Anda di halaman 1dari 5

TEKNIK RAPAT DAN DISKUSI

I. RAPAT

a. Teknik Rapat

Kebiasaan dalam suatu kelompok masyarakat apabila menghadapi suatu kejadian


diperlukan pendapat-pendapat anggota kelompok untuk menentukan keputusan bersama
tentang apa peranan anggota dalam menghadapi kejadian tersebut. Kebiasaan semacam
ini ditangani melalui rapat dan diskusi.

Sejalan dengan pola pikir di atas para anggota Pramuka sebagai kelompok organisasi
perlu mengadakan rapat-rapat dan diskusi seperti :
 Rapat anggota pengurus (pleno).
 Rapat pembuatan program.
 Rapat pembentukan pengurus.
 Rapat luar biasa.
 Rapat koordinasi masing – masing bidang

Di sini dapat dikatakan bahwa rapat merupakan salah satu alat (sarana) dalam suatu
pencapaian tujuan suatu organisasi. Dalam teknik memimpin suatu rapat para anggota,
terutama anggota pengurus Dewan Penggalang harus berpegang kepada ketentuan-
ketentuan di bawah ini, agar suatu rapat dapat berhasil dengan baik.

Kerangka kerja rapat/skenario rapat yang terdiri dari :


1. Maksud dan tujuan rapat.
2. Susunan/komposisi rapat.
3. Target/waktu yang tersedia.
4. Wewenang peserta.
5. Peliput/notulis rapat.

Baik tidaknya hasil suatu rapat akan ditentukan oleh peserta rapat itu sendiri dalam
mencarikan sumbangan pemikiran untuk memberikan sumbangan dalam pencapaian
tujuan rapat tersebut.

b. Tata Cara/Prosedur Rapat

Sebenarnya rapat merupakan jalinan kerjasama yang rumit (kompleks) dan saling kait
mengkait satu dengan lainnya, serta saling pengaruh mempengaruhi. Oleh karena itu
maka suatu rapat harus berpegang pada tata cara dan prosedur rapat yang lazim di
pergunakan.

Yang penting dalam hal ini agar masing-masing anggota peserta rapat mengetahui
dengan jelas hal-hal yang telah diatur atau ditentukan dalam suatu rapat. Pra peserta
rapat sebaiknya tahu benar apa yang menjadi tujuan utama rapat itu, siapa anggota
didalamnya, siapa pula yang memimpin rapat, maka peranan apa yang dapat
disumbangkan untuk mencapai dari para anggota rapat itu sendiri.

Perlu juga diketahui dimana, bila, dan berapa lama rapat itu diselenggarakan, atau
wewenang anggota/kelompok dan bagaimana laporan yang akan disusun. Uraian atau
prosedur di atas merupakan dasar pegangan para anggota/pengurus Dewan Penggalang
dalam memimpin rapat sehingga akan dapat mencapai hasil yang diharapkan, sebab
berhasil tidaknya suatu pembicaraan dalam rapat, tergantung kepada apakah tata
cara/prosedur diatas dilaksanakan dengan baik atau tidak.

latihan Dasar Kepemimpinan & Manajemen Siswa


c. Pemimpin rapat

Seorang pemimpin rapat sebaiknya dapat memenuhi persyaratan di bawah ini :


1. Seorang pemimpi rapat harus cakap/terempil dalam memimpin suatu rapat.
2. Mempunyai pandangan luas dan cepat tanggap.
3. Bijaksana, tidak otoriter, tidak mau menang sendiri (demokrasi Pancasila).
4. Tidak mempunyai sikap sombong, sikap masa bodoh, dan berprasangka buruk
terhadap anggota rapat.
5. Memberikan kesempatan kepada para peserta rapat untuk mengeluarkan
pendapat secukupnya.
6. Mematuhi disiplin/tata tertib rapat yang telah ditetapkan dan lain-lain.

Menimba dari dasr pengalaman-pengalaman yang terdahulu merupakan perilaku


anggota yang baik, sehingga para anggota dapat mengatasi segala
kesulitan/kerumitan dalam memimpin rapat kepengurusan Dewan Pengalang di
Pramuka.

Dalam Organisasi Gerakan Pramuka kita mengenal beberapa macam rapat,


diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rapat Pleno/Paripurna
a) Rapat Pleno/Paripurna Paslitpram, adalah rapat seluruh anggota Paslitpram.
b) Rapat Pleno/Paripurna Pengurus, adalah rapat seluruh anggota pengurus
dewan galang.
2. Rapat Pengurus Harian Dewan, adalah rapat seluruh pengurus harian yang terdiri
dari ketua dan wakil ketua, sekretaris Umum dan sekretaris I & II, bendahara I &
II, serta Pemangku Adat.
3. Rapat Kordinasi, adalah rapat yang dipimpin oleh wakil ketua dengan sekretari
atau bendaharawan dan bidang-bidang yang dikoordinirnya.
4. Rapat Bidang, adalah rapat yang dipimpin oleh Sekretaris.
5. Rapat Luar Biasa, dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak atau usul
pengurus Dewan atau anggota Paslitpram, setelah terlebih dahulu dikonsultasikan
dan disetujui oleh Pembina Paslitpram.

