YULIANINGSIH, SE.,MM
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
Tujuan Instruksional Umum
Salah satu faktor yang membedakan rapat bisnis dan non bisnis
adalah tujuan atau orientasi penyelenggaraan sebuah pertemuan.
Rapat bisnis tentunya berorientasi bisnis. Di samping itu rapat bisnis
umumnya bersifat resmi atau formal dan cenderung protokoler
seremonial.
Sementara rapat nonbisnis orientasi atau tujuan penyelenggaraannya
bukan berorientasi pada bisnis, mislanya untuk tujuan sosial
kemasyarakatan, peningkatan pelayanan kesehatan, dan pendidikan.
Dilihat dari sisi formalitasnya, rapat nonbisnis sifatnya adalah formal
dan tidak formal. Rapat nonbisnis yang dilakukan oleh instansi
pemerintah bersifat formal. Sedangkan rapat nonbisnis yang
dilakukan oleh warga masyarakat untuk mebahas kebersihan dan
kepeduliaan lingkungan sekitar yang termasuk tidak formal.
Bahasannya juga cenderung santai, luwes, dan mengalir bgtu saja.
TUJUAN RAPAT
a) Rapat vertical adalah rapat antara pimpinan dengan para bawahan dalam
rangka pemberian informasi tentang berbagai peraturan atau kebijakan
pemimpin, atau dalam rangka pengambilan keputusan.
b) Rapat horizontal adalah rapat yang berlangsung antara pejabat atau pegawai
yang setingkat. Rapat ini diselenggarakan terutama dalam rangka untuk
mendapatkan koordinasi dan kerjasama di antara unit yang ada dalam
organisasi untuk menghindari adanya duplikasi pekerjaan dan adanya ingkar
tanggung jawab dari masing-masing pejabat dalam pelaksanaan tugas.
SYARAT-SYARAT RAPAT
1) Suasana terbuka.
2) Tiap peserta rapat berpartisipasi penuh.
3) Selalu ada bimbingan dan pengawasan.
4) Perdebatan didasarkan argumentasi kontra argumentasi, bukan emosi
kontra emosi.
5) Pertanyaan -pertanyaan yang singkat dan jelas.
6) Menghindari adanya konflik yang memonopoli.
7) Selalu ada kesimpulan.
KRITERIA DILAKSANAKAN RAPAT
1) tipe otoriter : Dalam komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin rapat tipe
otoriter, komunikasi yang terjalin adalah komunikasi satu arah (one way
traffic). Ini karena tipe pimpinan dalam memimpin rapat cenderung mau
menang sendiri, dan lebih banyak menggunakan kekerasan dan paksaan
2) tipe laissezfair : Komunikasi yang dilakukan oleh tipe pemimpin ini
mengarah pada lalu lintas yang kurang lancar. Sebab, pimpinan rapat
tidak mengendalikan jalannya rapat. Rapat yang dilakukan dibiarkan
begitu saja sehingga berlarut -larut. Masing -masing peserta memiliki
pendapatnya sendiri sehingga rapat tidak berakhir dengan kesimpulan
atau keputusan sesuai yang diharapkan oleh seluruh peserta rapat.
3) tipe demokratis : Dalam rapat yang dipimpin oleh tipe ini, pimpinan
banyak memberikan kesempatan pada para anggota rapat untuk
memberikan ulasam pendapat dan saran -saran. Karenanya, lalu lintas
komunikasi yang terjadi dapat dua arah (two way traffic).
TIFE PESERTA RAPAT
1) Tipe pemersatu
2) Tipe perantara
3) Tipe pendengar
4) Tipe pemberi semangat
5) Tipe inisiatif
6) Tipe pemberi informasi
7) Tipe penyerang
PERENCANAAN RAPAT BISNIS
Undangan Narasumber
Waktu dan tempat Alokasi waktu untuk nara sumber
Berapa lama waktu rapat bisnis Waktu istirahat
Pembawa acara Presentasi peserta
Ketua panitia penyelenggara Akomodasi
Jumlah peserta Sound System
Peserta yang diundang Komputer Portable, LCD Projector
Orang yang membuka dan menutup Fasilitas Pendukung lainnya
rapat bisnis
LAYOUT RAPAT BISNIS
Menurut Dodson ada beberapa pengaturan posisi tempat duduk (Layout) yang
nyaman yang memungkinkan interaksi antara pemimpin dan peserta rapat :
1) Boardroom Style (gaya segi empat) / gaya konfrensi
2) “U” Shape Style (bentuk hurup U)
3) Classroom Style (gaya ruang kelas)
4) Circular Ctyle (gaya melingkar)
5) Chevron Style (gaya Chevron )
6) Modified Style (gaya modifikasi)
7) Semi –Circular Style (gaya setengah melingkar)
8) Cluster Style (gaya kelompok)
BENTUK RAPAT
TINDAK LANJUT RAPAT