Anda di halaman 1dari 5

1.

Mekanisme kerja obat analgesik


Jawab :
1. O b a t - o b a t a n d a l a m k e l o m p o k i n i m e m i l i k i t a r g e t a k s i p a d a
e n z i m , y a i t u e n z i m siklooksigenase (COX). COX berperan dalam
sintesis mediator nyeri, salah satunya adalah prostaglandin. Mekanisme umum
dari analgetik jenis ini adalah mengeblok pembentukan prostaglandin dengan jalan
menginhibisi enzim COX pada daerah yang terluka dengandemikian mengurangi
pembentukan mediator nyeri.

2. Memblok pembentukan mediator nyeri khususnya PG, yaitu dengan pemberian


analgetik steroid (prednisone,deksametason), maupun nonsteroid (aspirin,
parasetamol, ibu profen, dan lain-lain). Analgetik steroid (NSID) ini yang lebih
menonjol adalah sifat antiinflamasinya (anti radang), sementara nonsteroid sebagian
besar selain bersifat analgetik antipiretik juga beberapa memiliki sifat antiinflamasi.
3. Memblok penghantaran nyeri oleh serabut saraf dapat dilakukan melalui anestesi
(obat bius), baik local (ditempat rangsang nyeri terjadi saja) atau sistemik (seluruh saraf
tubuh). Lidokain semprot/injeksi (pada cabut gigi, khitan) adalah contoh anestesi local.
Ada juga bermacam anestesi yang diberikan melalui injeksi intravena (masuk pembuluh
darah vena), bahkan sekarang banyak diberikan melalui sumsum tulang belakang
khususnya bila diinginkan efek obat sangat cepat seperti pada operasi section cesaria
(bedah cesar)
4. Memblok pusat nyeri/reseptor nyeri di otak, yakni dengan analgetik narkotik (morfin,
pethidin). Hanya analgetik bentuk narkotik yang mampu menembus penghalang antara
darah dan otak sehingga dapat memblok rasa nyeri yang amat sangat
5. Menghambat kerja enzim siklooksigenase yang akan mengurangi produksi prostaglandin
sehingga mengurangi rasa nyeri. Contohnya pada flavonoid berkhasiat sebagai analgetik
(Syamsul, et al. 2016).
6. Menghambat enzim siklooksigenase sehingga pembentukan asam arakidonat menjadi
terganggu. Ibuprofen menghambat COX-1 dan COX-2 dan membatasi produksi
prostaglandin yang berhubungan dengan rusaknya jaringan seperti analgetik dan
inflamasi. ibuprofen lebih cepat diabsorbi dan dikenal oleh masyarakat sebagai obat yang
mampu mengobati nyeri dengan baik. Ibuprofen diketahui merupakan obat yang memiliki
kemampuan analgetik. (Syamsul, et al. 2016).
Roza blognya sangat bermanfaat sekali, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 :
Analgetik Perifer, karena mekanisme kerja dari obat golongan ini yang bekerja pada reseptor
nyeri yang berada di daerah yang sekitar nyeri, tidak memberikan pengaruh pada sistem
susunan saraf pusat sehingga obat golongan ini cenderung tidak menurunkan tingkat
kesadaran, dan juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada penggunanya.
Sedangkan obat analgetik narkotik merupakan golongan obat analgesik yang memiliki sifat-
sifat seperti opium atau narkotik. Opioid disebut juga analgesik sentral karena kerjanya
yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Golongan obat ini umumnya digunakan untuk
meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang sifatnya sedang hingga berat seperti pada
kedaan fractur atau patah tulang dan kanker.

Roza blognya bagus, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2, bahwa
analgetik perifer tidak memengaruhi sistem saraf pusat sehingga tidak menghilangkan
kesadaran sedangkan analgetik narkotik bekerja pada sistem saraf pusat dan bisa
menghilangkan kesadaran.

Blognya bermanfaat sekali, saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 bahwa Efek samping
obat analgetik adalah

 Sakit perut.
 Sakit kepala.
 Kulit mudah memar.
 Telinga berdenging.
 Mual.
 Muntah.
 Kelelahan parah.
 Urin berwarna gelap.

Saya akan mecoba menjawab pertanyaan nomor 3, saya akan contohkan pada obat
paracetamol , Efek samping paracetamol, antara lain:

 Reaksi alergi berupa ruam dan bengkak pada kulit


 Wajah tampak memerah, denyut jantung dan tekanan darah menurun pada pemberian
paracetamol melalui suntikan
 Penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit
 Pada kasus overdosis dapat menimbulkan kerusakan hati dan ginjal sehingga
berakibat fatal
hematologi

Saya akan mecoba menjawab pertanyaan nomor 1, yaitu cara untuk mengatasi leukimia
antara lain :

 Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk


membunuh sel kanker. Obat dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus.
 Terapi imun atau imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker. Jenis obat yang
digunakan, misalnya interferon.
 Terapi target, yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein
yang digunakan sel kanker untuk berkembang. Jenis obat yang digunakan, misalnya
imatinib.
 Radioterapi, yaitu metode pengobatan untuk menghancurkan dan menghentikan
pertumbuhan sel kanker dengan menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi.
 Transplantasi sumsum tulang, yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak
dengan sumsum tulang yang sehat.

Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1,yaitu

Pengobatan leukimia tergantung dari jenisnya, misalnya leukimia limfositik kronis dapat
diterapi dengan cara Terapi kemoterapi. Dengan memberikan obat khusus, baik melalui
suntikan atau diminum, dimana obat yang digunakan berfungsi untuk membunuh sel kanker.
Obat yang diberikan umumnya berupa obat tunggal, seperti chlorambucil atau fludarabine,
ataupun berupa obat kombinasi.

 Targeted drug therapy. terapi ini sama seperti kemoterapi, dimana jika menggunakan
metode ini dilakukan dengan pemberian obat. Namun, obat yang diberikan dalam
targeted drug therapy berfungsi menghambat protein yang digunakan sel kanker
untuk bertahan dan berkembang. Contoh obat yang digunakan dalam terapi ini yakni
rituximab.
 Transplantasi sumsum tulang. Terapi ini dengan menggunakan metode penggantian
sel sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang sehat dari pendonor. Sebelum
metode ini dilakukan, kemoterapi akan dilakukan terlebih dahulu, 1 atau 2 minggu
sebelum transplantasi.

Leukimia mieloblastik kronis

Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1 , Saya akan contohkan pada penyakit Chronic
myelogenous leukemia (CML) perlu diobati dengan segera. Pilihan obat leukimia untuk
penyakit jenis ini yang paling umum termasuk:

 Targeted drug therapy dengan dengan ityrosine kinase inhibitor. Ini adalah
pengobatan pertama kali digunakan untuk CML.
 Transplantasi sumsum tulang. Sebelum transplantasi bisa dilakukan, kemoterapi atau
radiasi digunakan untuk menghancurkan aktivitas sumsum tulang.
Leukimia mieloblastik akut

Pengobatan leukimia mieloblastik akut (AML) didasarkan pada susunan genetik dari sel
myeloid normal. Rencana pengobatannya biasanya memiliki 2 langkah yang meliputi induksi
remisi dan terapi pasca-remisi.

 Terapi induksi remisi adalah pengobatan leukimia yang umumnya dengan


menggunakan kemoterapi, di mana terapi ini untuk membunuh sel-sel kanker di
dalam darah dan sumsum tulang. Kemoterapi diberikan pada penderita dengan cara
pengobatan suntikan intravena (IV). Terapi ini biasanya berlangsung 3 sampai dengan
5 minggu. Terapi induksi remisi biasanya memerlukan opname di rumah sakit.
 Terapi pasca-remisi dilakukan untuk membunuh sel-sel leukemia yang mungkin ada
meskipun mereka tidak terdeteksi. Terapi ini dapat berupa kemoterapi tambahan atau
transplantasi sumsum tulang. Kemoterapi dapat diberikan kepada pasien di rumah
sakit selama beberapa hari setiap bulannya dan proses biasanya dijalani selama 3
sampai 4 bulan.

Hay roza, saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2 :

Penyebabnya yaitu :

 Produksi sel darah merah yang kurang.


 Kehilangan darah secara berlebihan.
 Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat.

Pengobatannya antara lain dengan mengonsumsi :

 Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
 Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta makanan
berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu.
 Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi.

2. Proses pembekuan darah secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:


Baiklah roza saya akan menjawab pertanyaan nomor 3 , yaitu :

1. Kulit yang terluka menyebabkan darah keluar dari pembuluh darah. Trombosit ikut keluar
bersama darah kemudian menyentuh permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan
trombosit menjadi pecah. Trombosit akan mengeluarkan zat (enzim) yang disebut
trombokinase atau trimboplastin.

2. Trombokinase atau tromboplastin akan masuk ke dalam plasma darah dan akan mengubah
protrombin menjadi enzim aktif yang disebut dengan trombin. Perubahan tersebut
dipengaruhi oleh ion kalsium di dalam plasma darah. Protrombin merupakan senyawa protein
yang larut di dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini merupakan enzim yang belum
aktif (zimogen) yang dibentuk oleh hati. Pembentukan protrombin menjadi trombin dibantu
oleh vitamin K.
3. Trombin yang terbentuk akan mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Terbentuknya benang-benang fibrin menjadi anyaman-anyaman yang menyebabkan luka
akan tertutup sehingga darah tidak mengalir keluar lagi.

Anda mungkin juga menyukai