II. KELOMPOK DISKUSI

Yang dimaksud dengan kelompok diskusi adalah sejumlah orang yang berkumpul
untuk saling tukar menukar pendapat, bukan sekedar untuk memecahkan persoalan/topik
saja, akan tetapi ada tujuan yang akan dicapai. Berhasil tidaknya suatu kelompok diskusi
tergantung dari bobot para peserta itu sendiri.

Apa tujuan yang hendak dicapai dari kelompok diskusi itu ?

Tujuan utama dari kelompok diskusi itu adalah proses kegiatan dalam usaha
menimbulkan suatu perubahan dalam diri manusia itu sendiri, dalam nilai, sikap atau
pendapat yang selama ini tersimpan dalam dirinya masing-masing anggota kelompok.
Sehingga akibat adanya suatu diskusi itu maka dapatlah dirumuskan dari beraneka
pendapat/ide itu menjadi serasi dan mantap.

Upaya ini dapat dilakukan dengan jalan :


a. Menyadarkan dirinya sendiri bahwa ia sedang berdiskusi.
b. Mempertajam pendirian sendiri, akibat dari konfrontasi dengan pendapat orang lain,
orang akan lebih jelas ke arah mana pendiriannya itu sebenarnya.
c. Peninjauan kembali atau perubahan pendapat, nilai kepada pendiriannya sendiri.

latihan Dasar Kepemimpinan & Manajemen Siswa


III. SUSUNAN KELOMPOK DISKUSI

Orang-orang dalam kelompok diskusi umumnya datang berkumpul atas dasr suka
rela, terdorong oleh keinginan orang untuk membicarakan topik ini dan topik itu atau
sekelompok orang berkumpul atas dasar undangan menurut kriteria-kriteria tertentu,
untuk membicarakan tata cara pelaksanaan suatu diskusi.

Kita harus mencoba menghimpun suatu kelompok yang hiterogen, yang terdiri dari
orang-orang dengan pendapat yang berbeda. Dengan susunan yang hiterogen ini
diharapkan akan terciptanya suasana (suhu) percakapan yang baik/sejalan pula. Baik
tidaknya suatu kelompok diskusi sangat tergantung kepada cara berdiskusi.

Langkah-langkah Dalam Proses Diskusi

Tiap-tiap kelompok diskusi tentu mempunyai suatu tujuan terutama bertujuan :


a. Mengemukakan pendapat/topik kita masing-masing.
b. Membandingkan pendapat kita dengan pendapat orang lain.
c. Meninjau kembali pendiriannya.

Dari tujuan diatas kita dapat mengetahui proses dan syarat bagi suatu diskusi, antara lain
sebagai berikut :
a. Harus diciptakannya kemungkinan untuk mengeluarkan pendapat, dan orang harus
diberi kesempatan untuk menyatakan pendapatnya masing-masing. Hal ini tentu akan
menimbulkan kesulitan-kesulitan, apalagi kalau peserta diskusi itu merasa bahwa
pendapatnya saja yang benar. Oleh karenanya pembicaraan-pembicaraan dalam
diskusi itu berupa proses penyatuan pendapat untuk mencapai kesepakatan. Dalam
diskusi semacam itu seorang pimpinan harus mempunyai pendapat/ide yang
berbobot.
b. Setiap pendapat/ide yang dikemukakan para peserta diskusi akan dibahas dan diuji
kebenarannya, tiap peserta diskusi tidak hanya menurut saja, akan tetapi benar-
benar mendegarkan dan berusaha mencapai pengertian tentang dasar dari
pendirian/pendapat orang lain. Kita berusaha untuk sedapat mungkin menempatkan
diri pada pendapat orang lain (menghayati)

Hal-hal yang perlu kita ketahui sebelum berdiskusi, adalah :


 Siapa yang kita ajak berdiskusi (pengenalan-pengenalan).
 Ciri khas dari pembicara (perilaku).
 Pengamatan secara selektif (menyakinkan pendirian orang lain).
 Diferensiasi (gambaran dari masing-masing, pembagian peranan para anggota
kelompok) dan lain-lain.

Bagaimana cara kita menciptakan kelompok diskusi yang baik ?

Peserta diskusi kelompok harus mempunyai keinginan/kecenderungan untuk


memastikan hal-hal yang akan mereka capai bersama. Hal ini merupakan tujuan dan
elemen yang mengikat dalam sebuah kelompok untuk menentukan sasaran bersama.

Sebagai pimpinan percakapan sebaiknya jangan memberikan sasaran yang terlalu


jelas/nyata sehingga menutup kemungkinan (alternatif) bagi anggota yang lainnya.

