rasa bahwa dirinya orang yang paling
berkuasa, paling mengetahui dalam segala hal, dan setiap keputusan hanya ditentukan dirinya.
Tipe demokratis
Tipe demokratis maksudnya seorang pemimpin yang bersifat adil, terbuka, memberikan kesempatan
kepada para peserta untuk mengemukakan pendapat, pandangan, pertanyaan atau saran-saran,
berperan aktif, ikut menentukan tujuan kelompok, pemimpin berusaha untuk membimbing dan
mengarahkan peserta rapat, memberi petunjuk, memberikan bantuan kepada para peserta kelompok.
Tipe laissez faire atau tipe liberal maksudnya pemimpin rapat memberikan kebebasan kepada para
peserta rapat untuk mengambil berbagai macam langkah atau cara dalam menyelesaikan masalah.
Peserta rapat
Tipe pemersatu
Penuh pengertian, persahabatan, berjiwa besar, sabar, tekun/ulet, mempunyai sikap toleran.
2) Tipe perantara
Bertindak sebagai perantara, atau sebagai penghubung antara yang satu dengan yang lain, baik
perorangan maupun kelompok.
3) Tipe pendengar
Peserta rapat dengan tipe pendengar termasuk peserta rapat yang pasif, tidak turut berperan serta
secara aktif dalam rapat. Tipe pendengar umumnya orang yang bersifat pendiam (jarang berbicara).
Peserta rapat yang termasuk pemberi semangat mempunyai sifat penggerak, kemauan, dan kemampuan
bekerja yang cukup tinggi. Dapat mempengaruhi orang lain karena pandai membaca situasi, berwibawa,
disegani sehingga mempunyai pengaruh baik di kalangan kelompok sendiri maupun di luar kelompok.
5) Tipe inisiatif
Merupakan orang yang rajin, tekun, kreativitas yang tinggi serta mempunyai keinginan yang baik, untuk
turut memikirkan pemecahan keadaan atau masalah.
Pada saat rapat orang-orang yang termasuk tipe pemberi informasi selalu mernberikan informasi karena
mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang cukup banyak, mudah bergaul, dan dapat dipercaya.
7) Tipe penyerang
Peserta rapat tipe ini bersifat pendobrak, menentang terhadap masalah yang sedang dibahas, pendapat,
dan sikap orang lain. Sehingga dapat menimbulkan perdebatan dan perpecahan.
2) Sebagai penyimpul
Media rapat
Media rapat adalah fasilitas peralatan yang biasa digunakan dalam suatu rapat balk rapat dengan peserta
yang sedikit maupun peserta rapat yang berjumlah banyak. Beberapa contoh media rapat, antara lain:
ruangan, meja, dan kursi;
lampu penerangan;
flip chart;
sound system;
ballpoint;
buku;
kertas;
pensil;
komputer;
dan lain-lain
Jalannya rapat ditulis oleh seorang petugas khusus yaitu notulis atau sekretaris. Perihal notulis ini
dibahas lebih terperinci dalam bab 3 bagian
Seorang pemimpin rapat harus dapat menjalankan fungsinya, agar rapat dapat berjalan dengan tertib
dan dapat mencapai tujuan. Fungsi pemimpin rapat adalah sebagai berikut :
Sebagai Pengarah
Seorang pemimpin rapat harus dapat mengarahkan para peserta rapat, agar tujuan rapat yang telah
ditentukan dapat tercapai. Arahan dari pimpinan ini diperlukan agar topik/masalah yang dibahas dalam
rapat tetap dalam konteksnya, fokus dan tidak menyabar ke topik/masalah lainnya.
Sebagai Penengah
Sebagai pemimpin rapat harus dapat bertindak sebagai penengah jika terjadi pertentangan atau
perbedaan pendapat di antara para peserta rapat.
Sebagai Penggerak
Seorang pemimpin rapat harus mampu menggerakkan paara peserta rapat untuk dapat berperan aktif
dalam penyelesaian masalah yang dibicarakan pada rapat. Hal ini diperlukan, agar hasil yang diperoleh
dalam rapat sesuai dengan harapan semua peserta.
Seorang pemimpin rapat harus dapat bertindak sebagai pencari solusi jika rapat mengalami kemacetan
atau kebuntuan. Seorang pemimpin rapat dituntut harus lebih memahami masalah yang dibahas dalam
rapat, dengan demikian pemimpin rapat harus memiliki pengetahuan, wawasan, dan pengalaman yang
lebih luas.
