Pengembangan Diri
KOMPOSTING
Disusun Oleh
PEMBINA PENGEMBANGAN KOMPOSTING
SMP NEGERI 1 CIGOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN
Atas berkat Rahmat Allah SWT, setelah mempertimbangkan masukan Komite SMP
Negeri 1 dan Kepala SMP Negeri 1 Cigombong Kabupaten Bogor, Program Kerja
Pengembangan Diri Komposting SMP Negeri 1 Cigombong Kabupaten Bogor disahkan dan
mulai berlaku pada Tahun Pelajaran 2013/2014.
Pada akhir tahun pelajaran tersebut program tersebut akan dievaluasi dan atau
ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan untuk bahan penyusunan program pada
tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : BOGOR
Pada Tanggal : JULI 2013
Jika kita membicarakan sampah pasti tidak akan ada habisnya. Semakin hari
volume sampah di dunia semakin bertambah banyak. Pada tahun 2012, Kementerian
Lingkungan hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter
sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk.
Sampah tersebut termasuk dari sampah organik dan anorganik. Hal tersebut
sungguh memprihatinkan jika mengingat untuk mendaur ulang sampah anorganik
membutuhkan waktu yang cukup lama.Salah satu bentuk kepedulian sederhana kita
terhadap lingkungan dapat kita lakukan secara sederhana dengan mengelola sampah
organik rumah tangga menjadi kompos. Kompos dan pupuk kandang merupakan salah
satu pupuk alami yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kompos
merupakan pupuk yang dibuat dari sampah organik. Cara pembuatannya pun tidak terlalu
rumit, murah, serta tidak perlu banyak peralatan atau tempat luas. tidak memerlukan
tempat luas dan tidak memerlukan banyak peralatan dan biaya.
Dengan membuat kompos sendiri ternyata dapat mengurangi masalah pembuangan
sampah dan dapat membuat kompos yang dapat digunakan sendiri tanpa harus membeli
lagi. Kompos mempunyai manfaat untuk memperbaiki struktur tanah sehingga zat-zat
makanan yang diperlukan tumbuhan semakin tersedia lebih banyak. Selain itu, mikroba
yang ada dalam kompos akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan
tanaman.
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan
baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu
yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam
manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse,
Reduce, and Recycle).
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam,
tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang umumnya
menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak dikategorikan
sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa
didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar,
daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan
pemprosesan material baru untuk proses produksi.
Pada pemahaman yang terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang
yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas
harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus
menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena
lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kini kian banyak saja sekolah yang mengajarkan anak didiknya untuk peduli
lingkungan yang salah satunya ditempuh dengan mengenalkan bagaimana seharusnya
sampah dikelola. Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu
pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan. Pengelolaan
sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa
melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk
masing-masing jenis zat.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga
antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak
berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung
jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri
biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe
zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Pelestarian
lingkungan merupakan elemen kunci dari strategi bisnis dan visi "Menciptakan Masa
Depan yang Lebih Baik Setiap Hari" seperti yang juga tercermin pada program kerja
pengembangan diri Komposting SMP Negeri 1 Cigombong Kabupaten Bogor.
Urusan sampah di Indonesia belum menggembirakan. Gunung sampah semakin
menjulang di tempat pembuangan akhir (TPA). Mencoba inovasi baru pengelolaan sampah
terjangkau menjadi sangat penting.
Dalam kehidupan sehari-hari kita, di taman kota yang luas, sering tidak disediakan
tempat pembuangan sampah umum untuk keindahan. Kalaupun ada, itu berupa tempat
sampah ukuran biasa. Bagaimana menangani karakter sampah di Indonesia yang sudah
telanjur campur, tidak dipisah-pisah dalam pengelolaannya.
Mengolah sampah yang awalnya tercampur menjadi produk bermanfaat yang
homogen. Di tempatnya menimbal ilmu, Bayu diperkenalkan dengan teknologi
hydrothermal bernama Resource Recycling System (RRS). Teknologi RRS ini hak paten Prof
Kunio Yoshikawa dari Tokyo Institute of Technology.
B. Dasar Pemikiran
1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya:
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indoensia Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah;
5. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 0461/U/1984 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
6. Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud Nomer 206/C/Kep/E/1981;
7. Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud Nomer 226/C/Kep/O/1992.
