Ia berdiri berpidato:
“Di mana jalan pulang? Laut berada di belakang kalian. Musuh di
hadapan kalian. Sungguh kalian tidak memiliki apa-apa kecuali sikap
benar dan sabar. Musuh-musuh kalian sudah siaga di depan dengan
persenjataan mereka. Kekuatan mereka besar sekali. Sementara kalian
tidak memiliki bekal lain kecuali pedang, dan tidak ada makanan bagi
kalian kecuali yang dapat kalian rampas dari tangan musuh-musuh
kalian. Sekiranya perang ini berkepanjangan, dan kalian tidak segera
dapat mengatasinya, akan sirnalah kekuatan kalian. Akan lenyap rasa
gentar mereka terhadap kalian. Oleh karena itu, singkirkanlah sifat hina
dari diri kalian dengan sifat terhormat. Kalian harus rela mati. Sungguh
saya peringatkan kalian akan situasi yang saya pun berusaha
menanggulanginya. Ketahuilah, sekiranya kalian bersabar untuk sedikit
menderita, niscaya kalian akan dapat bersenang-senang dalam waktu
yang lama. Oleh karena itu, janganlah kalian merasa kecewa terhadapku,
sebab nasib kalian tidak lebih buruk daripada nasibku…”
Pelajaran dari Kesuksesan Tariq ibn Ziyad