Pimpinan percakapan sebaiknya memberi kata pengantar secara umum dengan


menawarkan sejumlah kemungkinan/alternatif yang dapat dipilih oleh para peserta.
Janganlah mengemukakan pokok-pokok/topik yang menyakinkan (terlalu jelas), tetapi
ajaklah para peserta untuk menduga-duga apa sebenarnya yang diinginkan bersama
(mencari kepastian sendiri). Sehingga para peserta turut (berpartisipasi) mencari dan
memberikan sumbangan dalam percakapannya untuk dapat bersama-sama menemukan
tujuan apa sebenarnya dari percakapan itu.

latihan Dasar Kepemimpinan & Manajemen Siswa


Berikan mereka kebebasan untuk berbicara, untuk meningkatkan kegairahan
mengemukakan pendapat yang lebih baik. Hal yang tak boleh diabaikan adalah bila
seseorang sedang berbicara ada yang mengemukakan pendapatnya, sebaiknya para
peserta memberikan perhatiannya secara penuh (saling menghargai).

Sopan santun dan tertib berbicara harus dipegang teguh, sehingga orang dapat
mengeluarkan pendapatnya dengan tenang dan perinci. Anggota kelompok bila
mengeluarkan pendapatnya emosionil dan ingin menguasai kelompoknya, akan
mengakibatkan hambatan-hambatan yang merugikan. Hal ini di atas agar kita para
Anggota dapat memahaminya secara mendalam, bila suatu kelompok diskusi akan
berhasil dengan baik.

Untuk mencapai suatu diskusi kelompok yang baik, kita sebaiknya berpegang kepada
hal-hal di bawah ini.
a. Siapakah yang menghadiri percakapan nanti ?
b. Apakah mereka semua merasa santai ?
c. Apakah semua orang sudah tahu permasalahannya ?
d. Apakah mereka semua akan bekerja sungguh-sungguh dalam kelompok ?

Suasana dan perasaan ketertiban para peserta memegang peranan penting, sehingga
akan terciptalah suasana pembicaraan yang terbuka. Pimpinan kelompok dengan
melemparkan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang terarah, dapat berubah suasana
pembicaraan yang bersifat umum dan bebas menjadi suasana pembicaraan yang lebih
khusus (terarah).

IV. MANFAAT DISKUSI

Dilihat dari sudut kepemimpinan, maka diskusi merupakan salah satu cara yang paling
baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi.

Dilihat dari sudut bahan/materi yang dihadapi, diskusi dapat memperdalam


pengetahuan seseorang mengenai sesuatu. Diskusi memperluas sudut
tinjauan/pandangan lingkup masalah dan penjabaran serta perincian bahan.

Diskusi dapat meningkatkan pengendapan bahan, sebab dalam diskusi orang


mendengar ungkapan masalah oleh orang lain yang akan mendapat kesempatan untuk
mengungkapkan mesalah dan liku-likunya.

Diskusi pada hakekatnya dapat memadukan pendapat atau dengan kata lain
menjernihkan suasana dari berbagai pendapat yang rumit, sehingga mencapai suatu
kecerahan.

V. TUGAS PIMPINAN DISKUSI KELOMPOK

1. Membantu menentukan topik yang menarik perhatian.


2. Mendorong anggota kelompok melakukan penelitian mandiri sebelum diskusi
dilaksanakan.
3. Mempersiapkan ruangan, kursi ditempatkan di sekeliling meja, sehingga para
anggota saling berhadapan.
4. Mempersiapkan pertanyaan sebelum pertemuan untuk membuka diskusi.
5. Menjelaskan masalah, isu atau topik yang akan didiskusikan.
6. Menyarankan/mengajukan tujuan diskusi.
7. Menyodorkan garis besar kerangka dasar untuk diikuti kelompok.
8. Mempersiapkan kelompok bereaksi terhadap garis besar kerangka dasar yang telah
ditentukan itu.

latihan Dasar Kepemimpinan & Manajemen Siswa


9. Mempersilahkan anggota kelompok mengajukan pendapat tentang apa yang akan
didiskusikan.
10. Menjaga agar diskusi itu tetap sesuai dengan garis besar kerangka dasar kecuali
apabila meyoritas anggota kelompok menunjukkan kehendak untuk menyimpang
dari garis besar kerangka dasar.
11. Mengusahakan agar keikutsertaan para anggota secara merata atau seimbang.
12. Menahan diri untuk tidak berpidato.
13. Menyampaikan rangkuman pendapat/hasil dari diskusi bila diperlukan selama
berlangsung dan juga pada saat penutupannya.
14. Mengusulkan studi lebih lanjut atau tindakan yang perlu dilakukan.
15. Mengevaluasi pengalaman belajar kelompok.

Rahasia dari sukses adalah


siap menerkam kesempatan manakala ia muncul

latihan Dasar Kepemimpinan & Manajemen Siswa

Anda mungkin juga menyukai