C. Dasar Kegiatan
1. Program kerja ekstrakurikuler sekolah;
2. Surat Keputusan Kepala SMP Negeri 1 Cigombong Tahun Pelajaran 2013/2014;
3. Keputusan Rapat Kerja Sekolah Tahun Pelajaran 2013/2014;
4. Program kerja Persatuan Drum Band Indonesia;
5. Program kejuruan Grand Prix drum band yang diselenggarakan setiap tahun
E. Lingkup Sasaran
1. Peserta didik SMP Negeri 1 Cigombong Kabupaten Bogor;
2. Semua unsur yang ada di lingkungan SMP Negeri 1 Cigombong
F. Waktu Kegiatan
Jadwal latihan satu hari dalam satu minggu, apabila diperlukan diadakan latihan
tambahan sesuai dengan yang dibutuhkan.
G. Keanggotaan
Komposisi keanggotaan yang dibutuhkan relatif, semakin banyak anggota semakin
baik.
H. Struktur dan pembagian tugas Organisasi Gita Persada
a. Struktur organisasi
b. Pembagian Tugas
1. Pengarah : 1. Sebagai penanggungjawab utama kegiatan di SMP
Negeri 1 Cigombong.
2. Sebagai penasehat dan pembimbing kegiatan
komposting.
2. Penanggung Jawab : 1. Sebagai penanggungjawab kegiatan komposting
di SMP Negeri 1 Cigombong
2. Sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan
3. Tim Pelatih :
Ketua : 1. Menyusun program kerja tahunan ,bulanan dan
latihan;
2. Menyusun laporan kegiatan rutin dan insidental;
3. Memimpin rapat evaluasi rutin bulanan
Anggota : 1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan latihan
rutin
2. menyusun tata tertib latihan
3. bertanggung jawab atas pemeliharaan
peralatan inventaris.
4. Ketua Drumband : 1. Bertanggung jawab atas kedisiplinan anggota.
2. kordinator / pelaksana harian;
3. Penanggungjawab atas tugas pengurus dan
kordinator perlatan;
4. bertanggung jawab terhadap pemeliharaan alat
inventaris;
5. penanggung jawab ruang/tempat.
Sekretaris : 1. bertanggung jawab atas daftar hadir latihah, rapat
evaluasi.
2. penanggung jawab administrasi surat menyurat
dan berkas lainnya seperti data anggota, data
inventaris, dll.
3. mengarsipkan laporan dan dokumen kegiatan.
Bendahara : 1. bertanggung jawab atas keuangan kas latihan
2. menyusun laporan bulanan keuangan bulanan
dan tahunan
3. membukukan pengeluaran untuk kegiatan
operasional kegiatan
Bidang Pelatihan : 1. bertanggung jawab atas pelaksanaan
2. bertanggung jawab atas persiapan latihan rutin
Bidang Peralatan : 1. bertanggung jawab terhadap ruang penyimpanan
alat inventaris
2. bertanggung jawab terhadap pemeliharaan alat
inventaris
Bidang Akomodasi : 1. bertanggung jawab terhadap persiapan kegiatan
seperti peralatan pendukung di antaranya ; alat
untuk pengerjaan(karung, sekup, dsb)
2. bertanggung jawab terhadap akomodasi yang
dibutuhkan kelompk.
BAB II
VISI, MISI, DAN SASARAN
A. Visi
Visi SMP Negeri 1 Cigombong Kabupaten Bogor adalah :
“TERWUJUDNYA INSAN BERIMAN, BERTAQWA, CERDAS, BERPRESTASI, DAN
BERBUDAYA LINGKUNGAN”.
B. Misi
Untuk mewujudkan Visi, maka ditetapkan Misi SMP Negeri 1 Cigombong Kabupaten
Bogor sebagai berikut:
1. Mengerjakan setiap perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangannya
sesuai agama yang dianut;
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan;
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang Paikem;
4. Meningkatnya efektifitas proses pembelajaran;
5. Memotivasi peserta didik mengenali potensi dirinya untuk berprestasi;
6. Memotivasi peserta didik untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris;
7. Memotivasi perserta didik untuk berprestasi di bidang olah raga dan seni;
8. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkarakter dan berbudaya
lingkungan;
