Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Seni Paper Cutting

Pada dasarnya, paper cutting adalah seni mendesain kertas. Sesuai namanya, kesenian ini identik
dengan memotong kertas memakai cutting pen atau pisau cutter untuk menonjolkan sebuah
desain atau gambar di atas kertas.

Kesenian ini pertama kali muncul pada pemerintahan dinasti Han di Cina, setelah kertas
diciptakan oleh penemunya, Cai Lun, pada tahun 105 M. Papercut tertua di dunia ditemukan di
Xinjiang, Cina, dengan bentuk lingkaran simetris. Karya ini dibuat pada abad ke-6 M.

Sejak saat itu, seni ini menjadi seni dekoratif populer di Cina. Fungsinya bermacam-macam,
mulai dari hiasan lentera sampai dekorasi pintu dan jendela, sebagai simbol kesehatan dan
kemakmuran sang pemilik. Papercut ukuran jumbo biasa dipakai sebagai hiasan dada, kursi
tandu, dan kotak penyimpanan.

Gaya papercut jianzhi menjadi salah satu yang paling terkenal. Gaya ini khas dengan lekatnya
penggunaan kertas warna merah dan karakter-karakter binatang shio. Gaya jianzhi mengambil
pola bordir khas Cina yang amat beragam. Saking beragamnya, papercut gaya jianzhi menjadi
bentuk seni tradisional sendiri loh di Cina.

Epiknya seni papercut menjaga nilai budaya masyarakat selama 15 abad di Cina membuatnya
dianugerahi sebagai warisan budaya dunia tak berwujud pada 2009.

Paper Cutting hingga Hari Ini


Kemasyhuran papercut berkembang seiring dikenalnya ilmu pembuatan kertas di negara-negara
lain setelah abad ke-16 M, GenK. Perjalanan paper cutting kemudian merambah Asia Timur,
Asia Barat, Turki, Switzerland, Jerman, lalu ke seluruh dunia.

Seni papercut kemudian berkembang ke berbagai negara dan mengalami percampuran dengan
gaya tradisi setempat. Di Jepang, contohnya. Papercut tradisional Jepang lekat dengan
penggunaan kertas washi yang kemudian dibentuk menjadi karya dua dimensi, karya instalasi,
atau patung kertas.

Papercut di Jepang menjadi bagian dari pertunjukan kamikiri yang masih dipertontonkan hingga
hari ini. Kamikiri adalah seni unik berumur ratusan tahun yang mempertunjukkan performer
membuat gambar siluet dari kertas polos tanpa garis bantu sedikitpun, sesuai bentuk yang
diminta penonton.

Hari ini, papercut telah menjadi seni modern yang menjadi bagian industri komersil. Hasil
akhirnya juga beragam GenK, mulai dari dekorasi tahun baru Cina, dekorasi pernikahan, desain
undangan, shadow box, hingga karya seni instalasi kontemporer.

Dasar-Dasar Membuat Paper Cutting


Terlepas dari keragamannya, paper cutting di berbagai negara memiliki kesamaan dasar, yakni
pemotongan selembar kertas atau beberapa kertas yang kemudian dikolase menjadi satu karya.
Tertarik membuat? Siapkan dulu beberapa material berikut:

1. Alas potong (cutting mat)

Alas potong berbahan karet adalah pilihan tepat, karena bekas goresan pisau di alas potong bisa
menutup sendiri. Dengan begitu, gerak mata pisau kamu tidak terganggu bekas goresan di alas
potong.

2.Penggaris besi

Penggaris bisa kamu gunakan untuk memotong garis agar tetap lurus. Pilih yang besi ya GenK,
jangan yang plastik, agar aman dari goresan dan potongan nyasar mata cutter kamu.

3. Pensil

Beberapa seniman tidak menggambar atau membuat outline dulu saat membuat paper cut. Tapi
kalau kamu senang menggambar dalam proses pengerjaannya, atau senang menyempurnakan
desain sebelum dipotong, pakailah pensil agar mudah dihapus.

4.Pemotong
Ada banyak pilihan cutter untuk paper cutting, di antaranya pena pisau (cutter pen), scalpel, atau
cutter biasa. Jika kamu baru memulai, coba pakai cutter pen yang enak digenggam layaknya
pulpen biasa.