Peserta rapat juga harus mengetahui dan memahami fungsinya, sehingga rapat dapat berjalan dengan
baik. Fungsi peserta rapat adalah sebagai berikut :
Sebagai penyumbang pendapat
Umumnya suatu rapat diadakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Peserta rapat
harus dapat menyumbang pendapat/ide agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan secara bersama-
sama. Semakin peserta rapat yang menyumbangkan pendapatnya, maka semakin banyak masukan yang
didapat untuk menyelesaikan masalah.
Pendapat yang disampaikan oleh peserta rapat haruslah berdasarkan data-data yang benar dan rasional.
Sebagai penyumbang data, peranan peserta rapat sangat penting dalam membantu pimpinan rapat
untuk menentukan langkah-langkah yang diambil dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dibahas
dalam rapat.
Semua saran, pendapat, ide dan gagasan dari seluruh peserta rapat tentu perlu dipertimbangkan dan
didiskusikan bersama-sama, agar menghasilkan kesimpulan yang diharapkan oleh semua pihak. Oleh
karena itu, setiap peserta rapat harus ikut berperan aktif dalam rumusan kesimpulan.
Setiap peserta rapat harus mampu membantu pimpinan rapat, agar dapat menjalankan rapat dengan
baik dan diperoleh keputusan rapat yang memuaskan semua pihak. Peserta rapat dapat memberikan
informasi sebanyak-banyaknya yang dapat membantu pimpinan rapat dalam pengambilan keputusan.
5.Sebagai penerima hasil keputusan
Dengan diadakannya suatu rapat diharapkan dapat diacpai suatu kesimpulan/keputusan yang
merupakan hasil kesepakatan bersama dari peserta rapat, terhadap suatu permasalahan yang dihadapi.
Oleh karena itu, hasil keputusan ini harus diterima dan dijalankan oleh seluruh peserta rapat dengan
senang hati, walaupun mungkin saja itu bukan merupakan saran/pendapatnya.
Agar pembahasan suatu masalah dalam rapat tidak keluar dari konteksnya dan tidak terjadi perdebatan
yang berkepanjangan, rapat harus dikendalikan oleh pimpinan rapat. Jenis-jenis pengendaliannya adalah
sebagai berikut :
Pengendalian ini merupakan pengendalian rapat yang memberikan kesempatan secara bebas kepada
para peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya secara bergantian. Model pengendalian seperti
ini terkesan demokratis, namun dapat memberikan peluang kepada para peserta rapat yang ingin
memonopoli pembicaraan dalam rapat.
Pengendalian secara ketat adalah pengendalian rapat yang tidak memberikan kesempatan bertanya atau
mengeluarkan pendapat kepada para pesertanya. Para peserta rapat boleh mengeluarkan pendapat
hanya seizin pimpinan rapat dengan waktu dan jumlah penanya yang sudah ditentukan. Model
pengendalian seperti ini terkesan otoriter dan kaku, sehingga para peserta rapat kurang bebas dalam
mengeluarkan pendapatnya.
Pengendalian rapat yang menggabungkan antara bebas terbatas dengan ketet adalah pengendalian rapat
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta rapat untuk mengeluarkan pendapatnya
dan apabila keadaan sebuah mulai kurang sterkendali, pimpinan rapat langsung menggunakan cara
pengendalian ketat, sehingga keadaan normal kembali.
Pertanyaan umum
Pertanyaan umum diajukan untuk mengaktifkan seluruh pesertarapat. Semua siajak serta untuk berpikir
mencari jawaban dari pertanyaan yang bersifat umum.
Pertanyaan langsung
Pertanyaan langsung biasanya dilakukan oelh pemimpin rapat. Pertanyaan langsung diajukan dengan
tujuan untuk memberikan motivasi atau dorongan kepada peserta rapat agar aktif dalam rapat.
Pertanyaan langsung berguna untuk menghentikan percakapan pribadi antar peserta rapat. Selain itu
tuja berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta rapat yang dapat menjawab pertanyaan
tesebut.
Contohnya: Saudara Roni, menurut pendapat anda bagaimana cara promosi yang efektif?
Contohnya: Saudari Tini, tadi saudari Ani menanyakan perihal mengenai open management. Apakah
Sadari tahu mengenai itu?
Pertanyaan terbuka
Dalam pertanyaan ini, jenis pertanyaan ini diajukan terbuka, yang diungkapkan dalam kata-kata yang
bersifat umum. Jawaban dari pertanyaan terbuka dapat bervariasi atau bermacam-macam. Biasanya
kalimat tanya diawali dengan kata tanya: apa, bagaimana, mengapa, bilamana, siapa, kapan.