9. Menumbuhkembangkan rasa cinta dan memiliki terhadap lingkungannya.
C. Tujuan
1. Mampu mengerjakan setiap perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi
larangannya sesuai agama yang dianut;
2. Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan;
3. Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang Paikem;
4. Mampu meningkatnya efektifitas proses pembelajaran;
5. Mampu memotivasi peserta didik mengenali potensi dirinya untuk berprestasi;
6. Mampu memotivasi peserta didik untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris;
7. Mampu memotivasi perserta didik untuk berprestasi di bidang olah raga dan seni;
8. Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berkarakter dan berbudaya
lingkungan;
9. Mampu Menumbuhkembangkan rasa cinta dan memiliki terhadap lingkungannya.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
K. Pembinaan Organisasi
Pengembangan diri komposting di SMP Negeri 1 Cigombong merupakan suatu
organisasi yang telah mempunyai susunan kepengurusan. Guna pemantapan pembinaan di
lingkungan sekolah, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah
tersebut adalah :
1. Mengadakan pertemuan secara rutin dengan pengurus dan konsultasi dengan
pihak sekolah;
2. Menyusun Program Kerja Tahunan dan Program Anggaran untuk kegiatan per
tahunnya;
3. Membangun jaringan sinergis dengan Pemerintah Daerah, pihak Sekolah dan
elemen masyarakat dalam masalah pendanaan;
4. Monitoring dan mengevaluasi program pembinaan dan pelatihan yang telah
berjalan;
5. Menyusun Tata tertib Organisasi untuk mengoptimalkan tercapainya program
yang telah disusun;
6. Rekruitmen dan pendataan kepada siswa vang berminat pada pengembangan
diri komposting di lingkungan sekolah;
7. Membangun hubungan kerjasama dengan satuan-satuan kegiatan yang ada di
daerah maupun di luar daerah.
L. Pelayanan Bimbingan
Program pelayanan bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan kepada
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
M. Fungsi Bimbingan
a. Prestasi yang diperoleh dari kegiatan komposting ini dapat digunakan untuk
melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah favorit melalui jalur prestasi, dari
tingkat SMP, SMA bahkan sampai tingkat perguruan tinggi;
b. Bekal keterampilan mengolah sampah dapat digunakan untuk meniti karir di
bidang lingkungan hidup sebagai profesional ataupun untuk memperoleh
penghasilan sampingan;
c. Kemampuan manajerial (organisasi) yang diperoleh dari kegiatan komposting
dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaannya di masa yang
akan datang;
d. Manfaat bagi sekolah adalah sebagai media promosi yang efektif dan
meningkatkan citra dan/atau image dan nama baik sekolah melalui kegiatan
pengembangan diri komposting.
Q. Metode Pembuangan
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas
pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang
dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah
yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang
dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan,
di antaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya
genangan air sampah.
Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida
yang juga sangat berbahaya. Karakteristik desain dari penimbunan darat yang
modern di antaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan
bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk
menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama
(biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi
gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan
dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau
dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
2. Metode Daur Ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau
mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik.
Metode-metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan di
bawah.
3. Pengolahan kembali secara fisik
Metode ini adalah aktifitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan
dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai
yang dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari
sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah
khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum, kaleng baja
makanan/minuman, Botol dan kertas karton, majalah, dan kardus. Jenis plastik
lain seperti klorida dan juga bisa didaur ulang. Daur ulang dari produk yang
kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian-bagiannya
harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.
4. Pengolahan
Material sampah ((organik)), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa
diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan
istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai
pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah di
mana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan
tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk dikomposkan.
5. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan
cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan
panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak
atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator.
Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan,
ketika sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen.
Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa
dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair.
Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan
menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk
seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih
digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar
untuk menghasilkan listrik dan uap.
6. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa
digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik),
mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai
(contohnya kertas tisu), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang
lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng
minuman).
R. Pembinaan Kreatifitas Dan Ketrampilan
Dalam upaya memperoleh anggota drum band yang berkualitas dan kreatif
dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengadakan kegiatan latihan rutin di lingkungan sekolah sebagai langkah dari
proses pembinaan;
2. Mengikuti kegiatan latihan bersama dengan satuan-satuan lain untuk menambah
jiwa kompetisi dan penyegaran dalam latihan;
3. Mengikuti kegiatan perlombaan dan kejuaraan drum band untuk mengasah
ketrampilan dan kreatifitas anggota;
4. Melibatkan dalam kegiatan rutin Pemerintah Daerah dan Instansi untuk acara
upacara atau acara seremonial lainnya, yaitu mengasah kemampuan Team Korsik
dan unjuk gelar/display;
5. Mengadakan klinik pelatihan yang melibatkan pelatih-pelatih yang telah
berkompeten dengan bidangnya.
U. Pembiayaan
Pembiayaan atas pelaksanaan program kerja komposting “KOHOR’ SMP Negeri 1
Cigombong Kabupaten Bogor bersumber dari :
1. Uang pembinaan dan transport kegiatan dari pihak luar yang membutuhkan
(disesuaikan dengan kontrak kerjasama/musyawarah)
2. Sumber APBN melalui DIPA SMP Negeri 1 Cigombong.
BAB IV
PENUTUP