Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fahril Oktaviani Herlambang

Kelas/NIM : G2.3 / J01218014

Analisis Q.S. Ali Imran ayat 36

‫ْس الذَّ َك ُر‬ َ ‫ت َولَي‬ ْ ‫ض َع‬ َّ ‫ض ْعت ُ َها أ ُ ْنث َ ٰى َو‬


َ ‫َّللاُ أ َ ْعلَ ُم ِّب َما َو‬ َ ‫ب ِّإنِّي َو‬ ِّ ‫ت َر‬ ْ َ‫ض َعتْ َها قَال‬
َ ‫فَلَ َّما َو‬
‫الر ِّج ِّيم‬
َّ ‫ان‬ ِّ ‫ط‬ َّ ‫س َّم ْيت ُ َها َم ْر َي َم َو ِّإنِّي أ ُ ِّعيذُهَا بِّ َك َوذُ ِّريَّت َ َها ِّمنَ ال‬
َ ‫ش ْي‬ َ ‫َك ْاْل ُ ْنث َ ٰى ۖ َو ِّإنِّي‬
Artinya : maka ketika dilahirkannya, dia berkata “Ya Tuhanku, aku telah
melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang ia lahirkan,
dan laki-laki tidak sama dengan perempuan, “Dan aku memberinya nama
Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari
(gangguan) syetan yang terkutuk.

Tafsir :

(Tatkala ia melahirkan anaknya) ternyata bayi itu perempuan sedangkan ia


mengharapkan anak lelaki karena yang biasa dibaktikan itu hanyalah anak laki-
laki (maka katanya) menyatakan penyesalan, "Wahai (Tuhanku! Sesungguhnya
aku melahirkan anak perempuan." dan Allah lebih tahu) mengetahui (apa yang
dilahirkannya) firman Allah swt. yang merupakan interupsi bagi berita ini;
menurut satu qiraat dengan ta baris di depan: wadha`tu ("dan anak laki-laki
tidaklah) seperti yang dimintanya itu (serupa dengan anak wanita) yang
diberikan Tuhannya, sedangkan maksudnya untuk membaktikannya guna
berkhidmat kepada agama. Sebagaimana diketahui, anak wanita tidaklah tepat
untuk keperluan itu disebabkan fisiknya lemah, auratnya, masa haid yang
dialaminya dan lain-lain. (Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam,
kulindungkan dia serta anak-cucunya kepada-Mu dari setan yang terkutuk")
atau terusir. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Tidak seorang bayi pun yang
dilahirkan melainkan ia disentuh setan sewaktu ia dilahirkan itu sehingga ia
menangis dengan suara keras kecuali Maryam dan putranya."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Asbabun Nuzul surah Ali Imran 1-80 :


Surat Ali Imran termasuk surat Madaniah yang berjumlah 200 ayat. Ibnu Katsir
menyebutkan, 83 ayat pertama turun berkenaan dengan kedatangan
rombongan Najran pada tahun 9 Hijriyah.
Al-Baghawi menginformasikan lebih detail lagi. Rombongan Najran yang
datang menghadap Nabi Muhammad saw itu berjumlah 60 orang. Dari 60 orang
itu ada 14 orang tokoh pemuka. Di antara 14 tokoh utama ini ada 3 orang lagi
yang lebih terkemuka. Mereka adalah Abdul Masih yang bergelar al-‘Aqib, Al-
Aiham yang bergelar As-Sayyid, dan Abu Haritsah bin ‘Alqamah.

Orang yang bergelar al-‘Aqib ini berperan sebagai pimpinan musyawarah.


Semua orang bertindak atas perintah dan pemikirannya. Orang yang bergelar
As-Sayyid berperan sebagai penanggungjawab akomodasi, makan dan minum,
rombongan. Sedangkan Abu Haritsah bin ‘Alqamah adalah Uskup dan Rahib
bagi para rombongan.

Masih menurut Al-Baghawi, rombongan Najran masuk ke dalam Masjid Nabi


pada waktu shalat Ashar menjelang. Semua rombongan langsung menggelar
persiapan untuk mendirikan shalat.