Pertanyaan mengembalikan
Yang dimaksud dengan pertanyaan mengembalikan adalah pertanyaan dibalikkan kepada orang yang
bertanya atau pertanyaan dijawab dengan pertanyaan lagi. Pertanyaan dari peserta rapat dikembalikan
kepada peserta rapat yang bertanya atau ditanyakan lagi kepada peserta rapat yang lain, sehingga
peserta rapat yang lain ikut aktif memikirkan jawabannya.
Pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta rapat berguna untuk memberikan dorongan kepada
peserta rapat untuk aktif, kreatif, dan mengembangkan pola cara berpikir yang rasional serta
menghindari dialog langsung antara pemimpin rapat dengan seorang peserta rapat.
Contohnya: Saudara A bertanya kepada pemimpin rapat, saudara ketua mengapa promosi tidak
dilakukan secepatnya dalam kurun waktu 1 bulan ini? Dijawab oleh pemimpin rapat, menurut saudara A
sendiri mengapa promosi tidak kita lakukan pada bulan ini?
Pertanyaan faktual
Pertanyaan yang diajukan dengan tujuan untuk memperoleh fakta atau keterangan lain yang sesuai
dengan kenyataan.
Contohnya: Berapa omzet penjualan kita bulan ini?
Pertanyaan retoris
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan suatu jawaban, karena orang-orang sudah
mengetahui jawabannya.
Contohnya: Bukankah dengan bekerja keras kita akan memperoleh hasil yang maksimal?
Pertanyaan penghargaan
Pertanyaan yang diajukan karena ingin memberikan penghargaan kepada orang yang telah menyatakan
pendapat yang baik, sehingga akan memberikan semangat atau dorongan kepada peserta lain untuk
lebih berani mengemukakan pendapat.
Contohnya: Saudara Ihsan, Anda tadi telah mengemukakan pentingnya open management. Dapatkah
anda menjelaskan hal itu lebih lanjut?
Leading question
Maksud leading question ialah suatu pertanyaan yang diungkapkan padahal jawabannya telah ada dalam
pertanyaan itu sendiri.
Penyelenggaraan rapat
Dalam penyelenggaraan rapat, pemimpin rapat merupakan pihak yang bertanggung jawab atas
kelancaran proses penyelenggaraan rapat mulai dari rapat hingga akhir. Rapat biasanya langsung dibuka
oleh pemimpin rapat, tetapi ada juga pembukaan rapat ang dilakukan oleh pembawa acara, seseorang
yang menduduki posisi tertinggi pada suatu perusahaan/organisasi atau seseorang yang disegani.
Membuka rapat
Hal-hal yang harus dikemukakan dalam membuka subuah rapat adalah sebagai berikut :
Acara rapat.
Berlangsungnya rapat
Selama rapat berlangsung pemimpin rapat harus dapat mengatur jalannya rapat agar tertib. Masalah
yang dihadapi dalam rapat harus dapat diatasi, seperti terjadinya perdebatan yang berkepanjangan,
adanya monopoli pembicaraan oleh salah seorang peserta rapat, tidak konsentrasinya peserta rapat dan
sebagainya.
Selama rapat berlangsung sekretaris bertanggung jawab untuk membuat catatan pelaksanaan rapat.
Bentuk catatannya disesuaikan dengan keinginan pimpinan rapat. Ada dua bentuk catatan rapat, yaitu
sebagai berikut :
Verbatim, yaitu catatan lengkap semua pembicaraan dalam rapat tanda ditambahi ataupun dikurangi.
Notula, yaitu catatan yang berisi pokok-pokok pembicaraan yang dibahas dalam rapat.
Menutup rapat
Rapat yang telah berlangsung beberapa waktu, pada akhirnya akan ditutup. Apabila dalam rapat belum
ditemukan keputusan, maka pemimpin rapat dapat memunjuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Akan tetapi, bila dalam rapat tersebut tidak ditemukan hambatan dan telah menghasilkan
keputusan maka diakhir rapat, pemimpin rapat dapat membacakan hasil dari pertemua/ rapat tersebut
dan memberikan kesempatan bagi peserta rapat untuk mengemukakan hal-hal yang sekiranya belum
tercakup dalam hasil keputusan rapat. Setelah tidak ada lagi permasalahan, maka pemimpin rapat dapat
menutup rapat.
Pengertian notula
Menurut KBBI notula adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal yang
dibicarakan dan diputuskan. Seseorang yang menulis notula dinamakan notulis.