5.Blade (mata pisau) cadangan

Seperti halnya cutter, mata pisau cutter pen juga bisa berkurang ketajamannya seiring
pemakaian. Lama-lama, ini akan memengaruhi kualitas hasil potongan pada karya kamu.
Karenanya, jangan lupa siapkan mata pisau cadangan ya, GenK.

6.Kertas

Ada bermacam jenis kertas yang bisa kamu pakai untuk hasil akhir atau final cut karyamu.
Beberapa yang direkomendasikan di antaranya yakni watercolour paper (kertas cat air), karena
mudah dipotong namun cukup kuat jika ingin diposisikan berdiri di dalam frame. Kertas foto
doff juga bisa jadi alternatif.

Selain kertas untuk membuat hasil jadi, siapkan juga kertas untuk menggarap desain, GenK.
Dengan begitu, kertas final cut punyamu jadi tidak keburu lecek karena coba-coba desain. Untuk
kertas desain, kamu bisa memakai HVS biasa atau tracing paper.

Dari kertas desain, kamu bisa menggambar ulang desain yang kamu mau ke atas kertas final cut.
Atau, kamu bisa mentrasfernya lewat tracing paper atau teknik transfer sederhana memakai
pensil.

7.Material pendukung

Kalau kamu berencana memajangnya di frame, siapkan frame yang sesuai dengan ukuran desain
yang kamu inginkan ya GenK, atau sebaliknya.

Siapkan juga kertas berwarna kontras sebagai latar papercut kamu. Kain, kertas majalah, atau
halaman buku cetak juga bisa menjadi alternatif artsy buat background karyamu. Oh ya, kamu
juga dapat menyiapkan frame dengan kaca dua sisi (depan dan belakang), sehingga tak
memerlukan background lagi.

Cara Membuat Paper Cutting


Nah, kalau bahan-bahan sudah siap, berikut cara membuatnya:

1.Membuat desain dan tracing


Ada beragam desain yang bisa kamu contoh dari Pinterest dan tagar #papercut di Instagram.
Bentuknya pun bermacam-macam, ada yang gambar karakter, floral, calligraphy, sampai pola
simetris.

Nah, setelah menetapkan bentuk, kamu bisa mulai menggambar manual di atas kertas desain.
Pertimbangkan bagian mana yang ingin kamu potong dan bagian mana yang ingin kamu sisakan
di atas kertas untuk membentuk sebuah objek.

Jika sudah sesuai dengan visual harapanmu, gambar ulang desain tersebut ke atas kertas final cut.

Jika kamu menggunakan metode tracing untuk memindahkan desain ke kertas final cut, ingat
bahwa hasil desainmu akan kena efek mirroring (kiri jadi kanan, dan sebaliknya) ya.

Efek mirroring akan sedikit tricky buat desain huruf. Untuk itu, coba saja langsung menggambar
di atas kertas final cut. Tapi berhati-hati agar tidak membuatnya lecek karena bekas tekanan
pensil dan hapus-tulis terus menerus ya, GenK.

Untuk mentransfer desain ke atas kertas final cut, arsir bagian belakang kertas desainmu dengan
krayon atau pensil. Jika sudah cukup tebal, bersihkan debu arsiran agar tak mengotori kertas
final saat di-trace.

Setelah itu, mulai proses tracing dengan meletakkan kertas desain di atas kertas final. Tebalkan
garis-garis menggunakan pensil. Berikan tekanan yang cukup agar muncul garis yang cukup
jelas di kertas final.

Kamu juga bisa menggambar digital untuk membuat desain. Buat outline dan detail gambar yang
ingin dipotong dalam warna hitam agar memudahkan proses pemotongan.

2.Pemotongan
Jika kamu mendesain digital, print desain karyamu ke atas kertas final cut agar bisa langsung
dipotong.

Nah, kamu yang mendesain manual juga bisa mulai memotong outline dan detail pada desainmu.
Jika kamu belum terbiasa dan takut salah potong, isi bagian yang akan dipotong dengan arsiran
pensil.

Perhatikan tekanan mata pisaumu saat memotong, GenK. Pastikan cukup dalam agar
potongannya tidak menyisakan serat kertas, tapi tidak terlalu dalam agar tidak nyangkut di alas
potong.

3.Mengembangkan Paper Cutting ke Ragam Bentuk

Jika kamu ingin belajar potongan dan karya papercut lebih jauh, berikut beberapa seniman dan
karya yang bisa kamu jadikan referensi, GenK!

Detail mini ala Yuko Yamamoto

Anda mungkin juga menyukai