Salah seorang sahabat Nabi menyeletuk, “tak pernah kami lihat kedatangan
tamu seperti mereka. Setelah waktu ibadah mereka tiba, mereka langsung
masuk ke dalam masjid Nabi SAW.” Nabi Muhammad saw menjawab,
“Biarkan saja mereka!”

Tamu rombongan dari Najran ini pun langsung mendirikan shalat dengan
menghadap ke arah timur. Selesai shalat, dua orang pemuka mereka yang
begeral As-Sayyid dan Al-‘Aqib mengucapkan salam kepada Nabi. Nabi
Muhammad saw bertanya pada mereka, “Apakah kalian berdua ini muslim?”
Mereka serentak menjawab : “kami sudah muslim sebelum engkau.”

Nabi Muhammad membantah, “kalian bohong! Tidak mungkin kalian itu Islam
dengan meyakini Allah memiliki seorang putra, menyembah pada Salib, dan
makan daging babi.”

“Jika Isa itu bukan anak Allah, lantas siapa ayahnya? Dan orang-orang pun
berdebat tentang Isa,” tanya dua orang itu. Nabi Muhammad menjawab dengan
bertanya, “Apakah kalian tahu bahwa seorang anak itu pasti mirip dengan
ayahnya?” Mereka jawab, “Ya, tentu!” Nabi Muhammad bertanya, “Apakah
kalian tahu bahwa Tuhan itu menjaga segala-galanya dan memberikan
rejekiannya?” Mereka jawab, “Ya, tentu!”

Nabi Muhammad bertanya lagi, “Apakah Isa melakukan seperti itu?” Mereka
jawab, “Tidak!”

Nabi Muhammad bertanya, “Apakah kalian tahu bahwa Tuhan itu mengetahui
segala apa yang ada di langit dan bumi?” Mereka jawab, “Ya, tentu!” Nabi
bertanya, “Apakah Isa tahu semua itu selain apa yang dia tahu?” Mereka jawab,
“Tidak!”

Nabi Muhammad menjelaskan, “Tuhan kita itu menciptakan Isa di dalam rahim
seperti yang Dia mau, Tuhan kita tidak punya bentuk dan tidak ada padanan-
Nya, Tuhan kita tidak makan dan tidak minum.” Mereka jawab, “Ya, betul!”

Nabi Muhammad bertanya, “apakah kalian tahu bahwa Isa dikandung oleh
ibunya seperti bayi pada umumnya, kemudian sang ibu melahirkan Isa seperti
ibu pada umumnya. Memberinya makan seperti pada umumnya, kemudian bayi
itu makan, minum, berbicara seperti pada umumnya?” Mereka jawab, “Ya,
benar!”

Nabi Muhammad bertanya, “Lantas, bagaimana ini bisa terjadi seperti


prasangka kalian?” Mereka pun terdiam membisu. Saat itulah, Surat Ali Imran
ini turun sekitar 80 ayat lebih. Begitulah penjelasan dari Tafsir Al-Baghawi.

Dalam Tafsir Al-Washit disebutkan, surat ini diberi nama Surat Ali Imran
lantaran di dalamnya terdapat satu kisah tentang keluarga Imran yang cukup
detail dan tidak ada dalam surat-surat lain. Keluarga Imran yang dimaksud
adalah Isa, Yahya, Maryam dan ibunya. Imran itu sendiri adalah ayah kandung
Maryam, ibunya Isa. Jadi, Imran itu adalah kakeknya Isa AS.

Menurut pendapat saya, laki-laki dan perempuan memang berbeda dalam segala
hal, termasuk cara berkomunikasi. Sering saya temui dalam kehidupan sehari-
hari, bahwa laki-laki cenderung mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya
daripada membatin (to the point), sedangkan perempuan lebih suka bicara
dibelakang (tidak blak-blakan) dan berbasa-basi. Namun, ini bukan berarti laki-
laki lebih baik dari wanita dalam hal cara berkomunikasi. Malahan, komunikasi
pada perempuan cenderung lebih baik dan lebih mudah dimengerti daripada
laki-laki. Dalam keseharian, laki-laki akan berbicara seperlunya bahkan saat
mereka berkumpul bersama teman-temannya. Berbeda dengan perempuan, yang
menjadikan acara kumpul sebagai alasan untuk mengobrol dengan teman-
teman.

Anda mungkin juga menyukai