Ali Imron 36
Ali Imron 36
Tafsir :
Salah seorang sahabat Nabi menyeletuk, “tak pernah kami lihat kedatangan
tamu seperti mereka. Setelah waktu ibadah mereka tiba, mereka langsung
masuk ke dalam masjid Nabi SAW.” Nabi Muhammad saw menjawab,
“Biarkan saja mereka!”
Tamu rombongan dari Najran ini pun langsung mendirikan shalat dengan
menghadap ke arah timur. Selesai shalat, dua orang pemuka mereka yang
begeral As-Sayyid dan Al-‘Aqib mengucapkan salam kepada Nabi. Nabi
Muhammad saw bertanya pada mereka, “Apakah kalian berdua ini muslim?”
Mereka serentak menjawab : “kami sudah muslim sebelum engkau.”
Nabi Muhammad membantah, “kalian bohong! Tidak mungkin kalian itu Islam
dengan meyakini Allah memiliki seorang putra, menyembah pada Salib, dan
makan daging babi.”
“Jika Isa itu bukan anak Allah, lantas siapa ayahnya? Dan orang-orang pun
berdebat tentang Isa,” tanya dua orang itu. Nabi Muhammad menjawab dengan
bertanya, “Apakah kalian tahu bahwa seorang anak itu pasti mirip dengan
ayahnya?” Mereka jawab, “Ya, tentu!” Nabi Muhammad bertanya, “Apakah
kalian tahu bahwa Tuhan itu menjaga segala-galanya dan memberikan
rejekiannya?” Mereka jawab, “Ya, tentu!”
Nabi Muhammad bertanya lagi, “Apakah Isa melakukan seperti itu?” Mereka
jawab, “Tidak!”
Nabi Muhammad bertanya, “Apakah kalian tahu bahwa Tuhan itu mengetahui
segala apa yang ada di langit dan bumi?” Mereka jawab, “Ya, tentu!” Nabi
bertanya, “Apakah Isa tahu semua itu selain apa yang dia tahu?” Mereka jawab,
“Tidak!”
Nabi Muhammad menjelaskan, “Tuhan kita itu menciptakan Isa di dalam rahim
seperti yang Dia mau, Tuhan kita tidak punya bentuk dan tidak ada padanan-
Nya, Tuhan kita tidak makan dan tidak minum.” Mereka jawab, “Ya, betul!”
Nabi Muhammad bertanya, “apakah kalian tahu bahwa Isa dikandung oleh
ibunya seperti bayi pada umumnya, kemudian sang ibu melahirkan Isa seperti
ibu pada umumnya. Memberinya makan seperti pada umumnya, kemudian bayi
itu makan, minum, berbicara seperti pada umumnya?” Mereka jawab, “Ya,
benar!”
Dalam Tafsir Al-Washit disebutkan, surat ini diberi nama Surat Ali Imran
lantaran di dalamnya terdapat satu kisah tentang keluarga Imran yang cukup
detail dan tidak ada dalam surat-surat lain. Keluarga Imran yang dimaksud
adalah Isa, Yahya, Maryam dan ibunya. Imran itu sendiri adalah ayah kandung
Maryam, ibunya Isa. Jadi, Imran itu adalah kakeknya Isa AS.
Menurut pendapat saya, laki-laki dan perempuan memang berbeda dalam segala
hal, termasuk cara berkomunikasi. Sering saya temui dalam kehidupan sehari-
hari, bahwa laki-laki cenderung mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya
daripada membatin (to the point), sedangkan perempuan lebih suka bicara
dibelakang (tidak blak-blakan) dan berbasa-basi. Namun, ini bukan berarti laki-
laki lebih baik dari wanita dalam hal cara berkomunikasi. Malahan, komunikasi
pada perempuan cenderung lebih baik dan lebih mudah dimengerti daripada
laki-laki. Dalam keseharian, laki-laki akan berbicara seperlunya bahkan saat
mereka berkumpul bersama teman-temannya. Berbeda dengan perempuan, yang
menjadikan acara kumpul sebagai alasan untuk mengobrol dengan teman-
teman.