Macam-macam notula
Yang dimaksud dengan notula harfiah ialah laporan atau pencatatan secara kata demi kata seluruh
pembicaraan dalam rapat, tanpa menghilangkan atau menambahkan kata lain (kata dari notulis).
Fungsi notula
Sebagai dokumen
memilah dan memilih hal yang penting dan yang tidak penting
menulis cepat/stenografi/shorthand.
Beberapa fasilitas dan keistimewaan yang hams diperoleh seorang notulis. yaitu:
Notulis diberi informasi perihal latar belakang rapat, tujuan rapat, pokok masalah rapat, dan jenis rapat
sebelum rapat dilaksanakan. Notulis harus mengetahui susunan acara berikut pokok masalah atau materi
yang akan dirapatkan agar dapat dipelajari sehingga memudahkan dalam menyusun notula.
Notulis diberi dokumen atau makalah yang dibagikan kepada peserta rapat yang lain pada saat
pelaksanaan rapat.
Notulis diperbolehkan untuk meminta agar peserta rapat menjelaskan atau menyempurnakan
kesimpulan yang dikemukakan notulis.
Notulis mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada saat rapat berlangsung.
Setiap sesi berakhir notulis mempunyai hak untuk memperoleh rangkuman dan kesimpulan rapat.
Agar dapat menyempurnakan notulanya notulis berhak berbicara pada setiap sesi.
Notulis duduk di sebelah pemimpin rapat, agar mudah berkomunikasi dan memperoleh informasi secara
maksimal. Pemimpin rapat dapat menyampaikan bahasa isyarat. petunjuk. bisikan atau surat kecil.
Apabila rapat berlangsung terlalu lama, maka perlu disiapkan beberapa orang untuk menjadi notulis.
Setiap dua jam atau setiap acara berlangsung dua jam. notulis digantikan dengan yang lain karena
pekerjaan notulis membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan melelahkan. Bahkan dalam rapat yang
besar notulis diganti setiap setengah jam.
Ketika menyusun notula, seorang notulis tidak boleh mengerjakan hal lain karena menyusun notula
memerlukan konsentrasi yang penuh.
Jika rapat membutuhkan waktu pengkajian yang lebih lama dan berlangsung alot serta rumit, maka
notulis berhak memperoleh keleluasaan waktu untuk menyusun notula akhir. Perbandingan waktu
antara mengolah data dengan lamanya rapat ialah 3 : 1. Maksudnya jika rapat berlangsung selama 1 jam,
maka setelah rapat waktu yang dibutuhkan notulis untuk mengolah data hasil rapat ialah selama 3 jam.
Isi notula
Notula yang baik adalah yang ringkas tetapi lengkap serta jelas.
Nota yang lengkap berisi hal-hal seperti di bawah ini, walaupun ada organisasi atau lembaga yang
menyimpang dari urutan-urutan berikut:
Sifat rapat (rutin, biasa, luar biasa, tahunan, rahasia dan lain-lain);
Tempat rapat;
Waktu mulai dan berakhirnya (kalau tidak pasti ditulis sampai dengan selesai);
Lengkap berisi semua informasi walaupun dalam penulisannya ringkas, tidak bertele-tele:
Setiap pembicaraan ditulis secara terperinci dan satu sama lain saling terkait;
Dapat dijadikan alat bukti, bila terjadi sesuatu permasalahan, umpama di pengadilan dan lain-lain;
Dapat membantu untuk mengingatkan kembali setiap orang yang terkait bila memerlukan lagi notula
tersebut.
Susunan notula
hal yang harus diperhatikan pada waktu menyusun notula, antara lain sebagai berikut:
1) Nomor rapat dan jenis rapat perlu disebutkan. lebih-lebih pembicaraan itu dilaksanakan secara
berkala.
2) Jam berapa dibuka, harus disebutkan begitu berakhirnya, tetapl kalau belum pasti selesainya maka
ditulis mulai pukul 8.00 sampai selesai,
3) Daftar hadir semua ditandatangani oleh peserta dan harus dilampirkan pada notula.
4) Meskipun notula ditulis secara ringkas, tetapi setiap pembicaraan harus disebutkan namanya
5) Tetapi nama pendukung, terutama yang tidak disetujui jangan dituliskan, lebih baik ditulis
6) Setelah rapat selesai notulis mengoreksi lagi notula dan menyalin kembali salinannya ditik dengan
rapi, dan ditandatangani oleh notulis serta Ketua.
7) Bila perlu digandakan, untuk dibagikan pada yang tidak hadir pada waktu rapat, atau dibagikan
pada waktu rapat berikutnya.